Oleh:
Indrinata Suna Lia
11-2013-152
Pembimbing:
dr. Dwi Edi Wahono, SpPD
yang
tidak
terkontrol
serta
hipertensi
yang
tidak
terkontrol
yang
peningkatan dari angka kejadian 1,7% menjadi 5,7 % dalam kurun waktu 10 tahun
(1992-1993 sampai dengan 2001-2002). Peningkatan insidensi kejadian diabetes
melitus ini tentunya juga akan diikuti oleh meningkatnya komplikasi kronik diabetes
melitus pula. Tentu saja pengaruh terhadap kesehatan masyarakat terutama ditinjau
dari sudut biaya yang perlu dikeluarkan untuk mengelola komplikasi kronik tersebut
akan sangat membengkak.
Mengelola penyandang DM dengan baik merupakan tugas yang menjadi sangat
penting pada pelayanan kesehatan saat ini. Pengelolaan DM akan sangat bergantung
pada pelayanan kesehatan tingkat primer sebagai mini klinik DM. Demikian pula
berbagai RS dengan sarana yang lebih canggih akan sangat disibukkan oleh rujukkan
kasus yang lebih kompleks. Tetapi apabila para penyandang tersebut dikelola dengan
baik pada tingkat pelayanan primer dan diagnosis dini cepat ditegakkan dan ditangani
dengan baik diharapkan angka kejadian komplikasi DM dapat dikurangi dan dapat
ditekan progresifitasnya serta dapat mengurangi beban biaya yang harus dipikul
masyarakat dibandingkan dengan mengelola komplikasi yang sudah terjadi.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. MS
Tgl lahir
: 05 Mei 1945
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan
: Petani
Alamat
: Lampung
No.RM
: 80.04.03
ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis dan Alloanamnesis (anak pasien, isteri, dan menantu
pasien) pada
tanggal : 08/01/2015 s/d 09/01/2015, pukul : 22.00 WIB dan 08.00 WIB
Keluhan Utama
Pasien datang ke Rumah Sakit RSPAD Gatot Soebroto dengan penurunan
kesadaran 3 jam sebelum masuk Rumah sakit.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien dibawa ke Rumah Sakit RSPAD Gatot Soebroto karena terjadi penurunan
kesadaran sejak 3 jam SMRS. selain itu juga pasien merasakan tiba-tiba lemas.
Sebelumnya pasien masih dapat mengobrol dengan baik dengan keluarga, tetapi tibatiba pasien merasa berdebar-debar serta tampak bingung dan menjadi lemas dan
tidak bertenaga. Keluhan lemas tersebut dialami pasien sejak meminum obat
tradisional yang didapatkan pasien dari tempat pengobatan tradisional. Keluhan
sering lemas memang terkadang sering muncul setelah minum obat, tetapi keluhan
tersebut biasanya akan hilang jika pasien minum minuman manis. Pagi ini pasien
hanya makan sedikit, 2 sendok makan karena tidak nafsu makan dan meminum obat
metformin dan obat tradisional yang biasa pasien konsumsi. Metformin pasien
dapatkan dari puskesmas 1 minggu lalu dan tidak rutin pasien minum, sedangkan
Obat tradisional sudah rutin pasien minum sejak didiagnosis menderita DM sejak 2
tahun yang lalu. Sebelumnya Pasien mengeluh sering lapar, tetapi beberapa hari ini
pasien mengalami penurunan nafsu makan, selain itu terdapat keluhan sering
berkemih pada malam hari dan cepat haus. Keluhan mual, muntah disangkal pasien.
Keluhan kepala pusing terkadang sering muncul, kepala seperti ditusuk-tusuk.
Pasien juga mengeluh bengkak di kedua kaki, keluhan ini terjadi sepanjang hari
dan tidak membaik meskipun dengan kedua kaki dinaikkan. Sebelumnya kedua
kelopak mata pasien juga terkadang bengkak jika bangun tidur. Keluhan bengkak ini
muncul sejak 1 bulan SMRS. Keluhan mata seperti berkabut serta sering kesemutan
dan baal di jari-jari kaki dan tangan juga diakui pasien. Berat badan sudah turun 5 kg
sejak menderita DM. Nyeri ulu hati, mual dan muntah juga di rasakan pasien. BAB
baik, tidak pernah berwarna hitam atau bercampur darah, tidak cair. BAK juga tidak
ada keluhan, volume cukup banyak setiap harinya, nyeri berkemih maupun rasa
berpasir disangkal. Riwayat BAK berwarna merah juga negatif. Keluhan mampet saat
ingin berkemih juga disangkal pasien. Keluhan sesak disangkal.
Pasien merupakan pasien rujukan dari RS Metro, Bandar Lampung. Pasien dirujuk
karena luka basah dan bernanah yang tidak kunjung membaik sejak lebih dari 1 bulan
sebelum masuk rumah sakit serta luka sudah mulai menghitam. Kaki awalnya hanya
luka kecil akibat terkena tusukan kayu pada jari telunjuk kaki saat sedang berladang,
awalnya luka tidak terasa sakit, tetapi saat ini setelah dibersihkan dari IGD RSPAD GS
luka mulai terasa sakit. Pasien sering pergi berladang tanpa menggunakan alas kaki.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat pengobatan
Riwayat pengobatan (+) metformin 3x1 tetapi tidak rutin sejak 1 minggu SMRS
dan meminum obat-obatan herbal 3x sehari sejak 2 tahun SMRS.
Riwayat kebiasaan
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan umum
Tinggi badan: 156 cm
Berat badan : 50 cm
Tekanan darah : 150/70 mmHg
Nadi
: 90 kali/menit
Suhu
: 36,0oC
RR
: 22 kali/menit
Kesadaran
: CM
Sianosis
: Negative
Udema umum : Negative
Habitus
: astenikus
IMT
: 20,83
Kepala : Normocephal, distribusi rambut merata, CA +/+, sklera ikhterik -/-, oedema
konjungtiva -/Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening maupun kelenjar tiroid, JVP :
5-2 cmH2O
Thorax
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskult
asi
Depan
Bentuk : normal chest, lesi kulit
(-) retraksi sela iga (-)
pergerakan thoraks saat statis
dan dinamis simetris
Nyeri tekan (-) retraksi (-)
Sonor disemua lapang paru
Vesikuler +/+ wh -/- rh -/-
Belakang
lesi kulit (-), pergerakan thoraks saat
statis dan dinamis simetris
Jantung
Abdomen
Inspeksi : datar, lesi kulit (-), bekas operasi (-), gambaran pembuluh darah (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-) diseluruh lapang perut
Hepar : tidak teraba
Lien
: tidak teraba
Perkusi
: Timpani diseluruh lapang perut
Auskultasi: Bising usus normal 6 kali per menit
Pembuluh darah
Arteri temporalis : teraba
pulsasi
Arteri carotis: teraba pulsasi
Arteri brachialis : teraba
pulsasi +/+
Arteri radialis : teraba pulsasi
+/+
Ekstremitas
Akral hangat
+
Pitting edema
+
Pemeriksaan laboratorium
Jenis
pemeriksaan
Hematologi
Hematologi rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
08-01-15
14:02
09-01-2015
09:23
12/01/2015
06:28
5,6
17
2,5
10250
5,3
16
2,3
8350
8,3
24
3,4
10170
274000
302000
328000
67
22
34
69
23
34
71
25
34
13-18 g/dl
40-52 %
4,3-6,0 juta/uL
4.80010.800 /uL
150 -400
ribu /uL
80-98 f
27-32 pg
32-36 g/dl
149
137
<140 mg/dL
135-147
MCH
MCV
MCHC
Kimia klinik
GDS
Natrium (Na)
14:02
27
17:31
204
133
Nilai rujukan
Kalium (K)
5,6
4,4
Klorida (Cl)
103
108
Ureum
Kreatinin
178
4,5
mmol/L
3,5-5,0
mmol/L
95-105
mmol/L
20-50 mg/L
0,5-1,5 mg/L
Jenis pemeriksaan
Kimia klinik
12-01-2015
Nilai Rujukan
Kolesterol total
115
<200 mg/dl
Trigliserida
101
<160 mg/dl
Kolesterol HDL
24
>35 mg/dl
Kolesterol LDL
71
<100 mg/dl
Ureum
184
20-50 mg/L
Kreatinin
4,8
0,5-1,5 mg/L
HbA1C
8,0
5,7-6,4 %
Hasil pemeriksaan laboratorium klinik tanggal 14/01/2015
Jenis
pemeriksaan
Kimia klinik
Hasil
14-01-2015 05:50 14-01-2015 19:09
Nilai rujukan
pH
pCO2
pO2
Bikarbonat
(HCO3)
Kelebihan
(BE)
Saturasi O2
Basa
7,295
7,313
7,37-7,45
20,1
18,3
33-44 mmHg
90,0
107,2
17-104 mmHg
9,9
9,4
22-29 mmol/L
-14,7
-13,6
(-2)-3 mmol/L
87,5
97,8
94-98%
Bronkhitis
Cardiomegali
atherosclerosis
Sinus ritme
Heart Rate : 86 x/menit
LVH
WORKING DIAGNOSIS
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, maka
pada pasien ini dapat di tegakkan diagnosa:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
RENCANA TERAPI
Nonmedikamentosa
Medikamentosa
1-1,2
gram/kgbbideal/hari
Kalori : 35 kal/kgbb ideal/hari
Lemak : 30-40% dari kalori total
Karbohidrat : 50-60% dari kalori
total
Garam (NaCl): 2-3 g/hari
Kalium: 40-70 mEq/kgbb/hr
Fosfor : 5-10 mg/kgbb/hr
Kalsium : 1400-1600 mg/hr
Besi : 10-18 mg/hari
Asam folat : pasien HD : 5 mg
Rencana diagnosis
PEMBAHASAN
1. Hipoglikemia pada DM tipe 2, normoweight
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa darah <60 mg/dl
atau glukosa darah <80 mg/dl dengan gejala klinis.
Dari anamnesis didapatkan pasien mengalami penurunan kesadaran dan
pasien merasa lemas sejak 3 jam SMRS. Sebelumnya pasien masih dapat
mengobrol dengan baik dengan keluarga, tetapi tiba-tiba pasien merasa berdebardebar serta tampak bingung dan menjadi lemas dan tidak bertenaga., sebelumnya
pasien meminum obat tradisional dan obat metformin. Pada PP: didapatkan kadar
GDS : 27 mg/dL. Post koreksi dengan dextrose 40% pasien mulai sadar, bertenaga
dan pada PP: GDS menjadi 132 mg/dL.
Komplikasi metabolik akut yang juga sering dialami oleh penderita diabetes
melitus adalah hipoglikemia. Bisa disebabkan oleh komplikasi terapi insulin atau
OHO. Gejala-gejala hipoglikemia disebabkan oleh pelepasa epinefrin (berkeringat,
gemetar, sakit kepala, dan palpitasi), juga akibat kekurangan glukosa didalam otak
(tingkah laku yang aneh, sensorium yang tumpul, dan koma). Harus ditekankan
bahwa
serangan
hipoglikemia
sangat
berbahaya
dan
harus
mendapatkan
penanganan segera, bila sering terjadi dan terjadi dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan kerusakan otak yang permanen atau bahkan kematian. Tanda
adanya hipoglikemia akut apabila didapatkan triad whipple yaitu, 1). Keluhan yang
menunjukkan adanya penurunan kadar glukosa plasma, 2). Kadar gula yang
rendah pada pemeriksaan (<3 mmol/L hipoglikemia pada diabetes), dan 3).
Hilangnya keluhan setelah sesudah kelainan biokimiawi dikoreksi.
Rencana diagnostik:
Rencana terapi:
D10%
2. Gangren diabetikum digiti I, II pedis sinistra pre amputation
Berdasarkan anamnesis, pasien merupakan pasien rujukan dari RS Metro,
Bandar Lampung karena luka basah dan bernanah yang tidak kunjung membaik
sejak lebih dari 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Luka sudah mulai
menghitam.
Klasifikasi Wagner (1983) membagi Diabetic Foot menjadi enam derajat, yaitu :
Derajat 0 : Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan
disertai kelainan bentuk kaki seperti claw, callus.
Derajat IV : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa
selulitis.
Rencana diagnosis:
arteriografi
Rencana terapi:
Kontrol hiperglikemia
Kontrol hipertensi
Kontrol dislipidemia
GV tiap hari 2x
Ceftriaxon 1x2 gr
Metronidazole 3x 500 mg
Atrovastatin 1 x 20 mg
dibawah
mg/dL
dan
Pada pasien ini jumlah darah yang akan diberikan untuk menaikkan kadar
HB 10 gr/dL:
Jumlah PRC : Defisit Hb (taget Hb- kadar Hb saat ini) x Berat badan x jenis
darah
Jumlah PRC : (10 g/dL-5,6 g/dL) x 50 x 3 = 660 cc , jumlah transfusi
adalah 3 kantong PRC dengan target Hb 10 g/dL.
dan ARB
dapat mencegah laju penurunan fungsi ginjal. Diperkirakan bahwa efek ini
dicapai akibat penurunan tekanan darah, penurunan tekanan intraglomerulus,
peningkatan aliran darah ginjal, penurunan proteinuria, efek natriuretik serta
pengurangan poliferasi sel, hipertrofi, ekspansi matriks, sitokin dan sintesa
growth factor, disamping hambatan aktivasi, poliferasi dan migrasi makrofag,
serta perbaikan sensitivitas terhadap insulin.
Rencana diagnostik:
Rencana Terapi:
2
3
4
5
Berdasarkan
GFR
90
Rencana diagnosis:
Urinalisis lengkap
Pemeriksaan ofthalmoskop langsung atau fotografi retina
Rencana terapi
Pada pasien ini didapatkan keadaan tanda-tanda overload yaitu pada gejala
klinis didapatkan edema tungkai dan gejala sesak pada hari perawatan ke enak,
dan pada hasil USG didapatkan hasil efusi pleura bilateral terutama sinistra. Serta
pada pasien ini didapatkan asidosis metabolik refrakter yang tidak membaik
dengan koreksi HCO3 serta terdapat kelebihan asam dengan nilai yang sangat
jauh dari target normal, sehingga dipikirkan pada pasien untuk dilaksanakan HD.
masih dapat mengobrol dengan baik dengan keluarga, tetapi tiba-tiba pasien merasa
berdebar-debar serta tampak bingung dan menjadi lemas dan tidak bertenaga. pasien
sebelumnya meminum obat tradisional & obat metformin.Pasien mengeluh penurunan
nafsu makan, selain itu terdapat keluhan sering berkemih pada malam hari dan cepat
haus. Pasien sering sesak napas hilang timbul, keluhan kepala pusing, bengkak di
kedua kaki. Keluhan mata seperti berkabut (+) serta sering kesemutan dan baal di
jari-jari kaki dan tangan juga diakui pasien. Pasien merupakan pasien rujukan dari RS
Metro, Bandar Lampung, dengan keluhan luka basah dan bernanah yang tidak
kunjung membaik sejak 1 bulan SMRS dan Luka sudah mulai menghitam.
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat hipertensi (+) sejak 2tahun yang lalu, DM
tipe 2, pembesaran jantung, gangguan fungsi ginjal (+) sejak maret 2014
Riwayat pengobatan : Riwayat pengobatan (+) metformin 3x1 tetapi tidak rutin dan
meminum obat herbal.
Pemeriksaan Fisik : Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang, Kesadaran : Compos
Mentis, TD: 150/70, HR: 90 x/menit, RR: 22 x/menit
Leher : Dalam batas normal
Paru : Dalam batas normal
Jantung
midclavicularis (S)
Perkusi :
o Batas kanan jantung : ICS IV linea midsternalis dextra
o Batas atas jantung : ICS III linea sternalis sinistra
o Batas pinggang jantung : ICS IV line parasternalis sinistra
o Batas kiri jantung : di ICS V 4 cm ke medial linea axilaris anterior sinistra
Auskultasi : BJ I/II reguler murmur (-) gallop (-)
RENCANA THERAPI
Nonmedikamentosa
Medikamentosa
1-1,2
gram/kgbbideal/hari
Kalori : 35 kal/kgbb ideal/hari
Lemak : 30-40% dari kalori total
Karbohidrat : 50-60% dari kalori
total
Garam (NaCl): 2-3 g/hari
Kalium: 40-70 mEq/kgbb/hr
Fosfor : 5-10 mg/kgbb/hr
Kalsium : 1400-1600 mg/hr
Besi : 10-18 mg/hari
Asam folat : pasien HD : 5 mg
RENCANA DIAGNOSIS
Daftar Pustaka
1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, AlwiI, dkk. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta:
InternaPublishing; 2010.h.1906-11,22-9,61-6.
2. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi; konsep klinis proses-proses perjalanan
penyakit. Ed.6. volume 2. Jakarta: EGC;2005.h.1259-75.
3. Duckworth W, Abraira C, Moritz T, Reda D, Emanuele N, Reaven PD, Zieve FJ,
Marks J, Davis SN, Hayward R, Warren SR, Goldman S, McCarren M, Vitek ME,
Henderson WG, and Huang GD: Glucose Control and Vascular Complications in
Veterans with Type 2 Diabetes : New England Journal Med 2009; 360:129-139.
4. Wahyudi H, Djelantik S. Diagnosis dan Indikasi transfusi sel darah merah atau
trombosit. http://theherijournals.blogspot.com/2013/12/diagnosis-dan-indikasi-transfusi-sel.html
5. Konsesus Pencegahan dan Pengelolaan Nasional Penatalaksanaan Diabetes
Mellitus tipe 2 di Indonesia, Perkeni, 2011.
6. ADA, Standards of Medical Care in Diabetes2007. Diabetes Care 30:S4-S41,
2007.
Lampiran
EKG (10/01/2015)
KU : TSS
TD : 150/80 mmHg Ceftriaxon 1 x 2 g (IV
Kes : CM
HR : 88 x/menit Metronidazole 3 x 500
mg(IV)
RR : 20 x/menit
o
A:
Hypoglikemia
DM
normoweight
Hipertensi
grade
tipe
1
2,
tidak
terkontrol
Gangren diabetikum digiti I, II
pedis sinistra pre amputation
Anemia micrositik hipokrom ac.
Cronik Kidney Disease
Cronik Kidney Disease stage V
P:
IVFD D10% 20 tpm
Transfusi PRC 750 cc
Cetriaxon 1 x 2 g
Cek DR, dan GDS ulang
D40% bila masih hipoglikemia
Cek DR, dan GDS ulang
D40% bila masih hipoglikemia
Hari 2
S : keluhan hanya nyeri di kaki kiri (+)
dr.Ivan
(09/01/2015) & bengkak kedua kaki (+) sesak (-) nyri
IVFD NaCl 0,9 % 20
ulu hati (-) BAB dan BAK baik, nyeri
tpm
berkemih (-)
Transfusi PRC 600 cc
O:
Premedikasi
KU : TSS
TD : 140/80 mmHg difenhidramin dan
Kes : CM
HR : 88 x/menit
lasix 1 amp diantara
RR : 20 x/menit
waktu transfusi
Ceftriaxon 2 x 2 g
T : 36,3 oC
Metronidazole 3 x 500
Kepala : CA +/+, SI -/ Leher : KGB (-)
mg
Amilodipin 1 x 5 mg
Thorax dan abdomen dbn
Ekstremitas : oedema pedis (S&D), pedis sinistra
terbungkus verban, pitting (+/+)
A:
Hari 4
S : keluhan lemas (+) bengkak (+)
Dr.dr.
11/01/2015 dikedua kaki, mual (+) muntah (-) nafsu
O:
KU : TSS
TD : 140/80 mmHg
Robert, SpOT
Obs. TTV
Diet DM
Therapy
sebelumnya
lanjutkan
HR : 102 x/menit
GV 1 x/hari
RR : 20 x/menit
T : 36,2 oC
Rencana : Amputasi digiti
Kepala : CA +/+, SI -/I dan II +debridement
Leher : KGB (-)
(bila KU baik)
Thorax : dbn
abdomen : nyeri tekan ulu hati
Ekstremitas : oedema pedis (S&D), pedis sinistra
terbungkus verban, pitting (+/+)
Kes : CM
A:
DM type 2, Normoweight post
hipoglikemia
Diabtic foot wagner type IV
Cronik Kidney Disease stage V
Hari 5
12/01/2014 Anemia micrositik hipokrom ec. CKD
S: keluhan mual (+) muntah (-) sesak
(-) makan masih sedikit. BAK berwarna
merah sejak semalam sehabis
pemasangan kateter, nyeri berkemih (-)
lemas (+)
O: KU : TSS, Kes : CM, TD : 120/70
mmHg
HR: 80 x/m RR : 18 x/m T: 36,0OC
Kepala: CA -/- SI : -/Leher : KGB (-)
Thorax: dbn
Abdomen: nyeri tekan ulu hati. nyeri
tekan suprapubic
Ekstremitas: bengkak dikedua kaki
sudah berkurang, pitting (+/+)
A:
DM type 2, Normoweight
Diabtic foot wagner type IV
Cronik Kidney Disease stage V
Anemia micrositik hipokrom ac.
Cronik Kidney Disease
Obs. Hematuria
Hari 6
S : Keluhan (-) sesak(-) nyeri dada (-)
(13/01/2015) kesemutan (-) mual sudah berkurang,
makan sudah mau, urine sudah mulai
kuning jernih.
O: Kes : CM, KU : TSS, TD : 110/80
dr.
Ivan
Therapi lanjut
Cek GDP/G2PP/HbA1c
NaCl 0,9% 20 tpm
Transfusi WE target
mmHg
HR : 80 x/m RR: 20 x/m T: 36,5oC
Kepala: CA -/- SI : -/Leher : KGB (-)
Thorax : dbn
abdomen : nyeri tekan suprapubic (+)
Ekstremitas: bengkak dikedua kaki
sudah berkurang, pitting (+/+)
A:
DM type 2, Normoweight
Diabtic foot wagner type IV
Cronik Kidney Disease stage V
Anemia micrositik hipokrom ac.
Cronik Kidney Disease
Hb >10 g/dl
Premedikasi
dexamethason
R/ amputasi digiti
I&II Pedis sinistra
USG Abdomen dan
ginjal
Hari 6
S: BAK sudah kuning jernih, nafsu
14/01/2015 makan mulai baik, lemas (+) nyeri
perut (-) pusing & sesak (+)
O: KU : TSS Kes : CM TD: 130/70 mmHg
HR: 88 x/m RR : 18 x/m T: 36,5 oC
kepala : CA -/- SI -/Leher : JVP 5-2 cmH2O
Pulmo & cor dbn
Abdomen : nyeri tekan suprapubic (-)
Ekstremitas : akral hangat, pitting
edema (+) kaki kiri masih terbungkus
verban
Lab: hb: 10,4/ ht: 31/ Er: 4,1/ L: 7260/
Tr: 380/ MCV:75/MCH: 25/MCHC: 34
Hari 7
S : keluhan mual muncul lagi, nafsu
15/01/2015 makan menurun, BAK kuning jernih
O: KU:TSS Kes: CM , TD : 140/80 mmHg
HR: 78 x/m RR : 20x/m T: 36,3oC
kepala : CA -/- SI -/Leher : JVP 5-2 cmH2O
Pulmo & cor dbn
Abdomen dbn
Ekstremitas : kaki kiri terbungkus
verban, pitting edema (+)
dr.Ivan
Evaluasi ulang Ur, Cr,
GDS, AGD, Minta hasil
USG Ginjal
R/amputasi digiti I,II
pedis sinistra
CaCo3 3 x 1
Vit B12 3 x 1
As.folat 3 x 1
Lasix
Konsul Urologi
dr.
Andy
GV pagi dan siang
Therapi lanjut
Cek AGD, DL,
Elektrolit, hari ini
Cek urine senin dan
kamis
Amputasi digiti I,II
DM type 2, Normoweight
Asidosis metabolik
Diabtic foot wagner type IV
Cronik Kidney Disease stage V
Anemia micrositik hipokrom ac.
Cronik Kidney Disease
Hari 14
S: keluhan (-)
22/01/2015 O: kes: CM, Ku: TSS, TD: 140/90
HR: 78 x/m RR: 20x/m T: 36,0 Oc
Kepala : CA-/- SI-/-
Th/
CaCo3 3 x 1
Asam folat 3 x 1
B12 3 x 1
Lasix 1 x 1
Atrovastatin 1 x 20
mg
IVFD NaCl 0,9% +
bicnat 50 mcg/24
jam
dr.Andy
Obs TTV
Diet DM
Th/ sesuai IPD
Leher: dbn
Thorax& abdomen: dbn
Kaki: luka pedis sinistra terbalut
verban, bengkak -/- pitting -/Lab: Hb: 9,9/ Ht: 29/erit: 3,9/L:11380/tr:
356000/MCV: 73/MCH: 25/MCHC:35/
GDS: 74.
A:
R/ amputasi
Sedang konsul
jantung
Cek lab lengkap
EKG