AIK Smster 5
AIK Smster 5
Tugas Makalah ini Dibuat dalam Rangka Pemenuhan Tugas Pada Mata Kuliah
Agama Islam Kemuhamddiyahan
NIM
201310030311002
201310030311006
Silviana
201310030311033
201310030311059
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap yang hidup pasti memiliki sebuah cita-cita, bahkan kita hidup ini
harus memiliki sebuah cita-cita, dengan cita-cita maka hidup kita akan memiliki
tujuan yang jelas, dan kita tahu akan kemana arahnya nantinya. Tetapi cita-cita
tanpa sebuah keyakinan adalah sebuah mimpi belaka.Cita-cita diiringi dengan
keyakinan akan memberikan kita semangat dalam mengejar cita-cita kita itu.
Sebuah perkumpulan, perserikatan ataupun organisasi didirikan pasti
memiliki cita-cita, maksud atau tujuan. Dimana nantinya sebuah perkumpulan
ataupun organisasi-organisasi tersebut bersama-sama melangkah untuk mencapai
cita-cita tersebut. Cita-cita dan tujuan organisasi biasanya dirumuskan dalam core
belief, core values, visi, misi. Cita-cita dirumuskan dengan kesepakatan bersama
antara orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi karena cita-cita dalam
sebuah organisasi adalah cita-cita bersama. Berbeda halnya dengan cita-cita yang
dimiliki oleh individu, maka cita-cita tersebut dapat berubah dapat dikerjakan
dengan sendiri saja tanpa adanya kesepakatan dari kelompok ataupun orang lain.
Seperti halnya Organisasi Islam yang besar di Indonesia yakni Gerakan
Muhammadiya, organisasi ini memiliki cita-cita yang dibangun oleh pendiripendirinya masa itu. Maka dari itu makalah kami kali ini akan mengangkat topik
Matan Kehidupan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, agar kita bisa mengerti
bagaimana cita-cita hidup Muhammadiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
Ayat 5: muhammadiyah menajak segala lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaaan,
kemerdekaan bangsa dan negara Republik Indonesia yang bersfalsafah Pancasila
untuk berusahan bersama-sama menjadikan Reoublik Indonesia tercinta menjadi
baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negara yang adil makmur dan diridhai
Allah SWT)
Uraian singkat dalam memahami Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah, yakni sebagai berikut.
a. Pokok-pokok yang bersifat ideologis, yang terkandung dalam ayat 1 dan 2 dalam
MKCH yakni:
1) Aqidah: Muhammadiyah adalah beraqidah Islam
2) Cita-cita/ tujuan: Bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat terutama
adil, dan makmur yang diridai Allah SWT
3) Ajaran yang digunakan untuk melaksanakan aqidah dalam mencapai citacita/tujuan tersebut: agama islam adalah agama Allah sebagai hidaah dan rahmat
Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup
material dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
b. Fungsi aqidah dalam soal MKCH adalah sebagai sumber yang menentukan bentuk
keyakinan dan cita-cita hidup itu sendiri. Berdasarkan islam yang artinya ialah
islam sebagai sumber ajaran yang menentukan keyakinan dan cita-cita hidup,
bahwa hidup manusia di dunia semata-mata hanyalah ntuk beribadah kepada
Alalh SWT, demi untuk kebahagian dunia dan akhirat. Hidup beribadah menurut
ajaran islam ialah hidup bertaqarrub kepada Allah SWT, dengan menunaikan
amanah-Nya serta mematuhi kerentuan-ketentuan yang menjadi peraturan-Nya
guna mendapatkan keridhaan-Nya. Amanah Alalh yang menentukan fungsi dan
misi manusia dalam hidupnya di dunia, ialah manusia sebagai hamba Allah dan
khalifah yang bertugas mengatur dan membangun dunia serta menciptakan dan
memelihara keamanan dan ketertiban untuk memakmurkan.
c. Fungsi cita-cita/tujuan dalam persoalan keyakinan dan cita-cita ialah sebagai
kelanjutan/konsekuensi sebagai asas. Hidup yang berasas islam, seperti yang
disimpilkan apada ayat 4, tidak bisa lain kecuali menimbulkan kesadaran
tata-kehidupan
masyarakat
yang
baik,
guna
mewujudkan
kemakmuran dunia dalam rangka ibadah kepada Allah SWT. Bagaimana bentuk
atau wujud masyarakat utama yang adil dan makmur, yang diridhai Allah SWT
yang dimaksud itu, harus dirumuskan dalam satu konsepsi yang jelas,gamblang
dan menyeluruh.
d. Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang berasa islam damn dikuatkan
oleh hasil peneyelidikan secara ilmiah, historis, dan sosiologis, Muhammadiyah
berkeyakinan, bahwa ajaran yang dapat untuk melaksanakan hidup yang sesuai
dengan Asas dalam mencapai cita-cita/tujuan hidup dan perjuangan
sebagaimana dimaksud, hayalah ajaran islam.
e. Faham Agama
1) Agama islam ialah agama Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya sejak
Nabi Adam sampai Nabi terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW yang diutus
dengan membawa syariat agama yang sempurna untuk seluruh umat manusia
sepanjang masa. Maka dari itu agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW itulah yang berlaku sampai saat ini dan selanjutnya.
2) Dasar agama islam :
Al- Quran : Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
Ijtihad bayani yaitu ijtihad terhadap nash yang mujmal (global) baik karena
belum jelas lafadz/kata/kalimat yang dimaksud , maupun karena lafadz itu
mengandung makna ganda , mengandung arti musytarak,atau karena
pengertian lafadz dalam ungkapan yang konteksnya mempunyai arti yang
jumbuh (musytabiahat) ataupun adanya beberapa dalil yang bertentangan
(taarud). Dalam hal yang terakhir digunakan jalan ijtihad dengan jalan tarjih
yaitu apabila tidak dapat ditempuh dengan cara jama dan taufiq.
Ijtihad qiyasy yaitu menyeberangkan hokum yang telah ada nashnya kepada
masalah baru yang belum ada hukumnya berdasarkan nash karena adanya
kesamaan illat. Dan dalam masalah qiyas muhammadiyah memberikan
ketentuan sebagai berikut :
a.
Hal yang akan ditetapkan hukumnya dengan qiyas itu sudah muncul dan
terjadi di tengah-tengah masyarakat.
b.
c.
Hal yang akan ditetapkan hukumnya lewat qiyas bukan merupakan hal
yang termasuk ibadah mahdlah.
Ijtihad istislahi yaitu ijtihad terhadap masalah yang tidak ditunjuki nash sama
sekali secara khusus, maupun tidak adanya nash mengenai masalah yang ada
kesamaannya. Dalam masalah yang demikian, penetapan hukum dilakukan
berdasarkan illah untuk kemaslahatan
C. Hakikat Muhammadiyah
Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya
dinamik dari dalam ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar,
telah menyebabkan perubahan tertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh segi
kehidupan masyarakat, diantaranya bidang sosial, ekonomi, politik dan
kebudayaan, yang menyangkut perubahan strukturil dan perubahan pada sikap
serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.
Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan
perubahan itu, senantiasa mempunyai kepentingan untuk melaksanakan amar
maruf nahi-mungkar, serta menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang
sesuai dengan lapangan yang dipilihnya ialah masyarakat, sebagai usaha
Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya: menegakkan dan menjunjung tinggi
Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang
diridlai Allah SWT. Dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah
berjalan diatas prinsip gerakannya, seperti yang dimaksud di dalam Matan
Keyakinan Cita-cita Hidup Muhammadiyah. Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah itu senantiasa menjadi landasan gerakan Muhammadiyah, juga
bagi gerakan dan amal usaha dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat dan
ketatanegaraan, serta dalam bekerjasama dengan golongan Islam lainnya.
Catatan:
Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan
Pusat Muhammadiyah:
a. Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta;
b. Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di
Surakarta.
BAB III
PENUTUP
Sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya: Menegakkan
dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil
dan makmur yang diridlai Allah SWT.
Maka alam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan diatas
prinsip gerakannya, seperti yang dimaksud di dalam Matan Keyakinan Cita-cita
Hidup Muhammadiyah, Salah satunya adalahMuhammadiyah bekerja untuk
terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang seperti Aqidah,
Akhlak, Ibadah, Muamalah Duniawiyah.
Sedangkan pola perjuangan Muhammadiyah dalam mencapai keyakinan
dan
cita-cita
hidupnya
dalam
masyarakat
negara
Republik
Indonesia,