Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A.
I. Pengertian pankreatitis akut adalah inflamasi pankreas yang merupakan
penyakit serius dengan intensitasnya dimulai dari kelainan yang relatif ringan
sampai berat.
II. Etiologi
-
III. Patofisiologi
Pankreatitis akut terjadi akibat proses tercemarnya organ pankreas oleh enzim
tripsin atau pada pasien dengan batu empedu memasuki ductus koledokus dan
terperangkap dalam saluran ini pada ampula vater. Hal ini dapat menyebabkan
aliran balik getah empedu dari ductus koledokus keladalm duktus pankreaticus
dan dapat mengaktifkan enzim-enzim yang kuat dalam pankreas.
Dalam keadaan normal, enzim-enzim ini dapat berada dalam bentuk inaktif
sampai getah pankreas mencapai lumen duo denum. Apabila terjadi spasme dan
aedema pada ampula vater, yang terjadi akibat duodenitis, kemungkinan dapat
menimbulkan pankreatitis.
IV. Mortalitas (kematian)
Pada pankreatitis, tingkat kematian cukup tinggi, 10% akibat terjadinya shock,
anoksia, hipotensi, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Pankreatitis akut dapat sembuh total atau kambuh kembali tanpa kerusakan
yang permanen, atau dapat berlanjut ke oankreas kronis.
V. Klasifikasi
1. Pankreatitis interstisialis atau edematous adalah pankreatitis relatif ringan
yang dapat sembuh seutuhnya tetapi dapat cepat menjadi fatal serta tidak
responsif terhadap berbagai macam terapi. Adaya edema dengan inflamasi yang
terbatas pada pankreas merupakan kejadian utama pankreatitis.
2. Pankreatitis Hemoragik akut
-
Mortalitas 30%
Evaluasi diagnostik
-
Penatalaksanaan
-
TPN terapi yang utama, terutama pasien yang keadaan umumnya buruk
akibat stress metabolik yang menjalar pada pankreas.
Pemasangan NGT dan suction untuk meredakan gejala mual dan muntah,
mengurangi distensi abdomen, mengeluarkan asam hidroklorida agar
asam tidak kembali mengalir kedalam deodenum serta stimulasi pankreas.
Preparatsi metdin untuk menurunkan sekresi asam hidroklorida.
Perawatan intensif untuk koreksi kehilangan cairan serta darah dan kadar
albumen yang rendah diperlukan untuk mempertahankan volume cairan
serta mencegah gagal ginjal akut.
Pemantauan hemodinamika dari gas darah arteri untuk mendeteksi tandatanda dini dari komplikasi.
Pemberian antibiotik jika terjadi infeksi.
Insulin,bila ada hiperglekemia yang hebat.
Kadang dilakukan bilaspetironium.
Perawatan respiratorius untuk mencegah terjadinya resiko epusipleura,
ateklasis.
Intervensi bedah untuk pengangkatan jaringan yang neukrotik.
Drainase bilier untuk drainase ekstrenal.
Gantu balutan setiap 2-3 hari sekali untuk menghilangkan neukrotik.
Untuk pasien akut, pemberian antacid, makan melalui oral yang rendah
lemak dan pemberian protein secara bertahap.
Tidak boleh ada kafein dan alkohol dalam makanan pasien.
Jika terjadi serangan pada saat pemberian preparat diuritik tiazida, gluko
kortikoid harus dihentikan.
Pemeriksaan USG dan sinar merupakan tindak lanjut untuk mengetahui
apakah pankreatitis sudah membaik atau untuk mengkaji adanya stress.
B. Proses keperawatan
I. Pengkajian
-
Implementasi keperawatan
-
Evaluasi keperawatan
-
Implementasi keperawatan
-
Evaluasi keperawatan
-
Implementasi keperawatan
-
Evaluasi
-
Implementasi
-
Evaluasi keperawatan
-
Implementasi keperawatan
-
Evaluasi keperawatan
-
6. Gangguan integritas kulit berdampak status nutrisi yang jelek dan tirah
baring yang lama yang ditandai denganadanya ulcus dikubutus.
Intervensi keperawatan bertujuan agar integritas kulit membaik.
-
Implementasi keperawatn
-
Evaluasi keperawatan
-