Dwi Arum A 08181
Dwi Arum A 08181
KRISTEN
INDONESIA
Pembimbing :
Prof.DR.J. Boas saragih, SpPD-KGEH
Disususn Oleh :
Dwi Arum Agustiatuti (08-181)
Berat 1200-1500g
Terdiri dari lobus
kanan dan kiri
Aliran darah
rangkap
dari -A.Hepatika
-V.Porta
Fungsi keseluruhan
Mengatur
keseimbangan cairan
dan elektrolit
Mengatur volume
darah
Alat saringan (filter)
Pusat Metabolisme
Proses Detoksifikasi
Pusat Metabolisme
Metabolisme
pigmen empedu
Metabolisme
Kolesterol
Metabolisme asam
empedu
Metabolisme
protein
Metabolisme
kabohidrat
Proses
Detoksifikasi
- Reduksi
- Oksidasi
- Hidrolisa
- konjugasi
RETIKULOENDOTELIAL SYSTEM
Katabolisme Hb hem + globin
Hem biliverdin bilirubin I (indirek) tidak larut dalam air larut
dalam lemak
Diikat albumin
HATI
Dikonjugasi oleh UDP glukoronil
transferase bilirubin gllukoronid /II
(bilirubin direct) larut dalam air
GINJAL
Sterkobilinogen yang
diabsorpsi(<5%)
urobilinogendioksidasi
dalam urin
URIN
urobilin
USUS
Bilirubin direct oleh bantuan kumankuman usus sterkobilinogen
diabsorpsi sedikit lalu sisanya
dikeluarkan melalui feses
FESES
sterkobilin
Hati
Kantong Empedu
Empedu
Mengemulsikan Lemak
Kanalikulus Biliaris
dipekatkan
Duktus Hepatosit
Duktus cysticus
Komponen empedu
Air
Garam empedu
Bilirubin II (pigmen empedu)
Kolesterol
Lesitin
Prostaglandin
Fosfatase
meningkat pada
kerusakan sel hepar
Serum 5nucleotidase
menghidrolisa
Nukleotida posisi 5
dari pentosa
Transaminase
-SGOT
-SGPT
LDH (lactic
dyhidrogenase)
banyak di jaringan.
Indeks relatif
insensitifkelainan
hepatoseluler
Serum Glucose 6
fosfatase hanya
terdapat pada hati
Virus HAV
Fecal oral
Ikterus
Tertelan
Gejala Prodormal
Ikterus
Malaise,anoreksia,demam,
nyeri diabdomen
kuadran kanan atas
Sembuh
Tambahan :
- Hampir semua HAv dapat sembuh
Kerusakan sel
hatirespon dari
antigen virus
Respon immune
Faktor resiko
terbesar
perinatal thdp
HBsAg ibu positif
penularan tinggi
bila ibu HBeAg +
Marker
Significance
HBsAg
HBcAg
HBeAg
AntiHBs
Anti HBc
Anti HBe
Seroconversion indicates
resolution in most case
HBV DNA
Hepatitis
Ckronis tp
resiko untuk
kronis < dari
hepatitisB
Gejala klinis
Ringan
Adanya anti HVC
dan aktivitas
enzim amino
transferase
ETIOLOGI
Hepatitis C virus:
- RNA
- Flavivirus (bersamasama dgn hep. G,
yellow fever, dengue)
TRANSMISI
1.
Transfusi darah ( sblm
ada penapisan donor
darah oleh PMI)
2.
Sporadik (diket),
Berhubungan dgn:
- sos-ek
- pendidikan
- perilaku seks
beresiko
3. Ibu ke anak
4. tindakan-tindakan medis
(endoskopi, perawatan
gigi, dialisis, operasi)
VIRUS
Lepaskan radikal O2
apoptosis
Prot core
Berinteraksi dgn inti sel
MEKANISME IMUN
Aktivasi sel Th
proliferasi
miofibroblas
fibrosis
Sirosis hati
6 bulan
Hep C akut
Hep C kronik
Seringkali asimtomatik
malaise
mual
Asupan alkohol
ikterus
Dipengaruhi
Faktor resiko
Usia tua
Hepatitis D virus
Group:Group VII (dsDNA-RT)
Family:Hepadnaviridae
Genus:Orthohepadnavirus
Species:Hepatitis D virus
RNA virus (delta virus) hanya
menyerang sel hati yang terinfeksi
HBV
Penularankontak darah dan
sexual
Gejala symptomatis HBV
Infeksi HBV yang diikuti dgn infeksi
HDV biasanya berlanjut kronis
Infeksi HDV (+) HBVko-infeksi
sbbkan inf kronis pd 5% pasien
Infeksi HDV pada pasien dgn HBsAg+
superinfeksi
sbbkan inf kronis pd 80-90% pasien
Kematian sel
Gejala:
lelah
demam
Nafsu makan hilang
Mual, muntah
90% asimptomatik
Tanda:
Scleral icterus
Nyeri perut, sering du
kuadran kanan atas
Encephalopathy
(jarang)
Petechia (jarang)
Urin gelap (bwarna
teh)
CIRI-CIRI
HAV
HBV
HCV
HDV
HEV
Kelas Virus
Picorna
Hepadna
Flaviviridae
Satelite
Calice like
Genom
RNA
DNA
RNA
RNA
RNA
Inkubasi
15-45 hari (r :
30 hari)
14-60 hari (r : 40
hari)
Preferensi umur
Anak, dewasa
muda
Dewasa muda,
bayi, anak kecil
Semua umur
Dewasa muda,
bayi , anak kecil
Dewasa muda
20-40thn
Penularan
- Oral-fecal
- Percutaneus
- Perinatal
- Seksual
+++
Tidak biasa
+/-
+++
+++
++
+++
+/+/-
+++
+
++
+++
-
Klinis
- Keparahan
- Fulminan
kronik
- Karier
- Kanker
- Prognosis
Ringan
0.1%
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Baik sekali
Kadang2 berat
0.1-1%
Kadang2 (1-10%),
Neonatus (90%)
+
> Umur > buruk
Sedang
0.1%
Umum 50%
0.5-1.0 %
+
Sedang
Kadang2 berat
5-20%
Umum
Bervariasi (10+/Akut baik,
kronik buruk
Ringan
1-2 %
Baik
Tidak ada
Tidak ada
Baik
Profilaksis
IG
Vaksin tidak
reaktif
HBIG
Vaksin
rekombinan
Tidak ada
Vaksin HBV
( karier HBV)
Tidak diketahui
Terapi
Tidak ada
Efektif dengan
interferon 40%
Interferon
efektif 50%
Tidak diketehui
Tidak ada
Anamnesa
Identitas
Keluhan utama
Riwayat perjalanan
penyakit sekarang
Riwayat penyakit
terdahulu
Faktor lingkungan
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Gejala klinik
Pemeriksaan klinik
Pemeriksaan
laboratorium
GAMBARAN KLINIK
Stadium prodromal
Stadium ikterik
Stadium penyembuhan
darah :
Cara mengukur :
- Imunodifusiradial (Ouchterlony)
- Counterimmuno Electrophoresis (CIEP)
- Passive Hemaglutination (PHA)
- Reverse Passive Hemaglutination (RPHA)
- Enzyme Immuno Assay (EIA/ELISA)
- Radio Immuno Assay (RIA)
HBsAg
Ag
HBeAg
Lap inti
HBsAg
Virus Marker
Anti-HBs
Ab
Anti-HBe
Anti-Hbc
HBsAg :
- Hepatitis B Surface Antigen
- (+) pada masa inkubasi
- Menetap selama ada gejala klinik
- Hilang setelah 3 Bulan
- Menetap sampai lebih dari 6 bulan
kronik/carrier
Anti-HBs :
- (-) selama fase akut
- (+) pada fase penyembuhan setelah HBsAg (-)
bertahan seumur hidup
Window Period HBsAg sudah (-), tetapi anti-HBs
masih (-)/belum terdeteksi
HBcAg :
- Hepatitis B Core
Antigen
- Hanya terdapat di
dalam nucleus hati
- Menggambarkan
replikasi HBV
- (-) dalam darah
Anti-HBc :
- Pada fase akut,
setelah HBsAg
menetap lama
- Pada fase reaktifitas
HBV akan timbul
IgM dan IgG-anti HBc
- Fase penyembuhan
IgG-anti HBc (+)
- IgM-anti HBc (+)
HBV akut window
period
- IgM-anti HBc menetap
>6 bulan kronik
HBeAg :
- Hepatitis B-e
Antigen
- Sering ditemukan
bersama dengan
titer HBsAg
- Replikasi HBV
- HBeAg lebih cepat
hilang dibanding
HBsAg
- Jika menetap >10
minggu kronik
Anti-HBe :
- Terdeteksi pada
akhir fase akut,
setelah HBeAg (-)
terminasi infeksi
HBV
Pemeriksaan
Hepatitis Kronik
Persisten
Hepatitis Kronik
Aktif
SGOT
SGPT
-GT
ALP
Normal
Protrombin Time
Normal
Memanjang
Bilirubin
Normal
Normal/Sedikit
meningkat
IgM
Sedikit meningkat
Meningkat
IgG
Normal
Sangat meningkat
BSP
< 12 %
> 20 %
As. Empedu
Biopsi hepatitis
Ikterus fisiologis
Penyakit
hemolitik
Respon pada
neonatus
1.
2.
Supportif
Pemantauan gejala
penyakit 6 bulan
untuk mencegah
kekronisan
Dirawat bila
dehidrasi berat dan
kesulitan makan per
oral
Supportif
Mencegah kronisitas
Antivirus (rekombinasi interferon)
Periksa ulang anti HCV
Hepatitis A jarang
Hepatitis B Ca Hepatoseluler
Sirosis Hepatis
Glomerulonephritis
Membranosa
Hepatitis C Sirosis
Imunisasi Aktif
Usia
Dosis
antigen
Volume per
dosis
Jumlah
Jadwal
2-18
TAHUN
720 ELU
0,5
2 kali
Bulan ke
0,6-12
>19 tahun
1440 ELU
1,0
2 kali
Bulan ke
0,6-12
Umum
Khusus
Horisontal
Vertikal
Imunisasi pasif
Imunisasi aktif
Status ibu
Imunisasi
Dosis
Jadwal
Keterangan
Pengidap
Aktif
0,16 bulan
12 jam pertama
Pasif
0 bulan
12 jam pertama
Bukan
pengidap
Aktif
0,16 bulan
Tidak
diketahui
Aktif
0,16 bulan
Komplikasi:
Therapi:
Pencegahan:
Vaksinasi Hep B
HBV-HDV coinfection
Profilaksis pre/post exposure
(hepatitis B immune globulin or
vaccine)
Hindari bahan-bahan berbahaya yg
dpt mjd sarana penularan
Efektitifitas 94-100%
Antibodi protektif terbentuk
dalam 15 hari
Aman, toleransi baik
Efektifitas proteksi 20-50
tahun
ES : nyeri di tempat
penyuntikkan
Indikasi vaksinasi
Mengandung HBsAg
Efektifitas 85-95%
Indikasi
Imunisasi universal untuk bayi
baru lahir
Grup resiko tinggi :
Pasangan & anggota keluarga
yg kontak dgn karrier H.B
Pekerja kesehatan dan pekerja
yang terpapar darah
IVDU
Homoseksual dan biseksual pria
Individu dgn banyak pasangan
seksual
Resipien transfusi darah
Pasien hemodialisis
Sesama narapidana
Individu dgn p`yakit hati yg
sudah ada
Terima
Kasih