Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KOMPREHENSIF

GURU INSPIRATIF

Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Komprehensif

Oleh:
Shofiana Hikmah
NIM. 1123301025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PURWOKERTO
2015
GURU INSPIRATIF
A. Pendahuluan

Masa depan Indonesia ada di tangan para guru, bukan politisi, menteri dan
presiden. Hal ini bukan tanpa alasan karena guru bersentuhan langsung dengan
generasi bangsa (anak didik) dalam hal pembentukan karakter dan keterampilan
lain seperti membaca, menulis dan berpikir. Guru juga menjadi model anak didik
yang setiap saat ucapan, pikiran, dan tindakannya ditiru. Bahkan peran model ini
tidak hanya berlaku saat di sekolah tapi juga berlaku saat mereka ada di rumah
dan bersosial dengan masyarakat. Tidak jarang guru selalu menjadi rujukan bagi
masyarakat dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang tengah terjadi.
Setiap orang yang pernah belajar, pasti pernah memiliki guru. Jumlah guru
yang mengajar kita jumlahnya sangat banyak sesuai dengan seberapa lama kita
belajar, semakin tinggi jenjang pendidikan yang kita tempuh maka semakin
banyak pula jumlah guru kita. Akan tetapi, dari sekian banyak guru yang pernah
mengajar kita, tidak semuanya kita kenang, atau kita ingat. Mengapa hanya sedikit
guru yang meninggalkan kenangan dan mempengaruhi terhadap jalan hidup kita?
Kenapa sebagian besar guru justru tidak meningglakan kesan mendalam di mata
para siwanya, bahkan ada siswa yang membenci terhadap gurunya karena faktor
tertentu.
Fenomena tersebut merupakan suatu hal yang cukup mengusik, jika
sebagian guru meninggalkan kesan mendalam di mata para siswanya, berarti tidak
banyak hal penting yang mereka wariskan kepada para siswanya. Apa yang
mereka berikan tidak lebih dari sekedar pengetahuan yang memang harus mereka
berikan sesuai dengan tugasnya. Guru hanya mengajar, tetapi tiak dapat berperan
sekaligus sebagai pendidik. Padahal, untuk mencapai kemajuan dan kesuksesan

siswa, jelas dibutuhkan guru yang dapat menginspirasi dan memengaruhi


sekaligus mengubah jalan hidup anak kearah yang lebih baik. Pembahasan dalam
makalah ini dititik beratkan pada persoalan bagaimana guru bersikap agar menjadi
guru yang inspiratif.

B. PEMBAHASAN
1. Makna Guru Inspiratif

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), guru adalah seorang


yang pekerjaannya mengajar.

Dalam bahasa Arab disebut muallim dan

dalam bahasa Inggris disebut teacher. Itu semua memiliki arti yang sederhana
yaitu a person occupation is teaching other, yang artinya adalah seseorang
yang pekerjaannya mengajar orang lain.1
Kata guru berasal dari bahasa India yang artinya orang yang
mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara. Dalam bahasa jawa merujuk
pada seseorang yang harus digugu dan ditiru oleh semua murid, digugu
artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan
diyakini sebagai kebenaran dan ditiru artinya seorang yang harus menjadi suri
teladan bagi semua muridnya.2 Sedangkan menurut Ngalim Purwanto, guru
merupakan orang yang pernah memberikan suatu ilmu atau kepandaian
kepada seseorang atau sekelompok orang.3
Inspiratif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari
kata inspire yang berarti ilham atau mengilhami, membangkitkan rasa hormat
/ kepercayaan pada seseorang atau memberi semangat.4 Istilah guru inspiratif
di populerkan oleh pakar manajemen Rhenald Khasali. Di dalam artikelnya di

1 Nurfuadi, Profesionalisme Guru, (Purwokerto: STAIN Press. 2012)., hal. 54-56.


2 Muhammad Murdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, (Yogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2008), hal.
17.

3 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Praktis dan Teoritis, (Bandung: Rosda Karya.
2002)., hal. 126.
4 http://kbbi.web.id/inspirasi

harian Kompas edisi 29 Agustus 2007, Rhenal Khasali menulis tentang


fenomena guru dalam dunia pendidikan. Ia membagi guru kedalam dua
kategori, yaitu guru kurikulum dan guru inspiratif.5
a. Guru Kurikulum: adalah sosok guru yang sangat patuh kepada kurikulum
dan akan merasa berdosa bila tidak mentransfer semua buku yang
ditugaskan sesuai dengan acuan kurikulum.6 Guru kurikulum mengajar
mengajarkan sesuatu yang standar, tugas mengajar akan dianggap selesai
dan sukses apabila materi yang tercantum dalam kurikulum sudah
disampaikan secara tuntas dan para siswanya mampu menguasainya
secara baik. Tolak ukur bagi guru tipe ini adalah angka-angka kuantitatif
yang diperoleh dalam evaluasi, tidak ada orientasi lainya yang lebih luas.
b. Guru Inspiratif: adalah guru yang memiliki orientasi jauh lebih luas lagi.
Guru Inspiratif tidak hanya terpaku pada kurikulum, tetapi juga memilik
orientasi yang lebih luas dalam mengembangkan potensi dan kemampuan
para siswanya. Guru Inspiratif bukan hanya guru yang mengejar
kurikulum, tetapi lebih dari itu, mengajak siswanya berpikir kreatif, ia
mengajak siswanya melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.7

5 Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif memberdayakan dan Mengubah Jalan Hidup
Siswa, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2013)., hal. 71.
6 Ibid.
7 Ibid., hal. 72.

2. Membangun Spirit Inspiratif


Setiap orang bisa menjadi guru, tetapi tak bisa disangkal bahwa tidak
semua orang mampu menjadi guru yang baik, mengobarkan semangat,
menginspirasi, memancarkan energi, mencerahkan, sekaligus menanamkan
pengaruh yang luar biasa sehingga bisa membekas sepanjang hidup di benak
anak didik. Padahal, guru yang mampu menginspirasi dan mencerahkan itulah
yang saat ini dibutuhkan di negeri ini. Sebab, guru semacam itu akan
mengantarkan kesuksesan siswa di kelak kemudian hari dan membawa
kemajuan bangsa.
Kita tidak bisa menyangkal bahwa guru inspiratif sudah menjadi guru
yang langka sekarang ini, dan sudah tidak banyak. Sebagian besar guru
sekarang ini hanyalah guru kurikulum, mereka tidak meninggalkan kesan
mendalam di benak siswa karena tidak banyak hal penting yang diwariskan.
Guru yang hanya sekadar mengajar, tentu tidak lagi cocok dengan keadaan
zaman sekarang ini, kemajuan zaman menuntut guru yang mampu dan dapat
berperan sebagai pendidik. Padahal, untuk mencapai kemajuan dan
kesuksesan siswa, jelas dibutuhkan guru yang tidak hanya sekadar mengajar
sesuai dengan kurikulum melainkan, dapat menginspirasi dan mempengaruhi
sekaligus mengubah jalan hidup anak didik jadi lebih baik.
Guru yang inspiratif memang berbeda dengan guru kurikulum, ia
selalu ingin perubahan, peka terhadap situasi dan konteks hidup dan mental

siswanya. Menjadi guru inspiratif tentu saja tidak dapat diraih dengan hanya
sekadar berbeda, ia membutuhkan komitmen tinggi terhadap perubahan,
memahami, serta mampu

membawa siswanya memahami dunia melalui

dirinya sendiri.
Lalu bagaimana menjadi guru yang inspiratif? hal ini tentu saja butuh
perjalanan yang tidak singkat, melihat kondisi pendidikan di sekolah umum
yang ada di Indonesia, guru-guru sangat terbelenggu oleh ketentuan
administratif yang harus diikuti seperti target pencapaian kurikulum,
ketuntasan belajar, silabus, RPP dan sebagainya. Menjadi guru inspiratif
memang tak mudah. Diperlukan kerja keras supaya spirit inspiratif itu tetap
ada. Namun, setidaknya spirit inspiratif bisa dibangun dengan tiga hal, yaitu:8
a. Kebulatan tekad untuk selalu menginspirasi siswa
b. Memiliki tujuan ke depan, dan yang paling penting
c. Kesungguhan cinta terhadap dunia pendidikan itu sendiri.
Dengan peran guru inspiratif yang memiliki tekad, cinta dan tujuan
itu, potensi dan minat peserta didik untuk menguasai pelajaran akan muncul.
Selain itu, akan melahirkan peserta didik yang memiliki sikap dan semangat
tinggi untuk sukses dalam hidup. Seorang guru inspiratif mempunyai
karakter, semangat terus belajar, kompeten, ikhlas dalam mengajar,
mendasarkan niat mengajar pada landasan spiritualitas, total, kreatif dan
selalu berusaha mendorong siswa untuk maju. Akhirnya berapa pun dia
dibayar dia akan tetap profesional dalam mengajar karena seorang guru yang

8 http://www.dakwatuna.com/2013/09/24/39741/bukan-guru-biasa/

inspiratif tahu dan mengerti peran dan fungsinya sebagai seorang guru, untuk
apa? Yaitu untuk investasi Indonesia.
3. Kiriteria Standar Guru Inspiratif
Dalam bukunya Paul D. Travers: teacher, despite differing personality
types, must have some common traits, superior intelligence, compassion,
humor, respect for children and patience necessary ingredients for good
teacher.9
Dari pendapat Paul diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang guru
harus mempunyai kepribadian cerdas, mempunyai rasa kasih sayang,
humoris, menghargai peserta didik, sabar dan dapat memenuhi kebutuhan
siswa.
Abu Hanifah dalam kitab Talimul Mutaallim bab Memilih Ilmu, guru,
teman, dan ketabahan beliau mengatakan:
10

Guru pilihan menurut Abu Hanifah adalah guru yang luhur, santun, dan
penyabar di segala urusan, dan Abu Hanifah menjatuhkan pilihannya kepada
Hammad bin Sulaiman. Dimana Hammad adalah seorang ulama ahli fiqh
yang luas ilmunya, masuk periode Tabiin, dan Imam Abu Hanifah berguru
kepada beliau selama 18 tahun.11

9 Paul D. Travers, Fondation of Education Becoming A Teacher, (New Jersey: Prentice


Hall. 1990)., hal. 1.
10 : . 200 6 /1427 .
11 Aliy Asad, Terjemah Talimul Mutaallim Bimbingan bagi penuntut Ilmu
Pengetahuan (Kudus: Menara Kudus. 2007)., hal. 27.

Di dalam kitab Ushuluttaribiyah wa talim juz 3 pun, menyebutkan bahwa


seorang guru haruslah mempunyai kepribadian sebagai berikut:12
,
:,


, ,
,

Dari beberapa pendapat diatas, bisa ditemukan kriteria yang menjadi


karakteristik guru inspiratif adalah:
a. Terus belajar.13 Belajar menambah pengetahuan secara terus-menerus
merupakan hal yang harus dilakukan oleh seorang guru inspiratif.
Akses menambah ilmu sekarang ini semakin terbuka. Seorang guru
inspiratif akan senantiasa tertangntang untuk mengikuti perkembangan
ilmu demi meningkatkan kapasistas dan kapabilitasnya sebagai
seorang guru
b. Kompeten.14 Bagi seorang guru, memiliki kompetensi berarti memiliki
kecakapan atau kemampuan untuk mengajar. Bagi seorang guru
inspiratif setidaknya ada tiga jenis kompetensi yang harus dimiliki15:
12 2011
13 Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif memberdayakan dan Mengubah Jalan
Hidup Siswa, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2013)., hal. 97.
14 Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif memberdayakan dan Mengubah Jalan
Hidup Siswa, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2013)., hal109.
15 Ibid., hal. 110.

.
.
.
.
.

1) Kompetensi profesional, merupakan keahlian khusus yang


hanya dimiliki oleh guru profesional yang telah menempuh
pendidikan khusus keguruan. kompetensi yang berkaitan
langsung dengan ketrampilan mengajar, penguasaan materi
pelajaran, dan penguasaan penggunaan metodologi pengajaran,
serta kemampuan menyelenggarakan administrasi sekolah.16
2) Kompetensi personal atau kepribadian. Guru sebagai teladan
bagi murid-muridnya harus memiliki sikap dan kepribadian
utuh yang dapat dijadikan panutan idola dalam seluruh segi
kehidupannya.17Kepribadian

guru

mempunyai

pengaruh

langsung dan kualitatif terhadap hidup dan kebiasaankebiasaan siswa, terutama kebiasaan dalam belajar. Pada guru
yang termasuk guru inspiratif, maka segala sesuatu yang dia
ajarkan

maupun

yang

dia

lakukan

sebagai

cermin

kepribadiannya akan menjadi panutan bagi siswanya. Para


siswa

akan

menyerap

keyakinan-keyakinannya,

meniru

tingkah lakunya, mengutip pernyataan-pernytaannya, dan


bahkan menjadikan apa yang ada pada diri guru patut untuk
diteladani. Pengalaman menunjukan bahwa masalah-masalah
seperti motivasi, disiplin, tingkah laku sosial, prestasi, hasrat
belajar yang terus menerus itu semuanya bersumber dari
kepribadian guru.
16 Ibid., hal. 111.
17 Nurfuadi, Profesionalisme Guru, (Purwokerto: STAIN Press. 2012)., hal. 79.

3) Kompetensi sosial, artinya guru harus memiliki kemampuan


komunikasi sosial, baik dengan peserta didiknya maupun
sesama guru, kepala sekolah, pegawai tata usaha, dan dengan
masyarakat di lingkungannya. Dimanapun guru harus menjaga
senantiasa menjaga harga dirinya sebagai seorang guru. Citra
guru yang baik dihadapan orang lain tergantung pada
bagaimana dia berusaha menjadi guru yang baik, yang
kehadirannya mempunyai manfaat bagi lingkungannya.18
c. Ikhlas. Bagi guru yang mengajar dengan landasan ikhlas, mengajar
merupakan sebuah tugas yang akan dijalankan dengan tanpa pamrih,
dari tugasnya sebagai pendidik.19 Ikhlas memang memang merupakan
hal yang mudah dikatakan, tetapi sulit untuk dilaksanakan, sebab ia
lebih terkait dengan urusan hati. Oleh karena itu, spirit ikhlas harus
senantias ditiupkan kedalam jiwa para guru. Jiwa yang ikhlas sakan
memancarkan energi besar untuk mendidik dengan landasan sematamata mencari ridhla Allah. Hal inilah yang akan menjadikan kegiatan
mendidik akan penuh dengan semangat dan menggairahkan, tanpa
dibebani oleh hal-hal yang secara mendasar

sebenarnya justru

mengganggu makna mendasar pendidikan itu.

18 Nurfuadi, Profesionalisme Guru, (Purwokerto: STAIN Press. 2012)., hal. 91.


19 Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif memberdayakan dan Mengubah Jalan
Hidup Siswa, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2013)., hal. 120.

10

d. Spiritualis.20

Aspek

spiritualis

menjadi

aspek

penting

yang

mempengaruhi sisi inspiratif atau tidaknya seorang guru. Bagi seorang


guru, khususnya guru PAI, aspek spiritualitas merupakan aspek yang
harus dimiliki yang membedakannya dengan guru bidang studi
lainnya. Guru agama bukan sekedar penyampai materi, akan tetapi ia
juga sebagai sumber inspirasi spiritual dan sekaligus sebagai
pembimbing sehingga terjalin hubungan pribadi antara guru dengan
anak didik yang cukup dekat dan mampu melahirkan keterpaduan
bimbingan rohani dan akhlak dengan materi pelajarnnya.
e. Totalitas.21 Sebagai seorang guru, totalitas bermakna menekuni profesi
guru dalam segenap kegiatannya. Profesi guru dikatakan totalitas
apabila telah mendarah daging dan sangat erat dengan kehidupan
sehari-hari. Salah satu indikator guru inspiratif adalah ditandai dengan
totalitas dirinya sebagai seorang guru.
f. Motivator & Kreatif.22 Motivasi dalam diri siswa akan terbangun
manakala siswa memiliki ketertarikan terhadap apa yang disampaikan
oleh guru. Hubungan emosional ini penting untuk membangkitkan
motivasi siswa. Sehingga apa yang disampaikan guru akan lebih
mengena pada diri siswa. Kreativitas adalah kemampuan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu hasil karya atau ide-ide yang
20 Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif memberdayakan dan Mengubah Jalan
Hidup Siswa, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2013)., hal. 125.
21Ibid., hal. 127.
22Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif memberdayakan dan Mengubah Jalan
Hidup Siswa, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2013)., hal. 131.

11

baru. Kreativitas merupakan potensi yang bersifat alamiah pada semua


manusia, yang oleh agama disebut sebagai fitrah, yaitu potensi yang
bersifat suci, positif dan siap berkembang mencapai puncaknya.
g. Pendorong perubahan.23 Guru inspiratif akan meninggalkan pengaruh
kuat dalam diri para siswanya. Mereka akan terus dikenang,
menimbulkan spirit dan energi perubahan yang besar, dan menjadikan
kehidupan para siswanya senantiasa bergerak menuju ke arah yang
lebih baik.
Berdasarkan uraian tersebut, menjadi guru yang inspiratif
bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, harus tetap berusaha dan yakin
dengan kemampuannya. Guru inspiratif diharapkan mampu memotivasi
dan menginspirasi agar siswa mampu mengoptimalkan setiap potensi yang
dimiliki sehingga berguna bagi masa depannya.
Peran guru inspiratif bukanlah faktor tunggal yang akan
menentukan keberhasilan siswa. Hal ini kerena keberhasilan seorang siswa
dalam hidupnya dipengaruhi oleh tiga hal24:
a. Peran pribadi guru inspiratif
b. Kemampuan guru inspiratif membangun iklim pembelajaran yang
semakin menyuburkan arti dan makna inspiratif
c. Usaha siswa untuk meraih kesuksesan, baik ketika masih bersekolah
maupun setelah menyelesaikan jenjang pendidikannya.
4. Guru Tetap Menjadi Profesi yang Patut Dibanggakan
a. Yohanes Surya (profesor muda ahli fisika)
23 Ibid., hal. 152.
24 Rusdiana, Pendidikan Profesi Keguruan, Menjadi Guru Inspiratif dan Inovatif,
( Bandung: Pustaka Setia. 2015)., hal. 67.

12

Dia adalah seorang ahli fisika yang telah menelurkan para peraih medali
emas olimpiade fisika internasional. Dia adalah arsitek yang menangani
dan membina para siswa bebakat. Lewat tangan dinginnya Indonesia di
perhitungkan di tingkat dunia, hampir setiap tahun Indonesia meraih
juara umum olimpiade fisika. Dia menjadi tokoh berkaliber internasional.
Kemampuannya yang luar biasa dalam bidang fisika dipupuk karena
memperoleh inspirasi dari gurunya, bapak Handoyo selaku guru fisika
tingkat SMA.
b. Prof. Dr. Emil Salim (mantan menteri Lingkungan Hidup).
Pengalaman Emil Salim ketika kelas lima di Europesche Large School
betul-betul mengesankan. Peran guru de jong sedemikian luar biasa dan
sangat inspiratif. Ia telah menanamkan dasar-dasar kecintaan dalam
hidup emil salim tentang membaca dan mencintai alam. Ceritanya-cerita
pengalamannya ternyata berpengaruh kuat terhadap perjalanan tokoh
lingkungan Indonesia ini.
Dari contoh diatas terlihat jelas bahwa guru inspiratif adalah guru
yang mampu memberikan perubahan secara mendasar dalam diri seorang
murid, apakah pandangan hidupnya, orientasi intelektualnya, ataukah
dimensi-dimensi mendasar lainnya dalam kehidupan. Dengan peranan
yang dilakukannya seorang guru inspiratif akan memberikan transformasi
secara bermakna dalam kehidupan seorang siswa.
Mendidik anak-anak adalah keterampilan professional yang
memerlukan keahlian tingkat tinggi. Menjadi guru adalah membangun
masa depan seorang manusia. Oleh karena itu, profesi ini sangat penting

13

bagi individu, masyarakat, bahkan negara. Selain itu, ada 15 alasan guru
tetap menjadi profesi yang patut dibanggakan.25
a. Dimensi Spiritual
Kewajiban mengajar adalah kewajiban yang diberikan Tuhan kepada
semua manusia dewasa, terutama orang tua. Bagi orang tua,
mengajar anak-anak sama wajibnya dengan memberi nama yang
baik dan menikahkan. Menjadi guru adalah pilihan untuk
menjalankan perintah Tuhan. Jika diawali niat baik, pekerjaan
sebagai guru akan selalu mendatangkan pahala.
b. Montir Peradaban
Kalau mobil rusak, montir akan memperbaikinya dengan cepat. Tapi,
bagaimana jika yang rusak adalah mentalitas sebuah bangsa? Banyak
orang percaya, mentalitas sebuah bangsa dapat dibangun melalui
pendidikan. Pendidikan yang baik, tentu saja. Konon, ketika
negaranya porak poranda setelah dibom oleh Amerika, pertanyaan
yang mula-mula meluncur dari Kaisar Hirohito adalah Berapa guru
yang masih hidup? Kaisar tidak mempermasalahkan berapa banyak
bangunan yang hancur. Ia tidak mempertanykan instalasii militer
yang porak-poranda. Bagi dia, selama masih ada guru, peradaban
sebagai sebuah bangsa bisa dibangun kembali.
c. Pendiri Bangsa adalah Guru
Dari sekian banyak tokoh yang berkontribusi mendirikan negara
Indonesia, sejumlah guru memberikan kontribusi yang sangat besar.
Ki Hajar Dewantara, misalnya, adalah orang pribumi pertama yang
mempopulerkan nama Indonesia. Pada tahun 1913, ia mendirikan
25 Dikutip dari http://www.kaskus.co.id/thread/541a476798e31b384a8b456e/?

14

Indonesia Perss Beureu di Belanda. Ki Hajar adalah guru sejati,


pendiri Taman Siswa, sekaligus peletak konsep-konsep dasar
pendidikan Indonesia.
Tokoh nasional lain, meski lebih populer disebut sebagai insinyur,
juga seorang guru. Soekarno. Saat ia dibuang di Ende, ia mengajari
anak-anak setempat. Hal yang sama dia lakukan ketika ia diasingkan
ke Bengkulu. Tampaknya, pria necis ini sadar betul, pendidikan
adalah alat yang efektif untuk menyukseskan revolusi Indonesia.
Tokoh kiri yang fenomenal, Tan Malaka, juga seroang guru. Ia
mendirikan Sekolah Rakyat. Ia menjadi pengajar utama di sekolah
ini. Melalui SR, ia menyeberluaskan gagasan patritoik yang
menyulut perlawanan terhadap penjajah. Dengan mengajar, Tan
Malaka berupaya menggugah kesadaran rakyat bahwa menjadi
bangsa

terjajah

bukan

takdir.

Dengan

mengajar

Tan

membumbungkan cita-cita bangsa bahwa kemerdekaan bisa diraih


dengan perjuangan.
d. Hubungan Batin
Seorang arsitek mungkin akan sangat membanggakan bangunan
supercanggih yang dirancangnya. Tapi, dia tidak akan bisa
membangun hubungan batin dengan bangnan itu. Bagi guru,
hubungannya dengan siswa bukanlah semata-mata hubungan
professional. Di antara mereka selalu terjalin hubungan batin. Dari
hubungan itulah kasih sayang tumbuh. Maka tidak heran kalau
perjumpaan dengan guru selalu emosional.
e. Memperluas Persahabatan

15

Menjadi guru berrati menjadi sahabat anak. Dengan begitu, jaringan


persahabatan seroang guru akan terus meluas dari waktu ke waktu.
Saat salah satu sahabat pergi untuk melanjutkan pendidikan, sahabat
lain yang lebih muda datang. Bayangkan, berapa sahabat yang
dimiliki seroang guru yang telah mengajar selama 40 tahun?
f. Update Pengetahuan
Tidak ada guru yang tidak mencintai pengetahuan. Profesi guru
menuntut seseorang harus lelau mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan. Bagi guru sejati, proses belajar berjalan terus menerus.
Guru yang baik dapat memanfaatkan beragam sumber agak
pengetahuannya selalu bertambah.
g. Selalu Muda
Bergaul dengan anak-anak membuat guru selalu bisa mengamati
kegairahan kaum muda. Tiap hari guru milihat siswanya bermain,
tertawa, juga menyaksikan kenakalan-kenakalan mereka. Ini bisa
membuat guru bisa lebih awet muda.
h. Rantai Kebaikan
Selain keterampilan dan pengetauan, yang selalu diajarkan guru
adalah nilai. Ya, nilai kebaikan. Nilai-nilai inilah yang menyblim
dalam diri siswa menjadi prinsip hidup. Jika nilai yang diajarkan
guru terus diamalkan siswanya, guru selalu berjasa atas tiap
kebaikan siswanya. Jika siswa kemudian menyiarkan kepada orang
lain, nilai kebaikan akan terus memanjang seperti rantai yang tidak
pernah putus.
i. Guru adalah Pembelajar
Ibarat mata air, yang guru lakukan saat menjalankan tugasnya adalah
member. Ia senantiasa mengaliri, tanpa harus meminta. Bagi guru

16

sejati, penghargaan terbesar tidak diperoleh di sini, melainkan di


sana kelak.
j. Guru Memberi, Bukan Meminta
Ibarat mata air, yang guru lakukan saat menjalankan tugasnya adalah
member. Ia senantiasa mengaliri, tanpa harus meminta. Bagi guru
sejati, penghargaan terbesar tidak diperoleh di sini, melainkan di
sana kelak.
k. Panjang Umur
Banyak guru kita yang telah berpulang kepangkuanTuhan, tapi
berkat kebaikannya, ada sejumlah guru yang senantiasa diingat.
Betapa indah membayangkan ada siswa yang menyebut nama kita
dalam setiap doa.
l. Menyalurkan Kreativitas
Lantaran berhadapan dengan manusia, guru harus selalu berinovasi
untuk menemukan strategi pengajaran yang terbaik. Di sinilah guru
ditantang terus menggali kreativitasnya. Kreasi inovatif terutama
diperlukan dalam strategi penyampaian dan pengembangan media
pembelajaran.
m. Paling Bahagia
Sebuah studi yang dirilis Universitas Chicago menyebutkan, salah
satu profesi yang paling membahagiakan adalah guru. Guru
disandingkan dengan misionrais, seniman, dan penulis sebagai salah
satu profesi yang menjanjikan ketenteraman batin. Profesi mulia ini
adalah posisi ideal yang dibutuhkan seseorang yang ingin
mendedikasikan diri demi masa depan generasi bangsa, demikian
n.

disebutkan dalam laporan itu.


Sejahtera Meski Sederhana

17

Seorang eksekutif mungkin memerlukan penghasilan di atas 15 juta


rupiah agar seluruh kebutuhannya terpenuhi. Itu pun tidak selalu
membuatnya merasa sejahtera. Tapi bagi guru, penghasilan 3 juta
sampai 5 juta sudah cukup. Indikator sejahtera bagi guru bukan
apartemen, mobil mewah, atau perhiasan, tapi tercukupinya
makanan, sandang, rumah, dan biaya pendidikan bagi anak-anak.
o. Siap Dilupakan
Saat memutuskan jadi guru, seseroang tidak berharap akan tampil di
publik sebagai orang yang berjasa. Sebaliknya, guru senantiasa
berada di belakang panggung. Guru selalu siap dilupakan jusru saat
siswa telah suskses. Guru tidak berharap penghargaan meski
siswanya telah jadi presiden. Dia akan tetap di ruang kelas dan terus
melantunkan doa bagi siswa-siswanya.

5. Dari Inspirasi Menuju Revolusi Diri


Pengaruh dari guru inspiratif memang sangat luar biasa, tetapi sebenarnya
pengaruh ini tidak akan memiliki makna yang penting manakala berhenti
hanya sebatas pada mengagumi dan merasa terinspirasi. Misalnya seorang
siswa merasa terinspirasi dengan guru PAI-nya, guru tersebut dinilai
mempesona. Kemampuannya dalam mengajar sangat mengagumkan dan
menarik. Apalagi hal ini diperkuat dengan kemampuan guru tersebut untuk
mendesain pembelajaran dengan baik, sehingga mampu menciptakan KBM
yang menyenangkan dan membangkitkan hasrat dan minat para siswa untuk
menekuni pelajaran PAI yang notabene membosankan.

18

Perpaduan antara karakter diri guru yang inspiratif dan kemampuan guru
dalam mendesain pembelajaran memang mampu menjadikan seorang guru
sebagai pribadi yang inspiratif. Akan tetapi, jika inspirasi dan hasrat tersebut
berhenti dan hanya sebatas sebagai bentuk ekspresi kekaguman semata,
tentusaja perubahan tidak akan terjadi dalam diri siswa. Perubahan sebagai
dampak dari guru inspiratif akan betul-betul terjadi manakala para siswa
tersebut

melakukan

aksi

untuk

meniru,

memberdayakan

diri,

dan

mengembangkan dirinya untuk menjadi seorang siswa yang memiliki


kemampuan penguasaan agamanya dengan baik, sebagaimana gurunya.
Dalam berbagai kasus, seorang guru inspiratif memang menimbulkan
kekaguman dalam diri para siswanya, ada banyak hal mengesankan dalam
guru inspiratif yang senantiasa dikenang para siswanya seapnjang hayat.
Akan tetapi, kekaguman ini berhenti sebatas sebagai kekaguman tanpa ada
kemauan yang kuat untuk melakukan perubahan diri. Kalaupun ada kemauan
meniru, tingkat peniruan dan kreativitasnya belum memadai untuk
menciptakan perubahan diri yang lebih berdaya.
Perubahan ini memang tidak mungkin berada sepenuhnya dalam pantuan
guru inspiraif. Sebab, seorang guru memiliki keterbatasan waktu untuk
melaksanakan tugas mengajar, keterbatasan tenaga dan berbagai keterbatasan
lainnya. Kondisi ini tidak memungkinkan bagi seorang guru untuk memantau
secaa penuh terhadap perkembangan kehidupan para siswanya, terutama
setelah mereka menyelesaikan masa studi. Apalagi jumlah siswa yang diajar
terus meningkat dari waktu ke waktu. Setiap tahun, para siswa lama tamat

19

sekolahnya, dan siswa baru berdatangan. Begitu seterusnya ritme hidup yang
harus dijalani oleh para guru.
Menanggapi hal demikan, langkah perubahan harus dilakukan oleh para
siswa. Sebab, merekalah yang memiliki pengetahuan terhadapa potensi yang
mereka miliki. Guru inspiratif hanyalah sebagai pemantik yang menyulut
pengembangan potensi diri. Sedangkan kunci kesuksesan selanjutnya terletak
di tangan masing-masing siswa.

C. KESIMPULAN
1. Guru yang mampu mempengaruhi dan mengubah jalan hidup para siswanya
untuk menjadi lebih baik disebut guru inspiratif.
2. Spirit inspiratif bisa dibangun dengan tiga hal, yaitu:
a. Kebulatan tekad untuk selalu menginspirasi siswa
b. Memiliki tujuan ke depan, dan yang paling penting
c. Kesungguhan cinta terhadap dunia pendidikan itu sendiri.
3. Beberapa kriteria yang menjadi karakteristik guru inspiratif adalah:
a. Mau terus belajar
b. Kompeten
c. Ikhlas
d. Spiritualis
e. Total
f. Motivator dan Kreatif
g. Pendorong Perubahan
Karakteristik guru inspiratif bisa berkembang secara luas, sesuai
dengan pengalaman. Seorang guru akan sulit menjadi guru inspiratif
manakala tidak memiliki tradisi disiplin yang baik.

20

DAFTAR PUSTAKA
Asad, Aliy. 2007. Terjemah Talimul Mutaallim Bimbingan bagi penuntut Ilmu
Pengetahuan Kudus: Menara Kudus
http://kbbi.web.id/inspirasi
http://www.dakwatuna.com/2013/09/24/39741/bukan-guru-biasa/
http://www.kaskus.co.id/thread/541a476798e31b384a8b456e/?
ref=homelanding&med=hot_thread
Naim, Ngainun. 2013. Menjadi Guru Inspiratif memberdayakan dan Mengubah
Jalan Hidup Siswa, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurfuadi. 2012. Profesionalisme Guru. Purwokerto: STAIN Press.
Murdin, Muhammad. 2008. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: Ar`Ruzz Media.
Purwanto, Ngalim. 2002. Ilmu Pendidikan Praktis dan Teoritis. Bandung: Rosda
Karya.
Rusdiana, A dan Yeti Heryati. 2015. Pendidikan dan Profesi Keguruan Menjadi
Guru Inspiratif dan Inovatif. Bandung: Pustaka Setia.
Travers, Paul D. 1990. Foundations of Education Becoming a
Teacher. New Jarsey: Prentice Hall.
: . 200 6 /1427 .
2011
(Akhmad, Sutrisno. 2011. Ushuluttarbiyyah wa talim, Juz 3. Ponorogo: Dar
Islam)

21

Anda mungkin juga menyukai