PEMBIMBING
dr. Henny Riana, Sp.KJ
dr. Hening Madonna, Sp.KJ
dr. Esther Sinswu, Sp.KJ
dr. Witri, Sp.KJ
dr. Karjana, Sp.KJ
Penyusun
Karlina Lestari
1102010142
I.
II.
DENTITAS PASIEN
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Alamat
Suku Bangsa
Warga Negara
Agama
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
Status Pernikahan
Tanggal Masuk RS
Tanggal Pemeriksaan
: Ny. DN
: Wanita
: 31 Tahun
: Batang, Jawa Tengah
: Jawa
: Indonesia
: Islam
: Tenaga Kerja Wanita
: SMP
: Menikah
: 11 April 2015
: 15 Mei 2015
RIWAYAT PSIKIATRI
Dilakukan Autoanamnesis pada tanggal 15 Mei 2015
A. Keluhan Utama
Pasien diantar oleh BNP2TKI ke RS. Polri karena berteriak-teriak dan menangis
B. Keluhan Tambahan
Tidak Ada
C. Riwayat Gangguan Sekarang
Seorang wanita berusia 31 tahun diantar oleh BNP2TKI ke RS.Polri pada tanggal
11 April 2015 karena berteriak-teriak dan menangis. Berdasarkan informasi yang
didapat, pasien bekerja di Oman sebagai TKW.
Berdasarkan anamnesis secara langsung, pasien sudah menjadi TKW selama 5
tahun. Sebelum menjadi TKW pasien hanya membantu ayahnya bertani. Diawali
dari tahun 2010, pasien berangkat ke Dubai dan bekerja sebagai pengasuh anak
selama 8 bulan, pasien mengatakan majikannya baik, namun pada suatu hari
ketika sedang mengasuh, anak tersebut terjatuh hingga terluka. Pasien
mengatakan saat itu dimarahi oleh majikannya tetapi menurut pengakuannya, itu
adalah hal wajar. Kemudian ia dikembalikan oleh majikannya ke agent. Pasien
menyangkal adanya kekerasan fisik yang dilakukan oleh majikannya.
Kemudian pasien bekerja sebagai pembantu rumah tangga selama 3 tahun, pasien
mengatakan rumah itu berlantai dua, berisi 8 orang dan hanya pasien satu-satunya
2
Ketika ditanya
2.
3.
Riwayat Psikiatri
Pasien belum pernah mengalami gangguan seperti ini sebelumnya
Riwayat penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien mengaku tidak pernah menggunakan zat psikoaktif.
b. Riwayat Pekerjaan
Sebelum menjadi TKW pasien membantu ayah nya bertani. Pasien pertama
kali bekerja sebagai TKW pada tahun 2010-2013 di Dubai, berpindah
pekerjaan satu kali, lalu sejak 2013-2015 berpindah ke Oman.
c. Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah sebelum berangkat ke Dubai, sampai saat ini masih
berstatus suami istri. Ini adalah pernikahan pertamanya. Pasien memiliki dua
orang anak laki-laki usia 4 dan 2 tahun. Pasien mengaku hubungan pasien
dengan suaminya saat ini baik, tidak ada permasalahan.
d. Riwayat Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam, rajin Shalat 5 waktu terkadang membaca Al-Quran.
e. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien mengatakan tidak pernah melakukan pelanggaran hukum.
f. Riwayat sosial ekonomi
Pasien mengatakan berasal dari keluarga dengan perekonomian yang kurang.
5
6. Riwayat Keluarga
Genogram
STATUS MENTAL
Pada tanggal 15 Mei 2015
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang perempuan berumur 31 tahun, berpenampilan rapi sesuai dengan
usianya, berkulit putih, bertubuh kurus, berjilbab. Pasien juga tampak
tenang. Pasien bisa merawat diri sendiri dan tampak bersih. Pasien ramah
dan cukup kooperatif selama di wawancara.
2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Pada saat awal wawancara pasien terlihat tenang, tidak agresif, dapat
menjawab pertanyaan dengan tulisan dan gerakan bibir.
3. Sikap terhadap pemeriksa
Selama wawancara pasien menunjukkan sikap cukup kooperatif.
B. Mood dan Afek
1. Mood
: Hipotim
2. Afek
: Serasi
6
3. Empati
C. Pembicaraan
Pasien berbicara lancar dapat menjawab hampir semua pertanyaan dengan
baik. Volume bicara cukup, intonasi baik, artikulasi cukup jelas. Selama
proses wawancara pasien seringkali diam, menunduk, dan menatap satu titik
dengan pandangan kosong, kemudian ia tersadar lalu melanjutkan obrolan,
namun beberapa kali pewawancara juga harus memanggilnya agar ia
melanjutkan topik pembicaraan. Pasien juga sering secara tiba-tiba
menyanggah pembicaraannya sendiri dengan eh, tadi saya salah bicara,
enggak kok enggak majikkannya baik atau eh, enggak jadi deh, gak ada
masalah apa-apa karena hal tersebut pewawancara harus menanyakan
berulang kali untuk menegaskan.
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
2. Ilusi
: Auditorik.
: Ada, melihat Ny.A dan Ny. An (objek) adalah
saudaranya.
3. Depersonalisasi : Tidak Ada
4. Derealisasi
: Tidak Ada
E. Proses Berpikir
1. Bentuk pikir
Koheren
2. Arus Pikir
Produktivitas : Melambat
Kontinuitas : Tidak terganggu
3. Isi Pikir
Preokupasi
Waham
Obsesi kompulsi
Fobia
Ide bunuh diri
: Tidak ada
: Waham Kendali
: Tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
7
Cukup ide
Orang
3. Daya Ingat
Jangka panjang
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 88x /menit
Suhu
: 36C
Frekuensi Nafas
: 20x /menit
Bentuk Badan
: Normal
Sistem Kardiovaskular
Sistem Respiratori
Sistem Gastrointestinal
Sistem muskuloskeletal
Sistem urogenital
: Tidak diperiksa
Sistem dermatologi
B. Pemeriksaan Neurologis
Selaput Otak
Gejala Peningkatan TIK
: tidak ditemukan
: tidak ditemukan
Motorik
Tonus
: tidak dilakukan
: normal
9
Koordinasi
: tidak terdapat gangguan koordinasi
Turgor
: baik
Reflex Fisiologis
: (+)
Patologis
V.
Kekuatan otot
Sensibilitas
Fungsi-fungsi luhur
Kelainan khusus
:
:
:
: (-)
: (-)
555
555
555
555
baik
normal
VI.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Diagnosis Aksis I
Setelah wawancara, pasien ditemukan adanya sindroma atau pola perilaku dan
psikologi yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan
ketidakmampuan/hendaya (disability/ impairment) dalam fungsi serta aktivitasnya
sehari-hari. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami gangguan
jiwa yang sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III.
Pada pasien ini ditemukan adanya halusinasi auditorik dan halusinasi visual. Hal
ini tampak pada saat anamnesis dimana pasien mengatakan bahwa pasien mendengar
bisikan yang mengatakan bahwa Nyi Roro Kidul berada di dalam pesawat dan
pramugari yang ia lihat adalah Nyi Roro Kidul. Selama di bangsal dahlia pasien juga
mendengar
suara
bisikan
yang
menyuruhnya
untuk
menyapu,
mengepel,
11
membersihkan ruangan dan mengambil minum dan pasien mengikuti bisikan tersebut.
Pasien juga pernah melihat Nike Ardilla duduk sambil bernyanyi di bangsal Dahlia.
Ditemukan pula waham kendali. Berdasarkan anamnesis pasien
mendengar
Diagnosis Aksis II
Z. 03.2 Tidak ada diagnosis axis II
Tidak didapatkan data yang bermakna untuk menentukan retardasi mental atau
gangguan kepribadian
Diagnosis Aksis IV
Berdasarkan anamnesis, pada pasien ini ditemukan stressor pada saat di Dubai
memiliki majikan pemarah dan pernah dipukul pada bagian perut dan saat di
Oman, pasien pernah di perkosa. Hal ini disimpulkan adanya masalah
lingkungan pekerjaan.
12
VII.
Diagnosis Aksis V
Global Assessment of Functioning (GAF) 60-51
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I
: Skizofrenia Paranoid
Aksis II : Tidak ada diagnosis aksis II
Aksis III : Tidak ada diagnosis aksis III
Aksis IV : Masalah lingkungan pekerjaan
Aksis V : GAF Scale 60-51
: Psikoterapi Suportif
: Golongan Atipikal Risperidon 1x6mg
PROGNOSIS
Ad Vitam
: dubia ad bonam
Ad Functionam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad malam
13
X.
PEMBAHASAN
Pada kasus ini pasien termasuk diagnosis F20.0 yaitu Skizofrenia Paranoid karena
memenuhi beberapa kriteria diagnosis berdasarkan PPDGJ-III, yaitu :
Pedoman Diagnostik
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau
lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) :
1.
a. Thought of echo
:
Isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam
kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya
sama, namun kualitasnya berbeda; atau
b. Thought insertion or withdrawal :
Isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya atau isi
pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya; dan
c. Thought of broadcasting
:
Isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum
mengetahuinya.
2.
a. Delusion of control
:
Waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari
luar; atau
b. Delusion of influence
:
Waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari
luar, atau
c. Delusion of passivity
:
Waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu
kekuatan dari luar
d. Delusional of perception
14
15
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari
beberapa aspek perilaku pribadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut pada diri sendiri dan penarikan diri secara
sosial.
F.20.0 Skizofrenia Paranoid
Pedoman Diagnostik
Memenuhi kriteria umum skizofrenia
Sebagai tambahan :
- Halusinasi dan atau waham yang harus menonjol :
a. Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah
atau halusinasi
mengurangi gejala negatif. Pada pasien ini, pemberian Risperidon juga dikarenakan
harganya lebih murah.
Pemberian dosis 1 x 6 mg adalah dosis maksimal yang diberikan untuk pasien
setelah dilakukannya tahapan pemberian dosis anti psikotik. Cara pemberian anti psikotik
secara umum adalah, diawali dari dosis anjuran terkecil, lalu dinaikkan per 2-3hari
sampai dicapainya dosis efektif, kemudian di evaluasi selama 2 minggu, setelah itu
dosisnya kembali ditingkatkan sampai mendapatkan dosis optimal, kemudian
dipertahankan selama 8-12minggu untuk stabilisasi, turunkan dosis perlahan hingga
mencapai dosis maintenance, berikan dosis maintenance dalam 6 bulan -2 tahun, lalu
lakukan tappering off selama 2 minggu sampai akhirnya di hentikan pemakaian obat
tersebut.
17