Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sejak rilis awal tahun 1982, telah terjadi banyak perubahan pada spesifikasi format
file DXF. Untuk alasan itu, AutoDesk merilis daftar spesifikasi format DXF yang
didgunakan sampai saat ini. Tergantung pada perangkat lunak (software) yang
memproses format DXF, spesifikasi format data dapat berupa dalam ASCII atau
format biner.
DXF merupakan format data untuk informasi grafis. Merupakan format data yang
berstandar ASME/ANSI yang digunakan untuk PC yang berbasis CAD atau CAM.
DXF memungkinkan pertukaran data vektor serta gambar grafis 2D dan 3D.
Pembuat
DXF adalah format data vektor CAD (Computer Aided Design) yang dikembangakan
oleh Autodesk, yang menyediakan kemampuan untuk bertukar informasi atau bekerja
sama antara AutoCAD dengan program lain.
Software
Software yang bisa mengolah (input) format data DXF antara lain AutoCAD, ArcGIS,
ArcView, MapInfo
State Plane, National Grids, ARC , serta jenis proyeksi yang mendasar seperti
Transverse Mercator, Geografis, Lambert Conformal Conic.
GeoTIFF menggunakan "meta data" ( GeoKey ) untuk pendekatan dalam
mengkodekan puluhan elemen informasi yang akan menjadi 6 tag, mengambil
keuntungan dari platform TIFF yang independen sehingga menjadi representasi
format data untuk menghindari kesulitan interchange pada cross platform. Fitur ini
dirancang secara paralel dengan tag TIFF standar dan dekat agar dapat mengikuti
aturan TIFF dalam hal struktur dan tata letak.
GeoTIFF menggunakan kode numerik untuk menggambarkan jenis proyeksi, sistem
koordinat, datum, dan ellipsoid. Kode proyeksi, datum dan elipsoid berasal dari
daftar EPSG yang disusun oleh Petrotechnical Open Software Company
( POSC), dan mekanisme untuk menambahkan proyeksi, datum dan ellipsoid lain
yang telah ditetapkan. Isi informasi GeoTIFF dirancang agar kompatibel dengan
data pendekatan dekomposisi yang digunakan oleh Infrastruktur Data Spasial
Nasional ( IDSN ) dari Komite Data Federal Geografi AS ( FGDC )..
Pembuat
GeoTIFF adalah format data raster terbuka (open source), domain publik. Ini
diproduksi oleh Dr Niles Ritter, saat bekerja di NASA - JPL ( Jet Propulsion
Laboratory). Sedangkan format TIFF sendiri dikembangkan oleh Adobe System.
Software
Software yang bisa mengolah (input) format data GeoTIFF antara lain ArcGIS,
ArcView, MapInfo, Er Mapper, ENVI, Global Mapper, ERDAS IMAGINE
sumber grafis subdirektori berisi informasi file sumber grafis (*.SOU ) dan nol atau
lebih file legenda file (*. LGG ).
Pembuat
ADRG adalah format data raster yang didistribusikan oleh National GeospatialIntelligence Agency (NGA) yang dirancang pada 1989-1990 untuk mendukung
aplikasi yang memerlukan tampilan latar belakang peta raster.
Software
Software yang bisa mengolah (input) format data SHP antara lain ArcGIS
Data Raster
Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel
sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Foto digital seperti areal fotografi atau foto
satelit merupakan bagian dari data raster pada peta. Raster mewakili data grid continue.
Nilainya menggunakan gambar berwarna seperti fotografi, yang di tampilkan dengan level
merah, hijau, dan biru pada sel. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai
struktur sel grid yang disebut sebagai pixel (picture element). Resolusi (definisi visual)
tergantung pada ukuran pixel-nya, semakin kecil ukuran permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster dihasilkan dari sistem
penginderaan jauh dan sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara
gradual seperti jenis tanah, kelembaban tanah, suhu, dan lain-lain.Peta Raster adalah peta
yang diperoleh dari fotografi suatu areal, foto satelit atau foto permukaan bumi yang
diperoleh dari komputer. Contoh peta raster yang diambil dari satelit cuaca.
Dalam model data raster setiap lokasi direpresentasikan sebagai suatu posisi sel. Sel
ini diorganisasikan dalam bentuk kolom dan baris sel-sel dan biasa disebut sebagai grid.
Dengan kata lain, model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data
spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid.
Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik.
Setiap baris matrik berisikan sejumlah sel yang memiliki nilai tertentu yang
merepresentasikan suatu fenomena geografik. Nilai yang dikandung oleh suatu sel adalah
angka yang menunjukan data nominal. Akurasi model data ini sangat bergantung pada
resolusi atau ukuran pikselnya di permukaan bumi. Pada model data raster, matriks atau array
diurutkan menurut koordinat kolom (x) dan barisnya (y). Pada sistem koordinat piksel
monitor komputer, titik asal sistem koordinat raster terletak di sudut kiri atas. Nilai absis (x)
akan meningkat ke arah kanan, dan nilai ordinat (y) akan membesar ke arah bawah seperti
terlihat pada gambar di atas. Walaupun demikian. sistem koordinat ini sering pula
ditransformasikan sehingga titik asal sistem knordinat rerletak di sudut kiri bawah, makin ke
kanan nilai absisnya (x) akan meningkat. dan nilai ordinatnya (y) makin meningkat jika
bergerak ke arah atas.
Entiry spasial raster disimpan di dalam layer yang secara fungsionalitas direlasikan
dengan unsur-unsur petanya. Contoh sumber-sumber entity spasial raster adalah citra satelit,
misalnya NOAA. Spot, Landsad Ikonos, dll. Kemudian citra radar, dan model ketinggian
dijital seperti DTM atau DEM dalam model data raster.
Model raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi dimana saja dalam
bentuk gambaran yang digeneralisasi. Dengan model ini, dunia nyata disajikan sebagai
elemen matriks atau sel grid yang homogen. Dengan model data raster, data geografi ditandai
oleb nilai-nilai elemen matriks persegi panjang dari suatu objek. Dengan demikian, secara
konseptual, model data raster merupakan model data spasial yang paling sederhana.
Data raster dapat dikonversi ke sistem koordinat geo-referensi dengan cara
meregistrasi sistem grid raster ke sistem koordinat geo-referensi yang diinginkan. Dengan
demikian setiap sel pada grid memiliki posisi geo-referensi. Dengan adanya sistem
georeferensi, sejumlah set data raster dapat ditata sedemikian sehingga memungkinkan
dilakukan analisis spasial.
Resolusi suatu data raster akan merujuk pada ukunan permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh setiap piksel. Makin kecil ukuran atau luas permukaan bumi yang
dapat direpresentasikan oleh setiap pikselnya, makin tinggi resolusi spasialnya.
Piksel-piksel di dalam zone atau area yang sejenis memiliki nilai (isi piksel atau ID
number) yang sama.
Pada umumnya, lokasi di dalam model data raster, diidentifikasi dengan menggunakan
pasangan koordinat kolom dan baris (x,y).
Nilai yang merepresentasikan suatu piksel dapat dihasilkan dengan cara sampling yang
berlainan:
1. Nilai suatu piksel merupakan nilai rata-rata sampling untuk wilayah yang
direpresentasikannya.
2. Nilai suatu piksel adatah nilai sampling yang berposisi di pusat (atau di tengah) piksel
yang bersangkutan.
3. Nilai suatu pikset adatah nilai sample yang tertetak di sudut-sudut grid.
Analisis data lebih mudah dan cepat karena sifat penyimpanan data dalam matriks
Data raster bersifat inherent (tiap area memiliki atribut sendiri) sehingga memudahkan
pemodelan matematik / analisis kwantitatif
Data raster kompatibel dengan data masukan inderaja dan alat tampilan keluaran
seperti monitor, printer dan plotter
Teknologi yang digunakan cukup murah dan tidak begitu kompleks sehingga
pengguna dapat membuat sendiri program aplikasi yang mengunakan citra raster.
Compatible dengan citra-citra satelit penginderaan jauh dan semua image hasil
scanning data spasial.
Overlay dan kombinasi data raster dengan data inderaja mudah dilakukan
Gambaran permukaan bumi dalam bentuk citra raster yang didapat dari radar atau
satelit penginderaan jauh selalu lebih actual dari pada bentuk vektornya
Prosedur untuk memperoleh data dalam bentuk raster lebih mudah, sederhana dan
murah.
Secara umum memerlukan ruang atau tempat menyimpan (disk) yang besar dalam
computer, banyak terjadi redudacy data baik untuk setiap layer-nya maupun secara
keseluruhan.
Penggunaan sel atau ukuran grid yang lebiih besar untuk menghemat ruang
penyimpanan akan menyebabkan kehilangan informasi dan ketelitian.
Sebuah citra raster hanya mengandung satu tematik saja sehingga sulit digabungkan
dengan atribut-atribut lainnya dalam satu layer.
Tampilan atau representasi dan akurasi posisi sangat bergantung pada ukuran
pikselnya (resolusi spasial).
Sering mengalami kesalahan dalam menggambarkan bentuk dan garis batas suatu
objek, sangat bergantung pada resolusi spasial dan toleransi yang diberikan.
Metode untuk mendapatkan format data vector melalui proses yang lama, cukup
melelahkan dan relative mahal.
Resolusi ditentukan oleh ukuran sel, makin kecil makin akurat dan makin besar data
Sulit untuk analisis jaringan dan representasi feature garis karena tergantung ukuran
piksel
Pemrosesan data atribut dikaitkan dengan data spasial akan merepotkan karena
sifatnya yang inherent
Karena sebagian besar data rujukan berbentuk vektor maka diperlukan konversi dari
raster ke vektot
Hasil cetak data raster tidak sebaik hasil cetak data vektor (jigsaw)
Data Vektor
Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang
menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis
atau area (polygon) . Ada tiga tipe data vector (titik, garis, dan polygon) yang bisa digunakan
untuk menampilkan informasi pada peta. Titik bisa digunakan sebagai lokasi sebuah kota atau
posisi tower radio. Garis bisa digunakan untuk menunjukkan route suatu perjalanan atau
menggambarkan boundary. Poligon bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah danau atau
sebuah Negara pada peta dunia. Dalam format vektor, bumi direpresentasikan sebagai suatu
mosaik dari garis (arc/line), poligon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan
berakhir pada titik yang sama), titik/ point (node yang mempunyai label), dan nodes
(merupakan titik perpotongan antara dua baris). Setiap bagian dari data vector dapat saja
mempunyai informasi-informasi yang bersosiasi satu dengan lainnya seperti penggunaan
sebuah label untuk menggambarkan informasi pada suatu lokasi. Peta Vektor terdiri dari titik,
garis, dan area polygon. Bentuknya dapat berupa peta lokal jalan.
Pada model data vektor, unsur geografik disajikan secara digital seperti bentuk
visualisasi/penyajian dalam peta hardcopy. Model data vektor menampilkan, menempatkan,
dan menyimpan data spasial dengan menggunakan :
1.Titik-titik.
Entity titik meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan koordinat.
Di samping koordinat-koordinat, data atau informasi yang diasosiasikan dengan titik
tersebut juga harus disimpan untuk menunjukkan jenis titik yang bersangkutan.
2. Garis-garis atau kurva.
Entity garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur-unsur linier yang dibangun
dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik
koordinat atau lebih.
3. Poligon/luasan beserta atribut-atributnya.
Cara yang paling sederhana untuk merepresentasikan suatu poligon adalah
pengembangan dari cara yang digunakan untuk merepresentasikan arc yang sederhana
yaitu merepresentasikan setiap poligon sebagai sekumpulan koordinat (x,y) yang
membentuk segmen garis, dimana mempunyai titik awal dan titik akhir segmen garis
yang sama (memiliki nilai koordinat yang sama).
Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vektor,
didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Di dalam model data spasial
vektor, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan.
Sedangkan luasan atau poligon juga disimpan sebagai sekumpulan list titik-titik, tetapi
dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama
dengan syarat poligon tersebur tertutup.
Representasi vektor suatu objek merupakan suatu usaha di dalam menyajikan objek yang
bersangkutan sesempurna mungkin. Untuk itu, ruang atau dimensi koordinat diasumsikan
bersifat kontinyu yang memungkinkan semua posisi, panjang dan dimensi didefinisikan
dengan presisi.
Titik distrukturisasi dan disimpan (direcord) sebagai satu pasang koordinat (x,y).
Garis distrukturisasi dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y) yang
berurutan.
Luasan distrukturisasikan dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y)
yang berurutan yang menyatakan segmen-segmen garis yang menutup menjadi suatu
poligon.
Sebagian besar data rujukan berbentuk vek-tor (seperti peta), jadi tidak perlu konversi
data
Lokasi geografis dapat dipertahankan ke-akuratannya
Informasi topologi dapat disimpan dengan efisien, jadi operasi topologi (seperti analisis jaringan, jarak, dll.) juga dapat dilakukan dengan efisien
Memerlukan ruang atau tempat menyimpan yang lebih sedikit di computer.
Satu layer dapat dikaitkan dengan atau mengunakan atribut sehingga dapat
menghemat ruang penyimpanan secara keseluruhan.
Dengan banyak atribut yang banyak dikandung oleh satu layer, banyak peta tematik
lain yang dapat dihasilkan sebagai peta turunannya.
Representasi grafis data spasialnya sangat mirip dengan peta garis buatan tangan
manusia.
Memiliki batas-batas yang teliti, tegas dan jelas sehingga sangat baik untuk
pembuatan peta-peta administrasi dan persil tanah milik
dapat
dilakukan
dengan
mudah.
Perlu pembentukan struktur topologi yang me-makan waktu, dimana setiap perubahan
perlu pembangunan ulang struktur tersebut
Algoritma vektor kompleks dengan waktu proses yang tinggi untuk data besar
Data kontinue seperti tinggi permukaan bumi perlu dilakukan dengan cara interpolasi
Analisis spatial, regsitrasi, dan filtering tidak dapat dilakukan dengan pendekatan ventor
Pengguna tidak mudah berkreasi untuk membuat programnya sendiri untuk memenuhi
kebutuhan aplikasinya. Hali ini disebabkan oleh struktur data vector yang lebih kompleks
dan prosedur fungsi dan analisisnya memerlukan kemampuan tinggi karena lebih sulit.
Pengguna harus membeli system perangkat lunaknya karena teknologinya masih mahal.
Prosedurnyapun terkadang lebih sulit.
Karena proses keseluruhan untuk mendapatkannya lebih lama, peta vector seringkali
mengalami out of date atau kadaluarsa.
Overlay beberapa layers vector secara simultan memerlukan waktu yang relative lama.
Konversi
Pada proses ini dilakukan konversi k dari contour line dengan format shapefile
menjadi ASCII text file. Dari menu File -> pilih Batch Convert/Reproject. Pada
pilihan Select Type to Convert From pilih Shapefile, pada pilihan Select Type to
Convert To pilih Simple ASCII Text File. Klik OK, maka akan tampil jendela Batch
Convert. Lalu dapat dipilih tipe format yang dikonversi.
- Penyimpanan (Database)
Database format SHP dan ASCII Text berbeda. Ketika dari format SHP
dikonversi menjadi ASCII Text, maka informasi yang akan dimunculkan hanya
tentang ketinggian atau elevasi. Hal ini dikarenakan bentuk layer SHP adalah
line yaitu kontur line yang mempunyai atribut ketinggian.
- Updating
Proses updating merupakan proses pembaharuan format seperti ekstensi.
Serta pembaharuan ukuran data.
- Data (output)
Format data yang dihasilkan dari proses konversi ini adalah ASCII Text File
dengan ekstensi .txt yang memuat nilai koordinat dan nilai elevasi (XYZ).
PROSES KONVERSI DARI SHAPEFILE KE ASCII TEXT
Data
(Input)
Penyimpanan
Data
Editing
Updating
Konversi
(output)
(Database)
Penjelasan :
-
Data ( Input)
Bentuk data yang di input merupakan format data vektor
shapefile (SHP).
Editing
Proses editimg di sini berdasarkan fitur yang disediakan oleh