Anda di halaman 1dari 4

2.

Defenisi, niai normal, klasifikasi serta perbedaan inkterus fisiologi dengan


ikterus patologis ?
Defenisi
Ikterus atau jaundice, adalah perubahan warna jaringan menjadi kekuningan
akibat pengendapan bilirubin. Pengendapan bilirubin di jaringan terjandi
hanya jika terdapat hiperbilirubinemia serum dan merupakan tanda penyakit
hati atau yang lebih jarang, ganguan hemolitik. ( Harrison Gastroenterologi &
hepatologi halaman 62)
Nilai normal
Tes bilirubin serum
Bilirubin indirek

< 0,75 mg/dl

Bilirubin direk

< 0,25 mg/dl

Bilirubin total pada bayi

1,0 12,0 mg/dl

Klasifikasi ikterus :
1. Bilirubin prehepatik
Terjadi bila terjadi gangguan sebelum bilirubi n masuk ke hati.
Misalnya hemolisis berlebihan pada darah yang melebihi
kemampuan normal hati untuk mengeksresikannya. Ikterus ini
disebut ikterus hemolitik. Konjugasi dan transfer pgmen
empedu

berlangsung

normal,

tetati

suplai

bilirubin

tak

terkonjugasi melampaui kemampuan hari akibatnya bilirubin


tak terkonjugasi meningkat.Meskipun demikian, kadar biliribun
serum jarang melebihi 5 mg/100 ml pada penderita hemolitik berat,

dan

ikterus

yang

timbul

bersifat ringan, berwarna kuning pucat.

Karena bilirubin tak terkonyugasi tidak larut dalam air maka tidak
dapat diekskresikan ke dalam kemih, dan bilirubin tidak terjadi.
Tetapi pembentukan urobilinogen meningkatm e n y e b a b k a n m e n i n
g k a t n y a e k s k r e s i f e s e s d a n k e m i h . K e m i h d a n f e s e s ber
warna gelap.
Bilirubin

yang tertimbun

akan masuk

kembali

dalam

peredaran darahdan membuat kulit serta organ- organ dalam


berwarna kuning.
Blirubi indirect yang terbentuk dan beredar dalam darah tidak
mampu berikatan dengan air sehingga tidak terjadi bilirubinuri
2. Bilirubin hepatik
Terjadi karena adanya gangguan pada bagian dalam
hati,

yaitu

hepatosit.

Hal

ini

menyebabkan

bilirubin

kurangnnya kapasitas hati untuk menampung beban normal


bilirubin. Hal ini terjadi bias karena ikatan bilirubin dengan
protein terganggu seperti gangguan metabolik yang terdapat
pada bayi hipoksia atau asidosis atau bias juga karena
peradangan

hati

atau

hepatitis.

Hepatitis

menyebabkan

hepatosit tidak bekerja secara normal sehingga fungsinya


untuk mengkonjugasi brekurang. Bilirubin kembali masuk lke
peredaran darah sehingga membuat kulit dan organ dalam
menjadi kuning.
Bilirubin yang terbentuk adalah bilirubin direct yang
larut air sehingga dapat di eskresikan memalui urin sehingga
menyebabkan bilirubinuria.
3 . Bilirubin pascahapatik
Gangguan terjadi setetalh bilirubin terkonjugasi dan keluar
dari hepatosit. Gangguan ini paling sering terjadi karena
obstruksi saluran pengeluaran. Pada kasus hepatitis, selain
mengalami gangguan intrasel, peradangan

sel di sekitar

kanalikuli juga dapat membuat kanalikuli menyempit dan tidak


mampu

mengeskresikan

bilirubin

direct

yang

sempat

terbentuk. Peradangan juga fdapat terjadi di saluran duktus


choledocus.
Perbedaan ikterus fisiologis dan patologis :
Ikterus fisiologis
Sebagian besar neonatus mengalami peninggian
kadar

bilirubin

indirek

pada

hari-hari

pertama

k e h i d u p a n . H a l i n i t e r j a d i k a r e n a t e r d a p a t n ya p r o s e s
fisiologis

tertentu

pada

neonatus.

Proses

tersebut

antara lain karena tingginya kadar eritrosit neonatus,


masa hidup eritrosit yang lebih pendek ( 80-90 ) dan
b e l u m m a t a n g n y a f u n g s i h e p a r.
Adapun perbedaan ikterus fisologis dengan ikterus
patologis :

1.
2.

3.

4.

5.
6.

IKTERUS FISIOLOGIS
Timbul pada hari ke-2 atau ke-3.
Berpuncak pada hari ke-2 dan
ke-4 (dengan kadar bilirubin
indirek 5-6 mg/dl), menurun
sampai di bawah 2 mg/dl pada
hari ke-5 dan ke-7.
Kadar bilirubin serum tidak lebih
dari 13mg/dl pada neonatus
cukup bulan, dan 15mg/dl pada
neonatus kurang bulan.
Kecepatan peningkatan kadar
bilirubin tidak lebih dari 5mg/dl
perhari.
Ikterus menghilang < 7 hari
(aterm) dan <14 hari (prematur).
Fraksi bilirubin direk pada

1.
2.

3.
4.
5.

IKTERUS PATOLOGIS
Timbul pada 24 jam pertama
kehidupan.
Kadar bilirubin serum lebih dari
13mg/dl pada neonatus cukup
bulan, dan 15mg/dl pada
neonatus kurang bulan.
Peningkatan kadar bilirubin
lebih dari 5mg/dl perhari.
Menetap >7 hari (aterm) dan
>14 hari (prematur).
Fraksi bilirubin direk pada
umumnya >2 mg/dl.

umumnya <2 mg/dl.

Graber, Mark A. dkk. 2006. Buku Saku Dokter Keluarga. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Schwartz, M.William. 2004. Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Behrman, Richard E. dkk. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol.1. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Longo, Dan L dkk. 2014. Harrison Gastroenterologi & Hepatologi.


Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai