Asam
empedu biasa ditemukan dalam bentuk asam kolik dengan kombinasi dengan glisin dan taurin.
Mekanismenya kemampuan mengurangi kejenuhan empedu yang akan membentuk kalkulus kolesterol
dan untuk memperbaiki kelainan-kelainan pada aliran empedu
Tamoxifen adalah obat antikanker dalam keluarga obat yang disebut antiestrogen.
Tamoxifen menghambat efek hormon estrogen dalam tubuh. Hal ini digunakan untuk
mencegah atau menunda kembalinya kanker payudara atau untuk mengontrol
penyebarannya. Tamoxifen merupakan penyekat reseptor esterogen, dengan mekanisme
utama berikatan dengan ER secara kompetitif, menyekat transmisi informasi ke dalam sel tumor
sehingga berefek terapi. Mekanisme kerja dari tamoxifen adalah
kompleks. Jelas, mekanismeutamanya aksi dimediasi oleh ikatannya dengan reseptor estrogen
dan memblokir tindakan proliferatifestrogen pada epitel payudara. Salah satu mekanisme yang
disarankan untuk aksi antiproliferatifadalah induksi dengan tamoxifen dari sintesis sitokin
yang mengubah faktor pertumbuhan- (TGF-),yang bertindak
sebagai molecule.negatif peraturan autokrin. Namun, juga telah menunjukkan bahwatamoxifen
dapat menginduksi sintesis TGF- pada reseptor estrogen-negatif sel, seperti fibroblasts.34janin Selain
itu, studi imunohistokimia menunjukkan bahwa tamoxifen menginduksi sintesis TGF- di
kompartemen (mesenchymal) stroma kanker payudara, menunjukkan parakrin serta autokrinmekanisme
kerja, independen dari interaksi dengan reseptor estrogen. Yang pada wanita premenopause yang sehat
dapat menurunkan kadar prolaktin mungkin karena meniadakan efek hambatan esterogen terhadap
prolaktin di hipofisis. Pada wanita dengan siklus anovulator, dapat meningkatkan LH plasma. 3,4,5,6,7
Hormon steroid bekerja melalui satu mekanisme dasar : penyatuan hasil sintesis
protein yang baru diinduksi oleh hormon steroid dengan sel target.
Setelah hormon steroid di sekresi oleh kelenjar endokrin, 95 - 98% akan berada dalam
sirkulasi atau terikat dengan protein transpor yang spesifik. 2 5% sisanya bebas berdifusi
ke dalam semua sel. Setelah berada dalam sel, steroid hanya dapat menghasilkan respon
dalam sel yang memiliki reseptor intraseluler yang spesifik untuk hormon yang
bersangkutan. Ikatan antara hormon dengan reseptor yang spesifik merupakan kunci untuk
kerja hormon pada jaringan target. Dengan demikian maka :
Reseptor estrogen dapat ditemukan dalam otak dan sel target spesifik untuk
reproduksi wanita seperti uterus dan payudara.
Folikel rambut pada wajah, jaringan erektil pada penis mengandung reseptor
androgen
Reseptor glukokortikoid dijumpai pada semua sel oleh karena glukokortikoid
diperlukan untuk mengatur fungsi umum seperti metabolisme dan stres
Semua anggauta kelompok utama steroid seks (androgen, progestindan estrogen)
bekerja melalui rangkaian kerja serupa untuk menghasilkan respon seluler berupa :
1.
Pemindahan steroid ke dalam nukleus
2.
Pengikatan intra nuklear
3.
Mengaktivasi reseptor dari bentuk tidak aktif menjadi aktif
4.
Pengikatan kompleks reseptor-steroid ke elemen regulator dalam DNA
(desoksiribunukleic acid)
5.
Transkripsi dan sintesis messenger asam ribonukleat (mRNA) yang baru
6.
Translasi mRNA dengan sintesis protein baru dalam sel
Mekanisme kerja glukokortikoid dan mineralokortikoid berbeda dengan mekanisme kerja
steroid seks. Keduanya terikat pada reseptor dalam sitoplasma sel. Kompleks reseptorhormon secara berturutan dipindahkan ke nukleus dan akan berikatan dengan DNA.
METABOLISME STEROID
Kecuali progestin, androgen adalah prekursor obligat dari semua hormon steroid sehingga
androgen dibuat di seluruh jaringan penghasil steroid termasuk testis, ovarium dan kelenjar
adrenal. Androgen utama dalam sirkulasi pada pria adalah testosteron yang diproduksi
testis. Kerja hormonal androgen dihasilkan secara langsung melalui pengikatan ke reseptor
androgen atau secara tidak langsung setelah konversi menjadi DHT-dihydrotestosteron
dalam jaringan target. Testosteron berkeja pada saluran genitalia interna janin laki laki dan
otot untuk memacu pertumbuhan. Pada pria dewasa, DHT bekerja secara lokal untuk
mempertahankan maskulinisasi genitalia eksterna dan cic seksual sekunder seperti rambut
wajah dan pubis.
Jenis androgen lain pada pria adalah : androstenedione, androstenediol,
dehidroepiandrosterone (DHEA) dandehidroepiandrosteron sulfat (DHEA-S).
Semua jenis androgen dijumpai dalam sirkulasi wanita, kecuali androstenedione,
konsentrasi androgen pada wanita lebih sedikit dibanding pada pria. Androstenedione pada
wanita berperan sebagai prohormon dan dikonversi dalam jaringan target menjadi
testosteron, estron dan estradiol.
Estradiol (E2) adalah estrogen utama yang disekresi ovarium. Estron (E 1 ) juga di sekresi
oleh ovarium dalam jumlah banyak. Estriol ( E 3) tidak dihasilkan oleh ovarium namun
diproduksi dari estradiol dan estron di jaringan perifer, dari androgen plasenta ; estriol
diperkirakan adalah metabolit kurang aktif dari estrogen.
Kelenjar adrenal merupakan sumber utama steroid seks pada pria dan wanita. Androgen
adrenal berperan penting pada wanita pasca menopause.
Progestin dalam sirkulasi yang paling banyak adalah progesteron. Progesteron dihasilkan
oleh ovarium,testis, plasenta dan kelenjar adrenal. 17-hidroksiprogesteron dari adrenal dan
ovarium adalah jenis yang paling banyak dijumpai dalam sirkulasi
EKSKRESI STEROID
Ekskresi steroid terjadi melalui urine dan empedu. Sebelum di eleminasi, terjadi konjugasi
sebagai sulfat atau glukoronida. Beberapa jenis konjugat dalam bentuk seperti DHEA-S di
sekresi secara aktif.
Hormon yang di konjugasi tersebut berperan sebagai prekursor terhadap metabolit hormon
aktif pada jaringan target yang memiliki enzim untuk melakukan hidrolisis ikatan ester yang
terlibat dalam konjugasi.
Hormon Progesteron
Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita,
mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis. Progesteron tergolong kelompok
hormon progestogen, dan merupakan hormon progestogen yang banyak terdapat
secara alami.
Pada manusia dan beberapa binatang, progesteron diproduksi di ovarium, khususnya
setelah ovulasi di corpus luteum, pada fase luteal atau sekretoris siklus haid. Hormon
ini juga di sintesa di korteks adrenal, testis, pada otak, selama kehamilan, dan pada
plasenta. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding
uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi. Plasenta membentuk estrogen
dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH.
Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
Pada pertengahan fase luteal kadarnya mencapai puncak kemudian akan menurun dan
mencapai kadar paling rendah pada akhir siklus haid, yang diakhiri dengan perdarahan
haid. Bila terjadi konsepsi, implantasi terjadi 7 hari setelah fertilisasi dan segera terjadi
perkembangan trofoblas yang mengeluarkan hormon gonadotropin korion ke dalam
sirkulasi. Hormon ini akan ditemukan di urin beberapa hari sebelum taksiran waktu
perdarahan haid yang berikutnya.
Pada bulan pertama kehamilan fungsi korpus luteum akan dipertahankan dan hormon
gonadotropin akan terus disekresi sampai akhir kehamilan trimester I. Pada bulan
kedua dan ketiga plasenta yang sedang tumbuh mulai mensekresi estrogen dan
progesteron, mulai saat ini sampai partus atau saat proses kelahiran, korpus luteum
tidak diperlukan lagi.
Sekresi progesteron selama fase folikuler hanya beberapa milligram sehari, kemudian
kecepatan sekresi ini terus meningkat menjadi 10 sampai 20 mg pada fase luteal
sampai beberapa ratus milligram pada akhir masa kehamilan. Pada pria sekresi ini
hanya mencapai 1-5 mg sehari, dan nilai ini kira-kira sama dengan wanita pada fase
folikuler.
Jaringan Tempat Produksi
Biosintesis progesteron dalam kehamilan manusia disempurnakan melalui penggunaan
kolesterol low-density lipo-protein plasma ibu oleh plasenta. Ingat bahwa kapasitas
untuk sintesis de novo steroid di plasenta hanya terbatas; sebagian, ini disebabkan oleh
kecepatan pembentukan kolesterol yang lambat di trofoblas. Meskipun jauh lebih
banyak progesteron daripada estrogen diproduksi selama kehamilan normal, relatif jauh
lebih sedikit yang diketahui tentang biosintesisnya sampai hari ini. Sangat sedikit
progesteron yang diproduksi sepanjang kehamilan manusia muncul di ovarium setelah
beberapa minggu pertama kehamilan (Diczgalusy dan Troen,1961). Pengangkatan
secara bedah korpus luteum atau ooforektomi bilateral yang dikerjakan pada minggu
ke-7 sampai ke-10 kehamilan tidak mengakibatkan menurunnya kecepatan ekskresi
sangkut pautnya dengan perlawanan agen-agen penekan yang timbul pada wanita
hamil normal (Everett dan kawan-kawan,1978). Progesteron juga dikonversi menjadi
mineralokortikoid deoksikortikosteron (DOC) yang poten pada wanita hamil dan janin.
Selama kehamilan manusia, konsentrasi DOC meningkat menyolok baik pada
kompartemen ibu maupun kompartemen janin; dan pembentukan ekstraadrenal
deoksikortikosteron dari progesteron sirkulasi menghasilkan sebagian besar dari
mineralokortikosteroid ini yang diproduksi pada kehamilan manusia.
Fungsi Progesteron
Efek progesteron pada uterus. Fungsi dari progesteron yang paling penting adalah
untuk mempersiapkan endometrium di uterus dalam fase sekresi yang tiap bulannya
pada siklus reproduksi wanita, demikian juga mempersiapkan uterus untuk implantasi
telur. Disamping untuk mempersiapkan endometrium, progesteron juga berfungsi
menurunkan frekuensi dan intensitas dari kontraksi uterus, dengan demikian dapat
membantu untuk mencegah ekspulsi dari hasil implantasi ovum.
Efek progesteron pada tuba fallopi. Progesteron juga meningkatkan sekresi, pada
lapisan mukosa pada tuba fallopi. Sekresi ini adalah kebutuhan untuk nutrisi dari hasil
fertilisasi, mempersiapkan tuba fallopi sebelum implantasi.
Berikut adalah efek fisiologis dari Progesteron:
Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak lendir serviks yang
kental, sehingga motilitas dan daya penetrasi dari spermatozoa sangat terhambat.
2.
Lendir serviks yang tidak cocok dengan sperma adalah lendir yang jumlahnya
sedikit, kental dan seluler serta kurang menunjukkan ferning dan spinnbarkeit
1.