Anda di halaman 1dari 82
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 'RERUBLIK INDONESIA. KESIMPULAN RAPAT KERJA BADAN ANGGARAN DPR RI DENGAN PEMERINTAH ‘YANG DIWAKILI OLEH MENTER! KEUANGAN RI DAN, MENTERI PPNIKEPALA BAPPENAS, SERTA GUBERNUR BANK INDONESIA DALAM RANGKA PEMBAHASAN RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN 2043 DAN PEMBICARAAN PENDAHULUAN PENYUSUNAN RAPBN TAHUN ANGGARAN 2013, Tanggal 29 Mei— 3 Jull 2012 PENDAHULUAN, Berdasarkan Pasal 25 Ayat (1) UU No26 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaen Pembangunan Nasional, Pasal 155 Ayat (2) UU No. 27 Tahun 2008 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) dinyatakan bahwa Rencana kerja Pemerintah (RKP) disusun oleh Pemerintah untuk dlbahas dan disepakat bersama dengan DPR Rl. Untuk itu, Pemerintah telah menyampaikan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) ‘Tahun 2018 pada pertengahan Bulan Mei 2012, guna dibahas bersama DPR Rl Selain itu, sesuai dengan amanat Pasal 157 Ayat (2) UU No. 27 Tahun 2009, tentang MD3, Pemerintah telsh menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN Tahun Anggaran 2013 kepada DPR RI pada tanggal 16 Mei 2012. cae Rega Poona DPR A tani 24 i202, Fatal teh mene paagan itp Pokeptk Nebo Tal eo Kergta Eton ae RAPBN Tah Araprn 209 999 san oh Ft eet ute 29 272 / aw fu tha” ‘Sesuai dengan UU No. 27 Tahun 2009 tentang MD3, Badan Anggaran bertugas Untuk metakukan Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan Penyusunan RAPN, eka Badan Anggaran DPR RI melakukan rapat kerja dengan Pemerintah e.g Menteri Keuangan den Menteri Perencanaan Pembangunan NasionaliKepala Bappenas, serta Guberur Bank Indonesia dalam rangka pembahasan RKP Tahun 2013 dan Pembicaraan Pendahuivan Penyusunan RAPBN Tahun ‘Anggaran 2013 pada tanggal 29 Mei 2012, 28 Juni 2012 dan 3 Juli 2012. ‘Agar pembahasen lebih efisien den efektif, maka dibentuk 4 (empat) panja dalam 2 (dua) tahapan.Tahap pertama adalah(1) Parja Asumsi Dasar, Kebiakan Fiskal, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan RAPBN Tahun Anggaren 2013,(2) anja Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Prioritas Anggaran Tahun 2013. PPanja tersebut melakukan tugasnya pada tanggal 11 - 14 Juni 2012, dan Tim Perumus Laporan masing-masing Panja pada tanggal 18 Juni 2012 dan 2 Jul 2012, Sedangkan tahap kedua adalah (1) Panja Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat, dan (2) Panja Transfer ke Daerah tanggal 19 - 21 Juni 2012, dan Tim Perumus Laporan masing-masing Panja pada tanggal 25 Juni 2012 dan 2 Jul 2012. Berkut Kesepakatan Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI dengan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam rangka Pembahasan RKP Tahun 2013 dan Pembicaraan Pendahuluan Penyusunan RAPBN Tahun Anggaran 2013 sebagai berikut KESEPAKATAN BADAN ANGGARAN DPR RI DAN. PEMERINTAH SERTA BANK INDONESIA, Badan Anggaran DPR RI dengan Pemerintah yang dlwakili Menteri Kevangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas, serta Gubemur Bank Indonesia menyepakati sebagai berkut Tena KP 2019 an stl aah / > Ime Ay “MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAG! PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT” ISU STRATEGIS DAN PRIORITAS Berdasarkan tema RKP 2013 serfa mempertimbangkan kapasitas sumber daya yang dimiiki, maka RKP 2013 ditekankan kepada penanganan isu-isu strategis sebagai berkut PENINGKATAN DAYA SAING 4) Peningkatan iki Investasi dan Usaha; 2) Percspatan Pembangunan Infiastuktur; 3) Peningkatan Pembangunan Industri di Betbagel Koridor Ekonomi: 4), Penciptaan Kesempatan Kerja Khususnya Tenaga Kerja Muda b. PENINGKATAN DAYA TAHAN EKONOMI 5) Peningkatan Ketshanan Pangan: Menuju Pencapaian Surplus Beras 10 Juta ton; 6). Peningkatan Rasio Elektrfkasi dan Konversi Energh ©. PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT 7), Peningkatan Pembangunan Sumber DayaManusia 8) Peroepatan Pengurangan Kemiskinan: Sinergi Klaster HV; 4, PEMANTAPAN STABILITAS SOSIAL POLITIK 8) PersiapanPemily 2014; 10) Perbaikan Kinerja Birokrasl dan Pemberantasan Korupsi; 11) Percepatan Pembangunan Minimum Essential Force. Selanjutnya isu strategie di stas dljabarkan ke dalam Rencana Aksi sesual dengan 11 Protas Nasional dan 3 Priortas Nasional Lainnya yang digariskan RPJMN 2010-2014, yaitu sebagai berikut Priortas Nasional 1. : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Prortas Nasional 2. : Pendidikan Priortas Nasional 3: Kesehatan Proritas Nasional 4: Penangguiangan Kemiskinan 3 fm af w Priortas Nasional 6 : lnrastruktur Prirtas Nasional 7 =: ikim Investasi dan ikiim Usaha Prortas Nasional 8: Energi PPrortas Nasional 9: Lingkungan Hidup dan Pengelolasn Bencana 0. Prioitas Nasional 10 : Daerah Testinggal, Terdepan, Terluar, dan Pascackontik 11, Priitas Nasional 11: Kebudayaan, Kreativtas dan Inovas! teknologl 42, Protitas Nasional Lainnya Bidang Politk, Hukum dan Keamanan 18, Prioritas Nasional Lainnya Bidang Perekonomian 14, Priortas Nasional Lainnya Bidang Kesejahteraan Rakyat PRIORITAS DALAM RKP TAHUN 2013 11 (sebelas) Priortas Nasional dan 3 (tiga) Privias Lainnya, yang disepakati adalah: Prioritas 4, Reformaei Birokrasi dan Tata Kelola Prioritas ini diarahkan untuk memantapkan tata Kelola pemerintahan yang lebih baik melalui ferobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum, transparan serta untuk ‘meningkatkan kualtas pelayanan publi di pusat dan di daerah. Sasaran + Meningkatnya implementasi tata Kelola pemerintahan pada seluruh instansi pemerintah melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat dan menjunjung tinggi hhukum yang beriaku, antara lain citandai dengan: meningkatnya kor IPK, meningkatnya kualtas laporan keuangan pusat dan dagrah, tersolesaikannya pelaksanaan Reformasi Birokrasi di tingkat KUL, meningkatnya pelaksanaan Reformas| Birokrasi di 30 GT; DAK KP Kabupaten/Kota:(t) engembangan sarana_ dan prasarana_perikanan ‘tangkap, (2) pengembangan sarana dan prasarana petkanan budidaya, (3) pengembangan sarena dan prasarana pengolahan, peningkatan muty dan pemasaran hasil perikanan, (4) pengembangen sarena ddan prasarana dasar di pesisr dan pulau-pulau Kec, (5) engembengan sarana dan prasarana_pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, (6) engembangan sarana dan prasarana_peryuluhan perikanan, dan (7) pengembangan sarana penyediaan data statistik Kelautan dan perkanan. @ fw 4 A (@) DAK Bidang Pertanian rah Kebijakan: mendukung pengembangan prasarana ddan serana air, pengembangan prasarana dan sarana Jahan, pembangunan dan rehabiltas! baal penyuluhan pertanian serta pengembangan lumbung pangan masyarakat dalam rangka peningkatan produksi bahan fpangan dalam negeri guna mendukung ketehanan pangan nasional Lingkup Keglatan:(1) Pengembangan Prasarsne dan Sarana Air, (2) Pengembangan Prasarana dan Sarana Lahan, (8) Pembangunan/Rehabiltasi balal penyuluhan pertanian kecamatan; dan (4) Pembangunan Lumbung Pangan masyarakat. (10) DAK ‘Arah Kel 1g Lingkungan Hidup kan: (1) Dipriortaskan untuk membantu Kabikota, dalam rangka mendanat Kegiatan untuk memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) a bidang lngkungen hidup yang merupakan urusan daerah, dan Uupaya pencegahan perubahan iklim, (2) Menunjang peroepatan penanganan masalah tingkungan hidup di caerah, (3) Memperkuat kapasias kelembagaanvnstiusi pengelolaan LH di daerah, (4) Mendorong penciptaan omitmen Pimpinan Daerah untuk memperbaki dan atau rmempertahankan kualtas lngkungan, (5) Mendorong pimpinan insitusi LH daerah untuk meningkatkan apasitas dan kineyja lembagenya, (6) Mendorong pengembangan orientasi pengellaan LH yang betbasis output dan outcome sebagal upaya pemecahan masala lingkungan, (7) Mendorong pencapaian indikator kinerja utama (KU) KabiKota, Provinsi dan KLH; dan (8) Mendorong peran Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) an Provinsi dalam pembinaan dan pengawasan ” “ fw £4 v pelaksanaan DAK Bidang LH di KabiKota guna ppeningkatan kinera DAK Bideng LH. Lingkup Kegiatan: (1) lat pemantayan dan pengawasan LH melalui kegiatan: pengadaan peralatan laboratorium (untuk laboratorium yang telah beroperasi) dan kendaraanoperasional pemantavan dan. pengawasan, (2) alat pengendalian pencemaran lingkungan melalui kegiatan : pembangunan IPAL UKM, IPAL Medik, IPAL Komunal dan unit pengolsh sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di fasilas umum, (3) keglatan pencegahan perubahan iklim melalui keglata: pembangunan taman hijau! Kehati dan instalasi biogas; ddan, (4) kegiatan perlindungan fungs!lingkungan melalui kegiatan: pembangunan sumur _resapanlbiopori, engolahan gulma, pencegah longsorfturap, embung, ddan penanaman pohon. (11) DAK Bidang Keluarga Berencana kan: mendukung kebjakan peningkatan fakses dan kualtas pelayanan KB yang merata, yang oars fom ome, can on tentang ea an) pneatan pepe en berbasis teknologi informasi bagi tenaga tini lapangan, ° fot ba Vv pembangunan gudang alaobat _kontrasepsi, (3) penyediaan serana dan prasarana penerangan KB kelling, pengadaan Pablic Adress dan KIE Kit, (4) Penyediaan Bina Keluarga Bala (BKB) Kit, (6) Pembangunan/Renovasi Balal Penyulunan KB tingkat Kecamatan. (12) DAK Bidang Kehutanan ‘rah Kebijakan: peri ‘Sungai (DAS) terutarma dl daerah hulu dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan daya dukung wilayah, mendukung komitmen Presiden dalam penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan uusaha sendiri dan sampai dengan 41% dengan tw bah (18) DAK Bidang Perumahan dan Permukiman ‘Aral Kebijakan: meningkatkan penyediaan Prasarana Saran dan Usiitas (PSU) perumahan dan kawasan pecmukiman dalam rangka menstimulan pembangunen perumahan dan permukiman bagi Masyarakat Berpenghasian Menengah_ dan Masyarakat Berpenghasian Rendah (MBM/R) di KabupateniKota termasuk kawasan tertinggal, rawan alr dan rawan santas Lingkup Kegiatan: membantu daerah dalam mendanai kebutuhan fiskinfastruktur perumahan dan permukirnan dalam rangka mencapai Stendar Pelayanan Minimum (SPL) meliput: (1) Penyediaan jaringan pipa air minum, (2) Sarana air imbah komunal, (3) Tempat Pengolahan ‘Sampah Terpadu (TPST), (4) Jaringan distibusilistrik, (8) Penerangan jalan unum. (19) DAK Bidang Keselamatan Transportasi Darat ‘rah Kebljakat terutama keselamatan bagi pengguna transportas! jalan meningkatkan kualltas pelayanan di provins}, Kabupatentkota guna menurunkan tingkst fatalitas (umiah Korban meninggal) akibat kecelakaan lalu lintas. secara bertahap sebesar 20% pada akhir tahun 2014 dan menurunkan korban luka-uka sebesar 150% hingga akhir tahun 2014. Lingkup Kegiatan:(1) pengadaan dan pemasangan fasiitas keselamatan transportasi darat; dan (2) ppengadaan dan pemasangan slat pengujian kKendareen bormotor. ee fom had Ww 4, Dana Otonomi Khusus dan Dana Penyesuaian 4) Dana Otonomi Khusus Pe ne ames Se ogee aster Se eee ee lentes = es —— Secale So tae ales ee rela ereiee oe ae Salers oon Seles = oa ———— - eee Se = Sears ae centers | = ww * Pu hey ‘Badan Anggaran DPR RI dan Pemerintah menyepaksti Dana tersebut dalam Tahun 2013 dengan ketentuan: + Guru PNSD yang belum mendapatkan tunjangan Profesi, diberkan tambahan penghasian sebesar Rp250,000,- (dua ratus ima putuh ribu rupiah); + Guru PNSD yang telah memilikisextikat pencldik dan memenuhl persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, diberikan Tunjangan Profesi Guru sebesar 1 (satu) kali gafi pokok PNS yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan. )_ Dane Bantuan Operasional Sekolah (BOS) + Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Sistom Pendidikan Nasional mengamenetkan agar Pemerntah menyelenggarakan Program Walib Belajar 8 (sembilan) tahun, + Dalam rangka melaksanakan program wajib belajar tersebut kepada daerahdialokasikan Bantuan COperasional Sekolah (BOS) untuk meringankan beban masyarakat tethadap pemblayaan pendidikan dalam rangka wallb belajar 9 tahun yang bermutu; + Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dltujukan terutama untuk stimulus bagi daerah dan bukan sebagel penggant dari kewallban daerah untuk menyediakan anggaran pendidikan dalam APBD bak untuk BOS Daerah (BOSDA) dan atau Bantuan Operasional Pendidikan; Penggunaan BOS agar tetap bersinergl dengan BOS Daerah (BOSDA) dan atau Bantuan Operasional ie 6 a b9 v ©) Dana Insentf Daerah: + Dana Insentif Daerah (DID): Dana yang digunakan dalam rangka peleksanean fungsi pendidikan yang dlalokasikan kepada daerah sebagai penghargaan atas, percapaian kinerja daerah di bidang pengelotaan euangankinerja pendidikan dan Kinerja_ ekonomi kesojahteraan; + Meningkatkan akurasi data dan penyempurnaan ebjakan pernitungan DID. 8). Dans Proyek Pemerintah Daerah dan Desentraisasl (P22): + Dana P2D2 dimaksudkan untuk — memperkuat traneparans|_ dan akuntabilias pelaksanaan DAK Kususnya bidang infrastrutur dengan melakukan perbaikan (reform) sistem monitoring dan evaluasi polaksanaan DAK; + Dana P202 diberikan kepada pemerintah daerah percontohan atas keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan infastruktur yang didanai melalui DAK dengan hasioutput yang sesual dengan krieria yang telah ditetapkan; + Dana P202 bertujuan untuk memiberikan penghargaan (coward) kepada daerah atas pelaksanaan DAK yang telah memenuhi standar kualtas output yang dtentukan dalam kurun waktu yang tepat Baden Arggeran DPR Ri dan Pemesish menyeraat Ansa terdopt dana etnias nuk wander Ke acon, mata death alan dololartan mela DAK tambshan pede iar inset tetera dengan dana. perdaning ans. dacsaan dengan kemamplon tounge der Pombatasan ob lent skan dakken dalam Parbshasan FUL APBN Tahun Anger 2018 ow” n gub dy F. KEBIJAKAN DEFISIT Kebjakan defistt anggaran tahun 2013 adalat menjaga kesinambungan fiskal serta mendukung pencapaian program-program pembangunan, maka ‘enggaren direncanakan tetap ekspansif dengan defi antara 1,3% - 1,0% terhadap PDB, Catatan Fraks! PD! Perjuangan mengusulkan defsit dalam RUU APBN 2013 sebesar 0%. KEBIJAKAN PEMBIAYAAN Kebljakan pembiayaan tahun 2013 adalah 4. Pembiayaan Utang ‘Menggunakan pinjaman luar negeri secara cermat, terutama untuk pembiayaan proyek, danprosesnya tanpa agenda politk dan persyaratan yang dapat dterima ‘Mempertahankan kebijakan nef negative flow pinjaman luat neger. Mengupayakan tercapainya rasio ulang terhadap PDB antara 21% 29% terhadap PDB pada akhir tahun 2013. Mengembangkan instrumen SBSN atau Sukuk Negara untuk pembiayaan infrastruktur, Mengupayakan fleksbillas pembiayaan utang melalui penggunaan instrumen utang dengan biaya yang relatif rendah dan risiko yang terkendall Melakukan Korversi surat utang Pemerintah dl BI yang Sidak dapat Giperdagangkan menjadi SBN yang dapat diperdagangkan untuk mendukung efisiensi pengelolaan monster dan pengembangan pasar keuangan dengan fetap memperhatixan Kepentingan untuk ‘menjaga ketahanan fiskal dan keschatan neraca Bl seria rambu- rambu perundang-undangan yang berlaku. w ” fu baw 9. _Dalam hal K/L akan menggunakan sumer pembiayaan yang bersifat tied foan, hendaknya dikonsultasikan terebih dahulu dengan Korisi teat Catatan: 1. Agar Pemerintah torus berupaya untuk tidak melakuken pinjaman yang bersift tied foan, 2. Fraks! PD! Perjuangan meminta agar Pemerintah tidak membust tang luar neger yang baru 2 Pengelolaan Penerusan PinjamaniSubsidiary Loan Agreement (sa) 2 Metakukan penerusan pinjaman secara selektif berdasarkan tujuan ppenggunaan yang cipriortaskan pada pembangunen infastuktr . Kebijaken pembiayaan melalui penerusan ppinjaman tahun 2013 kepada BUMN dan Pemda dipriortaskan untuk mendukung pembangunan Infrasiruktur terulama untuk energi, fasilitas pemblayaan infastruktur, transportasl, penanggulangan banjir dan air bersih. ©. Dalam rangka mengefisienkan biaya yang diimbulkan tethadap penarikan dan penyaluran penerusan pinjaman melalul 1) Percepatan proses pembahasan dan persetujuan temadap alokasi penerusan pinjaman. 2) Mempercepat penerbitan DIPA. 3) Merencanakan waktu penarikan pinjaman secara akurat 3. Pembiayaan Non-Utang ‘@. Pemanfaatan dana SAL untuk mengantisipasi kemungkinan tefiadinya krisis pasar SBN dan pemanfaatan

Anda mungkin juga menyukai