Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BIOLOGI KESEHATAN

SEKENARIO PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Disusun Oleh :
Candra Usada (12017006)
Zamri (12017015)
Dewi Nursaidah Rohmah (12017027)
Nita Listiana (12B17021)
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2015

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

1. Pengertian DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti,
yang menyerang anak-anak dan orang dewasa yang ditandai dengan demam.
2. Gejala DBD
a. Penderita mendadak panas tinggi selama 2 hingga 7 hari yang sering di ikuti
dengan rasa sakit pada uluhati dan biasanya tanpa sebab yang jelas.
b. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit.
c. Kadang disertai perdarahan pada hidung.
d. Bisa jadi si penderita muntah darah dan berak.
e. Jika telah parah, penderita merasa gelisah, tangan dan kakinya dingin serta
berkeringat.
3. Agen dan Vektor Penyebab DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk ini mendapat virus Dengue sewaktu mengigit mengisap darah orang yang
sakit Demam Berdarah Dengue atau tidak sakit tetapi didalam darahnya terdapat
virus dengue. Seseorang yang didalam darahnya mengandung virus dengue
merupakan sumber penularan penyakit demam berdarah. Virus dengue berada

dalam darah selama 4-7 hari mulai 1-2 hari sebelum demam. Bila penderita
tersebut digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terisap masuk
kedalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan
tersebar diberbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk didalam kelenjar liurnya.
Kira-kira 1 minggu setelah mengisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk
menularkan kepada orang lain (masa inkubasi ekstrinsik). Virus ini akan tetap
berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya. Olehkarena itu nyamuk Aedes
aegypti yang telah mengisap virus dengue itu menjadi penular (infektif) sepanjang
hidupnya. Penularan ini terjadi karena setiap kali nyamuk menusuk/mengigit,
sebelum mengisap darah akan mengeluarkan air liur melalui alat tusuknya
(proboscis) agar darah yang diisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus
dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain (Siregar, 2004).
4. Lingkungan Tempat Hidup Vektor DBD
Tempat perkembangbiakan utama nyamuk Aedes aegypti ialah pada
tempat-tempat penampungan air berupa genangan air yang tertampung di suatu
tempat atau bejana di dalam atau sekitar rumah atau tempat-tempat umum,
biasanya tidak melebihi jarak 500 meter dari rumah. Nyamuk ini biasanya tidak
dapat berkembangbiak di genangan air yang langsung berhubungan dengan
tanah. Jenis tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a. Tempat Penampungan Air (TPA), yaitu tempat-tempat untuk menampung air
guna keperluan sehari-hari, seperti: tempayan, bak mandi, ember, dan lain-lain.

b. Bukan tempat penampungan air (non TPA), yaitu tempat-tempat yang biasa
menampung air tetapi bukan untuk keperluan sehari-hari, seperti : tempat
minum hewan peliharaan (ayam, burung, dan lain-lain), barang bekas
(kaleng,botol, ban,pecahan gelas, dan lain-lain), vas bunga,perangkap semut,
penampung air dispenser, dan lain-lain.
c. Tempat penampungan air alami, seperti : Lubang pohon, lubang batu, pelepah
daun, tempurung kelapa, kulit kerang, pangkal pohon pisang, potongan bambu,
dan lain-lain .
5. Pemutusan Rantai Penularan Penyakit DBD
Menurut Misnadiarly (2009), pencegahan penyakit demam berdarah dengue
mencakup:
a. Terhadap nyamuk perantara
1) Pemberantasan nyamuak Aedes Aegypti telur dan induknya yaitu dengan
cara 3 M yaitu menguras, menutup dan mengubur. Kuras bak mandi
seminggu sekali (menguras), tutup penyimpanan air rapatrapat (menutup),
dan kubur kaleng, ban bekas dan lain-lain (mengubur). Menaburkan bubuk
abate (abatisasi) pada kolam atau tempat penampungan bak air yang sulit
dikuras untuk membunuh jentik nyamuk.
2) Memberantas nyamuk dewasa, yaitu membersihkan tempat-tempat yang
disukai nyamuk untuk beristirahat, antara lain: tidak menggantung baju
bekas pakai (nyamuk sangat suka bau manusia), memasang kasa nyamuk
pada ventilasi dan jendela rumah, melindungi bayi ketika tidur dipagi dan

siang hari dengan kelambu, menyemprot obat nyamuk rumah di pagi dan
sore hari (jam 08.00 dan 18.00). Perhatikan kebersihan sekolah, apabila
kelas gelap dan lembab semprot dengan obat nyamuk terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai. Pengasapan atau fogging dilakukan apabila
dijumpai penderita yang dirawat atau meninggal.
b. Terhadap diri sendiri
1) Memperkuat daya tahan tubuh dan melindungi dari gigitan nyamuk.
2) Menghindari gigitan nyamuk di sepanjang siang hari (pagi sampai sore)
karena nyamuk Aedes aegypti aktif di siang hari (bukan di malam hari).
3) Jika berada lokasi-lokasi yang banyak nyamuk di siang hari, terutama di
daerah yang ada penderita DBD. Kenakan pakaian yang lebih tertutup,
celana panjang dan kemeja panjang. Gunakan cairan atau cream anti
nyamuk (mosquito reppellant) pada bagian badan yang tidak tertutup.
c. Terhadap lingkungan
1) Mengubah perilaku hidup sehat terutama kesehatan lingkungan.
2) Awasi lingkungan di dalam dan di halaman rumah.
3) Buang atau timbun benda-benda yang tidak berguna yang dapat menampung
air atau simpan sedemikian rupa sehingga tidak menampung air.
4) Tabur serbuk abate pada bak mandi dan tempat penampungan air lainya,
pada parit atau selokan didalam dan sekitar rumah terutama apabila selokan
itu airnya tidak mengalir atau kurang mengalir.

5) Kolam atau aquarium jangan dibiarkan kosong tanpa ikan, isilah dengan ikan
pemakan jentik nyamuk.
6) Semprot sudut-sudut rumah dan halaman yang merupakan tempat
berkeliaran nyamuk dengan obat semprot nyamuk apabila tampak nyamuk
berkeliaran dipagi, siang atau sore hari.
7) Apabila ada salah satu orang penghuni rumah yang positif atau diduga
menderita DBD, segera semprot seluruh bagian rumah dan halaman dengan
obat semprot nyamuk dipagi, sing, sore hari sekalipun penderita tersebut
sudah dirawat di rumah sakit.

SUMBER:

Misnadiarly. 2009. Demam Berdarah Dengue (DBD). Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Siregar, Faziah A. 2004. Epidemiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue
(DBD) di Indonesia. http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkmfazidah3. pdf.
(diakses pada 25 Desember 2015)

Anda mungkin juga menyukai