Anda di halaman 1dari 7

DEFINISI

Gangren adalah kematian jaringan, biasanya berhubungan dengan berhentinya


aliran darah ke daerah yang terkena.
Ganggren adalah akibat dari kematian sel dalam jumlah besar, ganggren dapat
diklasifikasikan sebagai kering atau basah. Ganggren kering meluas secara lambat
dengan hanya sedikit gejala, ganggren kering serimh dijumpai di ekstremitas
umumnya terjadi akibat hipoksia lama. Gangren basah adalah suatu daerah dimana
terdapat jaringan mati yang cepat peluasannya, sering ditemukan di oragan-organ
dalam, dan berkaitan dengan infasi bakteri kedalam jaringan yang mati tersebut.
Ganggren ini menimbulkan bau yang kuat dan biasanya disertai oleh manifestasi
sistemik.Ganggren basah dapat timbul dari ganggren kering.

Ganggren gas adalah jenis ganggren khusus yang terjadi sebagai respon terhadap
infeksi jaringan oleh suatu jenis bakteri aerob yang di sebut klostridium ganggren
jenis ini paling sering terjadi setelah trauma, ganggren gas cepat meluas ke
jaringan di sekitarnya sebagai akibat di keluarkan nya toksin-toksin oleh bakteri
yang membunuh sel-sel di sekitarnya. Sel-sel otot sangat rentan terhadap toksin ini
dan apabila terkena akan mengeluarkan gas hydrogen sulfide yang khas, ganggren
jenis ini dapat mematikan.

Ganggren diabetik di temukan pada sekitar 4% di Indonesia, ganggren diabetic


merupakan dampak jangka lama arterios kleropis dan emboli thrombus kecil.
Infeksi dan luka sukar sembuh dan mudah mengalami nekrosis.
1.
Angiopati arteriol yang menyebabkan perfusi jaringan kaki kurang baik
sehingga mekarisme radang jadi tidak efektif
2.

Lingkungan gula darah yang subur untuk perkembangan bakteri pathogen

3.
Terbukanya pintas arteri-vena di sukkutif, aliran nutriyen akan memimtas
tempat infeksi

Kaki diabetik adalah kaki yang perfusi jaringannya kurang baik karena
angiopati dan neuropati selain itu terdapat pintas arteri-vena di ruang subkutis
sehingga kaki tampak merah dan mungkin panas tetapi perdarahan kaki tetap
kurang.

PENYEBAB
Gas gangren terjadi akibat infeksi oleh bakteri klostridium, yang merupakan
Bakteri an-aerob (tumbuh bila tidak ada oksigen). Selama pertumbuhannya,
klostridium menghasilkan gas,sehingga infeksinya disebut gas gangren.
Gas gangren biasanya terjadi di bagian tubuh yang mengalami cedera atau pada
luka operasi.
Sekitar 30% kasus terjadi secara spontan.
Bakteri klostridium menghasilkan berbagai racun, 4 diantaranya (alfa, beta,
epsilon, iota) menyebabkan gejala-gejala yang bisa berakibat fatal.
Selain itu, terjadi kematian jaringan (nekrosis), penghancuran sel darah
(hemolisis), vasokonstriksi dan kebocoran pembuluh darah.
Racun tersebut menyebabkan penghancuran jaringan lokal dan gejala-gejala
sistemik.

PATOFISIOLOGI
Terjadinya masalah kaki diawali adanya hiperglikemia pada penyandang DM yang
menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. Neuropati,
baik neuropati sensorik maupun motorik dan autonomik akan mengakibatkan
berbagai perubahan pada kulit dan otot yang kemudian menyebabkan terjadinya
perubahan distribusi tekanan pada telapak kaki dan selanjutnya akan mempermuda
terjadinya ulkus. Adanya kerentanan terhadap infeksi menyebabkan infeksi mudah
merebak menjadi infeksi yang luas. Faktor aliran darah yang kurang juga akan
lebih lanjut menambah rumitnya pengelolaan kaki diabetes
GEJALA

Angiopati
- Perdarahan jaringan marginal
Neropati
- Porulisis otot kaki
- Rasa mati
- Gangguan saraf otonom
Trauma

Peradangan pada daerah yang terinfeksi berawal sebagai pembengkakan jaringan


berwarna pucat atau merah kecoklatan yang terasa sangat nyeri.
Gas di dalam jaringan bisa dirasakan jika jari tangan menekan daerah
pembengkakan tersebut.
Infeksi klostridium juga menyebabkan kulit teraba hangat dan bengkak.
Infeksi bisa menyebar luas di bawah kulit, sering membentuk bula (lepuhan besar
berisi cairan). Cairannya berwarna coklat dan berbau busuk.
Gejala sistemik muncul pada awal terjadinya infeksi, berupa demam, berkeringat
dan kecemasan.
Jika tidak diobati, bisa terjadi sindroma yang menyerupai syok, yaitu penurunan
tekanan darah (hipotensi), gagal ginjal, koma dan kematian.
MANIFESTASI

Biasanya di manifestasikan dengan nyeri berat tiba-tiba yang terjadi 1 sampai 4


hari setelah cedera, nyeri disebabkan oleh gas dan edema pada jaringan cedera. Di
sekeliling luka tampak normal berwarna terang dan tegang tapi kemudian menjadi
gelap, bau busuk cairan keluar dari luka. Gas dan cairan yang tertahan
meningkatnya tekanan setempat dan mengganggu pasokan darah dab drainase otot
yang trlihat menjadi dan nekrotik.

PENATALAKSANAAN

- Memperbaiki keadaan umum penderita dengan nutrisi yang memadai


- Pemberian anti agregasi trombosit jika diperlukan, hipolipidemik dan anti
hopertensi
- Bila dicurigai suatu gangren, segera diberikan antibiotik spektrum luas, meskipun
untuk
menghancurkan klostridia hanya diperlukan penisilin.
- Dilakukan pengangkatan jaringan yang rusak. Kadang-kadang jika sirkulasi
sangat jelek,
sebagian atau seluruh anggota tubuh harus diamputasi untuk mencegah
penyebaran infeksi.
- Terapi oksigen bertekanan tinggi (oksigen hiperbarik) bisa juga digunakan untuk
mengobati
gangren kulit yang luas. Penderita ditempatkan dalam ruangan yang mengandung
oksigen
bertekanan tinggi, yang akan membantu membunuh klostridia.
- Bersihkan luka di kulit dengan seksama.
- Waspada akan tanda-tanda terjadinya infeksi (kemerahan, nyeri, keluarnya
cairan,
pembengkakan).
DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
DENGAN GANGREN
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien gangren kaki diabetik
adalah sebagai berikut :
1.Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya / menurunnya

aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.


Tujuan : mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal.
Kriteria Hasil : - Denyut nadi perifer teraba kuat dan reguler
- Warna kulit sekitar luka tidak pucat/sianosis
- Kulit sekitar luka teraba hangat.
- Oedema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah.
- Sensorik dan motorik membaik
Rencana tindakan :
1. Ajarkan pasien untuk melakukan mobilisasi
Rasional : dengan mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah.
2. Ajarkan tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan aliran darah :
Tinggikan kaki sedikit lebih rendah dari jantung ( posisi elevasi pada waktu
istirahat ), hindari penyilangkan kaki, hindari balutan ketat, hindari penggunaan
bantal, di belakang lutut dan sebagainya.
Rasional : meningkatkan melancarkan aliran darah balik sehingga tidak terjadi
oedema.
3. Ajarkan tentang modifikasi faktor-faktor resiko berupa :
Hindari diet tinggi kolestrol, teknik relaksasi, menghentikan kebiasaan merokok,
dan penggunaan obat vasokontriksi.
Rasional : kolestrol tinggi dapat mempercepat terjadinya arterosklerosis, merokok
dapat menyebabkan terjadinya vasokontriksi pembuluh darah, relaksasi untuk
mengurangi efek dari stres.
4. Kerja sama dengan tim kesehatan lain dalam pemberian vasodilator,
pemeriksaan gula darah secara rutin dan terapi oksigen ( HBO ).
Rasional : pemberian vasodilator akan meningkatkan dilatasi pembuluh darah
sehingga perfusi jaringan dapat diperbaiki, sedangkan pemeriksaan gula darah
secara rutin dapat mengetahui perkembangan dan keadaan pasien, HBO untuk
memperbaiki oksigenasi daerah ulkus/gangren.
2.Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada
ekstrimitas.
Tujuan : Tercapainya proses penyembuhan luka.

Kriteria hasil : 1.Berkurangnya oedema sekitar luka.


2. pus dan jaringan berkurang
3. Adanya jaringan granulasi.
4. Bau busuk luka berkurang.
Rencana tindakan :
1. Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
Rasional : Pengkajian yang tepat terhadap luka dan proses penyembuhan akan
membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya.
2. Rawat luka dengan baik dan benar : membersihkan luka secara abseptik
menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan yang menempel pada
luka dan nekrotomi jaringan yang mati.
Rasional : merawat luka dengan teknik aseptik, dapat menjaga kontaminasi luka
dan larutan yang iritatif akan merusak jaringan granulasi tyang timbul, sisa balutan
jaringan nekrosis dapat menghambat proses granulasi.
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur pus
pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik.
Rasional : insulin akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan kultur pus
untuk mengetahui jenis kuman dan anti biotik yang tepat untuk pengobatan,
pemeriksaan kadar gula darahuntuk mengetahui perkembangan penyakit.

DAFTAR PUSTAKA
Sjamsu Hidayat R. De Jong Wim 2004, Buku Ajar Ilmu Bedah, Ediasi 2 Jakarta,
EGC
DT : Smeltzer C Suzanne, 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Jakarta,
EGC

Corwin, Elizabeth. J, 2000, Buku Saku Patofisiologi, Jakarta, EGC


Sudoyo, Aru.W, dkk, 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi IV, Jakarta,
FKUI
Http//: www.medicastore.com

Anda mungkin juga menyukai