Anda di halaman 1dari 11

PRESENTASI KASUS

Gagal Jantung
Ayu Amanda Istiana
Pembimbing : dr. Syarif H, Sp. Jp

DEFINISI GAGAL JANTUNG

Gagal jantung
(sekumpulan
ditandai oleh
( saat istirahat
sebabkan oleh
fungsi jantung)

adalah sindom klinis


tanda
dan
gejala),
sesak nafas dan faik
atau aktivitas) yang di
kelainan struktur atau

Pasien dengan gagal jatung harus


mempunyai kriteria sebagai berikut
a. Gejala (symptoms) dr HF berupa
sesak nafas yang spesifik pada saat
istirahat atau beraktivitas dan atau
rasa lemah, tidak bertenaga
b. Tanda dr HF berupa retensi air seperti
kongesti paru, edema tungkai
c. Dan di temukan abnormalitas dari
struktur dan fungsional jantung

ETIOLOGI

Secaragarisbesarpenyebabterbanyak
gagaljantungadalah penyakit jantung
koroner 60-75%, dengan penyebab
penyakit jantung hipertensi
75%,penyakit katup (10%) serta
kardiomiopati dan sebab lain (10%).

PATOGENESIS

Beban miokard/index of event/underlying HD


Mekanisme kompensasi
aktifavasi : simpatineuro adrenal, RAAS,
endotelin Arginin Vasopresin, Sitokin
hipertropi remodeling, disfungsi ventrikel, gagal jantung asimtomatik
Faktor Predisposisi
Gagal jantung simtomatik

Gagal Jantung Refrakter

BEBERAPAISTILAH DALAM
GAGALJANTUNGKONGESTIF

a. Gagal Jantung kiri


Kelemahan
ventrikel
sesak nafas + otopneu
b. Gagal Jantung kanan
edema
perifer, hepatomegali, distensi vena
jugularis

DIAGNOSIS

Diagnosis dibuat berdasarkan


anamnesis, pemeriksaan fisis,
elektrokardiografi/foto thoraks,
ekokardiografi dopler dan kateterisasi.

KRITERIA FRAMINGHAM
Mayor
Minor
Paroksimal nokturnal
- Edema Ekstremitas
dispnea
Distensi vena jugularis
- Batuk malam hari
Ronki Paru
- Dispnea deffort
Kardiomegali
- Hepatomegali
Edema Paru akut
- Efusi Pleura
Gallop S3
- Penurunana kapasitas
vital 1/3
Peningkatan tek vena
- Takikardi
jugularis
Refluks hepatojugular
Diagnosis gagal jantuing di tegakkan minimal 1
kriteria mayor 2minor

NEW YORK HEART ASSOCIATOIN


(NYHA)

Gagal jantung kelas I :sesak napas


terjadi saat beraktivitas berat atau
berlebihan
Gagal jantung kelas II : sesak napas
terjadi saat beraktivitas sedang
Gagal jantung kelas III : sesak napas
terjadi saat beraktivitas ringan
Gagal jantung kelas IV :sesak napas
terjadi saatberistirahat

PENATALAKSANAAN

Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan


ujung tombak pengobatan gagal jantung sampai edema
atau asites hilang. Penting untuk pengobatan
simtomatik bila di temukan beban cairan berlebihan,
kongestif paru edema perifer.

Angiotensin converting enzyme inhibitor sebagai


obat lini pertama dengan atau tanpa keluhan dengan
fraksi ejeksi 40 45 % untuk meningkatkan survival,
memperbaiki simtom, dan mengurangi kekerapan rawat
inap di RS. Di berikan bila tidak di temukan retensi
cairan. Apabila di temukan adanya retensi cairan maka
dapat di berikan bersamaan dengan deuretik oral

B-Bloker di rekomendasikan pada semua gagal


jantung ringan, sdang dan berat yang stabil baik
karena iskemik atau kardiomiopati non iskemi.

Digitalis di berikan bila ada aritmia supraventrikuler fibrilasi atrium dengan SVT.

Aldosteron antagonis dipakai untuk memperkuat


efek diuretik.

Anda mungkin juga menyukai