Anda di halaman 1dari 42

IMPLEMENTASI PERMENDIKNAS

NO 52/2008 TENTANG KRITERIA


DAN PERANGKAT AKREDITASI
SMA/MA
Disampaikan dalam Workshop TOT Tim
Verifikasi dan Bimtek Rintisan SKM/SSN
Direktorat Pembinaan SMA
BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH
(BAN-S/M)

Lingkup Paparan
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.

Mandat BAN-S/M (Dasar Hukum)


Kebijakan Umum
Mekanisme Akreditasi
Pelaksanaan Program 2008
Program Kerja BAN-S/M 2009
Renstra 2010 - 2014

I. Mandat BAN S/M: Dasar


Hukum
1. Undang-Undang No.20/2003 tentang Sisdiknas.
2. Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Permendiknas No.29/2005 tentang BAN-S/M.
4. Kepmendiknas No.064/P/2006 tentang Pengangkatan Anggota BAN-PT,
BAN-S/M, dan BAN-PNF.
5. Permendiknas No.22/2006 tentang Standar Isi.
6. Permendiknas No.23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
7. Permendiknas No.13/2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
8. Permendiknas No.16/2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
9. Permendiknas No.19/2007 tentang Standar Pengelolaan.
10. Permendiknas No.20/2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
11. Permendiknas No.24/2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
12. Permendiknas No.41/2007 tentang Standar Proses.

PERAN BAN-S/M DALAM


PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
SESUAI SISDIKNAS
PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL : dilakukan oleh

berbagai pihak /institusi di luar satuan pendidikan


yang secara fomal memiliki tugas dan fungsi
berkaitan dengan penjaminan mutu pendidikan baik
secara langsung/tidak langsung.

PENJAMINAN MUTU INTERNAL : dilakukan oleh

masing-masing satuan pendidikan.

Kedua model pendekatan tersebut, sungguhpun


dapat dibedakan, tetapi memiliki keterkaitan satu
sama lain, termasuk keterkaitan antar institusi
eksternal dimaksud.
4

PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL


ADA 4 PILAR POKOK DLM PENJAMINAN MUTU
EKSTERNAL
1. Penetapan Standar Nasional Pendidikan (penetapan
oleh Menteri, pengembangan, pemantauan, dan
pengendalian SNP oleh BSNP) PP 19/2005 psl.76 dan 77.
2. Pemenuhan SNP pada setiap satuan pend (oleh Pem
Provinsi, Pem Kab /Kota, LPMP, dan institusi pembina pend
Pusat), PP19/2005 psl 92.
3. Penentuan Kelayakan Satuan/Program (Pengecekan
derajat-pemenuhan SNP yang dicapai satuan/program
pend): melalui penilaian kelayakan satuan/program pend
mengacu pada kriteria SNP, sbg bentuk akuntabilitas publik),
UU 20/2003 psl 60, Permen 29/2005 psl 1 AKREDITASI
oleh BAN S/M , PP 19/2005 psl 86 dan 87.
4. Penilaian Hasil Belajar (PHB) dan Evaluasi Pendidikan:
Ujian Nasional, USBN, Sertifikasi Lulusan, berbagai bentuk
ujian lainnya, dan evaluasi kinerja pend oleh Pusat, Pem
Provinsi, Pem Kab/Kota serta Lembaga Evaluasi Mandiri. (PP
19/2005)
5

PENJAMINAN MUTU INTERNAL


OLEH SATUAN PENDIDIKAN
Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang
dikdas-men menerapkan manajemen berbasis
sekolah: kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas. (PP 19/2005 psl 49)
Satuan pendidikan mengembangkan Visi dan Misi
(Std Pengelolaan),KTSP (Std Isi), melakukan
penilaian hasil belajar termasuk ujian sekolah, dan
evaluasi kinerja masing-masing. (PP19/2005 psl
65).
Satuan pendidikan wajib melakukan penjaminan
mutu pendidikan, untuk memenuhi atau
melampaui SNP. (PP 19/2005 psl 91)
6

Kebijakan Umum Akreditasi


UU N0. 20/2003 tentang SISDIKNAS

Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan


program dan/atau satuan pendidikan pada jalur
pendidikan formal dan non-formal pada setiap jenjang
dan jenis pendidikan. [Pasal 60 ayat (1)]

Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan


dilakukan oleh pemerintah dan/atau lembaga mandiri
yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.
[Pasal 60 ayat (2)]

Akreditasi S/M
Berdasarkan Permen No.29/2005

Akreditasi S/M adalah suatu kegiatan

penilaian kelayakan suatu S/M berdasarkan


kriteria yang telah ditetapkan dan
dilakukan oleh BAN-S/M yang hasilnya
diwujudkan da-lam bentuk pengakuan
peringkat kelayakan.
[Pasal 1 ayat (5)]

Untuk melaksanakan akreditasi S/M,

pemerintah membentuk BAN-S/M


[Pasal 2 ayat (1)]

Memberikan informasi tentang kelayakan S/M


sebagai satuan pendidikan atau program
pendidikan berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan.
Memberikan pengakuan peringkat kelayakan.
Memberikan rekomendasi tentang
penjaminan mutu pendidikan kepada
program dan/atau satuan pendidikan yang
diakreditasi dan pihak terkait (rekomendasi
tindak lanjut).
10

KOMPONEN AKREDITASI
Akreditasi mencakup semua komponen
dalam Standar Nasional Pendidikan
1.Standar Isi, [Permendiknas 22/2006]
2.Standar Proses, [Permendiknas 41/2007]
3.Standar Kompetensi Lulusan, [Permendiknas 23/2006]
4.Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, [Permendiknas
13/2007 Ttg Kasek, Permendiknas 16/2007 Ttg Guru,
Permendiknas 24/2008 Ttg Tenaga Adm]
5.Standar Sarana Dan Prasarana [Permendiknas 24/2007]
6.Standar Pengelolaan, [Permendiknas 19/2007]
7.Standar Pembiayaan, [PP. 48/2008 ttg Pendanaan Pendidikan]
8.Standar Penilaian Pendidikan. [Permendiknas 20/2007]
11

Badan Akreditasi Provinsi S/M

(BAP-S/M)
Dalam melaksanakan akreditasi, BAN-S/M

dibantu oleh BAP-S/M yang dibentuk oleh


Gubernur
[PP No. 19/2005, Pasal 87]
BAP-S/M adalah badan evaluasi mandiri di

provinsi yang membantu BAN-S/M dalam


pelaksanaan akreditasi. [Permen No. 29/2005,
Pasal 1]
Dalam pelaksanaan akreditasi, BAN-S/M dibantu

oleh BAP-S/M. [Permen No. 29/2005, Pasal 7)


12

MENAG

MENDIKNAS

DITJEN
PENDAIS

DITJEN
MANDIKDASMEN

DITJEN
PMPTK

BALITBANG

BAN-S/M

GUBERNUR
KANWIL
DEPAG

DISDIK
PROV
BUPATI/
WALIKOTA

KANDEP

MADRASAH

LPMP

BAP-S/M

Asesor
DISDIK
KAB/KOT

SEKOLAH

Unit Pelaksana
Akreditasi BAP-S/M
KAB/KOTA

BSNP

III. B. MEKANISME AKREDITASI


1. BAP-S/M menyusun perencanaan jumlah dan alokasi S/M yang akan
diakreditasi dengan koordinasi Disdik Provinsi dan Kanwil Depag
2. BAP-S/M umumkan kpd S/M agar menyampaikan usul diakreditasi
3. Disdik Prov/Kab/Kota dan Kanwil/Kandepag mengusulkan
S/M yang akan diakreditasi
4. BAP-S/M mengirimkan Perangkat Akreditasi ke S/M
5. S/M mengisi Instrumen Pendukung dan Instrumen Akreditasi
6. S/M mengirimkan Instrumen yang telah diisi ke BAP-S/M
7. BAP-S/M menentukan kelayakan S/M yang akan divisitasi
14

Layak?

TIDA
K

BAP-S/M kirim surat


penjelasan kpd S/M

Y
A

8. BAP-S/M menugaskan Asesor laksanakan visitasi


9. Asesor melaksanakan visitasi ke S/M
10. BAP-S/M melakukan verifikasi hasil visitasi
11. BAP-S/M menetapkan hasil akreditasi

Terakreditasi?

TIDA
K

BAP-S/M kirim surat


penjelasan kpd S/M

Y
A
12. BAP-S/M menerbitkan sertifikat
akreditasi

13. BAP-S/M laporkan hasil akreditasi ke BAN-S/M dan pihak terkait


15

IV. Pelaksanaan Program


Akreditasi 2008
A.
B.
C.
D.

Sasaran dan Hasil Akreditasi 2007


2009
Penyelesaian Perangkat akreditasi
SD/MI,
SMP/MTs, dan SMK
Hasil Akreditasi S/M tahun 2008
Partisipasi pendanaan akreditasi S/M
2008

A. Sasaran dan Hasil Akreditasi 2007-2009


TABEL 1. DATA SEKOLAH/MADRASAH HASIL
AKREDITASI
TAHUN 2005 S/D 2008, RENCANA
AKREDITASI
TAHUN 2009 DAN PROYEKSI TAHUN 2010
N
JENJANG
O

JUMLAH
SEKOLAH/MADRASA
H
SEK

TK/RA

SD/MI

SMP/MTs

SMA/MA

SMK*

SLB

50.083 10.712 60.795


147.79
170.40
22.610
3
3
22.274 12.498 34.772
8.899 4.918 13.817
14.163

CAPAIAN AKREDITASI S/M

MAD TOTAL 2005

- 14.163

1.248
- 1.248
* Program keahlian
244.46 50.73 295.19

1.998

2006

SISA
S/M
YG
BLM
2010 DIAKR
ED

PROYE
RENC
KSI

2007 2008 TOTAL 2009

7.699 12.568 9.758 32.023

750

7.000 21.022

7.390 29.173 30.32021.072 87.955 16.700 20.000 45.748


2.572

4.251 5.309 4.462 16.594 3.450

4.000 10.728

863

1.880 2.614 1.751 7.108 1.500

4.400

809

1.373

1.916 2.890 1.606 7.785 4.000

1.500

878

69

292

257

201

819

100

53.95 38.85 152.2 26.50

100

229

C. HASIL AKREDITASI S/M TAHUN 2008


TABEL 2. REALISASI PELAKSANAAN AKREDITASI S/M 2008
Sekolah/Madrasah
No

Propinsi
Rencana

Realisasi

Sekolah/Madrasah

Persentase
Capaian

No

Propinsi
Rencana

Realisasi

Persentas
e Capaian

DKI (DIKDAS)

696

701

100,72%

18

Sulut

208

209

100,48%

DKI (DIKMEN)

99

99

100,00%

19

Sulteng

792

792

100,00%

Jawa Barat

6.623

6.801

102,69%

20

Sulsel

1.230

1.232

100,16%

Jawa Tengah

5.652

5.950

105,27%

21

Sultra

440

441

100,23%

DIY

689

794

115,24%

22

Maluku

407

419

102,95%

Jawa Timur

9.112

8.690

95,37%

23

Bali

386

386

100,00%

NAD

600

600

100,00%

24

NTB

486

486

100,00%

Sumut

1.057

1.057

100,00%

25

NTT

978

1.126

115,13%

Sumbar

901

898

99,67%

26

Papua

320

302

94,38%

10

Riau

1.625

1.497

92,12%

27

Bengkulu

290

302

104,14%

11

Jambi

466

435

93,35%

28

Maluku Utara

264

264

100,00%

12

Sumsel

664

736

110,84%

29

Banten

716

726

101,40%

13

Lampung

614

617

100,49%

30

Babel

271

254

93,73%

14

Kalbar

668

736

110,18%

31

Gorontalo

314

325

103,50%

15

Kalteng

570

508

89,12%

32

Kepri

146

255

174,66%

16

Kalsel

418

519

124,16%

33

Sulbar

283

282

99,65%

17

Kaltim

409

422

103,18%

38.394

38.861

101,22%

Jumlah

Tabel 3.
Data Hasil Akreditasi Sekolah Tahun
2008
No

JENJANG SEKOLAH

TK

SD

SMP

SMA

SMK

SLB

Jumlah

PERINGKAT AKREDITASI
A
B
C
TT
1.381
2.684
959

4.424 1.586
11.277
1.295

509

437

552

690

121

6.094

18.244

4.845

JUMLAH

242
735

706

145

234

85

322

54

68
7.761

3
1.264

7.633
19.541
3.105
1.265
1.618
201
33.363

TABEL 12. RANKING PROVINSI BERDASARKAN PERINGKAT AKREDITASI SMA


2008
NO

PROVINSI

PERINGKAT
A

TT

NO

PROVINSI

PERINGKAT
A

TT

1 Bali

94,12% 5,88% 0,00% 0,00%

17 Riau

15,79% 39,47% 36,84% 7,89%

2 DIY

94,00% 6,00% 0,00% 0,00%

18 Sumsel

15,38% 47,69% 33,85% 3,08%

3 DKI (Dikmen) 79,73% 20,27% 0,00% 0,00%

19 NTB

12,50% 12,50% 37,50% 37,50%

4 Kalsel

63,64% 36,36% 0,00% 0,00%

20 Sumbar

11,11% 38,89% 38,89% 11,11%

5 Jawa Barat

63,04% 33,04% 3,91% 0,00%

21 Sulut

11,11% 33,33% 44,44% 11,11%

6 Jawa Timur

52,30% 33,89% 10,04% 3,77%

22 Sulteng

10,53% 36,84% 47,37% 5,26%

Maluku
Utara

5,56% 33,33% 50,00% 11,11%

7 Jawa Tengah 50,00% 36,36% 13,64% 0,00%

23

8 Gorontalo

40,00% 40,00% 0,00% 20,00%

24 Kalbar

4,88% 24,39% 26,83% 43,90%

9 Kaltim

30,77% 42,31% 23,08% 3,85%

25 Jambi

4,76% 23,81% 47,62% 23,81%

10 Banten

28,89% 28,89% 24,44% 17,78%

26 Kalteng

0,00% 76,92% 23,08% 0,00%

11 Sulsel

27,27% 49,09% 18,18% 5,45%

27 Sultra

0,00% 58,82% 23,53% 17,65%

12 Lampung

26,92% 30,77% 42,31% 0,00%

28 Maluku

0,00% 16,67% 33,33% 50,00%

13 Babel

25,00% 25,00% 25,00% 25,00%

29 NTT

0,00% 36,36% 42,42% 21,21%

14 NAD

24,39% 56,10% 19,51% 0,00%

30 Papua

0,00% 44,44% 50,00% 5,56%

15 Bengkulu

22,22% 33,33% 22,22% 22,22%

31 Kepri

0,00% 57,14% 42,86% 0,00%

16 Sumut

16,13% 41,94% 41,94% 0,00%

32 Sulbar

0,00% 72,73% 18,18% 9,09%

ANALISIS KOMPONEN HASIL AKREDITASI


SMA
Tabel 16. Analisis Komponen Standar Isi
No.

56.36%

28.35%

10.94%

3.57%

0.78%

68.19%

18.53%

8.71%

3.13%

1.45%

53.35%

31.03%

12.39%

1.56%

1.67%

50.67%

25.33%

18.42%

4.13%

1.45%

42.41%

22.66%

20.98%

10.04%

3.91%

68.53%

17.19%

9.60%

3.35%

1.34%

82.59%

12.95%

3.24%

0.78%

0.45%

84.71%

8.82%

3.24%

2.79%

0.45%

50.33%

34.71%

11.27%

2.79%

0.89%

10

41.96%

35.60%

14.29%

6.03%

2.12%

11

73.21%

14.29%

5.25%

2.23%

5.02%

12

61.50%

23.10%

8.93%

4.58%

1.90%

13

79.80%

14.84%

3.68%

0.89%

0.78%

14

74.89%

15.51%

6.70%

1.56%

1.34%

15

93.30%

4.69%

0.78%

0.89%

0.33%

Butir nomor 11, terdapat 45 dari 896 SMA

(5.02%) belum mengesahkan KTSP yang


disusun kepada pejabat yang ditunjuk.
Nomor butir 15 Sebanyak 836 (93,30%) dari
896 SMA telah menjadwalkan awal tahun
pelajaran, minggu efektif, pembelajaran
efektif, dan hari libur dalam kalender
akademik yang dimiliki sekolah

Tabel17.AnalisisKomponenStandarProses
No.

16

46.32%

34.82%

12.39%

5.69%

0.78%

17

78.13%

16.29%

4.24%

0.89%

0.45%

18

49.11%

36.83%

11.38%

1.90%

0.78%

19

32.92%

38.39%

23.66%

4.58%

0.45%

20

70.20%

22.43%

5.92%

1.00%

0.45%

21

65.58%

20.77%

8.92%

3.16%

1.58%

22

45.87%

35.94%

13.06%

3.46%

1.67%

23

72.88%

18.08%

6.25%

1.56%

1.23%

24

52.01%

30.36%

13.50%

3.01%

1.12%

25

49.78%

32.25%

11.50%

4.46%

2.01%

Nomor 25, berkaitan dengan tindak lanjut

terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran,


terdapat 18 dari 896 SMA (2.01%) belum
menindaklanjuti hasil pengawasan proses
pembelajaran..
Nomor 17, sebanyak 146 (78,13%) dari 896 SMA
telah menyusun RPP yang dijabarkan dari silabus.

Tabel18.AnalisisKomponenStandarKompetensiLulusan
No.

26

12.83%

24.11%

37.39%

23.55%

2.12%

27

40.29%

27.34%

23.55%

5.92%

2.90%

28

14.40%

24.67%

34.15%

24.11%

2.68%

29

47.32%

28.24%

15.85%

7.37%

1.23%

30

46.43%

24.67%

17.41%

8.48%

3.01%

31

36.27%

28.24%

19.64%

11.05%

4.80%

32

50.78%

23.88%

15.74%

7.70%

1.90%

33

38.28%

25.56%

21.09%

9.38%

5.69%

34

66.29%

18.97%

10.49%

3.13%

1.12%

35

72.88%

18.53%

6.58%

1.23%

0.78%

36

58.59%

21.88%

15.85%

2.01%

1.67%

37

60.49%

23.77%

12.17%

3.01%

0.56%

38

68.53%

18.64%

9.82%

2.57%

0.45%

39

63.50%

22.10%

12.50%

1.79%

0.11%

40

59.60%

27.12%

8.37%

4.02%

0.89%

41

74.22%

17.19%

7.03%

1.23%

0.33%

42

57.70%

23.33%

14.29%

3.68%

1.00%

43

70.54%

18.19%

7.37%

3.46%

0.45%

44

48.88%

30.58%

14.06%

4.91%

1.56%

45

52.12%

24.22%

14.84%

6.47%

2.34%

46

56.25%

26.45%

13.50%

3.01%

0.78%

47

44.87%

32.14%

11.05%

7.81%

4.13%

48

17.19%

27.23%

35.60%

18.30%

1.67%

49

49.11%

20.76%

15.85%

10.27%

4.02%

Nomor 33, berkaitan dengan kegiatan

mengapresiasikan karya seni dan budaya,


terdapat 51 dari 896 SMA (5.69%) belum
melakukan kegiatan kepada siswa yang
memberikan pengalaman kepada siswa untuk
mengapresiasikan karya seni dan budaya.
Nomor butir 35, sebanyak 166 (72,88%) dari
896 SMA telah memberikan pengalaman
kepada siswa untuk berpartisipasi dalam
penegakan aturan-aturan sosial

Tabel19.AnalisisKomponenStandarPendidikdan
TenagaKependidikan
No.

51

91.07%

6.92%

1.34%

0.45%

0.22%

52

76.34%

18.75%

3.68%

0.89%

0.33%

53

94.08%

4.91%

0.78%

0.00%

0.22%

54

76.34%

17.97%

4.91%

0.33%

0.45%

55

93.75%

5.13%

0.78%

0.00%

0.33%

56

85.27%

11.72%

2.57%

0.22%

0.22%

57

54.58%

24.55%

17.41%

3.01%

0.45%

58

86.50%

12.50%

0.22%

0.56%

0.22%

59

93.08%

3.13%

2.46%

0.00%

1.34%

60

95.42%

3.46%

0.78%

0.22%

0.11%

61

33.04%

18.75%

24.11%

20.09%

4.02%

62

43.75%

22.43%

16.41%

10.49%

6.92%

63

54.58%

24.00%

12.05%

7.37%

2.01%

64

86.38%

8.04%

2.79%

1.45%

1.34%

65

51.67%

24.78%

12.50%

6.14%

4.91%

66

47.66%

18.97%

11.38%

9.38%

12.61%

67

34.93%

19.98%

14.51%

12.50%

18.08%

68

32.14%

15.63%

12.05%

9.93%

30.25%

69

35.16%

16.18%

11.61%

10.38%

26.67%

70

52.68%

20.54%

13.28%

9.71%

3.79%

Nomor 62, berkaitan dengan kemampuan

kepala sekolah dalam kewirausahaan,


terdapat 62 dari 896 SMA (6.92%) kepala SMA
belum mempunyai kemampuan
kewirausahaan.
Nomor butir 60, sebanyak 855 (95.42%) dari
896 kepala SMA telah mempunyai
pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5
tahun

Tabel20.AnalisisKomponenStandarSaranadanPrasarana
No.

71

75.89%

17.75%

5.36%

0.67%

0.33%

72

84.04%

14.17%

1.00%

0.22%

0.56%

73

82.03%

15.29%

1.79%

0.33%

0.56%

74

81.25%

12.83%

3.91%

0.89%

1.12%

75

70.76%

20.87%

7.37%

0.33%

0.67%

76

50.89%

42.41%

5.36%

0.45%

0.89%

77

70.42%

20.76%

6.03%

1.90%

0.89%

78

92.63%

6.25%

0.67%

0.22%

0.22%

79

84.26%

10.83%

1.79%

0.89%

2.23%

80

67.41%

13.39%

4.13%

3.13%

11.94%

81

79.58%

11.27%

6.81%

1.67%

0.67%

82

49.00%

29.24%

16.74%

4.24%

0.78%

Bersambung

Lanjutan
No.

83

68.42%

17.52%

10.83%

2.46%

0.78%

84

44.87%

19.53%

17.41%

11.72%

6.47%

85

41.07%

10.83%

15.85%

5.69%

26.56%

86

34.71%

10.04%

14.29%

4.58%

36.38%

87

34.49%

9.60%

12.83%

5.80%

37.28%

88

53.79%

12.95%

10.83%

8.37%

14.06%

89

35.38%

4.69%

6.25%

3.79%

49.89%

90

71.43%

15.63%

5.58%

5.25%

2.12%

91

56.58%

24.78%

8.93%

7.92%

1.79%

92

59.60%

21.09%

8.82%

7.81%

2.68%

93

67.63%

12.72%

3.68%

5.69%

10.27%

94

50.89%

15.51%

10.27%

10.71%

12.61%

95

46.54%

14.96%

13.50%

11.27%

13.73%

96

55.02%

15.07%

8.15%

9.49%

12.28%

97

58.04%

24.55%

9.15%

7.14%

1.12%

98

47.10%

17.97%

9.04%

14.40%

11.50%

99

60.27%

13.84%

7.37%

6.47%

12.05%

100

61.50%

20.65%

11.50%

4.91%

1.45%

Nomor 89, berkaitan dengan ruang

laboratorium bahasa, terdapat 447 dari 896


SMA (49.89%) belum memiliki ruang
laboratorium.
Nomor butir 78, sebanyak 830 (92.63%) dari
896 SMA telah memunyai ventilasi udara dan
pencahayaan yang memadai

Tabel21.AnalisisKomponenStadarPengelolaan
No.

101

78.35%

17.63%

3.35%

0.45%

0.22%

102

75.78%

19.75%

3.46%

0.67%

0.33%

103

71.54%

21.76%

4.46%

1.12%

1.12%

104

68.64%

17.52%

7.81%

3.24%

2.79%

105

67.75%

25.67%

3.79%

1.79%

1.00%

106

82.25%

12.61%

2.57%

1.90%

0.67%

107

62.83%

28.35%

6.58%

1.45%

0.78%

108

71.43%

22.43%

4.35%

1.00%

0.78%

109

81.70%

14.29%

3.13%

0.56%

0.33%

110

56.58%

27.57%

12.50%

2.79%

0.56%

111

63.62%

25.56%

7.25%

2.34%

1.23%

112

77.12%

16.63%

4.58%

1.00%

0.67%

113

61.16%

27.12%

9.04%

1.45%

1.23%

114

46.43%

21.43%

16.41%

9.15%

6.58%

115

57.25%

26.34%

10.49%

3.79%

2.12%

116

47.32%

35.83%

5.02%

4.24%

7.59%

117

52.12%

30.47%

12.39%

2.57%

2.46%

118

81.92%

13.06%

3.68%

0.67%

0.67%

119

84.04%

11.50%

3.57%

0.33%

0.56%

120

49.11%

21.09%

7.48%

8.26%

14.06%

Nomor 120, berkaitan dengan kegiatan

evaluasi diri, terdapat 126 dari 896 SMA


(14,06%) belum melakukan kegiatan evaluasi
diri.
Nomor butir 119, sebanyak 753 (84.04%) dari
896 SMA telah mempunyai struktur
kepemimpinan sesuai standar pendidik dan
tenaga kependidikan

Tabel22.AnalisisKomponenStandarPembiayaan
No.
A
B
C
D

121

64.84%

17.97%

8.82%

4.91%

3.46%

122

66.29%

16.96%

8.15%

6.58%

2.01%

123

75.78%

14.06%

5.36%

2.57%

2.23%

124

83.15%

11.05%

3.91%

1.23%

0.67%

125

82.48%

10.83%

4.80%

1.23%

0.67%

126

67.19%

20.54%

8.37%

3.01%

0.89%

127

71.65%

15.18%

8.59%

4.02%

0.56%

128

78.79%

12.72%

5.69%

2.23%

0.56%

129

75.89%

12.39%

7.25%

3.01%

1.45%

130

74.22%

12.28%

8.59%

3.91%

1.00%

131

76.34%

11.16%

6.03%

5.47%

1.00%

132

71.09%

16.18%

5.25%

5.36%

2.12%

133

82.70%

9.15%

4.13%

3.46%

0.56%

134

78.24%

10.16%

4.02%

5.02%

2.57%

135

59.38%

17.19%

10.38%

7.37%

5.69%

136

79.13%

12.17%

5.02%

1.56%

2.12%

137

52.57%

14.06%

12.61%

14.40%

6.36%

138

74.33%

5.69%

4.24%

3.24%

12.50%

139

37.28%

20.31%

9.60%

7.70%

25.11%

140

37.61%

33.37%

18.86%

6.03%

4.13%

141

78.57%

12.05%

4.80%

3.68%

0.89%

142

79.46%

13.28%

3.57%

0.45%

3.24%

143

55.92%

22.54%

11.61%

5.58%

4.35%

144

62.39%

21.88%

9.71%

5.36%

0.67%

Nomor 139, berkaitan dengan subsidi silang

untuk membantu siswa kurang mampu,


terdapat 225 (25.11%) dari 896 SMA belum
melakukan subsidi silang untuk membantu
siswa kurang mampu.
Nomor butir 124, sebanyak 745 (83.15%) dari
896 SMA telah membayar gaji, insentif,
transport, dan tunjangan lain bagi guru pada
tahun berjalan.

Tabel23.AnalisisKomponenStandarPenilaianPendidikan
No.

146

66.07%

24.11%

6.81%

1.90%

1.12%

147

80.47%

15.74%

3.13%

0.33%

0.33%

148

64.17%

25.33%

8.59%

1.67%

0.22%

149

62.39%

27.46%

7.59%

2.01%

0.56%

150

56.36%

28.24%

10.38%

3.01%

2.01%

151

49.55%

31.92%

12.72%

4.80%

1.00%

152

54.80%

28.24%

12.72%

2.46%

1.79%

153

83.59%

11.16%

3.35%

1.00%

0.89%

154

54.35%

24.89%

12.17%

4.80%

3.79%

155

81.14%

13.62%

2.34%

1.23%

1.67%

156

81.36%

16.52%

0.67%

0.78%

0.67%

157

90.29%

6.47%

1.12%

0.78%

1.34%

158

81.47%

10.60%

6.14%

1.23%

0.56%

159

32.70%

14.96%

9.93%

37.28%

5.13%

160

79.13%

12.95%

4.58%

1.90%

1.45%

161

59.26%

23.66%

4.91%

2.68%

9.49%

162

87.50%

5.80%

1.23%

1.79%

3.68%

163

63.17%

25.11%

4.58%

2.12%

5.02%

164

60.27%

29.69%

4.46%

1.67%

3.91%

165

71.43%

19.98%

1.23%

1.45%

5.92%

Nomor 161, berkaitan dengan kegiatan sekolah

untuk melaporkan pencapaian hasil belajar


tingkat satuan pendidikan kepada Dinas
Pendidikan Kabupaten, terdapat 85 dari 896 SMA
(9.49%) belum melaporkan pencapaian hasil
belajar tingkat satuan pendidikan kepada Dinas
Pendidikan Kabupaten dengan tepat waktu.
Nomor butir 157, Sebanyak 809 (90.29%) dari
896 SMA telah menentukan kriteria kenaikan
kelas atau kriteria program pembelajaran (beban
Sistem Kredit Semester/SKS) melalui rapat

D. PARTISIPASI PENDANAAN PEMDA


TABEL 26. PARTISIPASI PENDANAAN AKREDITASI S/M TIAP
PROVINSI 2008
No.

BAP-S/M Provinsi

DKI (Dikmen)

Dana APBD

Dana APBN

Persentase
Jml Sekolah
APBD thd APBN
(APBN)

700.000.000

262.560.000

266,61%

Kepulauan Riau

1.209.000.000

478.250.000

252,80%

NAD

1.895.437.650

1.298.325.000

145,99%

Sumatera Selatan

1.500.000.000

1.399.692.000

107,17%

DKI (Dikdas)

525.000.000

1.005.675.000

52,20%

Jawa Tengah

3.750.000.000

8.750.880.000

42,85%

Kalimantan Timur

356.361.000

914.481.000

38,97%

Lampung

425.000.000

1.186.200.000

35,83%

Kalimantan Barat

395.200.000

1.396.860.000

28,29%

10

Jambi

251.000.000

1.028.912.000

24,39%

11

Papua

262.582.400

1.085.700.000

24,19%

12

Sulawesi Utara

100.000.000

592.115.000

16,89%

13

Bengkulu

100.000.000

674.456.000

14,83%

14

NTT

298.770.750

2.058.316.000

14,52%

15

Sumatera Utara

301.718.000

2.225.992.500

13,55%

16

NTB

134.426.250

1.079.969.500

12,45%

99
146
600
664
696
5.652
409
614
668
466
320
208
290
978
1.057
486

TABEL 27. REALISASI PENGGUNAAN DANA BLOCKGRANT BAN-S/M TA


2008
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Provinsi
DKI Jakarta (Dikdas)
DKI Jakarta (Dikmen)
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur
Nangroe Aceh Darusalam
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Lampung
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Papua
Bengkulu
Maluku Utara
Banten
Bangka Belitung
Gorontalo
Kepulauan Riau

DANA
1.005.675.000
262.560.000
9.676.425.000
8.750.880.000
1.053.760.000
13.045.252.500
1.298.325.000
2.225.992.500
1.794.040.000
3.250.120.000
1.028.912.000
1.399.692.000
1.186.200.000
1.396.860.000
1.173.337.500
897.915.000
914.481.000
592.115.000
1.528.249.000
2.369.890.000
876.745.000
1.074.960.000
866.737.500
1.079.969.500
2.058.316.000
1.085.700.000
674.456.000
910.550.000
1.233.325.000
622.390.000
727.300.000
478.250.000

DANA BLOCKGRANT 2008


REALISASI
1.005.161.000
262.520.000
9.574.974.480
7.040.790.400
1.035.081.400
12.993.427.043
1.296.173.885
2.191.737.250
1.731.740.956
3.048.297.950
1.012.050.000
1.310.470.700
1.186.200.000
1.309.243.000
1.173.337.500
897.475.000
913.981.000
568.305.000
1.528.249.000
2.369.190.390
844.862.700
1.074.960.000
865.537.500
1.067.239.500
2.055.799.300
1.063.581.432
674.404.000
910.150.000
1.224.325.000
542.095.000
674.623.199
477.150.000

SISA DANA
514.000
40.000
101.450.520
967.039.600
18.678.600
51.825.457
2.151.115
34.255.250
62.299.044
201.822.050
16.862.000
89.221.300
87.617.000
440.000
500.000
23.810.000
699.610
31.882.300
1.200.000
12.730.000
2.516.700
22.118.568
52.000
400.000
9.000.000
80.295.000
52.676.801
1.100.000

V. PROGRAM KERJA BAN-S/M Tahun 2009


MELALUI PROGRAM WAJIB BELAJAR DIKDAS SEMBILAN TAHUN
- Bantuan Sosial Pelaksanaan akreditasi Sekolah/Madrasah
1. Akreditasi SMA/MA, SMK, SLB;
2. Akreditasi SMP/MTs;
3. Akreditasi SD/MI, TK/RA; (Semua dengan Instrumen Baru)
- Bantuan Operasional BAP S/M 32 Propinsi
MELALUI ROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
Manajemen BAN S/M
1. Operasional BAN S/M
2. Rakornas dengan BAP-S/M
3. Pengembangan program SIA S/M
4. Pencetakan perangkat akreditasi dan sertifikat
5. Penyempurnaan dan finalisasi perangkat akreditasi
6. Peningkatan SDM, pengolah data, dan TOT Asesor Nasional
7. Monitoring pelaksanaan akreditasi dan Bimbingan Teknis
8. Penyusunan laporan
9. Penyusunan perangkat akreditasi satuan pendidikan layanan
khusus
10. Pemantapan program tindak lanjut hasil akreditasi

VI. Kondisi Idaman 2014 & Indikator Kinerja Kunci


Kondisi idaman tahun 2014 dan tahapan pencapaian kinerja tahun

2010-2014
Sebesar 100% SD/SLB, 100% SMP/SMPLB terakreditasi,
Sebesar 100% SMA/SMALB dan 100% SMK terakreditasi
Sebesar 95% SD dan 50% SMP memenuhi SNP dengan akreditasi
minimum B, serta 40% SDLB dan SMPLB dengan akreditasi minimum
B
Sebesar 90% SMA/SMALB dan 75% SMK memenuhi SNP dengan
akreditasi minimum B
Akreditasi dipandang sebagai indikator kinerja kunci
Peningkatan mutu PAUD dengan persentase TK berakreditasi
Persentase SD berstandar SNP dengan akreditasi minimal B
Persentase SMP berstandar SNP dengan akreditasi minimal B
Persentase SMA berstandar SNP dengan akreditasi minimal B
Persentase SMK berstandar SNP dengan akreditasi minimal B
Penyelenggaraan program akreditasi dan pemetaan mutu pendidikan
Penyelenggaraan akreditasi program dan satuan pendidikan
Penyusunan peta dan penjaminan mutu pendidikan berdasar hasil
akreditasi

Anda mungkin juga menyukai