Oleh:
Fakultas Hukum
UNIVERSITAS JAMBI
Sosiologi Hukum
1. Definisi Sosiologi Hukum
Definisi Sosiologi menurut Soerjono Soekanto adalah ilmu yang
memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum
dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
Hukum menurut Utrecht adalah Himpunan petunjuk hidup perintah
dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang
seharusnya ditaati oleh seluruh anggota masyarakat oleh karena itu
pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh
pemerintah/penguasa itu.
Menurut Soerjono Soekanto, sosiologi hukum merupakan suatu
cabang ilmu pengetahuan yang antara lain meneliti, mengapa manusia
patuh pada hukum, dan mengapa dia gagal untuk mentaati hukum tersebut
serta faktor-faktor sosial lain yang mempengaruhinya (Pokok-Pokok Sosiologi
hukum).
Menurut David N. Schif, sosiologi hukum adalah studi sosiologi
terhadap fenomena-fenomena hukum yang spesifik yaitu yang berkaitan
dengan masalah legal relation, juga proses interaksional dan organizational
socialization, typikasi, abolisasi dan konstruksi sosial.
Menurut Brade Meyer:
Sociology of the law Menjadikan hukum sebagai alat pusat
penelitian secara sosiologis yakni sama halnya bagaimana sosiologi
meneliti suatu kelompok kecil lainnya. Tujuan penelitian adalah
selain untuk menggambarkan betapa penting arti hukum bagi
masyarakat luas juga untuk menggambarkan proses internalnya
hukum.
Sociology in the law Untuk memudahkan fungsi hukumnya,
pelaksanaan fungsi hukum dengan dibantu oleh pengetahuanatau
ilmu sosial pada alat-alat hukumnya.
Gejala sosial lainnya Sosiologi bukan hanya saja mempersoalkan
penelitian secara normatif (dassollen) saja tetapi juga mempersoalkan
Teori
ini
menekankan
kepada
keteraturan
dan
borjuis. Antara kedua kelompok ini selalu terjadi konflik. Marx melihat
masyarakat manusia sebagai sebuah proses perkembangan yang akan
menyudahi konflik melalui konflik.
C. Teori Interaksi Simbolik / Simbolic Interaction Theory
Teori ini dikemukakan oleh George Herbert Mead yang dipengaruhi
oleh filosofi sosiolog Max Weber.
Salah satu pandangan Weber yang dianggap relevan dengan pemikiran
Mead, bahwa tindakan sosial bermakna jauh, berdasarkan makna
subyektifnya
yang
diberikan
individu-individu.
Tindakan
itu
khususnya
pada
tingkat
kenyataan
sosial
antarpribadi
(interpersonal).
Teori ini dikemukakan oleh Homans dan Blau. Homans dalam
analisanya berpegang pada keharusan menggunakan prinsip-prinsip
psikologi individu untuk menjelaskan perilaku sosial daripada hanya
sekedar menggambarkannya. Akan tetapi, Blau di lain pihak berusaha
beranjak dari tingkat pertukaran antarpribadi di tingkat mikro, ke tingkat
yang lebih makro yaitu struktur sosial. Ia berusaha untuk menunjukkan
bagaimana struktur sosial yang lebih besar itu muncul dari proses-proses
pertukaran dasar.
berjalan dengan baik dan mana yang tidak. Hasil dari penganalisaan itu,
kemudian
dapat
dijadikan
dasar
dalam
pengembangan
ataupun
atau
yang
dikenal
dengan
istilah
tinjauan
empiris.
tidak
efektifnya
suatu
penerapan
Hukum
dalam
atau apakah
hukum
tentang
bagaimana
manusia
akan
dapat
aliran
yang
mendorong
tumbuh
dan
berkembangnya
2) Ilmu hukum
Ilmu hukum yang menyatakan bahwa hukum itu adalah gejala sosial
merupakan pendukung Ilmu Sosiologi Hukum.
dan
hakim
merujuk
pada
kitab
suci,
kebijaksanaan-
hukum.
Pengendalian
sosial
adalah
suatu
cara
untuk
wibawa
Notohamidjoyo,
hukum
diantaranya
seperti
disebabkan
yang
diutarakan
karena
hukum
O.
tidak
semestinya,
pejabat-pejabat
hukum
yang
tidak
sadar
akan