Anda di halaman 1dari 8

Nyeri merupakan suatu rasa tidak menyenangkan yang berkaitan dengan sisi

emosional seseorang, nyeri bisa jadi merupakan suatu alarm tubuh jika terjadi
sesuatu yang salah pada tubuh. Nyeri dapat menjadi sangat mengganggu jika
menyerang anda di saat-saat yang tidak tepat. Namun tidak semua nyeri dapat atau
patut diobati dengan obat penghilang nyeri (analgesik) saja. Mengapa?
Nyeri merupakan bagian dari system perlindungan tubuh yang bertugas memberi
tahu pemilik tubuh bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Namun tidak
semua nyeri bisa dengan mudah anda deteksi posisinya, begitu juga halnya dengan
fakta bahwa tidak semua nyeri menandakan kerusakan organ di bagian yang terasa
nyeri. Anda patut berbahagia jika masih bisa merasakan nyeri. Namun apa yang
terjadi bila anda mengalami nyeri berat yang sangat mengganggu?
1.

Kenali dulu nyeri anda. Anda harus tau betul apa tipe nyeri yang anda alami,
apakah nyeri fisik atau psikis. Nyeri fisik yang anda alami bisa jadi diakibatkan
oleh gangguan psikis anda. Kenali apakah nyeri anda merupakan nyeri yang
diakibatkan oleh trauma, ataukah nyeri anda timbul karena sesuatu yang anda
konsumsi, atau hal-hal lain.

2.

Hubungi dokter anda. Untuk meyakinkan anda dan menghindari segala hal
yang tidak diinginkan, anda bisa mengkonsultasikan nyeri anda ke dokter bila
nyeri tersebut anda curigai berhubungan dengan suatu gangguan kesehatan.
Pastikan bahwa anda menjelaskan secara mendetil tentang nyeri anda,
paparkanlah kepada dokter anda mengenai letak nyeri, perjalanan nyeri anda,
sampai apa saja hal-hal yang meringankan dan memperparah nyeri anda.
Jawablah semua pertanyaan dokter anda, hal tersebut akan sangat memudahkan
dokter anda untuk menentukan penyebab nyeri anda.

3.

Minumlah obat penghilang nyeri sesuai anjuran dokter anda. Pastikan anda
telah mengkomunikasikan obat penghilang nyeri kepada dokter anda. Beberapa
obat penghilang nyeri memiliki berbagai efek samping yang akan berbahaya bagi
lambung atau hati. Pastikan dokter anda mengetahui semua sejarah penyakit dan
alergi anda sebelum meresepkan obat penghilang nyeri.

4.

Beristirahatlah. Nyeri merupakan sensasi tidak nyaman, nyeri akan


bertambah dengan rasa ketidaknyamanan, untuk itu jika anda merasa nyaman
dan tidak berada dalam keadaan lelah, nyeri anda akan berkurang. Selain itu,
nyeri juga merupakan sensasi yang sangat berhubungan erat dengan emosi
anda. Jika anda menyimpan emosi negatif di dalam diri anda akan lebih
menyulitkan diri anda untuk mengurangi rasa nyeri tersebut.

Selain keempat cara di atas, ada 1 hal penting yang sering dilupakan penderita
nyeri, yaitu untuk mengkomunikasikan nyeri mereka. Bicaralah kepada orang-orang
terdekat anda mengenai nyeri anda. Buatlah mereka mengerti apa yang sedang
anda alami., sehingga mereka bisa membantu anda keluar dari situasi kurang
menguntungkan ini. Orang-orang terdekat anda akan membantu meringankan nyeri
anda dengan dukungan moral yang akan mereka berikan. Dukungan moral bisa
menjadi sangat meringankan membantu anda menghadapi nyeri yang anda alami,
mengingat nyeri adalah persepsi tidak menyenangkan yang sangat berhubungan
dengan bagian otak kita yang mengatur tentang emosi dan perasaan. Jangan
pernah lupakan bahwa dukungan dan perhatian dari orang-orang sekitar anda bisa
jadi adalah obat yang selama ini anda butuhkan.

MENGENAL JENIS NYERI DAN PENANGANANNYA


Mengenal Nyeri dan Jenis Nyeri
Nyeri adalah sensasi yang diberikan tubuh atas respon yang diterimanya merupakan
hal yang sehari-hari kita alami. Secara teori, nyeri dapat diklasifikasikan berdasarkan
tipe, waktu dan intensitasnya.
Berdasarkan tipenya, nyeri dapat dibagi menjadi :

Nyeri yang berasal dari otot dan organ padat serta tulang

Nyeri neuropati, yaitu nyeri yang berasal dari sistem saraf dan nyeri karena
radang yang terjadi akibat lepasnya zat-zat kimiawi yang terjadi pada gejala
radang.

Berdasarkan intensitasnya dengan menggunakan skala 1-10, nyeri dibagi menjadi:


nyeri ringan (< 4), sedang ( 5-6 ) dan berat ( > 7 ).
Sedangkan berdasarkan waktu terjadinya, nyeri dibagi menjadi nyeri akut
( terjadi < 3-6 bln ) dan nyeri kronis ( > 6 bln ).
Beberapa klasifikasi ini dapat digunakan untuk memandu seorang praktisi kesehatan
dalam mendiagnosis penyebab dari nyeri, karena dengan menemukan penyebab
nyeri maka dapat membantu penanganan yang lebih tepat.
Ada beberapa jenis nyeri yang tidak mudah diklasifikasikan seperti nyeri karena
kanker, migrain dan beberapa yang lainnya.
Dari berbagai macam nyeri itu, ada beberapa jenis nyeri yang perlu diwaspadai,
karena nyeri ini dapat bermanifestasi secara akut dan dalam intensitas sedangberat, yang dapat disebut sebagai Emergency Pain. Nyeri tipe ini kadang
memerlukan penanganan segera di Unit Gawat Darurat. Contoh nyeri yang
termasuk emergency pain adalah:

Nyeri kepala yang berat dan tiba-tiba dapat mengindikasikan pecahnya

pembuluh darah otak ( Stroke perdarahan ).

Nyeri di dada yang menjalar ke tangan, tenggorokan, tembus ke punggung

bisa jadi sebuah serangan jantung yang memerlukan penanganan dalam hitungan
menit.

Nyeri di punggung bisa saja menjadi suatu pertanda adanya kelainan pada

pembuluh darah arteri besar, yaitu aorta.

Nyeri di perut yg akut dan berat dapat berasal dari peradangan usus buntu,

peradangan kandung empedu, peradangan pada pankreas dan luka pada lambung
yang dapat menimbulkan perdarahan.

Trombosis Vena (sumbatan darah kental dalam pembuluh darah) dapat

menyebabkan keluhan nyeri hebat di daerah paha dan dapat menjadi berbahaya bila
sumbatannya lepas dan menyumbat pembuluh darah penting.

Rasa terbakar di kaki juga dapat menjadi suatu pertanda dari penyakit

kencing manis.
Penanganan Nyeri:

Langkah pertama untuk semua penanganan nyeri akut adalah menggunakan

obat golongan parasetamol.

Untuk nyeri kronis yang stabil pemberian parasetamol tetap dapat digunakan

namun dengan tambahan obat golongan opiat. Tambahan obat pereda nyeri
golongan lain ini tentunya atas saran dokter. Bagi pasien yang tidak berespon
dengan kombinasi ini, biasanya dokter akan meresepkan tambahan golongan
antidepresan.

Untuk pengobatan paliatif terhadap nyeri kanker, WHO merekomendasikan

penanganan nyeri dengan metode anak tangga yaitu dengan memberikan obat nyeri
non opiat seperti parasetamol sebagai anak tangga pertama.

Untuk nyeri yang termasuk Emergency atau darurat sebaiknya segera

mendapatkan penanganan dari tenaga medis terdekat.

Pada penggunaanya, parasetamol adalah obat pilihan pertama untuk nyeri


akut jenis ringan-sedang. Namun bila nyeri tidak hilang dan semakin parah
dalam 1 minggu, sebaiknya anda berkonsultasi pada dokter terdekat.

Memilih Obat Pereda Nyeri yang Dijual Bebas dengan Tepat


Ada banyak produk obat minum yang dijual bebas untuk meredakan nyeri dan
demam, dan ada dua hal utama yang perlu diperhatikan dalam memilih produk yang
tepat:

Bagaimana obat tersebut bekerja. Paracetamol maupun non-steroidal antiinflammatory drugs (NSAIDs), seperti, ibuprofen, naproxen dan diclofenac,
efektif untuk meredakan rasa nyeri ringan dan sedang, serta demam. 1

Apakah obat tersebut tepat untuk Anda. Semua obat pereda nyeri
umumnya aman, namun tidak semua obat pereda nyeri tepat untuk semua
orang. Beberapa orang harus sangat berhati-hati saat memilih obat analgesic
yang tepat untuk mereka.

Artikel ini memaparkan beberapa hal yang perlu diperhatikan lebih dalam saat
memilih obat pereda nyeri dan demam.
Pertanyaan mengenai usia
Usia dari orang yang membutuhkan pereda nyeri merupakan faktor penting yang
harus diperhatikan ketika memilih obat pereda nyeri. Anda harus sangat berhati-hati
saat memberikan obat kepada anak-anak, karena mereka memberikan reaksi
terhadap obat dengan cara yang berbeda dari orang dewasa. 2 Sebagai contoh,

ketika orang dewasa dapat menggunakan aspirin, anak-anak di bawah usia 16 tahun
sebaiknya tidak menggunakannya, karena dapat mengakibatkan potensi resiko yang
lebih serius, yang disebut dengan Reyes Syndrome yang dapat mempengaruhi otak
dan hati.3
Obat pereda nyeri yang aman dan dapat digunakan untuk anak dibawah usia 12
tahun adalah paracetamol dan ibuprofen. Keduanya sama-sama efektif dalam
meredakan nyeri dan demam pada anak, termasuk demam tinggi. 4-6Paracetamol
dapat diberikan kepada anak-anak dari mulai usia 1 bulan (sesuai petunjuk dokter)
dan dari usia 3 bulan tanpa petunjuk dokter.7 Ibuprofen dapat diberikan untuk anak
mulai usia 3 bulan.7
Orang dewasa juga harus berhati-hati saat memilih obat pereda nyeri. Karena
seiring dengan bertambahnya usia, badan kita tidak bisa bekerja sebaik
sebelumnya. Selain dapat mengalami beberapa permasalahan kesehatan, seperti
nyeri sendi atau sakit jantung, kita juga lebih rentan untuk mengalami efek samping
dari penggunaan beberapa obat secara bersamaan. 8 Orang dewasa sebaiknya
memilih obat pereda nyeri yang tidak menyebabkan efek samping dan bisa
digunakan bersamaan dengan obat lain yang ditujukan untuk membantu mengatasi
permasalahan kesehatan lainnya. Para ahli merekomendasikan paracetamol
sebagai obat pereda nyeri untuk orang dewasa karena kekuatan dari produk
tersebut dan aman.8
Permasalahan kesehatan lainnya
Penting juga untuk mempertimbangkan permasalahan kesehatan lainnya saat
memilih obat pereda nyeri yang dijual bebas (OTC).

Permasalahan pada perut. Apabila anda pernah mengalami luka pada perut
atau pernah mengalaminya, anda harus menghindari NSAID. Hal ini
dikarenakan NSAID memiliki potensi untuk menyebabkan permasalahan
serius pada perut.1 Sebaiknya anda menggunakan paracetamol sebagai
pereda nyeri.

Penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Semua orang yang memiliki
sejarah permasalahan jantung harus menghindari NSAID, 1 karena dapat
memicu timbulnya permasalahan lain pada tubuh.1 Pengecualiannya adalah
untuk aspirin dengan dosis rendah, yang biasanya digunakan untuk
membantu mengatasi serangan jantung berkepanjangan pada orang yang
pernah mengalaminya. Untuk jenis tekanan darah tinggi lainnya,
konsultasikan dengan dokter atau apoteker anda, karena NSAIDs dapat
menyebabkan beberapa efek samping. 1 Selain itu, Paracetamol dapat
menjadi pilihan tepat untuk orang-orang dengan permasalahan jantung atau
tekanan darah tinggi

Anda mungkin juga menyukai