Anda di halaman 1dari 4

Gambar 6. Koarktasi dari aorta yang terkait dengan bentukan kosta.

(a, b) Tampak
frontal (a) dan tampakan frontal dari dekat (b) didapatkan dari radiografi dadapada lakilaki usia muda dengan hipertensi memperlihatkan figur dari angka tiga yang dibentuk oleh
dilatasi prestenotik dan postenotik dari aorta, dengan lekukan yang mengintervensi pada
tempat dari koarktasi dan dengan bentukan kosta bilateral yang disebabkan oleh tekanan
dari pembuluh darah interkosta. (c, d) Radiografi dada pada anak-anak (d sama dengan c
dengan tambahan bentukan angka 3 diatasnya) menunjukkan bentukan kosta yang jelas
walaupun dengan koarktasi yang kurang jelas. (e, f ) Tampakan oblique anterior kiri dari
dada, diperoleh dengan barium esofagografi (b sama dengan a dengan tambahan
bentukan angka 3 diatasnya), menunjukkan lekukan pada kontur esophageal yang
disebabkan oleh tekanan dari aorta yang ter-koarktasi.

Gambar 7. Koarktasi aorta terlokalisasi (postduktal atau tipe dewasa). Gambar diatas
menunjukkan konstriksi fokal dari aorta (1) tepat diantara arteri subklavia kiri (2) dan
ligamentum arteriosum (3). Kontur dari aorta terjadi deformasi yang diakibatkan oleh
dilatasi pre- dan poststenotik, dan arteri subklavia kiri dilatasi. 4 = left common carotid
artery, 5 = innominate artery, 6 = struktur jantung kanan, 7 = struktur jantung kiri, 8 =
arteri pulmonal.

Koarktasi dari aorta adalah hasil deformitas dari aortik media dan intima,
yang menyebabkan lipatan yang menonjol pada bagian posterior dari lumen aorta.
Deformitas ini khas sekali terjadi pada percabangan dekat dengan arkus aorta dan
aorta torakik descending. Lipatan dapat melebar dan menyebabkan penyempitan
eksentrik dari lumen di tingkat duktus atau sisipan anteromedial ligamentum
arteriosus. Penyempitan lumen lalu menghambat aliran darah dari ventrikel kiri.

Nekrosis kistik medial adalah kejadian yang umum terjadi pada tingkat koarktasi, dan
penebalan intima dan gangguan pada jaringan elastis sering terjadi pada bagian distal;
kondisi ini dapat menyebabkan aorta menjadi lebih mudah terkena endarteritis
infektif, diseksi intima, dan aneurisma.
Koarktasi dari aorta menyumbang 5%-10% dari lesi kardiak congenital dan
biasanya sporadik. Namun, hal ini terjadi sejalan dengan peningkatan frekuensi pada
pasien dengan sindrom Turner, dimana 20%-36% telah terinfeksi. Manifestasi klinis
bervariasi dari gagal jantung kongestif pada bayi hingga hipertensi dengan perbedaan
tekanan antara ekstrimitas atas dan bawah pada remaja.
Dua tanda klasik dari radiologi dengan koarktasi aorta adalah tanda figur dari
angka tiga dan tanda figur angka tiga yang terbalik. Segmen aortik yang dipengaruhi
oleh koarktasi memili bentuk yang menyerupai angka tiga pada bagian frontal dari
radiografi dada (Gambar 6a-6d). angka tiga tersebut terbentuk dari dilatasi dari arteri
subklavia kiri dan aorta proksimal hingga tempat terjadinya koarktasi, lekukan pada
tempat koarktasi, dan dilatasi dari aorta bagian distal hingga ke tempat terjadinya
koarktasi. Tanda ini terlihat pada 50%-66% dari orang dewasa dengan koarktasi aorta.
Tanda figur angka tiga terbalik, diobservasi pada tampakan oblique anterior kiri
selama barium esofagografi (Gambar 6e,6f).
Ada dua macam jenis dari koarktasi aorta: koarktasi yang terlokalisir dan
tubular hipoplasia. Koarktasi aorta terlokalisir, juga dikenal dengan postduktal atau
koarktasi tipe dewasa, adalah jenis yang paling umum. Dikarakteristikkan dengan
penyempitan fokal dari aorta, hampir selalu pada pada pusatnya terletak diantara
arteri subklavia kiri atau ligamentum arteriosum (Gambar 7). Deformitas dari kontur
eksternal dari aorta diikuti dengan dilatasi dari arteri subklavia kiri. Susunan yang
rumit dari pembuluh kolateral (termasuk collateral internal mammary, interkosta, dan
arteri epigastik superior) dibentuk untuk memotong koarktasi.
Pambuluh kolateral yang berdilatasi dan berliku-liku membentuk alur yang
dalam dibawah permukaan dari kosta (proses ini dikenal dengan bentukan kosta)
biasanya pada kosta ketiga atau empat hingga kosta kedelapan (Gambar 6c, 6d).
Sejak dua arteri interkosta pertama disuplai oleh cabang kostoservikal bukan oleh

aorta torakik descending, dua arteri interkosta pertama tidak bekerja sebagai jalur
kolateral, dan oleh karena itu kosta pertama dan kedua tidak terjadi bentukan. Aliran
paru normal kecuali jika dekompensasi pada ventricular kiri telah terjadi.
Hipoplasia tubular, yang juga dikenal dengan preduktal atau korktasi tipe
infantile, adalah penyebab nomor dua paling umum dari gagal jantung pada bayu baru
lahir. Pada koarktasi tipe ini, segmen aortik yang panjang melewati innominate artery
menyempit (Gambar 8). Abnormalitas ini dikombinasi dengan konstriksi fokal
superimpose sebelum tingkat duktus anteriosus. Tipe koartktasi aorta ini biasanya
dihubungkan dengan defek intrakardiak, terutama pada defek katup bikuspid atau
aortik.

Gambar 8. Hipoplasia tubular (korkasi aorta preduktal atau tipe infantil). Gambar diatas
menunjukkan konstriksi fokal dari aorta (1) terletak diatas dari duktus (2) dan segmen
yang panjang dan sempit dari cabang (3) setelah asal dari innominate artery (4). 5 = left
common carotid artery, 6 = arteri subklavia kiri, 7 = struktur jantung kanan, 8 = struktur
jantung kiri, 9 = arteri pulmonal.

Anda mungkin juga menyukai