Anda di halaman 1dari 16

KERACUNAN NITRIT-NITRAT

Nitrat (NO3) dan nitrit (NO2) adalah ion-ion organic alami yang merupakan bagian dari
siklus nitrogen. Aktifitas mikroba di tanah atau air menguraikan sampah yang mengandung
nitrogen organic, pertama menjadi ammobiakemudian dioksidasikan menjadi nitrit dan nitrat.
Oleh karena nitrit dengan mudah dioksidasikan menjadi nitrat, maka nitrat adalah senyawa yang
paling sering ditemukan didalam air bawah tanah maupun air yang terdapat di permukaan.
Pencemaran oleh pupuk nitrogen, termasuk ammonia anhidrat seperti sampah organic hewan
maupun manusia, dapat meningkatkan kadar nitrat didalam air. Senyawa yang mengandung
nitrat didalam tanah biasanya larut dan dengan mudah bermigrasi dengan air bawah tanah.
Pada daerah dimana puputk nitrogen secara luas digunakan, sumur-sumur perumahan
yang ada disana hamper pasti tercemar oleh nitrat. Diperkirakan 14 juta rumah tangga di
Amerika Serikat menggunakan sumur pribadiuntuk memenuhi kebutuhan air minumnya (badan
SensusAmerika Serikat 1993). Pada daerah pertanian, pupuk nitrogen merupakam sumber utama
pencemaran terhadap air bawah tanah yang digunakan sebagai air minum. Sebuah penelitian oleh
United States Geological Survey menunjukkan bahwa >8200 sumur di

seluruh AS

terkontaminasi oleh nitriat melebihi standar air minum yang telah ditetapkan oleh Enviromental
Protection Agency (EPA), yaitu 10 ppm. Sumber nitrat lainnya pada air sumur adalah
pencemaran dari sampah organic hewan dan rembesan dari septic tank. Bahan makanan yang
tercemar oleh nitrit ataupun bahan makanan yang diawetkan menggunakan nitrat dan nitrit dapat
menyebabkan methemoglobinemia simptomatik pada anak-anak.
Walaupun sayuran jarang menjadi sumber keracunan akut, mereka memberi kontribusi
>70% nitrat dalam diet manusia tertentu. Kembangkol, bayam, brokoli, dan umbi-umbian
memiliki kandungan nitrat alami lebih banyak dari sayuran lainnya. Sisanya berasal dari air
minum (21%) dan dari daging atau produk olahan daging (6%) yang sering memakai natrium
nitrat (NaNO3) sebagai pengawet maupun pewarna makanan. Methemoglobinemia simptomatik
teah terjadi pada anak-anak yang memakai sosis yang menggunakan nitrit dan nitrat secara
berlebihan.

II. Permasalahan
Penyalahgunaan

inhalan

nitrit

yang

sudah

menguap

daoat

menyebabkan

methemoglobinemia berat dan kematian. Terpapar nitrit tak sengaja dalam laboratorium kimia
dan penghirupan pada usaha bunuh diri pernah terjadi. Penyalahgunaan nitrit volatile atau mudah
menguap (amyl, butyl, dan isobutyl nitrit ) sebagai perangsang sering terjadi. Terpapar nitrat atau
nitrit juga dapat berasal dari obat-obatan tertentu. Bayi dan anak-anak rentan terpapar oleh nitrat
melalui perak nitrat topical yang digunakan pada terapi luka bakar. Obat-obatan lainnya yang
diduga menyebabkan keracunan nitrat atau nitrit adalah derivate quinone (anti malaria),
nitrogliserin, bismuth subnitrit (antidiare), ammonium nitrat (diuretic), amyl dan natrium nitrit
(antidotum keracunan sianida dan hydrogen sulfide), dan isosorbid dinitrat/tetranitrat
(vasodilator untuk terapi penyakit arteri coroner). Tingginya kadar nitrat pada air minum
terutama yang berasal dari sungai atau sumur didekat pertanian juga sering menjadi sumber
keracunan nitrat terbesar. Hal ini sangat berbahaya bila kandungan nitrat ini dikonsumsi oleh
anak bayi dan dapat menimbulkan keracunan akut. Bayi yang baru berumur beberapa bulan
enurut belum mempunyai keseimbangan yang baik antara usus dan bakteri usus. Sebagai
akibatnya, nitrat yang masuk dalam saluran pencernaan akan langsung diubah menjadi nitrit
yang kemudian berikatan dengan hemoglobin membentuk methemoglobin. Ketidak mampuan
tubuh bayi untuk mentoleransi adanya methemoglobin yang terbentuk dalam tubuh mereka akan
mengakibatkan timbulnya sianosis pada bayi. Pada bayi yang telah berumur enam bulan atau
lebih , bakteri pengubah nitrat didalam tetap ada walau dalam jumlah sedikit. Pada anak-anak
dan orang dewasa, nitrat diabsorbsi dan disekresikan sehingga resiko untuk keracunan nitrat jauh
lebih kecil.
Menurut siklusnya, bakteri akan mengubah nitrogen menjadi nitrat yang kemudian digunakan
oleh tumbuh-tumbuhan. Hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan kemudian menggunakan
nitrat untuk menghasilkan protein didalam tubuh. Setelah itu, nitratakan dikeluarkan kembali ke
lingkungan dari kototran hewan tersebut. Mikroba pengurai kemudian mengubah nitrat yang
terdapat dalam bentuk amoniak menjadi nitrit. Selain itu, nitrat juga diubah menjadi nitrit pada
traktus digestivus manusia dan hewan. Setelah itu bakteri dilingkungan akan mengubah nitrit
menjadi nitrogen kembali. Tetapi apabila jumlah nitrit ataupun nitrat yang berada disuatu
lingkungan melebihi kadar normal maka siklus ini tidak akan dapat berjalan sebagaimana

mestinya. Aktifitas pertanian yang dilakukan manusia telah banyak meningkatkan kadar nitrat
dilingkungan karena penggunaan pupuk yang berlebihan. Nitrat dan nitrit sangat mudah
bercampur dengan air dan terdapat bebas didalam lingkungan
III. Sifat fisik dan struktur kimia
Nitrat dibentuk dari asam nitrit yang berasal dari ammonia melalui proses oksidasi katalitik.
Nitrit juga dibentuk dari asam nitrit yang berasal dari ammonia melalui proses oksidasi katalitik.
Nitrit juga merupakan hasil metabolism dari siklus nitrogen. Bentuk pertengahan dari nitrifikasi
dan denitrifikasi. Nitrat dan nitrit adalah komponen yang mengandung nitrogen berikatan dengan
atom oksigen, nitrat sudah diubah menjadi bentuk nitrit atau bentuk lainnya.
Pada kondisi yang normal, baik nitrit maupun nitrat adalah komponen yang stabil, tetapi dalam
suhu yang tinggi akan tidak stabil dan dapat meledak pada suju yang sangat tinggi dan tekanan
yang sangat besar. Biasanya, adanya ion klorida, bahan metal tertentu dan bahan organic akan
mengakibatkan nitrat dan nitrit menjadi tidak stabil. Jika terjadi kebakaran, maka tempat
penyimpanan nitrit maupun nitrat sangat berbahaya untuk didekati karena terbentuk gas beracun
dan bila terbakar dapat menimbulkan ledakan. Bentuk garam dari nitrat dan nitrit tidak berwarna
dan tidak berbau serta tidak berasa. Bersifat hignoskopis
IV. Dosis dan kadar normal
Dosis letal dari nitrat pada orang dewasa adalah sekitar 4-30 g (atau sekitar 40 sampai 300 mg
No# kg). Dosis antara 2 sampai 9 gram NO3 dapat mengakibatkan methemoglobinemia. Nilai ini
setara dengan 33 smapai 150 mg NO3/kg. Dosis letatl dari nitrit pada orang dewasa adalah antara
0.7 dan 6 gram NO2 (atau sekitar 10 sampai 100 Mg NO2/kg)
Dengan dosis yang lebih kecil akan dapat membayakan neonates karena belum lengkapnya
pembentukan dan regenerasi hemoglobin didalam tubuh mereka. Kebanyakan kasus
membuktikan bahwa neonates langsung mengalami methemoglobinemia setelah minum air
formula yang tnggi nitrat atau nitrit.

V. farmakokinetik
Nitrat dan nitrit yang diberikan secara oral akan diabsorbsi di traktus digestivus bagian atas dan
dipindahkan kedalam darah. Di dalam darah, nitrit mengubah hemoglobin menjadi
methemoglobin yang kemudian teroksidasi menjadi nitrat. Normalnya methemoglobin akan
langsung diubah menjadi hemoglobin kembali melalui proses enzimatik. Nitrat tidak
diakumulasikan didalam tubuh. Nitrat kemudian didistribusikan ke cairan-cairan tubuh seperti
urin, air liur, asam lambung, dan cairan usus. Sekitar 60 % dari ntiral oral diekskresikan melalui
urin. Sisanya belum diketahui, tetapi metabolisme bakteri endogen mengeliminasi sisanya.
Apabila nitrat dan nitrit yang masuk bersamaan dengan makanan maka banyaknya zat makanan
akan menghambat absorbs dari kedua zat ini dan baru akan diabsorbsi di traktus digestivus
bagian bawah. Hal ini akan mengakibatkan mikroba usus mengubah nitrat menjadi nitrit sebagai
senyawa yang lebih berbahaya. Karena itu, pembentukan nitrit pada instestinum mempunyai arti
klinis yang penting terhadap keracunan. Nitrit dapat mengakibatkan vasodilatasi pada pembuluh
darah, hal ini mungkin diakibatkan karena adanya perubahan nitrit menjadi nitric oksida (NO)
atau NO- yang mengandung molekul yang berperan dalam membuat relaksasi otot-otot polos.
Daging yang mengandung nitrat atau nitrit dimasak dengan panas yang tinggi. Sementara itu,
komponen ini sendiri diketahui menjadi salah satu bahan karsinogenik seberti timbulnya kangker
perut pada manusia
Selain itu, nitrit didalam perut akan berikatan dengan protein membentuk N-nitroso, komponen
ni juga dapat terbentuk bila
VI. Klasifikasi
Klasifikasi yang dibuat adalah berdasarkan besar tidaknya kemungkinan paparan zat nitrat dan
nitrit pada manusia. Paparan yang tidak sengaja : kontak secara tidak sengaja dengan komponen
nitrat dan nitrit baik secara inhalasi maupun tertelan. Paparan yang terus-menerus. Pekerja yang
sering berhubungan dengan nitrit misalnya petugas yang selalu berada di dalam laboratorium.
Pekerja yang bekrja di tempat pembuatan pupuk dan bahan peledak yang sangat mungkin
terpapar nitrat secara inhalasi karena terhisap debu yang mengandung garam nitrat. Debu nitrat
ini dapat dengan mudah bercampur dengan gula dan kulit. Hal ini juga terjadi pada para petani

yang sering menggunakan pupuk yang mengandung nitrar. Paparan medis, diakibatkan
penggunaan sodium nitrit intravena secara berlebihan sebagai antidotum keracunan sianida
VII. Gejala dan manifestasi klinis
Nitrat yang masuk kedalam sauran pencernaan melalui makanan atau air minum, tetapi yang
terbanyak melalui air minum. Nirat yang berlebih dan sisa pemupukan akan mengalir bersama
air menuju sungai atau meresap ke dalam air tanah. Nitrat yang berlebih akan terakumulasi
didalam tanah. Selain peroral, nitrat dan nitrit dapat masuk ke dalam tubuh dalam bentuk debu
secara inhalasi. Nitrat dan nitrit sulit diabsorbsi kulit. Belum acara penelitian yang menjelaskan
apakah nitrat dan nitrit dapat masuk melalui kulit, tetapi absorbsi dapat terjadi bila terjadi
kerusakn kulit misalnya adanya luka bakar. Belum ada laporan yang jelas mengenai efek racun
dari nitrat. Selama ini yang diketahui efek racunnya adalah konversi dar nitrit. Efek racun yang
akut dari nitrit adalah methemoglobinemia, dimana lebih dari 10 % hemoglobin diubah menjadi
methemoglobin. Bila konversi ini melebihi 70% maka akan sangat fatal.
Nitrit juga dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah karena efek vasodilatasinya. Gejala
klinis yang timbul dapat berupa nausea, vomitus, nyeri abdomen, nyeri kepala, pusing,
penurunan tekanan darah dan takikardi. Selain itu sianosis dapat muncul dalam jangka waktu
beberapa menit sampai 45 menit. Pada kasus yang ringan, sianosis dapat muncul dalam jangka
waktu beberapa menit sampai 45 menit. Pada kasus yang ringan, sianosis hanya tampak disekitar
bibir dan membrane mukosa. Adanya sianosis sangat tergantung dari jumlah total hemoglobin
dalam darah, saturasi oksigen, pigmentasi kulit dan pencahayaan saat pemeriksaan. Bila
mengalami keracunan yang berat, korban dapat tidak sadar seperti stupor, koma atau kejang
sebagai akibat hipoksia berat. Prognosis sangat tergantung dari terapi yang diberikan. Mula-mula
timbul gangguan gastrointestinal dan sianosis tanpa sebab akan sering dijumpai. Pada kasus yang
berat, koma dan kematian dapat terjadi dalam satu jam petama akibat timbulnya hipoksia dan
kegagalan sirkulasi. Akibatnya terjadi iskemia terutama organ-organ yang vital. Efek vasodilatai
ini

tidak

dapat

di

blok

oleh

atropine

atau

obat-obatan

lain. Tubuh

seharusnya

mengkompensasinya dengan takikardi tetapi karena pada korban dapat terjadi vasovagal reflex.
Prognosis yang mengakibatkan bradikardi. Pada system pernafasan mulai tampak takipneu dan

hiperventilasi disertai dengan sianosis. Apabila dibiarkan maka akan timbul koma dan kejang
sebagai akibat anoksia serebri.
VIII. Pemeriksaan Laboratorium
Sampel darah
Sampel dari darah arteri yang berwarna coklat muda. Konsentrasi dari ,ethemoglobin dapat
dihitung melalui spektofotometri.
Analisa Biokimia
Hemoglobin total
Hitung jenis elektrolit terutama kalium
Keseimbangan asam basa
Tekanan gas darah analis
IX. diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis yang muncul, terlihat adanya sianosis tipe
sentral yang bukan disebabkan oleh gangguan jantung, atau paru warna darah yang kecoklatan
menunjukkan warna darah kecoklatan menunjukkan tingginya kadar methemoglobinemia
lamanya paparan dapat diperiksa
Warna darah yang kecoklatan menunjukkan tingginya kadar methemoglobinemia. Lamanya
paparan. Dapat diperiksa kadar gas darah, keseimbangan asam basa, dan kadar nitrat didalam
urin.
X. Penatalaksanaan
Korban

Prinsip dari penanganannya adalah dengan menurunkan jumlah nitrit yang bersifat racun karena
nitrat tidak begitu berbahaya. Rangsang muntah atau lakukan bilas lambung jika tertelan.
F
F

Monitor tanda vial, tekanan darah, pernafasan dan onset munculnya sianosis.
Berikan oksigen dosis tinggi perinhalasi jika mulai tampak adanya methemoglobinemia.
Metilen blue adalah antidotum spesifik bila terjadi methemoglobinemia.
Pasien dengan keracunan nitrat atau nitrit berat harus segera dibawa ke ICU.
Monitor juga kadar keseimbangan asam-basa dan analisa gas darah
anti dotum
Metilen blue (tetramethyl thionine chloride) adalah antidotum spesifik bila terjadi
methemoglobinemia melebihi dari 30 %. Sangat efektif tetapi juga mempunyai banyak
efek samping. Dosis inisial adalah 1 sampai 2 mg/kg secara intravena selama 5-10 menit.
Pemulihan dari sianosis akan muncul dalam jangka waktu 1-2 jam. Tingkat dari
methemoglobin harus dimonitor satu jam kemudian. Bila ternyata kadar nitrat dalam
darah masih tinggi maka dapat diberikan dosis ulangan. Dosis dari metilen blue ini tidak
boleh melebihi 7 mg/kgBB. Efek samping dari metilen blue adalah terjadinya nyeri dada,
keletihan dan anemia hemolitik pada pasien dengan gangguan defisiensi glukosa 6 fosfat
dehydrogenase. Asam askorbat dapat menjadi antidotum alternative walaupun efeknya

sangat lambat.
F 2. Sumber air
F Nitrat sangat mudah bercampur dengan air dan sanat susah untuk dipisahkan. Ada tiga
1.
2.
3.
1.

metode yang digunakan untuk mengurangi jumlah nitrat didalam suatu lingkungan.
demineralisasi
Penukaran ion
Pencampuran
demineralisasi
demineralisasi akan mengurangi kadar nitrat dan mineral lain di dalam air. Dalam hal ini
penyulingan air adalah yang paling efektif. Pertama air dipanaskan setelah itu uap air
yang terbentuk di pindahkan ke tempat lain yang lebih dingin sehingga terbentuk air
kembali dan sisa mineral yang tertinggal akan menghadap di dasar pemanas. Proses ini

memerlukan energi dan tenaga yang sangat besar.


2. pertukaran ion
Cara ini adalah dengan menukar substansi lain yang serupa sehingga akan mengambil
alih tempat yang seharusnya diikat oleh nitrit. Zat yang sering digunakan adalah klorida
yang relative kurang berbahaya.
3. Pencampuran

Cara ini adalah dengan mencampurkan air yang telah dicemari nitrat dengan air dari
sumber yang berbeda dan mempunyai kadar nitrat yang rendah, sehingga dengan
pencampuran kedua air ini diharapkan kadar nitrat dapat diturunkan.
Daftar pustaka
DAFTAR PUSTAKA
1. Thompson B, Nitrates And Nitrites Dietary Exposure and Risk Assessment. Institute of
Environmental Science & Research Limited. Christchurch Science Centre. New Zealand. 2004.
Available

from:

www.esr.cri.nz.

Access

on:

November

22,

2006.

2. Parrot K, Woodard J,Ross B. Household Water Quality. Nitrates in Household Water.


Virginia polytechnic institute and state university. Virginia State University. Virginia. 2002.
Available from: info.ag.uidaho.edu/pdf/CIS/CIS1099.pdf. Access on: December 1, 2006.
3. Argonne National Laboratory, EVS. Nitrate and Nitrite. Human Health Fact Sheet.. 2005.
Available from: http://www.epa.gov/OGWDW/dwh/c-ioc/nitrates.html. Access on: November
22,

2006

4. Ruse M, Nitrates and Nitrites. IPCS, Newcastle. United Kingdom. 1999. Available from:
http://www.inchem.org/nitrates&nitrites.html.

Access

on:

November

22,

2006.

5. Mancl K, Nitrate in Drinking Water, University Outreach and Extension. University of


Missouri. Missouri. 1998. Available from: www.p2pays.org/ref/17/16682.pdf. Access on ;
December

1,

2006.

6. Morris D, Nitrate and Nitrite Poisoning. Vet Column. French Post. 1996. Available from:
http://www/rmla.com/index.htm.

Access

on:

November

22,

2006.

7. Allison CD. Nitrate Poisoning of Livestock. Cooperative Extension Service. College of


Agriculture andHome Economics. New Mexico State University. 2003. Available from:
cahe.nmsu.edu/pubs/_b/b-807.pdf. Access on: December 1, 2006

Nitrit (NO2) merupakan bentuk peralihan antara ammonia dan nitrat (nitrifikasi) dan antara
nitrat dengan gas nitrogen (denitrifikasi) oleh karena itu, nitrit bersifat tidak stabil dengan
keberadaan oksigen. Kandungan nitrit pada perairan alami mengandung nitrit sekitar 0.001

mg/L. kadar nitrit yang lebih dari 0.06 mg/L adalah bersifat toksik bagi organisme perairan.
Keberadaan nitrit menggambarkan berlangsungnya proses biologis perombakan bahan organik
yang memiliki kadar oksigen terlarut yang rendah. Nitrit yang dijumpai pada air minum dapat
berasal dari bahan inhibitor korosi yang dipakai di pabrik yang mendapatkan air dari sistem
distribusi PDAM. Nitrit juga bersifat racun karena dapat bereaksi dengan hemoglobin dalam
darah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen, disamping itu juga nitrit membentuk
nitrosamin (RRN-NO) pada air buangan tertentu dan dapat menimbulkan kanker. Nitrat (NO3) dan nitrit (NO2-) adalah ion-ion anorganik alami, yang merupakan bagian dari siklus nitrogen.
Aktifitas mikroba di tanah atau air menguraikan sampah yang mengandung nitrogen organik
pertama-pertama menjadi ammonia, kemudian dioksidasikan menjadi nitrit dan nitrat. Oleh
karena nitrit dapat dengan mudah dioksidasikan menjadi nitrat, maka nitrat adalah senyawa yang
paling sering ditemukan di dalam air bawah tanah maupun air yang terdapat di permukaan.
Pencemaran oleh pupuk nitrogen, termasuk ammonia anhidrat seperti juga sampah organik
hewan maupun manusia, dapat meningkatkan kadar nitrat di dalam air. Senyawa yang
mengandung nitrat di dalam tanah biasanya larut dan dengan mudah bermigrasi dengan air
bawah tanah.
menggunakan nitrat dan nitrit dapat menyebabkan methemoglobinemia simptomatik pada anakanak. Walaupun sayuran jarang menjadi sumber keracunan akut, mereka memberi kontribusi
>70% nitrat dalam diet manusia tertentu. Kembang kol, bayam, brokoli, dan umbi-umbian
memiliki kandungan nitrat alami lebih banyak dari sayuran lainnya. Sisanya berasal dari air
minum (+ 21%) dan dari daging atau produk olahan daging (6%) yang sering memakai natrium
nitrat (NaNO3) sebagai pengawet maupun pewarna makanan. Methemoglobinemia simptomatik
telah terjadi pada anak-anak yang memakan sosis yang menggunakan nitrit dan nitrat secara
berlebihan 1,2.
Analisis NO2
Metode Analisis NO2
Kelebihan dan kelemahan metode analisa NO2 adalah :
1.

Metode Nessler secara kualitatif

Kelebihannya adalah dimana waktu dalam pengerjaannya lebih singkat karena hanya
membandingkan
warna sampel dengan warna larutan standart nitrit sedangkan kelemahannya adalah hasil yang

diperoleh tidak akurat karena hanya mengira ngira saja atau dengan kata lain hasil tidak pasti.
2.

Metode Nessler secara kuantitatif

Kelebihannya adalah hasil yang diperoleh lebih akurat karena dilakukan dua kali pengerjaan
dimana
pertama dilakukan dengan pereaksian nitrit dengan sulfanilamide yang dalam suasana asam
menghasilkan senyawa diazonium.setelah itu hasil dari reaksi ini kemudian diukur dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang 543 nm.
Bahan makanan yang tercemar oleh nitrit ataupun bahan makanan yang diawetkan
Kelebihan dan Kekurangan Metode Analisis NO2
Kelebihan dan kelemahan metode analisa NO2 adalah
1.

Metode Nessler secara kualitatif

Kelebihannya adalah dimana waktu dalam pengerjaannya lebih singkat karena hanya
membandingkan warna sampel dengan warna larutan standart nitrit sedangkan kelemahannya
adalah
hasil yang diperoleh tidak akurat karena hanya mengira ngira saja atau dengan kata lain hasil
tidak
pasti.
2.

Metode Nessler secara kuantitatif

Kelebihannya adalah hasil yang diperoleh lebih akurat karena dilakukan dua kali pengerjaan
dimana
pertama dilakukan dengan pereaksian nitrit dengan sulfanilamide yang dalam suasana asam
menghasilkan senyawa diazonium.setelah itu hasil dari reaksi ini kemudian diukur dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang 543 nm.
Penanggulangan Kelebihan/Kekurangan Kadar NO2
Kelebihan kadar NO2 dapat dikurangi ataupun dihilangkan dengan cara :
1.

Penggantian air.

2.

Pemberian aerasi

Aerasi adalah suatu teknik memancarkan air ke udara agar air terkena kontak dengan
udara/oksigen.
Semakin banyak permukaan air yang terkena oksigen maka semakin baik.
3.

Penguapan .

4.

Reaksi kimia dengan oksigen.

5.

Proses presipitasi

dalam limbah cair. Caranya : pH limbah awal biasanya sekitar 8-9, dinaikkan dengan
menambahkan
basa hingga mencapai 11 satuan pH, hingga terbentuk endapan. Sebelum dilakukan percobaan
sebaiknya dilakukan trial untuk mendapat kan kondisi operasi yang optimal. Juga perlu dicarikan
kombinasi zat pengemban koagolasi, sehingga proses pengendapannya bisa lebih sempurna
hingga
terjadi coo-presipitasi.
6.

Chlorinasi dengan aerasi

terjadi pergeseran keseimbangan amonia didalam limbah juga terjadi proses desinfeksi. Calsium
Hypo
Chlloride adalah oksidator kuat yang akan menghancurkan reduktor-reduktor dari zat-zat organik
termasuk amoniak dan nitrit juga akan membunuh bakteri-bakteri pathogen yang ada dalam air.
Pengunaan teknik ini harus hati-hati dan mengunakan alat PPE( Personal Protective
Equipment ) yang
memadai, seperti respirator dan sarung tangan polyetilene. Gas klor akan sangat berbahaya jika
terhirup oleh pernafasan dan akan merusak alveoli paru-paru.
7.

Unit Lumpur Aktif dengan Sistem Aerasi

yang dikembangkan dari limbah itu sendiri. Diberi aerasi mengunakan blower dan udara
dialirkan
melalui difusser agar distribusi oksigen lebih lebih merata atau dengan mengunakan turbo jet
aerator/surface aerator/MTO2 ( poros baling-baling berputar yang menghasilkan gerakan
turbulensi
Biasa dilakukan untuk menghilangkan logam-logam berat, nutrien serta anorganik yang terlarut
Biasanya dilakukan penambahan Calsium Hypo Chloride disertai dengan aerasi, disamping
Mengunakan mikroba yang telah terseleksi yang cocok dengan kontaminan limbah yang ada,
yang pada akhirnya menghasilkan gelembung-gelembung halus yang meningkatkan kadar
oksigen
terlarut di semua bagian kolam aerasi. , kandungan oksigen terlarut minimal 2 ppm (kebutuhan
minimal

agar bakteri/mikroorganisme bisa hidup). Prinsipnya : Dengan adanya udara (oksigen) bakteri
aerobik
akan memakan zat-zat organik dalam air, selanjutnya bakteri tersebut berkembang biak.
Kekurangan kadar NO2 dapat ditanggulangi atau ditangani dengan cara :
1.

Menstabilkan oksigen.

2.

Menahan terjadinya proses oksidasi nitrit menjadi nitrat, karena jika nitrit dioksidasi menjadi

nitrat
maka kadar nitrit akan kecil
Nitrogen atau zat lemas adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik
yangmemiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas
tanpawarna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan
logam yangstabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Nitrogen
adalah78,08 % dari atmosfer bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup.
Zat
ia, Asam Nitrat, dan Sianida (AnonymousA, 2009). Nitrat (NO3-) dan Nitrit (NO2-)
adalah ion-ion anorganik alami yang
merupakan
menguraikansampah
njadi

na Nitrit dapatdengan mudah dioksidasikan menjadi Nitrat, maka Nitrat adalah


senyawa yang paling sering ditemukan di dalam air bawah tanah maupun air yang
terdapat di permukaan. Pencemaran oleh pupuk Nitrogen, termasuk Amonia anhidrat
sepertisampah organik hewan maupun manusia, dapat meningkatkan kadar
Nitrat didalam air. Senyawa yang mengandung Nitrat di dalam tanah biasanya larut
dandengan mudah bermigrasi dengan air bawah tanah (Harry Wahyudhy Ut
ama,2009). Nitrat merupakan bentuk Nitrogen yang berperan sebagai nutrien utama
bagi pertumbuhan tanaman dan alga. Nitrat Nitrogen sangat mudah larut dalam air danmemiliki
sifat yang relatif stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi yangsempurna di
perairan. Pada dasarnya, Nitrat merupakan sumber utama Nitrogendiperairan, akan
tetapi tumbuhan lebih menyukai Amonia untuk digunakan dalam proses pertumbuhan. Kadar
Nitrat diperairan yang tidak tercemar biasanya lebihtinggi dari pada kadar amonium.
Kadar Nitrat lebih dari 5 mg/ltr. menggambarkankeadaan suatu perairan yang telah
tercemar akibat aktivitas manusia dan tinjahewan. Kadar Nitrogen yang lebih
dari 0,2 mg/ltr menggambarkan terjadinyaeutrofikasi perairan (Fajar, 2010). Nitrat
merupakan salah satu jenis senyawa kimia yang sering ditemukan di alam,seperti dalam tanaman

dan air. Senyawa ini terdapat dalam tiga bentuk, yaitu ion Nitrat (ionNO3), Kalium Nitrat (KNO3), dan Nitrogen Nitrat (NO3-N).
Ketiga
adap ternak meskipun pada konsentrasi yang berbeda
Nitrit merupakan bentuk peralihan antara Amonia dan
Nitrat
ng terbentuk dalam kondisianaerob. Sumber Nitrit dapat berupa limbah industri dan
limbah domestik. Kadar Nitrit pada perairan relatif stabil karena segera dioksidasi menjadi
Nitrat. Perairanalami mengandung Nitrit sekitar 0,001 mg/liter. Sementara itu, kadar Nitrit
yangdiperbolehkan tidak lebih dari 0,5 ppm (Fajar,
2010).Pada kondisi yang normal, baik Nitrit maupun Nitrat adalah kompone
n yangstabil, tetapi dalam suhu yang tinggi akan tidak stabil dan dapat meledak
padasuhu yang sangat tinggi dan tekanan yang sangat besar. Biasanya, adanya
ionKlorida, bahan metal tertentu dan bahan organik akan mengakibatkan Nitrat
dan Nitrit menjadi tidak stabil. Jika terjadi kebakaran, maka

tempat penyimpanan Nitrit maupun Nitrat sangat berbahaya untuk didekati karena dapat
terbentuk gas beracun dan bila terbakar dapat menimbulkan ledakan. Bentuk garam
dari Nitratdan Nitrit tidak berwarna dan tidak berbau serta tidak berasa (Harry
WahyudhyUtama,
2007).Jika Nitrat memiliki konsentrasi tinggi, maka bisa menimbulkan efek
berupa(Anonymous B, 2007):1.Menstimulasi pertumbuhan
ganggang;2.Mengurangi DO;3.Menurunkan populasi
ikan;4.Menimbulkan bau busuk dan rasa yang tidak
enak;5.Kurang sehat untuk rekreasi; Nitrat dalam perairan mempengaruhi
pertumbuhan fitoplankton dan tanaman. Jikakadarnya terlalu tinggi, maka akan menyebabkan
bloming fitoplankton. Nitrat dan unsur
unsur
ahnya hampir pada semua ekosistem air tawar. Dalam air danau, dan aliranair dengan
kesadahan rendah, kalsium dan garam- garam juga tampaknya
terbatas,kecuali
adahantertinggi

ri 0,5%dibandingkan dengan 30- 37% dalam air laut (Fajar, 2010).

Anda mungkin juga menyukai