PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Enterobacter sp, terutama Enterobacter sakazakii, Enterobacter cloacae
dan Enterobacter aerogenes adalah bakteri patogen karena dapat menyebabkan
berbagai jenis infeksi seperti bacterimia, infeksi saluran pernapasan ringan, infeksi
kulit, infeksi saluran kencing, endocarditis, infeksi bagian dalam perut, septic
arthritis, osteomyelitis dan infeksi pada mata. (Farmer, et al., 1985). Enterobacter
sakazakii telah diduga kuat sebagai agen yang menyebabkan beberapa dari kondisi
klinis pada neonates, termasuk meningitis, bacterimia, sepsis, dan necrotizing
enterocolitis (Sanders dan Sanders, 1997). Dari tahun 1961 sampai tahun 2002
telah terjadi kasus infeksi di beberapa negara yang disebabkan oleh Enterobacter
sakazakii. Misalnya pada tahun 1982 di Belanda, diteliti dari 8 orang penderita
kasus neonatal meningitis yang disebabkan oleh Enterobacter sakazakii, akibat
mengkonsumsi susu formula. Wabah berikutnya yaitu neonatal meningitis yang
terjadi tahun 1986 dan 1987 di Iceland, akibat mengkonsumsi susu formula.
Diantara tahun 1992-Agustus 2002 di Belgia, terjadi kasus infeksi pada aliran
darah yang disebabkan oleh Enterobacter aerogenes (Ronveaux, et al., 1999).
Selama tahun 1961 sampai tahun 2002 telah ditemukan banyak kasus wabah
infeksi
dari
Enterobacter
sakazakii
dan
Enterobacter
aerogenes
yang