PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia, Agama dan Islam merupakan masalah yang sangat penting,
karena ketiganya mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang
akan datang, yang tetap beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nilanilai spiritual yang sesuai dengan agama-agama samawi (agama yang datang
dari langit ataua gama wahyu).
Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu
dan menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama akan memelihara
manusia dari penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya dari tingkah laku
yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi jernih halus
dan suci. Disamping itu, agama juga merupakan benteng pertahanan bagi
generasi muda muslim dalam menghadapi berbagai aliran sesat.
Agama juga mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan
akhlak dan juga merupakan jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang
individu-individunya terikat oleh rasa persaudaraan, cinta kasih dan tolong
menolong.
Islam dengan berbagai ketentuannya dapat menjamin bagi orang yang
melaksanakan hukum-hukumnya akan mencapai tujuan yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan manusia?
2. Apa yang di maksud dengan agama?
3. Apa yang di maksud dengan Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan manusia
2. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan agama
3. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Islam
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Manusia
Manusia
atau
orang
dapat
diartikan
berbeda-beda
menurut
maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (AsySyams, 91:7-8)
Menurut Quraish Shihab bahwa kata mengilhamkan berarti potensi
agar manusia melalui nafs menangkap makna baik dan buruk, serta dapat
mendorongnya untuk melakukan kebaikan dan keburukan. Tetapi kata nafs
dalam pandangan kaum sufi merupakan sesuatu yang melahirkan sifat
tercela dan periaku buruk. Pengertian kaum sufi tentang nafs ini sama
dengan yag terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indoneisa yang antara
lain menjelaskan bahwa nafs adalah dorongan hati yang kuat untuk
berbuat yang kurang baik. Selanjutnya, Quraish Shihab mengatakan,
walaupun al-quran menegaskan bahwa nafs berpotensi positif dan negatif,
namun doperoleh pula isyarat bahwa pada hakikatnya potensi positif
manusia lebih kuat daripada daya tarik negatifnya, hanya aja daya tarik
keburukan lebih kuat daripada daya tarik kebaikan. Untuk menjaga
kesucian nafs ini manusia harus selalu mendekatkan diri pada Tuhan
dengan bimbingan agama, dan di sinilah letaknya kebutuhan manusia
terhadap agama.
B. Agama
Agama menurut bahasa sansekerta, agama berarti tidak kacau (a=tidak
gama=kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat
membebaskan manusia dari kekacauan. Didunia baratter dapat suatu istilah
umum untuk pengertian agama ini, yaitu: religi, religie, religion, yang berarti
melakukan suatu perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian
,perbuatan ini berupa usaha atau sejenis per ibadatan yang dilakukan secara
berulang ulang.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah system yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia
dan manusia serta lingkungan nya.
Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang
berarti: hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan dan
pembalasan. Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa addiin
merupakan pengabdian dan penyerahan, mutlak dari seorang hamba kepada
Tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah laku tertentu, sebagai
manifestasi ketaat anter sebut (Moh.Syafaat,1965).
Dan secara umum, Agama adalah suatu system ajaran tentang Tuhan,
dimana penganut-penganut nya melakukan tindakan-tindakan ritual, moral
atau social atas dasar aturan-aturan-Nya.Oleh karena itu suatu agama
mencakup aspek-aspek sebagai berikut
1. Aspek kredial, yaitu ajaran tentang doktrin-doktrin ketuhanan yang harus
diyakini.
2. Aspekritual, yaitu tentang tata cara berhubungan dengan Tuhan, untuk
minta perlindungan dan pertolongan-Nya atau untuk menunjuk kan
kesetiaan dan penghambaan
3. Aspek moral ,yaitu ajaran tentang aturan berperilaku dan bertindak yang
benar dan baik bagi individu dalam kehidupan.
4. .Aspeksosial, yaitu ajaran tentang aturan hidup bermasyarakat.
Asal-usul terbentuk dan berkembangnya suatu agama dapat dikategorikan
kedalam tiga jenis , yaitu:
1. Agama yang muncul dan berkembang dari perkembangan budaya suatu
masyarakat disebut dengan Agama Budaya atau Agama Bumi (dalam
bahasa Arab disebut Ardli) , seperti Hindu, Shinto, atau agama-agama
primitive dan tradisional.
keindahan
(senseofaesthetic),
dan
kebertuhanan
Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah kemanusian Islam adalah
suatu system ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah SWT, di turunkan
kepada ummat manusia dengan wahyu melalui perantaraan Nabi Muhammad
saw. Sebagai agama yang datang dari Tuhan yang menciptakan manusia sudah
tentua jaran Islam akan selaras dengan fitrah kejadian manusia. Fitrah dalam
arti pembawaan asal manusia secara umum sejak kelahiran (bahkan sejak awal
penciptaan) dengan segala karakteristiknya yang masih bersifat potensial atau
masih berupa kekuatan tersembunyi yang masih perlu di kembangkan dan di
arahkan oleh ikhtiar manusia baik fitrah yang berkaitan dengan dimensifisik
atau non fisik, yaitu akal, nafsu, perasaan dan kesadaran (qalb) dan ruh.
Kenyataan bahwa manusia memiliki fitrah keagamaan tersebut buat
pertamakali ditegaskan dalam ajaran Islam. Yakni bahwa agama adalah
kebutuhan fitrah manusia sebelumnya. Manusia belum mengenal kenyataaan
ini. Baru masa ini, muncul beberapa orang yang menyerukan dan
mempopulerkannya dalam keagamaan yang ada dalam diri manusia inilah
yang melatarbelakangi perlunya manusia memeluk agama.
Sebagai mana firman Allah yang Artinya: Hadapkanlah wajahmu dengan
lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia sesuai dngan fitrah itu. (QS.Ar-Rum:30). Adanya potensi fitrah
agama yang terdapat pada manusia tersebut dapat pula di analisis melalui
istilah Ihsan yang di gunakan Al-Qur an untuk menunjukan manusia.
Mengacu kepada informasi yang di berikan Al-Quran, Musa Asy ari sampai
pada suatu kesimpulan, bahwa manusia Ihsan adalah manusia yang menerima
pelajaran dari tuhan tentang apa yang tidak diketahuinya. Melalui uraian
tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa dalam diri manusia sudah terdapat
potensi untuk beragama. Potensi beragama ini memerlukan pembinaan,
pengarahan, dan seterusnya dengan mengenal agama kepadanya. Dengan
arahan ajaran Islam, fitrah kemanusia anakan membawa manusia ke arah
kebaikan dan ke selamatan baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
Islam Sebagai Agama yang Lurus Islam merupakan agama yang lurus
karena islam sebagai hidayah (petunjuk) dalam kehidupan umat manusia
sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Baqarah : 38) Nanti akan Aku
berikan kepadamu petunjuk (dalam menempuh kehidupan). Barang siapa yang
mengikuti petunjuk-Ku tersebut, niscaya mereka tidak akan di timpa rasa
khawatir dan takut (dalam kehidupan) dan tidak akan bersedih hati . (Q.SAlBaqarah:38)
Hidayah Allah untuk manusia Hidayah secara istilah Islam berarti
Petunjuk yang di berikan oleh Allah pada makhluk hidup agar mereka
sanggup
menghadapi
tantangan
kehidupan
dan
menemukan
solusi
lingkungan
mana
yang
sesuai
dengannya
sehingga
salingkungan untuk
10
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa agama sangat di perlukan oleh manusia sebagai
pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal
ini adalah Islam. Agama Islam adalah agama yang selalu mendorong manusia
untuk mempergunakan akalnya memahami ayat-ayat kauniyah (Sunn atu llah)
yang terbentang di alam semesta dan ayat-ayatquraniyah yang terdapat dalam
Al-Quran, menyeimbangkan antara dunia dan akherat. Dengan ilmu
12
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah
memberi motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
13
Bengkulu,
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
i
14
BAB II PEMBAHASAN
A. Manusia ................................................................................................2
B. Agama .................................................................................................6
C. Islam
.................................................................................................7
MAKALAH
ii
AGAMA
Manusia, Agama dan Islam
15
Disusun Oleh :
Nur Apriansyah
15190041
Dosen Pembimbing :
Sukirdi, M. Pd
16
Tim Dosen Pendidikan Agama Islam UPI, 2009, Islam Tuntunan dan Pedoman
Hidup, Value Press, Bandung
Amin, Syukur, Pengantar Studi Islam, Semarang: Pustaka Nuun, 2010
Ahmad, Supadie Didiek, dkk. Pengantar Studi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2011
J, Hasse, Pemetaan Teori Sosial dalam Penelitian Sosial Keagamaan, Makalah
pada Pelatihan Metodologi Penelitian Islam Keagamaan, STAIN Zawiyah
Cot Kala Langsa, Tanggal. 26 September 2013
Miftah, Fathoni Ahmad, Pengantar Studi Islam, Semarang: Gunung Jati, 2001
Muhaiman Dimensi-Dimensi Studi Islam, Surabaya: Karya Abditama, 1994
iii
17