Anda di halaman 1dari 5

BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND (BOD)

Biological Oxygen Demand (BOD) atau Kebutuhan Oksigen Biologi (KOB) merupakan
parameter kualitas air yang menggambarkan banyaknya bahan organik yang dapat diuraikan
(dioksidasikan) oleh mikroorganisme dalam kondisi tertentu, biasanya pada temperatur 20OC
selama 5 hari. Atau banyaknya oksigen yang diperlukan untuk menguraikan zat organik dalam
air secara biologik sampai menjadi senyawa yang stabil.
DO
Zat organik ---------------------------> Nitrit
Oksidasi

Dalam air limbah, bahan pencemar organik akan diuraikan secara alami oleh bakteri yang ada.
Bakteri dalam air dibagi menjadi beberapa golongan. Golongan aerob ialah mereka yang
memerlukan oksigen bebas untuk kehidupannya dan golongan anaerob ialah yang tidak
memerlukan oksigen bebas tetapi dapat mempergunakan oksigen yang didapat dari pemecahan
senyawa lain. Ada golongan ketiga yang dinamakan golongan fakultatif yang dapat berlaku
sebagai aerob maupun anaerob tergantung keadaan lingkungannya. Kebanyakan bakteri dalam
air kotor adalah saprofit, hidup dari zat organik mati.
Air badan air mempunyai daya pemurnian alami (self purification), bila kemasukan bahan
pencemar akan diuraikan secara biologik oleh mikroorganisme yang ada di dalam air dengan
bantuan oksigen terlarut menjadi hasil uraian yang stabil. Dari zat organik diuraikan menjadi
senyawa nitrat, sulfat, karbonat, fosfat dan sebagainya oleh bakteri aerob. Akan tetapi bila bahan
pencemar organiknya terlalu tinggi, oksigen terlarut yang ada akan makin berkurang sampai
menjadi nol. Akibatnya yang bekerja adalah bakteri anaerob dengan hasil akhir nitrit, amonia,
asam sulfida dan sebagainya yang menimbulkan bau.
Kalau DO yang cukup banyak, bakteri aeron akan melakukan oksidasi dan terbentuklah senyawa
nitrit yang selanjutnya menjadi nitrat. Kalau kehabisan DO selama proses inim maka nitrat akan
direduksi menjadi nitrit oleh bakteri anaerob. Ini akan terjadi bila sebagian besar zat organik
tersebut telah dioksidasi menjadi nitrat. Kalau persediaan oksigen tidak cukup, zat organik akan
diuraikan oleh bakteri anaerob membentuk amoniak. Jadi bila ada pencemar organik dalam air

limbah, DO yang ada akan dipergunakan oleh bakteri untuk menguraikannya, sehingga cepat
habis. Sebaliknya bila ada air limbah yang mengandung bahan pencemar organik diberi oksigen
secukupnya (dilakukan aerasi), akan terjadi peruraian aerobik sampai mencapai keadaan stabil.
Banyaknya oksigen yang diperlukan untuk mencapai keadaan stabil ini yang disebut BOD.
Dalam studi kualitas air parameter BOD sangat penting sekali karena parameter ini merupakan
salah satu indikator pencemaran air. Air yang tercemar biasanya mempunyai BOD yang tinggi,
sebaliknya air yang tidak tercemar mempunyai BOD yang rendah. BOD merupakan petunjuk
penting untuk mengetahui banyaknya zat organik yang terkandung dalam air limbah. Makin
banyak kandungan zat organik makin tinggi BODnya. Nilai BOD dipengaruhi oleh suhu, cahaya
matahari, pertumbuhan biologik, gerakan air dan kadar oksigen. Untuk mencapai keadaan stabil
di laboratorium diperlukan waktu inkubasi, umumnya dipakai waktu 5 hari pada suhu 20OC.
Jadi bila 1 liter air limbah memerlukan 100 mg O2 dalam waktu 5 hari pada 20OC maka
BODnya untuk 5 hari pada suhu 20OC adalah 100 mg/l atau BOD.5.20OC = 100 mg/l.

Prinsip Pengujian
Pengujian BOD dilakukan dengan cara mengukur selisih oksigen terlarut (DO) dalam contoh
pada keadaan sebelum dan setelah inkubasi. Prinsip ini didasarkan pada reaksi :

20OC selama 5 hari


(CHON) + O2 ---------------------------> CO2 + H2O + ........
(Bahan organik) Mikroorganisme
Pada reaksi diatas terlihat bahwa banyaknya bahan organik yang diuraikan oleh mikroorganisme
(BOD) sebanding dengan banyaknya oksigen yang diperlukan dalam reaksi tersebut. Banyaknya
oksigen yang diperlukan dalam reaksi sama dengan selisih oksigen yang diperlukan sebelum dan
setelah masa inkubasi. Oleh karena itu dengan mengetahui selisih oksigen terlarut sebelum dan
setelah masa inkubasi maka besarnya BOD contoh dapat dihitung.

Cara pengujian
Pelaksanaan pengujian BOD dilakukan dengan memasukkan contoh kedalam 2 botol BOD.
Kadar oksigen terlarut dalam botol I segera ditetapkan. Penetapan ini dapat dilakukan dengan
cara Elektrometri (dengan DO meter) atau dengan cara titrasi Winkler. Kadar oksigen sebelum
inkubasi ini biasanya disebut DO0. Selanjutnya contoh dalam botol II diinkubasikan (biasanya
pada 20 OC selama 5 hari). Setelah masa inkubasi kadar oksigen pada contoh dalam botol II
tersebut ditetapkan (sebagai DO5). Dengan demikian maka nilai BOD dari contoh adalah selisih
DO0 dengan DO5. untuk contoh-contoh yang mempunyai nilai BOD tinggi maka perlu
pengenceran, dan faktor pengenceran ini diperhitungkan dalam perhitungan nilai BOD contoh.

Prinsip penetapan BOD :


Karena seringkali DO sampel rendah, maka diperlukan air pengencer yaitu air suling yang diberi
nutrien untuk pertumbuhan bakteri terdiri dari : dapar fosfat, MgSO4, CaCl2 dan FeCl3
kemudian sampai jenuh oksigen. Pada keadaan tertentu diperlukan seeding yaitu penambahan
bakteri karena dalam sampel tidak cukup jumlah bakterinya.
Disediakan 5 botol oksigen :
- Botol I diisi air pengencer, tentukan DO = a mg/l
- Botol II diisi air pengencer, diinkubasi 5 hari pada 20OC, tentukan DO = b mg/l
- Botol III diisi sampel + air pengencer, tentukan DO = c mg/l
- Botol IV dan V diisi sampel + air pengencer, diinkubasi 5 hari pada 20OC . tentukan DO = d
dan e mg/l.
DO air pengencer rata-rata = 1/2 x (a+b) mg/l = x mg/l
DO sampel + air pengencer setelah inkubasi rata-rata = 1/2 x (d+e) mg/l = y mg/l
BOD sampel = Faktor pengenceran x (c-y) mg/l = Z mg/l
Oksigen terpakai = harga (c-y), diinginkan antara 20-80% dari Z.

Cara perhitungan BOD :


Kalau hasil DO segera tinggi maka tidak perlu diencerkan sampel, tapi jika hasil DO segera O
(nol) maka perlu dilakukan pengenceran. Pembuatan air pengencer dengan cara tiap 1 liter
aquadest ditambahkan 1 ml larutan buffer Phosphat, 1 ml larutan CaCl2, 1 ml larutan MgSO4
dan 1 ml larutan FeCl3. Dicampur kemudian diaerasi dengan pompa udara selama 30 menit dan

ditutup. Harga depletasi yang diinginkan pada pemeriksaan antara 20 80 %

Tingkat Pengenceran :
DO Segera mg/lt O2 Tingkat pengenceran
891X
6825X
5 6 5 10 X
3 5 10-15 X
1 3 15-20 X
0 1 20-25 X
0,0 - 0,1 25, 30, 50, 100 X

Contoh soal :
Diket :
Pengenceran 25 ml sampel di add 250 ml
DOsegera campuran = 5,8 mg/l
DOsegera pengencer = 8,7 mg/l
DO3.28 C campuran = 3,6 mg/l
DO3.28 C pengencer = 7,5 mg/l
Ditanyakan = kadar BOD3.28OC sampel dan harga depletasi.....?

Jawab :
BOD3.28OC pengencer = DOsegera pengencer - DO3.28OC pengencer
= 8,7 mg/l 7,5 mg/l
= 1,2 mg/l

Koreksi volume
koreksi pengenceran = V.total V.sampel = 250 ml 25 ml = 0,9
V.total 250 ml

Pengenceran = Volume total = 250 ml = 10 x


Volume sampel 25 ml
BOD3.28OC campuran = (DOsegera campuran - DO3.28OC campuran ) BOD3.28OC
pengencer
= (5,8 mg/l - 3,6 mg/l ) 1,1 mg/l
= 1,08 mg/l
BOD3.28OC sampel air = Pengenceran x BOD3.28OC campuran
= 10 x 1,12 mg/l
= 11,2 mg/dl
DOpengencer rata-rata = DOsegera Pengencer + DO3.28OC pengencer = 8,7 mg/l + 7,5 mg/l
22
= 8,1 mg/l
Harga Depletasi = ( DOsegera campuran - DO3.28OC campuran ) x 100%
DOpengencer rata-rata
= 5,8 mg/l - 3,6 mg/l x 100%
8,1 mg/l
= 27,16 %

Kadar BOD sampel air adalah 11,2 mg/l dan harga depletasi 27,16%

Anda mungkin juga menyukai