Sistem Ekonomi
Sistem Ekonomi
Saat ini sudah jarang ada negara yang menggunakan sistem ekonomi tradisional.
Hanya sebagian kecil saja negara yang masih meggunakannya, seperti PNG,
beberapa negara di Afrika Tengah, dan beberapa negara di Oceania.
munal primitif merupakan masyarakat yang pertama-tama lahir didunia dalam sejarah perkembangan masyarakat.
Disebut masyarakat komunal primitif karena "sistem ekonominya bersifat komunal (berkelompok) dan alat kerjanya
masih primitif (kuno)". Sistem ekonomi komunal primitif ialah sistem ekonomi yang alat produksinya milik komune,
tujuan produksinya untuk kepentingan komune, dan hasil produksinya dibagi menurut kebutuhan masing-masing
anggota komune. Dalam masyarakat komunal primitif, manusia pada mulanya hidup secara nomaad, yaitu hidup
bergerombol dan berpindah-pindah, mengembara dari satu ke lain tempat. Tidak menetap di satu tempat. Tempattempat pengembaraan atau tempat tujuannya ialah tempat-tempat yang terdapat makanan, yaitu buah-buahan dan
binatang. Mereka berada di satu tempat hanya selama di situ masih ada dan cukup makan. Kemudian pindah
sesudah makanan di tempat itu habis atau tidak cukup, dan ditinggalkan begitu saja.Taraf hidup ekonomi mereka
baru pada tingkat mencari yang sudah ada. Belum sampai pada tingkat memproduksi untuk mencukupi
keperluannya. Dalam hidup bergerombol, mereka hidup bersama mencari makan bersama, berburu bersama.
Mengumpulkan buah-buahan bersama, hasilnya sebagai milik bersama, dan dibagi bersama sesuai dengan
kebutuhan masing-masing. Tidak mesti sama jumlahnya atau tidak tentu sama banyaknya.
Mereka hidup ditengah alam yang masih sangat ganas. Ditengah hutan rimba belantara yang menjadi tempat hidup
binatang-binatang buas, atau ditepi pantai yang lautan samudra rayanya berkuasa dengan kejamnya. Sedang alat
kerja atau senjata mereka masih sangat primitif dari tombak, terdiri dari tongkat dan batu. Ditengah alam yang ganas
kejam dan dengan alat kerja atau senjata yang sangat primitif seperti itu, mereka dipaksa untuk hidup bersama
dalam mempertahankan dan melangsungkan hidupnya. Mereka bersama-sama mengatasi gangguan dan rintangan
alam. Bersama-sama menanggulangi gangguan dan serangan binatang-binatang buas. Bersama-sama
menggunakan semua kekayaan alam dan alat kerja sebagai milik bersama.. Dengan begitu berlangsung hubungan
produksi kerjasama yang hasilnya untuk kepentingan bersama segerombolan. Gerombolan-gerombolan pengembara
antara yang satu dengan yang lain tidak ada dan tidak mempunyai saling hubungan. Masing-masing hidup sendirisendiri. Bila sering bertemu, timbul perkelahian berebut daerah makanan. Gerombolan yang menang, mengusai
daerah yang dikehendaki. Sedang yang kalah, pergi meninggalkan daerah-daerah itu atau ditawan. Mereka yang
kena ditawan, biasanya lalu dibunuh karena dianggap hanya akan menambah beban hidup gerombolan yang bisa
memberatkan. Gerombolan dalam perjalannya mengalami perkembangan. Anggotanya secara berangsur-angsur
menjadi bertambah besar karena perkembangan jumlah keluarga.
Gerombolan makin lama makin bertambah besar. Hidup mengembara menjadi bertambah tidak praktis. Lalu timbul
usaha untuk hidup menetap. Keadaan dan kehidupan masyarakat menjadi berubah. Gerombolan yang hidup
mengembara menjadi gens yang hidup menetap. Didalam gens mulai berlangsung kehidupan berumah tangga dan
pembagian kerja untuk keperluan hidup dan kehidupan bersama dalam gens. Pekerjaan dibagi sesuai dengan
keadaan dan kemampuan tenaga kerjanya. Wanita bercocok tanam dan mengurus keluarga. Seadangkan laki-laki
berburu atau mencari ikan dan buah-buahan. Kehidupan gens adalah kehidupan komune, kehidupan bersama
masyarakat sekelompok. Semua kekayaan alam dan alat kerja milik bersama dan digunakan bersama. Semua
bekerja untuk kepentingan bersama. Hasilnya dibagi merata sesuai dengan kebutuhannya. Kehidupan ekonomi
komune bersumber dari hasil kerja cocok tanam dan dari perburuan. Wanita bekerja bercocok tanam mempunyai
hasil hasil secara tetap dan bisa mencukupi kebutuahn komune, sedang laki-laki berburu, hasilnya tidak menetu.
Dengan begitu, pekerjaan wanita, yaitu pekerjaan bercocok tanam mempunyai peranan yang penting dan pengaruh
yang besar dalam kehidupan ekonomi komune dan dalam kehidupan gen daripada pekerjaan laki-laki, yaitu berburu.
Itu berarti bahwa wanita memegang peranan penting dalam kehidupan ekonomi komune dan membawa pengaruh
yang besar dalam kehidupan gen daripada laki-laki. Peranan penting wanita dalam kehidupan komune komune dan
berpengaruh besar dalam kehidupan gen, itu membawa wanita juga berperanan dan berpengaruh dalam kehidupan
keluarga. Dari itu berlaku sistem matrialchal dalam hubungan keluarga, yaitu garis keturunan menurut darah
ibu, yang itu menunjukan dan berarti bahwa wanita mempunyai kekuasaan yanglebih dari pada laki-laki dalam
hubungan keluarga.
Laki-laki disamping berburu, di gen atau dirumah juga membantu pekerjaan wanita dengan ikut bercocok tanam,
kecuali itu juga memelihara sementara binatang hasil buruan sebagai usaha beternak. Pekerjaan laki-laki demikian
itu menambah hasil produksi keperluan pangan. Peranan dan hasilnya tampak mengimbangi peranan dan pekerjaan
hasil pekerjaan wanita. Bahkan kemudian menjadi lebih besar. Sejalan denagn itu pengaruh peranan kekuasaan
ekonomi dalam gen berangsur-angsur beralih ketangan laki-laki dan menimbulakan pula perubahan dalam sistem
hubungan keluarga. Sistem matrialchal berubah menjadi sistem patrialchal, yaitu garis keturunan menurut darah
ayah.
Dengan perubahan itu tercatat dua peristiwa penting dalam sejarah. Pertama, peranan dalam ekonomi beserta
perubahannya membawa dan menentukan peranan dalam hubuingan sosial atau sistem sosial. Kedua, tidak selalu
atau tidak selamanya peranan perempuan dibawah peranan laki-laki. Tidak selalu atau tidak selamanya peranan dan
kekuasaan ekonomi rumah tangga ataupun masyarakat berada di tangan laki-laki tapi pernah juga ditangan
perempuan. Bahkan itu terjadi pada pertama kali didalam permulaan sejarah perkembangan masyarakat, yaitu pada
masyarakat gen atau komune yang berlangsung sistem hubungan sosial keluaraga matrialchal. Peralihan dan
perubahan peranan ekonomi dari kaum perempuan ke kaum laki-laki itu terjadi sesudah kaum laki-laki mengurangi
dan akhirnya meninggalkan pekerjaan berburu sebagai pekerjaan pokok, kemudian lebih banyak atau menjadi
sepenuhnya melakukan pekerjaan bercocok tanam dan beternak. Begitu, karena hasil bercocok-tanam bisa
menentu. Sedangkan berburu tidak pasti hasilnya.
Gen berkembang. Kebutuhannya pun berkembang dan bertambah. Untuk mencukupi kebutuhan itu diperlukan
pekerjaan yang intensif dan alat kerja yang produktif. Sejalan dengan perkembangan itu, pekerjaan berternak dan
membuat alat kerja atau perlengka[pan kerja yang semula dilakukan sebagai pekerjaan sambilan, berkembang
menjadi pekerjaan khusus atau pekerjaan tersendiri. Karena itu lalu timbul kelompok-kelompok kerja khusus,
kelompok kerja khusus beternak, kelompok kerja khusus bercocok tanam, kelompok kerja khusus pekerjaan tangan
yang merupakan kelompok-kelompok kerja khusus dalam gen. Kelompok-kelompok kerja khusus itu terus
berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakatnya dan kebutuhannya yang dalam proses selanjutnya
membuat kelompok-kelompok kerja khusus dalam gen itu menjadi berkembang sebagai gen tersendiri. Kelompok
kerja khusus berternak menjadi gen perternakan, kelompok kerja khusus bercocok tanam menjadi gen pertanian,
kelompok kerja khusus kerajinan tangan menjadi gen kerajinan tangan.
Timbulnya gen-gen baru yang berbeda-beda pekerjaan khususnya atau pekerjaan pokoknya itu menimbulkan pula
penghasilan yang berbeda-beda dari gen-gen tersebut. Gen peternakan mempunyai penghasilan ternak yang cukup
untuk memenuhi kebutuhannya tetapi hasil pangan dan alat kerja kurang dan tidak mencukupi kebutuhannya.
Sebaliknya gen pertanian mempunyai penghasilan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi hasil
ternak dan alat kerja kurang dan tidak mencukupi kebutuhannya. Begitu pula, gen kerajinan tangan bisa membuat
alat kerja yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi hasil ternak dan pangan kurang dan tidak mencukupi
kebutuhannya. Keadaan demikian mendorong gen-gen itu untuk mengadakan saling tukar penghasilannya.
Penghasilannya yang cukup dan lebih dipertukarkan dengan penghasilan gen lain yang diperlukan untuk menutup
kekurangan kebutuhannya. Maka terjadi dan berlangsung tukar-menukar penghasilan diantara gen-gen itu.
Pertukaran itu berlangsung dengan sistem barter, barang tukar barang atau bahan tukar bahan. Dasar pertukarannya
lebih memberat pada kebutuhannya. Belum sampai pada dasar perhitungan nilai rata-rata yang pas dari yang
dipertuakarkan. Tukar menukar dilakukan mulanya secara langsung oleh orang-orang yang berkepentingan.
Kemudian juga lewat ketua gen, dan akhirnya lewat ketua gen, dan akhirnya lewat ketua gen menjadi kebiasaan
karena praktis dan sederhana daripada masing-masing anggota gen melakukan sendiri-sendiripertukaran itu.
Dengan begitu pertukaran dilakukan bersama-sama dan dipusatkan lewat ketua gen. Ketua gen mengurus dan
mengatur pertukaran itu untuk keperluan gen, yang berarti untuk kepentingan bersama warga gen.
Kebutuhan gen terus bertambah sesuai dengan perkembangannya. Hal ini mendorong warga gen bekerja lebih
intensif meningkatkan produksinya untuk mencukupi kebutuhan. Disamping itu juaga mendorong mereka untuk
memperbaiki alat kerjanya supaya hasilnya lebih produktif. Dari perbaikan-perbaikan alat kerja lalu menimbulkan
perubahan maju alat kerja. Alat kerja batu tumpul menjadi alat kerja batu runcing dan tajam. Dengan begitu periode
palaelithicum yaitu periode alat kerja batu tumpul, memasuki periode neolithicum yaitu periode alat kerja batu runcing
dan tajam. Kemudian periode neolithicum itu memasuki periode logam yaitu periode alat kerja terbuat dari logam. Ini
terjadi sesudah ditemukannya bahan logam.
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) merupakan sistem ekonomi yang digali dan
dibangun dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip
dasar yang ada dalam SEP tersebut antara lain berkaitan dengan prinsip
kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam
ekonomi kerakyatan, dan keadilan.
suatu tata ekonomi nasional yang merupakan usaha bersama dan berazaskan
kekeluargaan dan kegotongroyongan dibawah pimpinan pemerintah
Ciri utama sistem ekonomi Pancasila :
1. Perkoperasian sebagai soko guru perekonomian
2. Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomis dan juga oleh
pertimbangan sosial dan moral
3. Pemerataan sebagi perwujudan solidarita dan nasionalisme
4. Adanya perimbangan yang jelas antara perencanaan di tingkat nasional dan
desentralisasi
5. Peranan negara penting tapi tidak dominan
6. Sistem ekonomi tidak didominasi oleh modal tapi atas asa kekeluargaan
7. Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, dibawah pengawasan anggota
masyarakat
8. Negara menguasai bumi, air, kekayaan alam, yang terkandung dalam bumi.
Pedoman supaya tata ekonomi berdasar Pancasila :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa :
Pengakuan bahwa manusia dan dunia berasal dari Tuhan merupakan dasar moral
dalam segala tindakan. Hidup berketuhanan harus mendasari segi segi politik,
sosial, dan ekonomi
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab :
Manusia adalah sesama dengan martabat, hak, dan kewajiban yang sama serta
berhak diperlakukan sesuai dengan HAM. Manusia bukan barang dagangan.
3. Persatuan Indonesia :
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa tetapi tetap satu dalam
hal politik, kebudayaan, dan ekonomi. Maka perbedaan itu harus digunakan untuk
memupuk dan mengembangkan menuju arah kesetiakawanan, kerjasama, dan
KD7.2MENDISKRIPSIKANPELAKUPELAKUEKONOMIDALAMSISTEMPEREKONOMIAN
INDONESIA
SIKLUS1PENGERTIANSISTEMEKONOMI
SISTEMEKONOMIADALAHCARASUATUNEGARAMENGATURKEGIATANEKONOMINYADALAM
RANGKAMENCAPAIKEMAKMURAN
SISTEMEKONOMIDUNIA
ADATIGASISTEMEKONOMIDUNIA:
SISTEMEKONOMIPASARMURNI(KAPITALIS/LIBERAL)
SISTEMEKONOMITERPUSAT(KOMANDO)
SISTEMEKONOMICAMPURAN(KAPITALISDANKOMANDO)
PENGERTIAN
SISTEMEKONOMIKAPITALIS/LIBERALADALAHMEMBERIKANKEBEBASANBERUSAHAKEPADA
PARAPELAKUEKONOMITANPACAMPURTANGANPEMERINTAH
SISTEMEKONOMIKOMANDO/TERPUSATADALAHPEMERINTAHMEMILIKIKEKUASANPENUH
DALAMMENGATURKEGIATANEKONOMIDAMMENGUASAIALATALATPRODUKSI
SISTEMEKONOMICAMPURANADALAHMEMBERIKANKEBEBASANYANGTERKENDALIKEPADA
PARAPELAKUEKONOMIUNTUKBERUSAHADANMASIHADANYACAMPURTANGAN
PEMERINTAH
CIRICIRISISTEMEKONOMIKAPITALIS/LIBERAL
PERANANMODALSANGATPENTING
TERBATASNYACAMPURTANGANPEMERINTAH
TIAPORANGDANPRODUSENBEBASMEMILIKIALATPRODUKSIDANBEBASMENENTUKAN
PRODUKSINYA
4.HAKMILIKPRIBADIDIAKUIPENUH
KELEBIHANSISTEMEKONOMIKAPITALIS/LIBERALI
TIAPORANGBEBASMENENTUKANNASIBNYA
2.KREATIVITASDANPOTENSIMASYARAKATBERKEMBANGKARENAADAPERSAINGAN
3.PRODUKSIDIDASARKANPADAKEBUTUHANMASYARAKAT
KEKURANGANSISTEMEKONOMIKAPITALIS/LIBERALI
1.PEMERINTAHSULITDALAM
MENGAWASIDANMENGATUR
PEREKONOMIAN
2.MENIMBULKANKESENJANGANEKONOMI
3.EKSPLOITASIBERLEBIHANTERHADAP
ALAMDANSESAMAMANUSIA
CIRICIRISISTEMEKONOMIKOMANDO/TERPUSAT
SUMBERDAYAEKONOMIDIMILIKIDANDIKUASAIOLEHNEGARA
HARGABARANGDITENTUKANDANDIKENDALIKANNEGARA
3.SEMUAMASYARAKATADALAHKARYAWANNEGARA
KELEBIHANSISTEMEKONOMIKOMANDO/TERPUSAT
MUDAHMELAKUKANKONTROLPEREKONOMIAN
MUDAHMENGATURPRODUKSI
3.KEKUATANEKONOMIMUTLAKPADANEGARA
KELEMAHANSISTEMEKONOMIKOMANDO/TERPUSAT
KREATIFITASINDIVIDUTIDAKBERKEMBANG
KEGIATANEKONOMITIDAKMENCERMINKANKEHENDAKRAKYAT
3.JENISRODUKSITERBATAS
CIRICIRIUTAMASISTEMEKONOMICAMPURAN
HAKATASBARANGKONSUMSIDISERAHKANKEPADAINDIVIDU,SEDANGKANSARANAYANG
MENGUASAIHAJATHIDUPORANGBANYAKDIKUASAIOLEHPEMERINTAH
JUMLAHDANJENISBARANGYANGDIPRODUKSIDITENTUKANBERDASARKANMEKANISME
PASAR
TERDAPATPERANANPERORANGAN,SWASTADANPEMERINTAHDALAMKEGIATAN
PEREKONOMIAN
SISTEMEKONOMIYANGPERNAHDANSEDANGBERKEMBANGDIINDONESIA
SISTEMEKONOMIDEMOKRASI
INDONESIA
SISTEMEKONOMIPANCASILA
3.SISTEMEKONOMIKERAKYATAN
LANDASANPEREKONOMIANINDONESIA
UNDANGUNDANGDASAR1945
TERUTAMAPASAL33
(AYAT1,2DAN3)
BAGAIMANABUNYINYA?
SISTEMEKONOMIDEMOKRASIINDONESIA
KEGIATANEKONOMIDILAKUKANDARI,OLEHDANUNTUKRAKYAT,PEMERINTAHHANYA
BERTUGASMEMBIMBING,MENGAWASI,DANMENGARAHGKAN
CIRICIRISISTEMEKONOMIDEMOKRASI:
PEREKONOMIANDISUSUNSEBAGAIUSAHABERSAMAATASASASKEKELUARGAN
CABANGPRODUKSIYANGMENGUASAIHAJATHIDUPORANGBANYAKDIKELOLANEGARA
UNTUKKEPENTINGANRAKYAT
BUMI,AIRDANKEKEYAANALAMYANGTERKAMDUNGDIDALAMNYADIKUASAIOLEHNEGARA
DANDIGUNAKANUNTUKKESEJAHTERAANRAKYAT
HAKMILIKPERORANGANDIAKUISELAMATIDAKBERTENTANGANDENGANKEPENTINGAN
UMUM
NILAINILAIYANGHARUSDIHINDARIDALAMSISTEMEKONOMIDEMOKRASI
SISTEMEKONOMIPANCASILA
SISTEMEKONOMIYANGMEMPOSISIKANRAKYATSEBAGAIPELAKUUTAMA,MEMPERHATIKAN
SEKTORKOPERASI,DANMENGEMBANGKANKEKUATANMORALMASYARAKAT
CIRICIRISISTEMEKONOMIPANCASILA:
1.DIGUNAKANKOPERASISEBAGAISOKOGURUPEREKONOMIANINDONESIA
2.DIKEMBANGKANNYAKEKUATANMORALDALAMKEGIATANEKONOMI
3.ADANYAKESEIMBANGANYANGJELASANTARAPERENCANAANDITINGKATNASIONAL
DENGANDESENTRALISASIKEUANGAN
SISTEMEKONOMIKERAKYATAN
SISTEMEKONOMIDENGANPELAKUEKONOMIUTAMAADALAHRAKYAT,NAMUNKEGIATAN
EKONOMINYABANYAKDIDASARKANPADAMEKANISMEPASAR
CIRICIRISISTEMEKONOMIKERAKYATAN:
BERKEADILANDENGANPRINSIPPERSAINGAN
YANGSEHAT
MEWUJUDKANPEMBANGUNANYANGBERKELANJUTANDANBERWAWASANLINGKUNGAN
MENJAMINKESEMPATANBERUSAHADANBEKERJA
SIKLUS2PELAKUPELAKUSISTEMEKONOMIDIINDONESIA
PELAKUPELAKUUTAMASISTEMEKONOMIINDONESIA:
1.BUMN:BADANUSAHAMILIKNEGARA
2.BUMS:BADANUSAHAMILIKSWASTA
3.KOPERASI
CONTOH?
PERANPEMERINTAHDALAMSISTEMPEREKONOMIANINDONESIA
PERANPEMERINTAHSEBAGAIPELAKUEKONOMI:
a.PELAKUPRODUKSI
b.PELAKUDISTRIBUSI
c.PELAKUKONSUMSI
PERANPEMERINTAHSEBAGAIPENGATUREKONOMI
1.KEBIJAKANDALAMPEREKONOMIAN:
a.KEBIJAKANFISKAL
b.KEBIJAKANMONETER
KEBIJAKANDALAMDUNIAUSAHA
(MENGATURDUNIAUSAHADENGANUNDANGUNDANG)
KEBIJAKANDALAMMENDORONGPEREKONOMIAN
KEBIJAKANDALAMMENGATURDANMENGENDALIKANHARGA
PENGERTIANBUMS
ADALAHBADANUSAHAYANGDIDIRIKANDANDIMILIKIOLEHPIHAKSWASTA(NON
PEMERINTAH)ATAU
PERORANGANUNTUKMENYELENGGARAKANKEGIATANEKONOMIYANGTIDAK
BERTENTANGANDENGANUUD1945
TUJUANBUMS
UNTUKMEMPEROLEHLABASETINGGITINGGINYADENGANBERUSAHADIBERBAGAIBIDANG
EKONOMISELAMATIDAKBERTENTANGANDENGANPERATURANYANGADA
PERANANBUMSDALAMPEREKONOMIANINDONESIA
MENINGKATKANPENERIMAAN
NEGARAMELALUIPAJAK
MENCIPTAKANKESEMPATANKERJA
MENINGKATKANVOLUMEKEGIATANEKONOMI
MEMBANTUPROSESKEGIATANPEREKONOMIANNEGARA
MENINGKATKANPENDAPATANMASYARAKAT
PENGERTIANKOPERASI
MENURUTUNDANGUNDANG25TAHUN1992KOPERASIADALAHBADANUSAHAYANG
BERANGGOTAKANORANGSEORANGATAUBADANHUKUMKOPERASIDENGANMELANDASKAN
KEGIATANNYABERDASARKANPRINSIPKOPERASISEKALIGUSSEBAGAIGERAKANEKONOMI
RAKYATYANGBERDASARKANATASASASKEKELUARGAAN
PRINSIPPRINSIPKOPERASI
KEANGGOTAANBERSIFATSUKARELADAN
TERBUKA
KEMANDIRIANDALAMBEROPERASI
PEMBAGIANSHUSESUAIPARTISIPASIANGGOTA
PENGELOLAANKOPERASIDILAKUKANSECARATERBUKADANDEMOKRATIS
PERANANKOPERASIDALAMPEREKONOMIANINDONESIA
1.MEMBANGUNDANMENGEMBANGKAN
POTENSIKEMAKMURANEKONOMI
ANGGOTANYA
2.BERUPAYAMENINGKATKANKUALITAS
HIDUP
3.MEMPERKOKOHPEREKONOMIAN
NASIONAL
SIKLUS3PERANSEKTORINFORMALDALAMPEREKONOMIANINDONESIA
PENGERTIANUSAHAINFORMALADALAHUSAHARAKYATKECILYANG
TIDAKMEMPEROLEHKESEMPATANBEKERJASECARAFORMAL
CIRICIRIUSAHAINFORMAL
1.JUMLAHMODALYANGDIBUTUHKAN
RELATIFKECIL
2.TIDAKTERIKATOLEHWAKTUDAN
TEMPAT
3.PENGGELOLAANYANGSEDERHANA
4.TIDAKMEMILIKIIZINUSAHA
LATARBELAKANGBANYAKNYAUSAHAINFORMALDIINDONESIA
FAKTORFAKTORYANGMENYEBABKAN
BANYAKNYAUSAHAINFORMALDI
INDONESIA:
BANYAKNYAPEMUTUSANHUBUNGANKERJA(PHK)AKIBATKRISIS1998
MINIMNYAMODALUSAHAYANGDIMILIKI
TIDAKMEMPEROLEHKESEMPATANBEKERJASECARAFORMAL
KEBAIKANDANKEKURANGANUSAHAINFORMAL
KEBAIKANUSAHAINFORMAL:
MEMBANTUMENYERAPTENAGA
KERJA
TIDAKDIBUTUHKANSKILL/KETRAMPILANKHUSUSUNTUK
MELAKUKANUSAHA
KEKURANGANUSAHAINFORMAL:
MENGURANGIPENDAPATANNEGARADARISEKTORPAJAK
MENGGANGGUKEBERSIHANDANKETERTIBANUMUMKARENAKEBANYAKANBEROPERASIDI
TEMPATTEMPATUMUM