Anda di halaman 1dari 17

PENERAPAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

(Studi Kasus PT. GARUDA INDONESIA)


Yayan Fadlanza

14/374030/PEK/19646
Email : fadlanzayayan@gmail.com
Jurusan Magister Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

ABSTRAK
Teknologi Informasi merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam memenangi persaingan
antar perushaaan di era globalisasi saat ini, khususnya PT. Garuda Indoenesia sebagai salah
satu maskapai terbaik di dunia. Efisiensi dan efektifitas merupakan alasan dasar untuk
melakukan perbaikan dari sistem yang lama ke bentuk sistem yang lebih baik lagi. Untuk
menunjang proses bisnisnya, Garuda Indonesia membangun suatu Sistem Teknologi Informasi
yang terintegrasi satu dengan yang lain. Beberapa contoh implementasi Sistem Teknologi
Informasi Garuda Indonesia adalah penerapan CRM (Customer Relationship Manager), Eprocurement, E-commerce, dan ERP (Enterprise Resource Planning). Dengan konsep
penerapan Sistem Teknologi Informasi ini maka Garuda Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan akurasi, ketepatan waktu, dan standardisasi informasi di tingkat level fungsi
organisasi secara online dan real time.
Kata kunci : CRM, E-business, E-commerce, ERP (Enterprise Resource Planning), SAP

I.

PENDAHULUAN
Teknologi Informasi sangat luas digunakan dalam berbagai bidang usaha di Indonesia.

Teknologi Informasi menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam memenangi persaingan antar
perushaaan di era globalisasi saat ini. Kebutuhan untuk melakukan pertukaran informasi secara
cepat, tepat dan akurat telah membuat banyak perusahaan mencoba membuat sebuah sistem
yang dapat menyediakan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing
perusahaan. Efisiensi dan efektifitas merupakan alasan dasar untuk melakukan perbaikan dari
sistem yang lama ke bentuk sistem yang lebih baik lagi. Oleh karena itu diperlukan sebuah
sistem yang terintegrasi dan handal untuk untuk menyajikan informasi sehingga memudahkan
perusahaan dalam mengambil keputusan. Salah satu sistem informasi yang banyak digunakan
oleh perusahaan adalah ERP (Enterprise Resource Planning). ERP mengintegrasikan seluruh
unit fungsional dalam organisasi sehingga menjadi suatu sistem yang handal dan mampu
menjalankan proses bisnis secara real time. Selain itu ERP juga digunakan untuk
mengoptimalkan dan mengefisienkan setiap pertukaran informasi dan menyajikan informasi
1

di sebuah perusahaan. PT. Garuda Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang
menggunakan ERP dalam mempermudah proses bisnisnya sehingga dapat meningkatkan
kinerja perusaahaan. Salah satu ERP yang digunakan dalam proses bisnis PT. Garuda Indonesia
sejak tahun 2000 adalah software SAP (System, Analysis and Product Development). SAP yang
ada di PT. Garuda Indonesia juga didukung oleh ASAP (Accelerate System Application and
Product in Data Processing) untuk meningkatkan efisiensi dari sistem.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi


Sistem dalam suatu institusi pemerintah sangatlah penting, karena sistem sangatlah
menjunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil
maupun besar. Suatu sistem dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsuunsur yang terkait dalam sistem tersebut. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto, 2005). Sedangkan definisi
informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2005). Maka dapat diartikan bahwa Sistem Informasi
merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
(Jogiyanto, 2005).
2.2 Pengertian ERP (Enterprise Resource Planning)
Enterprise Resource Planning menurut Lee (2003) merupakan suatu metode bagi
industri dalam mengupayakan proses bisnis yang lebih efisien dengan membagi informasi di
dalam dan antar bisnis proses dan menjalankan bisnis secara elektronik. Enterprise Resource
Planning juga dapat diartikan sebagai sistem informasi yang mengintegrasikan dan
mengotomisasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun
distribusi perusahaan
Enterprise Resource Planning (ERP) dapat digambarkan sebagai :
1. Sekumpulan tools manajemen untuk peramalan (forecasting), perencanaan dan
penjadwalan pada perusahaan besar yang menyeimbangkan antara permintaan dan
persediaan.
2. Berisi kemampuan untuk menjembatani customer dan supplier dalam rantai pasok
yang lengkap (complete supply chain).
2

3. Penggunaan proses bisnis dan pengambilan keputusan (decision making) yang sudah
teruji dan menyediakan integrasi lintas fungsional dengan derajat tinggi, meliputi
penjualan, pemasaran, proses manufaktur, operasi, logistik, pembelian, keuangan,
pengembangan produk baru dan sumber daya manusia.
4. Memungkinkan untuk menjalankan bisnis yang dapat melayani konsumen dan
produktivitas dengan level tinggi, dengan biaya yang rendah dan inventori yang lebih
murah dan menyediakan dasar yang kuat untuk perdagangan secara elektronik (ecommerce).
5. Mampu mengembangkan perencanaan dan penjadwalan yang berkaitan dengan sumber
daya manusia, material, mesin, dll.

Gambar 2.1 Jenis SAP Dalam Perusahaan

Enterprise Resource Planning (ERP) sering disebut sebagai Back Office System yaitu
tidak adanya keterlibatan customer dalam sistem dan berbeda dengan Front Office System yang
melibatkan customer secara langsung seperti sistem e-Commerce, Customer Relationship
Management (CRM), e-Government. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan
perkembangan dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) yang juga merupakan hasil
pengembangan dari Material Requirement Planning (MRP). ERP biasanya terbagi atas modul
utama Operasi dan modul pendukung Finansial, Akunting dan Sumber Daya Manusia sebagai
berikut:
1. Modul Operasi
Terdiri atas General Logistic, Sales and Distribution, Materials Management, Logistic
Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production
Planning and Control, Project System, Environment Management
2. Modul Finansial dan Akunting
3

Terdiri atas General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment


Management, Treasury, Enterprise Controlling
3. Modul Sumber Daya Manusia
Terdiri atas Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training
and Event Management, Organizational Management, Travel Management
2.2.1 Peranan ERP (Enterprise Resource Planning)
ERP berfungsi untuk mengintegrasikan seluruh proses yang ada sehingga dapat
menjadi satu-satunya sumber informasi yang diperlukan dalam menjalankan operasional
perusahaan secara real time. ERP juga berfungsi sebagai pengawasan dan penyedia informasi
yang transparan dalam meningkatkan pelayanan kepada customer dan meningkatkan
persaingan pasar yang selalu berubah. Penerapan ERP banyak ditemukan pada industri
manufaktur. Penerapan ERP tersebut menggunakan berbagai aplikasi atau software ERP.
2.2.2 Kelebihan dan Kekurangan ERP
ERP memiliki kelebihan-kelebihan:
1. Adanya integrasi data keuangan yang dapat memudahkan pihak top management dalam
mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
2. Terjadinya standarisasi proses operasi melalui penerapan best practice sehingga terjadi
peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
3. Terjadinya standarisasi data dan informasi melalui keseragaman pelaporan yang sangat
berfungsi untuk perusahaan besar dengan

unit bisnis yang berbeda-beda untuk

kecepatan perolehan informasi dan menghindari redudansi data.


Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh ERP adalah kemungkinan terjadinya
ketidakkonsistenan data sebagai akibat sistem tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.
2.3 SAP (System, Analysis and Product Development)
SAP adalah singkatan dari System Analysis and Program Development atau dalam
bahasa Jerman merupakan singkatan dari Systemanalyse und Proggrammentwickling.
Ditemukan oleh Wellenreuther, Hopp, Hector, Plattner dan Tschira pada tahun 1972 yang
dalam perkembangannya pada tahun 1977 berganti menjadi System Analysis and Program
Development. Tahapan Evolusi ERP :

Tahap I Periode tahun 1960-an : Material Requirement Planning (MRP) merupakan


cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material

Tahap II Periode tahun 1970-an : Close-Loop MRP merupakan sederetan fungsi dan
tidak hanya terbatas pada MRP, terdiri atas alat bantu penyelesaian masalah prioritas
dan adanya rencana yang dapat diubah atau diganti jika diperlukan
4

Tahap III Periode tahun 1980-an : Manufacturing Resource Planning (MRP II)
merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu
perencanaaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari
kebutuhan yang diperlukan

Tahap IV Periode tahun 1990-an : Enterprise Resource Planning merupakan perluasan


dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi keuangan
dan meliputi lintas batas fungsi organisasi dan perusahaan dengan dilakukan secara
mudah.

Tahap V Perode tahun 2000-an : Extended ERP (ERP II) merupakan perkembangan
dari ERP yang diluncurkan tahun 2000 dan lebih kompleks dari ERP versi sebelumnya
SAP yang dikenal pada saat ini adalah sistem R/3-nya yang sudah teruji oleh

perusahaan-perusahaan dunia dan dalam menjalankan bisnisnya lebih dikenal dengan SAP R/3.
2.3.1 Modul-Modul SAP R/3
SAP R/3 sudah digunakan dihampir sebagian besar perusahaan-perusahaan kelas dunia
sebagai sistem untuk mendukung kegiatan bisnis. Modul-modul dari SAP yang lengkap dan
menyeluruh ini dapat mendukung proses bisnis pada perusahaan umumnya pada
manufacturing, retail, oil and gas, electricity, health care, pharmaceutical, banking, insurance,
telecommunications, transport, automotive, chemical, dan masih banyak lagi. Dalam
implementasi SAP tidak setiap perusahaan mengimplementasikan semua modul yang ada,
biasanya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, namun ada pula yang melihat kepada dana
yang tersedia, karena implementasi merupakan investasi berarti ada cost yang harus
dikeluarkan

Gambar 2.2 Modul ERP

2.3.2 Tahapan implementasi sistem dengan metodologi ASAP


Accelerated SAP (ASAP) adalah standar metodologi implementasi SAP dan dibangun
berdasarkan best practices bagaimana SAP diimplementasikan untuk pengguna SAP
diseluruh dunia. Metode ASAP dipakai untuk mempercepat waktu implementasi.
Gambar 2.3 Tahapan Implementasi ASAP

Metoda ASAP memiliki 6 tahap yaitu :

Project Preparation: Tahapan awal dari implementasi adalah persiapan dari proyek
dengan memulai pendefinisian kerangka kerja termasuk tim untuk membantu dalam
pelaksanaan proyek.

Business Blue Print: Garis besar bisnis yang akan diberlakukan dan seperti apa sistem
SAP yang akan dipakai.

Realization: pada fase ini, sistem telah selesai dilakukan konfigurasi , termasuk telah
dilakukan pengetesan. Termasuk juga telah dilakukannya pendefinisian data-data dan
persiapannya untukperpindahan ke sistem yang baru.

Final Preparation : Tahapan ini dengan melakukan integration testing, convertion


testing juga pelatihan kepada pemakai akhir

Go Live & Support : Tahapan dimana semua data sudah dipindahkan ke sistem yang
baru.

2.4 E-Business
Berikut ini definisi E-business menurut para ahli :

E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,
pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi,
komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter, 2002)

E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari
organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000).
6

Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi, dan
manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of
Management Information Systems: Organization and Technology in Networked
Enterprise. Prentice Hall)

2.5 Gambaran Umum Perusahaan


Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan milik negara Republik Indonesia. Garuda
Indonesia berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Selain berpusat di Jakarta, Garuda
Indonesia juga memiliki kantor perwakilan yang tersebar di hampir seluruh kota besar di
Indonesia dan juga beberapa kota di luar negeri. Garuda Indonesia melakukan penerbangan
komersial pertamanya pada 26 Januari 1949 yang saat itu bernama Indonesian Airways.
Pada 28 Desember 1949 perusahaan ini terdfaftar dengan nama dan logo Garuda Indonesia
Airways. Pada tahun 1950 Garuda Indonesia resmi terdaftar sebagai Perusahaan Negara.
Memasuki tahun 1980 Garuda Indonesia melakukan restrukturisasi berskala besar untuk
operasi dan armadanya. Di awal tahun 1990 Garuda Indonesia mengembangkan strategi
jangka panjang yang diaplikasikan hingga tahun 2000. Di tahun 2011, Garuda Indonesia
telah terdaftar menjadi perusahaan publik dan terdaftar dalam bursa efek Indonesia. Garuda
Indonesia memiliki visi : menjadi perushaan penerbangan yang andal dengan menawarkan
layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.
Sedangkan misi dari Garuda Indonesia adalah Sebagai perusahaan penerbangan pembawa
bendera Indonesia (flag carrier) Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia
guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang
professional.

III.

PEMBAHASAN

3.1 CRM (Customer Relationship Management) Manajemen Garuda Indonesia


Garuda Indonesia menerapkan sistem E-business mulai dari aplikasi untuk Customer
Relationship Management (CRM), hingga kedalam E-procurement untuk supply chain
managementnya, dan juga e-commerce pada partner relationship management. Aplikasi
CRM di PT. Gauda Indonesia sangat berkaitan dengan menyediakan sistem yang
terintegrasi antara sales, marketing dan service sebagai upaya meningkatkan pemahaman
terhadap pelanggan. Salah satu aplikasi dari CRM di Garuda Indonesia adalah adanya
frequent flyer pada website garuda yang berisi informasi-informasi terkini perusahaan yang
disediakan kepada para konsumen. Kegiatan yang berhubungan dengan CRM pada
perusahaan ini adalah dengan penggunaan sistem informasi (website) yang bisa diakses
7

oleh semua kalangan tanpa batas, mulai dari penyediaan informasi perusahaan, produk,
forum diskusi antara pelanggan dengan pihak manajemen sampai pada proses pemesanan.
Adapun cakupan dari sistem CRM Garuda Indonesia adalah sebagai berikut :

CVoMS (Customer Voice Management System)


Untuk meningkatkan kualitas penanganan pelanggan, penerapan service recovery
secara efektif, dan Garuda Indonesia dapat melakukan perbaikan strategis dengan
tepat.

Frontline System Cargo


Meningkatkan kepastian dan ketepatan waktu bisnis kargo dengan dukungan sistem
Teknologi Informasi

Baggage Reconciliation System (BRS)


Kesesuaian antara bagasi di checkin counter dan bagasi yang ada di pesawat
merupakan hal penting untuk menjamin pelanggan mendapatkan apa yang mereka
inginkan.

Contact and Account Management


Manajemen kontak dan akun pada PT. Garuda Indonesia dilakukan dengan penggunaan
database dalam website

Sales
Penjualan tiket Garuda Indonesia dilakukan via internet, berhubungan dengan
pelanggan (secara langsung maupun tidak) baik dalam skala personal maupun corporat.

Customer service and Support


Layanan dan dukungan untuk pelanggan juga telah disediakan oleh PT. Garuda
Indonesia yakni melaui forum diskusi pada website www.garuda-indonesia.com dan
call center Garuda Indonesia.

3.2 Penerapan E-Procurement


Untuk melakukan hubungan B2B (Business to Business), Garuda Indonesia
mengembangkan suatu sistem operasional dalam hal proses pengadaan yang menerapkan
e-procurement

system.

Garuda

Indonesia

memilih

para

pemasoknya

dengan

mempertimbangkan daya saing, fleksibilitas, dan inovasi yang dilakukan oleh pemasoknya
yang ada di dalam supplier database system yang dimiliki Garuda Indonesia. Eprocurement telah membantu Garuda Indonesia dalam menjalin kesepakatan kontrak,
meningkatkan komunikasi dengan pemasok terkait dengan proses pembelian, dan juga
membantu Garuda Indonesia dalam mengeliminasi eksternalitas yang bersifat negatif.
Website Garuda Indonesia yaitu garuda-indonesia.com menyediakan link ke Garuda
8

Indonesia e-procurement (www.eproc.garuda-indonesia.com). Dalam sius ini berisi


mengenai berita, pengadaan, pendaftaran pemasok, login, dan bagaimana cara
menghubungi perusahaan. Situs ini berisi informasi penting secara komprehensif seperti
kebijakan vendor, pertanyaan yang sering muncul dalam proses bisnis B2B, pendaftaran
vendor, dan kontak untuk online pengadaan.
3.3 Penerapan E-commerce
Garuda Indonesia menawarkan e-Commerce terpadu dengan 28 Customer Touch Point
yang memungkinkan Konsumen dari Garuda Indonesia dapat mendapatkan pelayanan
service secara online baik sebelum penerbangan (pre-fligth) dna setelah penerbangan (postflight). Adapun cakupan dari E-commerce Garuda Indonesia di dalam webnya
(www.garuda-indonesia.com) meliputi : Book Flight, Check In dan e-Ticketing, Show
Schedule and Tariff, e-Payment, dan Promotion.
3.4 Penerapan ERP (Enterprise Resource Planning)
PT. Garuda Indonesia menggunakan sistem ERP yang disebut dengan sistem SAP
R/3 untuk memberikan sistem yang reliable, consistent, online, dan real time bagi financial
business process owners. PT Garuda Indonesia telah membeli 1000 operational user
licences. Salah satu aplikasi SAP R/3 adalah di sub unit GMF (Garuda Maintenance
Facility) Aero Asia. User licence ini dapat digunakan untuk SAP modules/sub modules
adalah :

SD - Sales & Distribution : membantu meningkatkan efisiensi kegiatan


operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales,
shipping dan billing)

MM - Materials Management : membantu menjalankan proses pembelian


(procurement) dan pengelolaan inventory

PP - Production Planning : membantu proses perencanaan dan kontrol daripada


kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan.

QM - Quality Management : membantu mengecek kualitas proses-proses di


keseluruhan rantai logistik

PM - Plant Maintenance : suatu solusi untuk proses administrasi dan perbaikan


sistem secara teknis

HR - Human Resources Management : mengintegrasikan proses-proses HR


mulai dari aplikasi pendaftaran, administrasi pegawai, management waktu,
pembiayaan untuk perjalanan, sampai ke proses pembayaran gaji pegawai

FI - Financial Accounting : Mencakup standard accounting cash management


(treasury), general ledger dan konsolidasi untuk tujuan financial reporting.

CO Controlling : Mencakup cost accounting, mulai dari cost center


accounting, cost element accounting, dan analisa profitabilitas

AM - Asset Management : Membantu pengelolaan atas keseluruhan fixed


assets, meliputi proses asset accounting tradisional dan technical assets
management, sampai ke investment controlling

PS - Project System : Mengintegrasikan keseluruhan proses perencanaan


project, pengerjaan dan control

Tujuan dari PT. Garuda Indonesia menggunakan SAP/R3 adalah mendukung proses bisnis
di dalam garuda dengan :
-

Meningkatkan kualitas dan waktu informasi untuk perusahaan

Mendukung kebutuhan end user untuk processing financial transaction

Memberikan sistem yang online dan real time terhadap bisnis proses

Meningkatkan siklus approval dan control di dalam bisnis proses

PT. Garuda Indonesia diharpkan mendapatkan benefits sebagai berikut dengan menerapkan
sistem SAP/R3

Strategic benefits :
-

Garuda Indonesia siap menghadapi persaingan antar maskapai penerbangan

Manajemen Garuda Indonesia mempunyai informasi yang akurat.

Manajemen dapat mengendalikan proses bisnis Garuda Indonesia secara efisiem dan
cepat dengan data laporan keuangan yang lebih akurat

Financial benefits :
-

Sistem manajemen keuangan yang akurat dan transparan

Pengurangan biaya melalui cost center planning dan budgetary controls

Informasi yang lebih akurat dan mendetail untuk acquisition value, maintence cost,
dan break down costs

Business Process benefits :


-

Bisnis proses yang online

Meningkatkan customer management

Mengurangi paperwork

Information Management benefits :


-

Sistem Informasi dalam satu sistem yang tersentralisasi

10

Sistem Informasi yang terintegrasi dengan Human Resources, Material Management,


dan Production Planning

3.4.1 Implementasi Modul FI/CO (Financial Controlling)


Implementasi modul FI/CO di Garuda Indonesia bertujuan untuk menerapkan
penggunan yang optimal sesuai dengan standar integrasi SAP antara modul financial dan
modul cost acoounting, maka Garuda Indonesia melakukan implementasi Modul FI/CO
dengan tujuan :

Memberikan sistem informasi finasnsial terintegrasi yang akan digunakan


diseluruh cabang

Menyediakan automated interfaces

Memberikan peluang untuk meningkatkan fungsi sistem dalam tahapan


selanjutnya

Memperkenalkan integrasi, konsep real time, dan client server technology

Implementasi modul FI/CO di Garuda Indonesia merupakan kerjasama antara Garuda


SAP Project Team dengan tim konsultan dari Lufthansa Consulting GmbH dan Magnus
Management Consultant. Metodologi proyek yang digunakan oleh project team adalah magnus
methodology yang disebut juga Magian. Magian R/3 merupakan standar metode kerja milik
Magnus dalam mengimplementasi SAP R/3. ASAP methodology juga digunakan sebagai
referensi ketika melakuakn aktivitas authorisation dan data conversion.Cakupan implementasi
FI/CO daintaranya adalah :
-

Finance : fokus pada proses financial accounting dan external reporting yang
mancakup keseluruhan aktivitas yaitu general ledger, account payable, account
receivable, cash management dan asset accounting.

Controlling : focus pada management accounting dan internal reporting yang


mencakup keseluruhan aktivitas yaitu budgeting, controlling, dan allocation of
airline cost dan revenue.

3.4.2 Implementasi Modul Material Management


Modul SAP MM diimplementasikan untuk mendukung proses logistik selain juga
diintegrasikan antara proses financial dan logistic. Tujuan implementasi modul MM adalah :
-

Memfasilitasi manajemen opersional dengan up to date IT tools.

Meningkatkan proses logistik dalam procurement, inventory management, dan work


order controlling.

Meningkatkan efisiensi biaya dengan menggunakan integrasi SAP antara modul


FI/CO dan modul MM
11

Membangun dasar sebagai implementasi SAP Service Management (SM)

Modul SM dibagi menjadi dua modul utama yaitu : Plant Maintenance (PM) dan Sales
and Distribution (SD). SM dapat digunakan untuk mempercepat dan mengefektifkan proses
perawatan pesawat terbang konsumen eksternal. Bisnis proses logistik SAP MM didukung oleh
modul-modul SAP R/3 menggunakan Material Management (MM), Controlling (CO) dan
bagian kecil dari modil Plant Maintenance (PM). Cakupan fungsioanal proyek MM terdiri :
-

Purchasing : seluruh aktivitas yang berhubungan dengan pembelian spare part


pesawat terbang

Inventory Management : seluruh aktivitas yang berkaitan dengan good receipts, goods
issues, dan stock management material, dan juga tracking customer owned
components

Work Order Controlling : semua aktivitas yang berhubungan dengan perencanaan dan
pengendalian maintenance pesawat terbang.

3.4.3 Implementasi Modul Human Resources (HR)


Tujuan utama dari implementasi HR adalah meningkatkan proses bisnis yang
mencakup :

Meningkatkan efisiensi dan pengendalian HR

Meningkatkan ketepatan perencanaan, pengendalian dan analisis atas HR staff


cost di organisasi garuda

Menyedialan master data yang stabil untuk implementasi modul HR Personel


Development

ESS (Employee Self Service) merupakan sistem yang dirancang untuk membantu
karyawan Garuda untuk menampilkan data mereka sendiri dalam sistem SAP. Untuk
mengakses data dapat dilakukan melalui internet brower. Cakupan implementasi modul
HR diantaranya adalah :

Organizational Management : mencakup struktur organisasi dengan


menciptakan informasi yang memungkinkan user untuk lebih proaktif dalam
merencanakan kebutuhan sumber daya manusia.

Employee Administration : menangani keseluruhan administrasi yang


dibutuhkan meliputi hiring, promototion, transfer resignation, retirement dan
termination

Time Management : menangani keseluruhan proses HR yang berhubungan


dengan pencatatan dan evaluasi dari waktu pekerja meliputi : employee leave,

12

overtime, absences dan attendance. Data time dapat diintegrasikan dengan SAP
modul lainnya dan kemudian dapat diproses melalui payroll accounting.

Shift Scheduling : mencakup shift planning, rostering dan reporting.


Gambar 3.1 Flow diagram Employee Self Service

3.5 Rencana Pengembangan IT di Garuda Indonesia


Garuda Indonesia berusaha menciptakan teknologi informasi sebagai mesin penggerak
bagi peningkatan dan pertumbuhan bisnis Garuda Indonesia seluruhnya ditujukan untuk
mendukung pencapaian sebagai berikut:
1. Memilih sistem TI yang dinamis dan mempunyai kemampuan yang terbaik di kelasnya
untuk digunakan pada fungsi-fungsi yang membutuhkan kemampuan diferensiasi
kompetitif, sedangkan fungsi lainnya menggunakan sistem terintegrasi melalui
platform yang telah terbukti andal dan tidak perlu kustomisasi.
2. Mengembangkan arsitektur IT yang luwes dan dapat digunakan kembali, serta
memberikan seamless access bagi calon penumpang.
3. Mengembangkan arsitektur IT yang dapat menjamin kerahasiaan data Perseroan,
dengan menerapkan protokol, proses dan perangkat keamanan yang sesuai.
4. Menerapkan proses dan praktik terbaik, serta konsisten dengan penggunaan sistem
yang terbaik.
5. . Melakukan integrasi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem.
6. Memanfaatkan infrastruktur yang memiliki bandwidth, tingkat keamanan, dan
kontinuitas bisnis terjamin.
7. Melaksanakan proyek dan menyediakan layanan TI yang sesuai standar industri
dengan dukungan mitra TI terpercaya untuk menjamin ketepatan waktu dan efektivitas.

13

Garuda Indonesaia berusaha menciptakan Integrasi informasi antar maskapai anggota


SkyTeam sangat diperlukan sebagai persyaratan wajib dalam rangka menjadi anggota
SkyTeam. Kaitannya dengan integrasi informasi, Garuda Indonesia menyiapkan Passenger
Service System (PSS) yang digunakan agar memenuhi persyaratan untuk bergabung dengan
aliansi SkyTeam seperti kemampuan menampilkan informasi dari seluruh maskapai anggota
SkyTeam, inter-airline electronic ticketing, inter-airline through check-in, staff travel. Dalam
hal kepatuhan aspek security, Garuda Indonesia menerapkan Demilitary Zone (DMZ) dan
jaringan/system hardening beserta tata kelola security yang mengacu pada standard
Information Security Management System (ISMS) ISO27001.

IV.

KESIMPULAN

Berdasarkan penggunaan Sistem Teknologi Informasi yang ada di PT. Garuda Indonesia diatas
maka dapat disimpulkan :
1. PT. Garuda Indonesia menerapkan beberapa Sistem Teknologi Informasi yang
terintergrasi antar satu dengan yang lain meliputi diantaranya adalah Customer
Relationship Management, E-business, E-commerce, dan juga ERP (Enterprise
Resorce Planning).
2. Penerapan CRM (Customer Relationship Management) di Garuda sudah mencakup
keseluruhan aspek yang terintegrasi dengan kebutuhan konsumen dalam hal layanan
penerbangan.
3. E-Commerce dalam website Garuda Indonesia menyediakan layanan yang sangat
lengkap mulai dari informasi, reservasi, check in dan juga pembayaran secara online
4. E-Procurement sangat membantu Garuda Indonesia dalam mewujudkan suatu sistem
informasi yang transparan dan juga terintegrasi dengan fungsi organisasi lain dan
memudahkan Garuda Indonesia dalam hubungan dengan stakeholder lain.
5. Garuda Indonesia menerapkan ERP (Enterprise Resource Planning)dengan bantuan
software SAP yang terintegrasi antar modul di level fungsi organisasi yang mencakup
Financial and Accounting, Material management, dan juga Human Resource
6. Dengan menerapkan Sistem Teknologi Informasi yang terintegrasi maka Garuda
Indonesia dapat mewujudkan sebuah sistem yang dapat menyediakan informasi yang
real time, online, dan akurat.

14

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Steven, Alter. 2002. Information System : Foundation of E-business, London : Prentice Hall
Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill
Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of Management Information
Systems: Organization and Technology in Networked Enterprise. Prentice Hall
Laporan Tahunan 2013. Garuda Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2014. Garuda Indonesia Tbk
www.Garuda-Indoenesia.com diakses pada tanggal 30 Juni 2015
www.sap.com diakses tanggal 24 Juni 2015

15

16

17

Anda mungkin juga menyukai