Defenisi
Defenisi
dan
inflamatogenik
4. Akne konglobata
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan atas dasar klinis da pemeriksaan ekskohleasi sebum, yaitu
pengeluaran sumbatan sebum dengan komedo ekstraktor ( sendo una ). Sebum yang
menyumbat folikel tampak sebagai masa padat seperti lilin atau massa lebih lunak
bagai nasi yang ujungnya kadang berwarna hitam.
Pemeriksaan histopatologis memperlihatkan gambaran yang tidak spesifik berupa
sebukan sel yag beradang kronis di sekitar folikel pilosebasea denga massa sebum di
dakam folikel. Pada kista, radang sudah menghilang diganti dengan jaringan ikat
pembatas massa cair sebum yang bercampur dengan darah, jaringan mati dan keratin
yang lepas.
Pemeriksaan microbiologis terhadap jasad renik yang mempunyai peran terhadap
etiologi dan pathogenesis penyakit dapat dilakukan di laborayorium mikrobiologi yng
lengkap untuk tujuan peeliyian namun hasilnya sering tidak memuaskan.
Pemeriksaan susunan dan kadar lipid permukaan kulit dapat pula dilakukan untuk
tujuan serupa. Pada akne vurgaris kadar asam lemak bebas meningkat karena itu pada
pencegahan dan pengobatan digunakan cara untuk menurunkannya.
Diagnosis banding
1.
2.
3.
4.
Erupsi akneiformis
Akne venenata da akne akibat ransangan fisis.
Rosasea
Dermatitis perioral
Penatalksanaan
Meliputi usaha untuk mencegah terjadinya erupsi dan usaha untuk menghilangkan
jerawat yang terajdi ( kuratif )
Pencegahan
1. Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dan perubahan isi sebum
dengan cara (a) diet rendah lemak dan karbohidrat, (b) melakukan perawatan
kulit untuk membersihkan permukaan kulit
2. Menghindari terjadiya factor pemicu terjadinya acne vulgaris, misalnya (a) hidup
teratur dan sehat, cukup istirahat, olaraga sesuai kondisi tubuh dan hindari
stress, (b) pengunaan kosmetika secukupnya , (c) menjauhi terpacunya kelenjar
minyak misalnya menuman keras, pedas, rokok, dan lingkungan yang tidak
sehat, (d) menghindari polusi debu
3. Memberikan informasi yang cukup kepada penderita mengenai penyebab
penyakit pencegaha dan cara serta lama pengobatan.
Pengobatan
A. Pengobatan topical.
1. Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit ( peeling ), misalnya sulfur ( 4-8
%), resorsinol ( 1-5 %), asam salisilat ( 2- 5%), peroksidasi benzoil ( (2,510 %) dan asam azeleat ( 15- 20%)
2. Antiobitika topical yang dapat mengurangi jumlah mikroba dalam folikel
yang berperan dalam etiopatogenesis akne vulgaris, misalnya oksi
tetrasiklin (1%), eritromisin ( 1%), klidamisin fosfat ( 1%).
3. Antipedarangan topical , salap atau krim kortikosteroid kekuata ringan
atau sedang ( hidrokortison 1-2,5%) atau suntikan intralesi kortikosteroid
kuat ( triamsinolon asetonid 10 mg/cc) pada lesi nodul-kistik
4. Lainnya etil laktat 10 % untuk hambat pertumbuhan jasad renik
B. Pengobatan sistemik
1.
Komplikasi
1. Transient macular erythema
2. Post-inflammatory hyperpigmentation
3. Permanent scarring