Lapkas Anastesi
Lapkas Anastesi
LAPORAN KASUS
STATUS PASIEN
1. IDENTITAS
Nama
: Ny AY
Jenis Kelamin
: perempuan
Umur
: 24 thn
Agama
: Islam
Alamat
Pendidikan
: S1
Status Perkawinan
: Menikah
No RM
: 213323
ANAMNESA
Keluhan Utama
Telaah : Os datang ke RS Haji Medan dengan keluhan mulas yang dirasakan sejak
5 jam yang lalu, mulas semakin memberat beberapa jam belakangan ini, keluhan
tersebut juga disertai rasa mual tetapi pasien menyangkal adanya muntah, Os juga
mengaku keluarnya cairan dari kemaluan os, berwarna bening tidak memiliki bau
yang menyengat. Os pada saaat ini dinyatakan hamil minggu ke 39 anak pertama.
RPT
: (-)
RPO
: (-)
RPK
: (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan Umum
: Tampak Sakit
Vital Sign
Sensorium
: Compos Mentis
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 80x/menit
RR
: 22x/menit
Suhu
: 36,80C
Tinggi Badan
: 155 cm
Berat Badan
: 60 kg
Pemeriksaan Umum
Kulit
Kepala
: Normocepali
Mata
Mulut
Leher
Thorax
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
: Soepel
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium
Darah Rutin
Nilai Rujukan
Hb :11,5 g/dl
13 - 18 g/dl
HT : 47 %
40 - 54 %
Eritrosit
: 4,0 x 106/L
Leukosit
: 4600 g/dl
Trombosit
: 205.000/L
3
Metabolik
KGDS
: 113 mg/dl
Asam Urat
Diagnosis : primigravida
RENCANA TINDAKAN
Tindakan
: sectio caesarea
Anesthesis
: RA-SAB
PS-ASA
:1
Posisi
: Supinasi
Pernapasan
: Clear
RR
: 20x/menit
SP
: Vesikulear ka=ki
ST
B2 (Blood)
Akral
: Hangat/Merah/Kering
TD
: 120/80 mmHg
HR
: 80x/menit
B3 (Brain)
Sensorium
: Compos Mentis
4
Pupil
RC
: (+)/(+)
B4 (Bladder)
Uop
: (-)
Kateter
: (-)
B5 (Bowl)
Abdomen
: Soepel
Peristaltik
: Normal (+)
Mual/Muntah
: (-)/(-)
B6 (Bone)
Oedem
: (-)
: 20mg
Fentanyl
Jumlah Cairan
PO
: RL 100 cc
DO
: 15 x 10 = 150 cc
: 10 x 5 = 50 cc
Suction
: 1200 cc : 2 = 600 cc
Jumlah
EBV
EBL
10 % = 390
20 % = 780
30 % = 1170
Durasi Operatif
Lama Anestesi= 08.30 10.00 WIB
Lama Operasi = 08.25 - 11.30 WIB
: 10.00 WIB
:2
Pernapasan
:2
Warna kulit
:2
Tekanan darah
:2
Kesadaran
:2
Dalam hal ini, pasien memiliki score 10 sehingga bisa di pindahkan ke ruang
rawat.
PERAWATAN POST OPERASI
Setelah operasi selesai, pasien dibawa ke ruang pemulihan setelah dipastikan
pasien pulih dari anestesi dan keadaan umum, kesadaran serta vital sign stabil,
6
BAB 4
KESIMPULAN
Sectio caesar adalah salah satu bentuk pengeluaran fetus melalui sebuah
irisan pembedahan yang menembus abdomen seorang ibu (laparotomi) dan
uterus (hiskotomi) untuk mengeluarkan 1 bayi atau lebih. (Sebuah
prosedur yang sebelumnya disebut sebagai hysterectomy).
Dari keseluruhan pasien hamil, sebenarnya yang perlu penanganan
spesialistik hanyalah sekitar 10% dan hanya separuh diantaranya yang
mungkin perlu bedah caesar. Jadi, logikanya angka bedah caesar itu
tidaklah lebih daripada 15 20%. Tetapi, data menunjukkan bahwa angka
bedahcaesar di RS swasta di kota-kota Indonesia di atas 30%, bahkan ada
yang mencapai 80%.
Syarat sectio caesar:
Uterus dalam keadaan utuh (karena pada sectio cesarea, uterus akan
diinsisi).
Berat janin di atas 500 gram.
Prinsip sectio caesar:
Keadaan yang tidak memungkinkan janin dilahirkan per vaginam,
dan/atau
Keadaan gawat darurat yang memerlukan pengakhiran kehamilan /
persalinan segera, yang tidak mungkin menunggu kemajuan persalinan per
vaginam secara fisiologis.
Pada persalinan normal bayi akan keluar melalui vagina, baik dengan alat
maupun dengan kekuatan ibu sendiri. Dalam keadaan patologi, persalinan
kemungkinan akan dilakukan dengan operasi sectio caesar. Adapun
penyebab dilakukan operasi sectio caesar adalah :
o Malpresentasi, yaitu bagian bawah fetus yang menjadi bagian
terendah bukanlah belakang kepala, seperti presentasi bokong dan
presentasi bahu.
o Bayi raksasa (giant baby), yaitu bayi dengan berat mendekati atau
di atas 4,5 kg.
o Tali pusat lepas duluan (abruptio placenta), biasanya karena
plasenta tidak terletak di rahim bagian atas.
o Tali plasenta bermasalah atau melilit tubuh bayi sehingga
menghalangi pernafasan dan asupan nutrisinya.
o Placenta previa, yaitu tali pusat menutupi sebagian atau seluruh
jalan lahir.
o Bayi kembar banyak (lebih dari 2, masih kontroversi).
o Bayi memiliki kelainan atau mengalami stress (fetal distress),
misalnya terlihat pada denyut jantung yang lemah.
8