Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
REVIEW JURNAL
LAND REHABILITATION METHODS BASED ON THE REFUSE
INPUT : LOKAL PRACTISES OF HAUSA FARMERS AND
APPLICATION OF INDIGENOUS KNOWLEGDE IN THE
SAHELIAN NIGER
PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBER DAYA
OLEH
ENDAH KARTIKA SUSANTI
YUSTANI LELUNO
YULIET TITA
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan review jurnal berjudul
LAND
Palangka Raya,
November 2015
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
1. LATAR BELAKANG ............................................................................... 1
2. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................ 3
3. LOKASI PENELITIAN ............................................................................. 4
4. METODE PENELITIAN ........................................................................... 4
5. HASIL PENELITIAN .............................................................................. 10
6. KESIMPULAN ......................................................................................... 16
ii
Judul Jurnal
Jurnal
Pedologist (2012)
Tahun
2012
Penulis
Shuichi Oyama
Graduate School of Asian and African Area Studies, Kyoto University
1. LATAR BELAKANG
dan
mengurangi
tekanan
pada
hutan
alam
yang
ada,
(4)
musiman)
(2)
Stabilisasi
bukit
pasir
dan
pemulihan
2. TUJUAN PENELITIAN
petani
Hausa
untuk
mengatasi
masalah
degradasi
lahan
b.
c.
d.
3. LOKASI PENELITIAN
4. METODE PENELITIAN
Penelitian ini berlangsung selama 3 tahun yaitu sejak bulan Agustus 2008
sampai dengan November 2011 pada lahan yang telah terdegradasi seluas 45 x
50 meter dengan kemiringan lahan sebesar 30 arah timur ke barat. Pada area
penelitian tersebut disiapkan 5 plot dengan ukuran masing-masing 4 x 30 meter
dengan rincian :
Plot 3, berisi 1.200 kg hasil Masukan Sampah (refuse input) (10 kg/m2)
Plot 4, berisi 2.400 kg hasil Masukan Sampah (refuse input) (20 kg/m2)
Plot 5, berisi 5.400 kg hasil Masukan Sampah (refuse input) (45 kg/m2)
Isian Masukan Sampah (refuse input) tersebut diangkut dengan traktor dari
Gambar 1. Lima Plot percobaan: (a) Plot 1 (no refuse), (b) Plot 2 (5 kg/m2), (c) Plot
3 (10 kg/m2), (d) Plot 4 (20 kg/m2), (e) Plot 5 (45 kg/m2)
5. HASIL PENELITIAN
0 - 5 cm ( foko)
10 - 30 cm (foko)
(3,00 kg/ha) hanya terlihat pada tahun kedua saja. Pada tahun ke tiga hanya
terdapat 3 species dengan berat 535 g (44,58 kg/ha) seperti Z. glochiata (36.92
kg/ha), B. Radiata dan B. stachydea (5.83 kg/ha), serta Balanites aegyptiaca
(1.83 kg/ha).
Plot 4 diberi masukan sampah sebanyak 24.000 kg (20 kg/m2) memiliki
banyak spesies tanaman yang tumbuh. Setelah satu tahun, terdapat 35 spesies
dengan berat 59.547 g (4962,25 kg /ha). Spesies tanaman dominan yang millet
mutiara (P. gluacum) seberat 4.257,17 kg/ha, Hibiscus sabdariffa (225,50 kg /
ha), dan B. radiata dan B. stachydea (166,08 kg/ha). Setelah dua tahun terdapat
17 spesies dengan berat 37.903 g (3.158,58 kg/ha). Berat mutiara millet
menurun menjadi 0,6% dari total di 18,33 kg/ha. Spesies tanaman yang
dominan adalah B. radiata dan B. stachydea (1.235,83 kg/ha), H. bdariffa
(785,25 kg/ha), dan Indigofera prieureana (595,83 kg/ha). Lima spesies yaitu
B. aegyptiaca, Ipomoea vegan, Z. glochidiata, dan dua spesies yang tidak
diketahu baru berkecambah setelah dua tahun. Setelah tiga tahun, spesies
tanaman tersisa 16 spesies dengan berat 15.674 g (1.306,17 kg/ha). Di
antaranya yang dominan yaitu B. radiata dan B. stachydea (714,25 kg/ha),
Schizachyrium exile (231,25 kg/ha), I. priureana (173,50 kg/ha). Enam spesies
tanaman (Cassia obtusifolia, Indigofera astragalina, Aristida mutabilis,
Pennisetum pedicellatum, Gymnospria senegalensis, satu tidak diketahui) baru
berkecambah setelah tiga tahun.
Plot 5 diberi masukan sampah sebanyak 5.400 kg (45 kg/m2) terdapat
17 spesies tanaman dengan berat total 43.847 g (3.653,92 kg/ha) setelah satu
tahun. Di antaranya, millet mutiara (3.496,42kg / ha), S. exile (51,00 kg/ha)
dan B. radiata dan B. stachydea (38,08 kg/ha). Dua tahun kemudian, spesies
tanaman dihitung dan terdapat 18 spesies dengan berat 10.800 g (900.00
kg/ha). Berat mutiara millet menurun menjadi 7,2% dari total berat 64,58 kg /
ha. Spesies tanaman yang dominan adalah I. preuriana (370,83 kg/ha), B.
radiata dan B. stachydea (128,50 kg/ha), dan S. exile (83,75 kg/ha). Sembilan
spesies hanya terlihat setelah dua tahun yaitu I. preuriana, G. gynandra, D.
dengan
penggembala
Fulbe
dan
petani
Hausa
Plot 1 tidak diisi dengan Masukan Sampah (refuse input) sama sekali.
Kategori kekerasan tanahnya adalah very hard, bersifat asam kuat dengan
pH 4,5 dan EC rendah yaitu 41 88 S/cm, berisi sedikit kandungan
garam, nitrogen, karbon dan fosfat. Sehingga tidak sesuai sebagai media
bagi tanaman.
Plot 2 berisi Masukan Sampah (refuse input) dengan ketebalan 0,5 1 cm.
Setelah 7 bulan kemudian, tanah berisi beberapa kandungan organik dan
10
Plot 3 berisi Masukan Sampah (refuse input) dengan ketebalan 1,5 cm.
Setelah 7 bulan kemudian, tanah berisi kandungan organik, kandungan
mineral garam, nitrogen, karbon dan fosfat yang tinggi. Tanah bersifat
netral dengan pH 6,9. Tetapi setelah 2 tahun kemudian, terlihat penurunan
kandungan organik dan degradasi lahan pun berlanjut.
11
12
E. Diskusi
1) Filosofi penggunaan Masukan Sampah urban (refuse input) untuk
rehabilitasi lahan dan sistim pemeliharaan lahan
Ada perbedaan pendapat antara para ilmuwan dan para petani mengenai
keuntungan dari penggunaan bahan organik dan ide menggunakan
sampah perkotaan (urban) oleh petani Hausa dalam rehabilitasi lahan.
Perlu diketahui bahwa Hausa berada di area dengan iklim semiarid yang
mempunyai iklim kering dan curah hujan yang tidak menentu sekitar 700
mm pertahun. Masyarakat Hausa menyadari bahwa ladang mereka rentan
terhadap degradasi lahan dan tidak berdiam diri menghadapi kondisi yang
parah. Saat mereka menyadari kesuburan tanah menurun, mereka
kemudian melakukan perjanjian dengan penggembala Fulbe dan
13
pertumbuhan
penduduk
dan
pembangunan
yang
tinggi
bahwa
permasalahan
terletak
pada
adanya
14
menahan tanah dari tiupan angin lebih lama dibandingkan bahan organik.
Selanjutnya Penulis mempertimbangkan efek dari aktivitas rayap (2) yang
disebabkan oleh masukan sampah yang menghasilkan perlindungan bagi
bahan organik yang terkosentrasi dan rayap juga meningkatkan sejumlah
kecil bahan lanau dan lempung dan mencampurnya dengan pasir yang
tertiup angin. Lubang kecil (3) yang dihasilkan rayap membuat air hujan
dapat masuk dan mengisi lapisan-lapisan sedimen tanah dan terbentuk
struktur aggregat tanah (4) yang menghasilkan gundukan-gundukan yang
porous dan menjadi media bagi akar tanaman, serta mengandung oksigen
dan lembab sehingga tanaman dapat tumbuh. Sampah urban dan kotoran
ternak bersifat netral sampai basa (5) dan dapat menertalkan keasaman
tanah yang mengalami degradasi, menambah nutrisi pada tanah (6) dan
sampah urban mengandung banyak benih dari bahan yang dapat dimakan
(7) termasuk Pearl millet, Hibiscus subdarefa, Balanites egyptiaca, and
tumbuhan yang digunakan sebagai pakan ternak.
Gambar 3. Tujuh efek dari masukan sampah perkotaan dalam upaya rehabilitasi
tanah dan penggurunan ( desertification).
15
6. KESIMPULAN
Jurnal ini menggambarkan secara detil hasil percobaan selama 3 tahun untuk
mengidentifikasi perubahan tanah dan regenerasi tanaman yang tumbuh.
Percobaan memperlihatkan bahwa sampah urban dapat digunakan untuk
mempersiapkan tanah untuk selanjutnya digunakan sebagai ladang millet
(Jawawut). Namun tanah dan pertumbuhan tanaman dapat menjadi buruk setelah
beberapa tahun berikutnya karena penipisan sumber hara melalui aktivitas rayap,
penggembalaan oleh manusia dan erosi baik oleh air dan angin, sehingga untuk
menjaga produktivitas tanaman dan kualitas tanah diperlukan masukan sampah
yang terus menerus untuk mengimbangi penipisan nutrisi tanah.
16