Anda di halaman 1dari 5

Penyakit Hati Sombong, Iri, dan Dengki dan Cara Mengobatinya

46 Comments

Hati (bahasa Arab Qalbu) adalah bagian yang


sangat penting daripada manusia. Jika hati kita baik, maka baik pula seluruh amal kita:
Rasulullah saw. bersabda, .Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal
daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka
rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati. (HR Imam AlBukhari)
Sebaliknya, orang yang dalam hatinya ada penyakit, sulit menerima kebenaran dan akan mati
dalam keadaan kafir.
Orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah
kekafiran mereka, disamping kekafirannya yang telah ada dan mereka mati dalam
keadaan kafir. [At Taubah 125]
Oleh karena itu penyakit hati jauh lebih berbahaya daripada penyakit fisik karena bisa
mengakibatkan kesengsaraan di neraka yang abadi.
Kita perlu mengenal beberapa penyakit hati yang berbahaya serta bagaimana cara
menyembuhkannya.
Sombong
Sering orang karena jabatan, kekayaan, atau pun kepintaran akhirnya menjadi sombong dan
menganggap rendah orang lain. Bahkan Firaun yang takabbur sampai-sampai menganggap
rendah Allah dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Kenyataannya Firaun adalah manusia
yang akhirnya bisa mati karena tenggelam di laut.
Allah melarang kita untuk menjadi sombong:

Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya
kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai
setinggi gunung. [Al Israa 37]
Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang sombong lagi membanggakan diri. [Luqman 18]
Allah menyediakan neraka jahannam bagi orang yang sombong:
Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka
itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong . [Al Mumin 76]
Kita tidak boleh sombong karena saat kita lahir kita tidak punya kekuasaan apa-apa. Kita tidak
punya kekayaan apa-apa. Bahkan pakaian pun tidak. Kecerdasan pun kita tidak punya. Namun
karena kasih-sayang orang tua-lah kita akhirnya jadi dewasa.
Begitu pula saat kita mati, segala jabatan dan kekayaan kita lepas dari kita. Kita dikubur dalam
lubang yang sempit dengan pakaian seadanya yang nanti akan lapuk dimakan zaman.
Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Uluumuddiin menyatakan bahwa manusia janganlah
sombong karena sesungguhnya manusia diciptakan dari air mani yang hina dan dari tempat
yang sama dengan tempat keluarnya kotoran.
Bukankah Allah mengatakan pada kita bahwa kita diciptakan dari air mani yang hina:
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? [Al Mursalaat 20]
Saat hidup pun kita membawa beberapa kilogram kotoran di badan kita. Jadi bagaimana
mungkin kita masih bersikap sombong?
Ujub (Kagum akan diri sendiri)
Ini mirip dengan sombong. Kita merasa bangga atau kagum akan diri kita sendiri. Padahal
seharusnya kita tahu bahwa semua nikmat yang kita dapat itu berasal dari Allah.
Jika kita mendapat keberhasilan atau pujian dari orang, janganlah ujub. Sebaliknya ucapkan
Alhamdulillah karena segala puji itu hanya untuk Allah.
Iri dan Dengki
Allah melarang kita iri pada yang lain karena rezeki yang mereka dapat itu sesuai dengan
usaha mereka dan juga sudah jadi ketentuan Allah.
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu
lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada
apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka
usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. [An Nisaa 32]

Iri hanya boleh dalam 2 hal. Yaitu dalam hal bersedekah dan ilmu.
Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia
belanjakan pada jalan yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia
melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)
Jika kita mengagumi milik orang lain, agar terhindar dari iri hendaknya mendoakan agar yang
bersangkutan dilimpahi berkah.
Apabila seorang melihat dirinya, harta miliknya atau saudaranya sesuatu yang menarik hatinya
(dikaguminya) maka hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan barokah. Sesungguhnya
pengaruh iri adalah benar. (HR. Abu Yala)
Dengki lebih parah dari iri. Orang yang dengki ini merasa susah jika melihat orang lain senang.
Dan merasa senang jika orang lain susah. Tak jarang dia berusaha mencelakakan orang yang
dia dengki baik dengan lisan, tulisan, atau pun perbuatan. Oleh karena itu Allah menyuruh kita
berlindung dari kejahatan orang yang dengki:
Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki. [Al Falaq 5]
Kedengkian bisa menghancurkan pahala-pahala kita.
Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahalapahala sebagaimana api memakan kayu. (HR. Abu Dawud

Penyakit Hati Sombong, Iri, dan Dengki dan Cara Mengobatinya


Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori, Rosululloh SAW bersabda
Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik
pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya.
Gumpalan daging itu adalah hati. (HR Imam Al-Bukhari)
Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa hati adalah bagian yang sangat penting dari
manusia. Segala amal perbuatan kita ditentukan dan digerakka oleh hati. Apabila hati kita baik,
maka seluruh amal perbuatan kita akan baik, tapi apabila hati kita rusak, sakit dan dihinggapi
penyakit, maka seluruh amal perbuatak kita akan rusak / buruk
Sidang Sholat Jumat yang dirahmati Alloh.
Kita perlu mengenal beberapa penyakit hati yang sangat berbahaya dan harus kita waspadai.
Penyakit hati itu adalah sombong, ujub, iri dan dengki
Sombong
Sering orang karena jabatan, kekayaan, atau pun kepintaran akhirnya menjadi sombong dan
menganggap rendah orang lain. Bahkan Firaun yang takabbur sampai-sampai menganggap
rendah Allah dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Kenyataannya Firaun adalah manusia
yang akhirnya bisa mati karena tenggelam di laut.
Allah melarang kita untuk menjadi sombong:
Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya
kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai
setinggi gunung. [Al Israa 37]
Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang sombong lagi membanggakan diri. [Luqman 18]
Allah menyediakan neraka jahannam bagi orang yang sombong:
Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka
itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong . [Al Mumin 76]
Kita tidak boleh sombong karena segala sesuatu yang kita miliki hakekatnya adalah rizki dari
Allah bukan semata-mata usaha kita sendiri
Ujub (Kagum akan diri sendiri)
Ini mirip dengan sombong. Kita merasa bangga atau kagum akan diri kita sendiri. Padahal
seharusnya kita tahu bahwa semua nikmat yang kita dapat itu berasal dari Allah.

Jika kita mendapat keberhasilan atau pujian dari orang, janganlah ujub. Sebaliknya ucapkan
Alhamdulillah karena segala puji itu hanya untuk Allah.
Iri dan Dengki
Allah melarang kita iri pada yang lain karena rezeki yang mereka dapat itu sesuai dengan
usaha mereka dan juga sudah jadi ketentuan Allah.
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu
lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada
apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka
usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. [An Nisaa 32]
Iri hanya boleh dalam 2 hal. Yaitu dalam hal bersedekah dan ilmu.
Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia
belanjakan pada jalan yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia
melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)
Jika kita mengagumi milik orang lain, agar terhindar dari iri hendaknya mendoakan agar yang
bersangkutan dilimpahi berkah.
Apabila seorang melihat dirinya, harta miliknya atau saudaranya sesuatu yang menarik hatinya
(dikaguminya) maka hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan barokah. Sesungguhnya
pengaruh iri adalah benar. (HR. Abu Yala)
Dengki lebih parah dari iri. Orang yang dengki ini merasa susah jika melihat orang lain senang.
Dan merasa senang jika orang lain susah. Tak jarang dia berusaha mencelakakan orang yang
dia dengki baik dengan lisan, tulisan, atau pun perbuatan. Oleh karena itu Allah menyuruh kita
berlindung dari kejahatan orang yang dengki:
Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki. [Al Falaq 5]
Kedengkian bisa menghancurkan pahala-pahala kita.
Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahalapahala sebagaimana api memakan kayu. (HR. Abu Dawud

Anda mungkin juga menyukai