RS BAPTIS BATU
JL RAYA TLEKUNG NO 1
JUNREJO - BATU
SURAT KEPUTUSAN
No. 155/11/III/SK_DIR/2013
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
DIREKTUR RS BAPTIS BATU
MENIMBANG
MENGINGAT
ii
KETIGA
KEEMPAT :
iii
KELIMA
Ditetapkan di : Batu
Pada tanggal : 11 Maret 2013
Direktur RS. Baptis Batu
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................
ii
BAB III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan RS. Baptis Batu .............
10
10
10
14
15
15
16
16
19
22
25
27
29
29
29
31
31
32
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu
organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana
kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan
yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh
pasien.
Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi sosial di bawah
pemerintah yang berorientasi non profit. Untuk biaya operasional mereka
mendapatkan dana dari pemerintah. Dalam perkembangannya ternyata pemerintah
tidak dapat menampung masyarakat yang berobat sehingga masyarakat mencari
tempat lain yang dapat melayani mereka lebih baik. Hal ini menumbuhkan
industri jasa di bidang pelayanan kesehatan yang mulai berorientasi profit untuk
menutupi biaya operasional mereka meskipun tidak meninggalkan unsur sosial
sama sekali.
Tumbuhnya rumah sakit-rumah sakit swasta itu memunculkan persaingan
baru dalam industri jasa di bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit-rumah sakit
swasta berupaya memperlengkapi pelayanan mereka dengan peralatan kesehatan
yang mutakhir.
Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan
profesional untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna
jasanya (pasien). Dalam pelayanan profesional ini dapat disebut sebagai
perusahaan jasa yaitu perusahaan yang memproduksi jasa bagi para konsumen
yang sangat membutuhkan jasa dari perusahaan tersebut.
Berbeda dengan perusahan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah sakit
berhubungan langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi
nilai-nilai kemanusian harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia jasa
dibatasi oleh kode etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit.
Dengan adanya perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada
perusahaan karena adanya tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan
semata.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah
dan jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap
kegiatan. Jasa-jasa penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu
dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
Manajemen Rumah Sakit Baptis Batu mempunyai kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan
dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar
dapat tercapai. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untuk
mengendalikan kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan
aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu
dalam perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab
tertentu, pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individuindividu untuk melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas
tugas yang diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya,
langkah berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus
dilakukan oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai
dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut
manjemen harus selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang
diperlukan untuk menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat
bekerja dengan optimal sesuai dengan rencana. Manajemen harus
memberikan gambaran yang jelas apa yang akan dituju, memberikan
BAB II
GAMBARAN UMUM RS. BAPTIS BATU.
2.1. DESKRIPSI RS. BAPTIS BATU.
Rumah Sakit Baptis Batu (RS. Baptis Batu) merupakan rumah sakit umum
dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang
bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam.
RS Baptis Batu berlokasi di JL. Raya Tlekung No. 1 Desa Tlekung Kec.
Junrejo, Batu 65327, Jawa Timur, Indonesia. Telp 0341- 594161, (hunting) Fax:
0341 598911 dengan alamat e-mail rsbaptisbatu@yahoo.com
RS. Baptis Batu diresmikan pada tanggal 11 Mei 1999, dengan status berada
dibawah kepemilikan Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia. RS Baptis Batu
merupakan rumah sakit tipe madya yang setara dengan rumah sakit pemerintah
tipe C. Pada saat ini RS Baptis Batu dipimpin oleh dr. Arhwinda Pusparahaju
Artono, Sp.KFR, MARS selaku direktur.
Pada permulaan kepemimpinan beliau pada tahun 2008 motto RS Baptis
Batu yang lama yaitu Rumah Sakitku, Kebanggaanku, Tanggung Jawabku diubah
menjadi Compassionate Hospital atau Rumah Sakit yang berbelas kasih.
Demikian juga visi, misi, dan nilai dasar yang lama mengalami perubahan untuk
menyusun rencana strategi RS. Baptis Batu sesuai kebutuhan dan perkembangan
RS. Baptis Batu.
Pada tahun 2009 RS Baptis Batu sudah terakreditasi 5 pelayanan dasar untuk
Pelayanan Administrasi, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi Gawat
Darurat, Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan
RS Baptis Batu memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain
klinik umum, klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat,
serta rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP yang dilengkapi
pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi, fisioterapi, anestesi, home care, hotel
care, dan medical spa. Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RS
Baptis Batu sebanyak 100 tempat tidur.
Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan
pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep
yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien
setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada
sejak RS Baptis Kediri berdiri dan merupakan nilai dasar bagi RS Baptis.
fisioterapi. Sebagian besar peralatan medis dan non medis berasal dari RS Baptis
Kediri.
Pada saat pendirian RS Baptis Batu, dicanangkan target kemandirian dicapai
tahun 2009. Yang dimaksud dengan target kemandirian adalah kemampuan untuk
menutupi biaya operasional sendiri. Mulai awal berdiri tahun 1999 sampai tahun
2009, RS Baptis Batu masih mendapat bantuan dana operasional dari Rumah
Sakit induk yaitu RS Baptis Kediri yang sudah berdiri sejak tahun 1957.
Sebagai rumah sakit yang baru berdiri maka jumlah pasien yang dilayani
tidak terlalu banyak. Pada waktu itu pasien lebih memilih berobat di rumah sakit
yang berada di Malang yang lebih lengkap peralatannya. Setelah ada kerjasama
dengan PT ASKES yang melayani askes sukarela, askes sosial, Jamkesmas dan
Jamkesda jumlah pasien meningkat pesat mulai April 2006.
Pada tanggal 11 Mei 2007 bertepatan dengan ulang tahun RS Baptis Batu
yang ke-8, ditunjuk pejabat direktur RS Baptis Batu yaitu dr. Arhwinda
Pusparahaju Artono, Sp.KFR, MARS, yang menjabat direktur sampai saat ini.
Pada tahun 2008 disusunlah Rencana Strategis RS Baptis Batu 2008-2013. Sesuai
dengan target, pada tahun 2009 RS Baptis Batu mencapai target kemandirian.
Seluruh manajemen diserah terimakan dari direktur RS Baptis Kediri dr. Sukoyo
Suwandani selaku induk organisasi kepada direktur RS Baptis Batu yaitu dr.
Arhwinda Pusparahaju Artono, Sp. KFR, MARS. Sejak saat itu biaya operasional
harus diusahakan sendiri. Apabila ada kekurangan dana operasional dapat
meminta bantuan RS Baptis Kediri yang diperhitungkan sebagai pinjaman.
Dengan target kemandirian ini RS Baptis Batu mulai berbenah sesuai dengan
rencana strategis yang sudah dicanangkan.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS. BAPTIS BATU
3.1. VISI.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki visi :
Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat Malang Raya karena Pelayanan
Kesehatan yang berpusat pada pasien dengan mengutamakan Mutu dan
Keselamatan Pasien
3.2. MISI.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki misi :
a) Memberikan pelayanan kesehatan prima secara holistik berlandaskan
Kasih Kristus kepada setiap orang, tanpa membedakan status sosial,
golongan, suku dan agama.
b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
pasien dengan mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien.
c) Mengelola aset secara efektif dan efisien bagi Kesejahteraan dan
Pengembangan rumah sakit dengan memanfaatkan potensi Kota Wisata
Batu.
d) Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara utuh yang memiliki
belas kasih, asertif, profesional, bekerja dalam tim, integritas dan
sejahtera.
3.3.FALSAFAH.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki falsafah :
a) Menjadikan Rumah Sakit Baptis Batu pilihan utama masyarakat Malang
Raya.
b) Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
c) Sebagai tempat tenaga kesehatan mengabdi dan mengembangkan
profesionalisme.
d) Secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
dalam berkarya.
Belas Kasih
Asertif
Profesional
Tim Kerja
Integritas
Sejahtera
3.5.TUJUAN.
Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani
3.6.MOTTO.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki Motto :
Memberikan pelayanan dengan belas kasih
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS. BAPTIS BATU
4.1.BAGAN ORGANISASI.
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
PELAYANAN
WAKIL DIREKTUR
UMUM KEUANGAN
INSTALASI
RAWAT JALAN
KLINIK
KL
U
S
P
GIGI
INSTALASI
RA
INAP
IBU &
ANAK
MANAJER ICU
& KAMAR OPERASI
RU
A
MANAJER PEMASARAN,
KOMPLAIN & PPA
IN
B
R
O
BU
TALASI G
NG
AK
DAH
INAP
NIK
UM
IALIS
BAGIAN
SUMBER DAYA
MANUSIA
AT
PERSONALI
A
INSTALASI
LABORATORIUM
N NS
INSTALASI
RADIOLOGI
AT
I/II
NG
S II /
ASI
RUANG
KELAS I -
ADMINISTRASI
INSTALASI
REHABILITASI MEDIK
NG
INSTALASI
INAP BEDAH
III
AT
LAM
ICU
BURN
UNIT
SA,
INSTALASI
GIZI
DAPUR
BAGIAN
FARMASI
PENDIDIKA
N
BAGIAN LAYANAN
PERUSAHAAN &
ASURANSI
BAGIAN AKUNTANSI
BAGIAN INVENTORY
CLEANING SERVICE
TAMAN
SATUAN
PENGAMANAN
INSTALASI
GAWAT
AT
DARU
INSTALASI
KAMAR
SI
OPER
KASIR
RI - RJ
BAGIAN
SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
UNIT BISNIS
STRATEGIS
UNIT BISNIS
STRATEGIS
PEMBAYA
N
BAGIAN
REKAM MEDIK
BAGIAN
PEMELIHARAAN
SARANA
KANTIN
KEUANGAN
H
LOGISTIK
K
E
USE
PING
BAGIAN
PEMASAR
KOMITE PASTORAL
SATUAN PEMERIKSA
INTERNAL
KOMITE ETIK RS
KOMITE MEDIK
KOMITE KPRS
KOMITE PPIRS
KOMITE KEPERAWATAN
KELOMPOK STAF MEDIK
PANITIA MUTU &
KESELAMATAN PASIEN
P2K3 (PANITIA PEMBINA
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA)
PANITIA REKAM MEDIS
BAGIAN
HUMAS
INFORMA
SI
TRANSPOR
TASI
STERILISAS
I & BINATU
ANESTESI
4.2. KETERANGAN/PENGERTIAN.
a. Unit Struktural
i. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Baptis Batu
ii. Wakil Direktur
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing masing, yaitu
:
1. Wakil Direktur Pelayanan : membantu direktur dalam bidang
pelayanan medis dan keperawatan
10
Instalasi Farmasi.
11
Instalasi Laboratorium.
Instalasi Radiologi.
Instalasi Gizi
Bagian Administrasi.
Bagian Akuntansi.
Bagian Inventory.
Bagian Keuangan.
Bagian Pemasaran.
Bagian Humas.
12
13
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT
14
BAB VI
URAIAN JABATAN
6.1. KEPALA INSTALASI.
a. Fungsi dan Tanggung Jawab
1. Menetapkan rencana kerja sesuai tujuan atau target pelayanan
yang ingin dicapai rumah sakit
2. Menetapkan pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggung
jawab, serta wewenang dan hubungan kerja yang jelas
3. Melakukan koordinasi dengan instalasi/bagian lain yang terkait
4. Melakukan fungsi pengawasan dan pengontrolan
b. Uraian Tugas
1. Merencanakan :
15
pembagian
pekerjaan,
batasan
tugas,
tatalaksana
kerja,
tugas-tugas,
dan
tanggungjawab
4. Melakukan pembagian tugas di lingkup internal instalasi
5. Bekerjasama dengan bagian terkait yang lain dalam hal
tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien
6. Menyusun dan melaksanakan program orientasi untuk perawat
pelaksana dan pekarya (pembantu perawat)
7. Membimbing dan melakukan fungsi pengawasan terhadap
perawat pelaksana dan pekarya (pembantu perawat)
6.3. PERAWAT PELAKSANA INSTALASI GAWAT DARURAT.
a. Fungsi dan Tanggung Jawab
1. Melaksanakan rencana kerja sesuai tujuan dan target pelayanan
yang ditetapkan oleh rumah sakit
2. Melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian pekerjaan,
batasan tugas, tanggungjawab, serta wewenang dan hubungan
kerja yang sudah ditetapkan
b. Uraian Tugas
1.
16
2.
3.
4.
5.
6.
Mengamati
dan
melakukan
penilaian/pemeriksaan
Melaksanakan anamnesis
8.
9.
mengenai
penyakit
dan/atau
kondisi
kesehatannya
10. Melaksanakan latihan mobilisasi dengan tujuan agar pasien
dapat segera mandiri
11. Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan
dan/atau institusi pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu
untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang tidak dapat
ditanggulanginya
12. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien sebagai
tindakan life saving dalam keadaan darurat secara tepat dan
benar sesuai kondisi pasien serta standar prosedur operasional
yang berlaku
17
13. Melaksanakan
evaluasi
tindakan
keperawatan
sesuai
18
6.4.
PEKARYA
Merawat luka
Pengaturan diet
(PEMBANTU
PERAWAT)
INSTALASI
GAWAT
DARURAT.
a. Fungsi dan Tanggung Jawab
1.
2.
b. Uraian Tugas
1.
2.
3.
4.
5.
19
6.
7.
8.
9.
Mengamati
dan
melakukan
penilaian/pemeriksaan
Melaksanakan anamnesis
20
21
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
INSTALASI/BAGIAN
HUBUNGAN KERJA
Dewasa
Anak
INSTALASI
RAWAT INAP
kasus
kebidanan
kandungan
ICU
INSTALASI
KAMAR OPERASI
INSTALASI
FARMASI
INSTALASI
LABORATORIUM
INSTALASI
RADIOLOGI
da
n
22
INSTALASI/BAGIAN
HUBUNGAN KERJA
INSTALASI
REHABILITASI
MEDIK
INSTALASI GIZI
BAGIAN
PENDAFTARAN DAN
REKAM MEDIK
BAGIAN
TRANSPORTASI
BAGIAN HUMAS
DAN PEMASARAN
BAGIAN
ADMINISTRASI
(KANTOR)
- Surat-menyurat
- Perizinan
BAGIAN SUMBER
DAYA MANUSIA
(PERSONALIA)
BAGIAN KEUANGAN
- Kepegawaian
- Pengembangan dan pelatihan karyawan
- Penggajian
- Pembayaran bonus, insentif, dan sebagainya
BAGIAN
PEMELIHARAAN
SARANA
23
INSTALASI/BAGIAN
HUBUNGAN KERJA
BAGIAN
PENGADAAN
(GUDANG/LOGISTIK)
KASIR
meninggal
KAMAR STERIL
BINATU (LAUNDRY)
SATUAN
- Koodinasi keamanan
PENGAMANAN
(SATPAM)
24
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Dalam upaya mempersiapkan tenaga di Instalasi Gawat Darurat yang
handal
dan
profesional,
perlu
dilakukan
kegiatan
menyediakan
dan
= 4 jam/hari
15 x 4
60
25
x9=
78 x 9
=
286
702
286
x tenaga tersedia
Jenis Pendidikan
Pelatihan
BLS/PPGD/BTLS/ATLS/ACLS
Keperawatan
BLS/PPGD/BTLS
3.
D Keperawatan
BLS/PPGD/BTLS
4.
Pekarya
BLS
2.
Dokter umum
Jumlah Tenaga
26
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi yang diselenggarakan di Instalasi Gawat Darurat RS
Baptis Batu, antara lain adalah sebagai berikut :
Tabel 9.1 Kegiatan Instalasi Gawat Darurat RS Baptis Batu
No.
Materi
Penanggungjawab
Waktu
Pelaksanaan
1.
RS Baptis Batu :
a. Latar Belakang
b. Pelayanan
2.
3.
4.
Wakil Direktur
Umum dan
Keuangan
Bulan I
Wakil Direktur
Bulan I
Umum dan
Keuangan
Wakil Direktur
Bulan I
Umum dan
Keuangan
Wakil Direktur
b. Pengembangan SDM
Bulan I
Umum dan
Keuangan
c. Pembinaan kerohanian
karyawan
5.
Kepegawaian
6.
7.
8.
27
Wakil Direktur
Bulan I
Umum dan
Keuangan
Wakil Direktur
Bulan I
Umum dan
Keuangan
Wakil Direktur
Bulan I
Umum dan
Keuangan
Ketua
Komite
Keperawatan
Bulan I
yang ada
Hari 1-3
(Bulan I)
10.
Hari 4-7
11.
Minggu 2
pemeriksaan
12.
(Bulan I)
engetahuan tentang
(Bulan I)
Minggu 2-3
(Bulan I)
Minggu 3-4
subcutan, intracutan
14.
engetahuan tentang
pemasangan infus
15.
(Bulan I)
emampuan melaksanakan
perasat kateter
16.
emampuan melaksanakan
Kepala Perawat IGD
Minggu 2
(Bulan II)
Minggu 3
lambung
emampuan melaksanakan
pemeriksaan elektrokardiografi
18.
Minggu 1
(Bulan II)
17.
Minggu 2-3
(Bulan II)
Kemampuan melaksanakan
tehnik pembebasan jalan nafas,
Minggu 3
(Bulan II)
sirkulasi (ABC)
19.
28
Bulan III
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
Pertemuan/rapat yang diadakan oleh IGD RS Baptis Batu, antara lain berupa :
1. Rapat rutin
2. Rapat insidentil
10.1. RAPAT RUTIN
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Waktu
Tempat
Peserta
Materi
1. Evaluasi kinerja
2. Evaluasi SDM
3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan
pelayanan gawat darurat
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja
SDM dan pelayanan gawat darurat
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan
kinerja pelayanan gawat darurat
6. Warnasari
Kelengkapan rapat :
Undangan,
daftar
hadir,
notulen
rapat,
Tempat
: Sesuai undangan
Peserta
29
Materi
Kelengkapan rapat
30
BAB XI
PELAPORAN
Laporan yang disusun IGD RS Baptis Batu dapat dibedakan menjadi 2
macam laporan, yaitu laporan rutin dan laporan insidental.
11.1. Laporan Rutin
Laporan rutin adalah laporan yang dikerjakan secara rutin oleh IGD RS Baptis
Batu. Laporan rutin ini dapat dibagi menjadi laporan ekstern dan laporan
intern.
a. Laporan ekstern
Beberapa data yang dikumpulkan oleh IGD RS Baptis Batu diserahkan
setiap bulan ke bagian Rekam Medik untuk diserahkan ke Dinas
Kesehatan Propinsi adalah :
Laporan jumlah pasien
Laporan jumlah kegiatan pemeriksaan oleh dokter
Laporan jumlah pasien dokter spesialis
Laporan jumlah kematian
Laporan jumlah per kasus (4 besar)
b. Laporan intern
Laporan rutin terbagi menjadi 2 yaitu :
Laporan mingguan, dilaporkan dalam rapat manager yang terdiri dari :
Laporan bulanan
Laporan dan informasi kinerja bagian IGD RS Baptis Batu
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal dan kerangka acuan program
yang ditetapkan.
31
32