Contoh kasus sistem terdistribusi yaitu pada sistem ATM, ATM menggunakan arsitektur client-server. Mesin ATM sebagai fasilitas yang terhubung langsung dengan client sedangkan sedangkan server merupakan database pusat yang menyimpan seluruh data pelanggan. Model client-server inilah yang diterapkan pada cara kerja bank yang memiliki banyak kantor cabang dan ATM, yaitu mesin ATM sebagai fasilitas yang terhubung langsung dengan client sedangkan sedangkan server merupakan
database
pusat
yang menyimpan seluruh data
pelanggan. Pada ATM terdapat sistem
komputer
yang
terhubung ke jaringan. Satu
komputer menjalankan
server
dapat
pemrosesan
aplikasi dan satu komputer
server yang lainnya digunakan untuk manajemen data aplikasi sebagai server logika yang terpisah. Karena sebagian bankbank besar di Indonesia sudah memiliki kantor cabang di berbagai daerah dan meletakkan fasilitas ATM di berbagai lokasi dapat dikatakan bahwa sistem terdistibusi telah diterapkan oleh berbagai bank yang ada di Indonesia. Selain itu ada juga fasilitas Internet-banking dimana transaksi dapat dilakukan dari ruang kerja dengan mengakses internet dimana internet juga merupakan contoh sistem terdistribusi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hampir semua bank di Indonesia sudah menerapkan sistem terdistribusi, mungkin bank-bank yang kecil masih belum menerapkannya.
2. Analisa sistem kemanan nya
Keamanan yang digunakan saat ini pada mesin ATM sudah cukup baik yaitu dengan menggunakan authentication yaitu dengan mencocokan PIN dengan chip pada kartu ATM. Sehingga walaupun orang lain mendapatkan ATM orang lain apabila tidak mengetahui PIN nya maka tidak dapat digunakan dan langsung di blokir apabila setelah 3 kali percobaan dengan hasil gagal atau PIN nya tidak sesuai. Untuk keamanan pada pengiriman data nya mesin ATM melakukan encrypt data PIN untuk dikirimkan ke server BANK untuk di verifikasi untuk mendapatkan data pelanggan berupa nomor rekening beserta saldo.
10112645 Mohamad Saeful
Ihsan 10112448 Iqbal Aditya Pangestu
Kelas : SISTER-7 9 Desember 2015
3. Sistem kemanan apa yang digunakan?
Sistem keamanan yang biasa digunakan terutama yang berhubungan di dalam sistem adalah Enkripsi (Kriptografi) untuk authentication PIN untuk mendapatkan data pelanggan berupa data nasabah, nomor rekening dan lain-lainnya. 4. Bagaimana cara pengiriman datanya ? Pengiriman data Ansynchronous Transfer Mode (ATM) ini, informasi dari pengguna dipancarkan diantara informasi yang lain menggunakan paket informasi yang ditujukan ke ATM cell. Kapasitas sebuah ATM cell sebesar 53 byte yang terdiri dari 48 byte yang berisi informasi dan 5 byte header. Secara konsepsi jaringan ATM (Asynchronous Transfer Mode ) adalah jaringan packet-switching (penyambungan paket) dimana tiap-tiap cell (paket ATM yang berukuran kecil dan tetap yang panjangnya 53 oktet) ditransmisikan dengan bebas dan bersifat connection-oriented (berorientasi kepada koneksi). Setiap simpul switching ATM mengangkut cell dari saluran masukan ke saluran keluaran menggunakan informasi peruetan yang terdapat pada header cell dan informasi tersebut di-store pada setiap simpul switching melalui prosedur pembangunan hubungan. 5. Ancaman apa saja yang dapat menyerang ? Beberapa ancaman terutama yang menyerang di bagian dalam sistem mesin ATM yaitu Personal Identification Number (PIN) block attack. Serangan ini dilakukan terhadap data PIN yang terenkripsi dan yag tentunya terhadap jaringan yang terhubung antara mesin ATM dan jaringan perbankan. Para hacker menyerang server yang terhubung ke jaringan dan mengambil blok-blok PIN, kemudian mencuri kunci yang digunakan untuk mengenkripsi data-data sehinggan didapatkan salah satunya no PIN nasabah. dengan cara menggunakan duplikasi ATM dan PIN sehingga dapat mengakses data milik orang lain untuk mengambil uang orang lain. Ada beberapa ancaman juga yang bersifat fisik seperti dengan alat penelan kartu,penyadapan nomor PIN, penggunaan tombol kunci palsu, skimming dan lain-lainnya. 6. Kebutuhan kemanan seperti apa yang harus dilakukan ? - Menggunakan mekanisme keamanan yang lebih baik lagi seperti penggunaan lebih dari 1 tahap keamanan, tidak hanya menggunakan PIN saja, bisa juga -
menggunakan verifikasi ke nomor handphone yang sudah terdaftar.
Menggunakan chip pada kartu ATM walaupun akan mengeluarkan biaya cukup mahal.