S E H A TA
KE
N
TA R A M
MA
P O L IT E K N
I
I
E P
K E S R
DISUSUN OLEH
1. ERNA ASTORIA
2. I GUSTI AGUNG HARTINI ARIESTI
3. JOHARENI
4. YULI KURNIATI
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEBIDANAN
T.A 2006/2007
PENGUMPULAN DATA
A. Data Subyektif
1.
Istri
Suami
Biodata
Nama
Umur
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Ny. D
Tn. S
29 tahun
35 tahun
Islam
Islam
Sasak
Sasak
SMU
SMU
Honor Daerah di Gubernur
Swasta
Jl. Ade Irma Suryani No.40 Jl. Ade Irma Suryani No.40
Masuk Puskesmas Kr. Pule
Tanggal 2 Oktober 2006, pukul 08.30 Wita
2. Riwayat Perjalanan Penyakit:
Ibu datang dengan keluhan hamil 9 bulan disertai rasa sakit perut hilang timbul
menjalar ke pinggang dan keluar lendir bercampur darah sejak pukul 06.00 Wita
(Tanggal 2 Oktober 2006), pergerakan janin baik. Lalu pergi memeriksakan
dirinya ke puskesmas Kr. Taliwang
3. Riwayat Kehamilan Sekarang
Hamil ke
:3
HPHT
: 29-12-2005
HTP
: 5-10-2006
Umur Kehamilan
: aterm
jam
Tanda bahaya/penyilit
: tidak ada
ANC
TT
: 2 kali (lengkap)
: tidak ada
Rencana KB
: tidak ada
Obat yang pernah dikonsumsi: Fe, kalk, dan vit C yang diberikan oleh Bidan.
Penyakit Kardiovaskuler
: tidak ada
Penyakit Hipertensi
: tidak ada
Penyakit diabetes
: tidak ada
Penyakit hepatitis
: tidak ada
Penyakit kelamin
: tidak ada
Penyakit malaria
: tidak ada
Penyakit campak
: tidak ada
Penyakit TBC
: tidak ada
Anemia berat
: tidak ada
Penyakit ginjal
: tidak ada
Gangguan mental
: tidak ada
Penyakit asma
: tidak ada
Hanya saja ibu mengatakan pernah maag selama hamil, dan dari kecil tangan dan
seluruh tubuh berkeringat yang banyak walaupun cuaca tidak panas.
Ibu mengatakan selama hamil, tensi darah ibu selalu normal, tidak penah
tinggi,maksimal 120/80 mmHg, hingga pemeriksaan terakhir tanggal 28
September 2006.
5. Riwayat kembar
: tidak ada
Tempat
UK
persalinan
Jenis
Penolong
persalina
persalinan
Hamil
Riwayat penyakit
Bersalin
Nifas
JK
BB
umur
lahir
RSU
9 bulan
n
Spontan
Dokter
perdaraha
(gram)
3500
7th
Pkm. Kr.
9 bulan
Spontan
Dokter
n
perdaraha
3600
3th
Taliwang
Ini
Status perkawinan
Dukungan keluarga
Beban kerja
Komposisi : Nasi, sayur, lauk seperti ikan, tahu, tempe, dan buah-buahan
Frekuensi
Pantangan
: Tidak ada
Masalah
: Tidak ada
b. Eliminasi
-
BAB
BAK
c. Kebersihan diri
-
Mandi
Gosok Gigi
d.
: 2 kali sehari
: 2 kali sehari
Istirahat/ Tidur
Ibu mengatakan bahwa biasanya tidak pernah bisa tidur siang malam + 6 jam.
Ibu mengatakan sulit tidur pada saat mendekati persalinan karena sakit terasa
mules
Data Obyektif
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmetis
TB/ BB
: 154 cm/ 75 kg
LILA
: 28 cm
Tanda Vital
-
Tekanan darah
Suhu
: 36,8 oC
Nadi
: 88 x per menit
Respirasi
: 24 x/menit
: 150/110 mmHg
Rambut
Kepala
lesi), wajah simetris, muka tidak ada kelainan, Oedema (-), cloasma gravidarum
(-)
Mata
Gigi
: tidak ada gusi berdarah, tidak ada gigi goyang, tidak ada gigi yang
Leher
: tidak ada pembesaran pembuluh limfe dan kelenjar tyroid, serta tidak
Payudara
masa, tidak teraba pembesaran pembuluh limfe, tidak ada retrasi, dan kolostrum
(+)
Abdomen :
-
Palpasi
masuk PAP 4/5, PBBJ= 3565 gram, his (+) 3 kali dalam 10 menit lama 20
detik.
Genetalia
Inspeksi : Tidak ada varices, pengeluaran lendir bercampur darah.
Pemeriksaan dalam tanggal 2 Oktober 2006 pukul 08.30 Wita,
VT 3 cm, eff 30%, ket (+), teraba kepala, denominator belum jelas, penurunan
kepala HII, tidak teraba bagian kecil janin dan tali pusat.
Ekstremitas
Diagnosa
Dasar
:
-
TFU=34 cm, PBJ = 3565 gram, punggng kanan, letak kepala, (kepala
sudah masuk PAP) 4/5 , his (+) 3 kali dalam 10 menit lama 20 detik
Masalah
:
Ketidaknyamanan
Dasar : Ibu mengatakan sakit/nyeri perut bagian bawah menjalar ke
pinggang yang sifatnya hilang timbul.
tidak ada
Masalah potensial
tidak ada
Tanda Vital
HIS
Pengelu
DJJ
Tgl
Jam
aran
TD
Inten
sitas
Lama
Frek
uensi
+/-
Frek
Pervagi
Cai
Kelu
ran
han
Pa
Urine
Keterangan
ren
nam
teral
VT 3 cm,
eff 30%,
teraba
kepala ,
Sakit
denominator
pinggang
Oktober
menjalar
2006
Jam
150/
08.30
110
80
37
24
kuat
20
5x10
136
meni
Blood
slym
keperut
belum
-
jelas,ket (+),
bagian
100
bawah
cc
, kep turun
H II, tidak
teraba
bagian kecil
janin dan
tali pusat
Sakit
3x
Jam
09.30
pinggang
dlm
-
84
24
Kuat
30
10
140
meni
Blood
menjalar
slym
keperut
80
24
Kuat
35
10
136
meni
Blood
menjalar
slym
keperut
pinggang
dlm
-
88
20
Kuat
35
10
meni
t
bawah
Sakit
3x
11.30
bagian
Jam
pinggang
dlm
-
bawah
Sakit
3x
10.30
bagian
Jam
136
Blood
menjalar
slym
keperut
bagian
bawah
2. Memberi dukungan moril pada ibu dan menghadirkan orang terdekat bagi ibu
seperti suami atau ibunya dan memberikan pujian kepada ibu atas usaha yang
dilakukannya, misalnya memuji ibu jika benar dalam melakukan tarikan nafas
panjang jika datang his sehingga tidak kelelahan yaitu tarik nafas panjang
melalui hidung dan keluarkan lewat mulut.
3. Menganjurkan ibu atau keluarga untuk memberi makanan yang lunak atau
minuman yang manis-manis seperti air gula sehingga ada tenaga sewaktu
mengedan. Makanan yang dimakan pada saat itu nasi 1 bungkus dan minuman
kurang lebih 100 cc.
4. Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan agar kepala lebih cepat turun jika ibu
masih merasa kuat. Bila ibu tetap ingin berada ditempat tidur, ibu bisa mengatur
posisinya senyaman mungkin yaitu miring ke kiri dan menjelaskan kepada ibu
bahwa dengan miring ke kiri bayi yang dikandungnya memperoleh
udara/oksigen yang cukup, hal ini disebabkan karena akan mencegah
tertekannya vena cava inferior sehingga aliran darah ke otak dan janin akan
berjalan lancar.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat tidur bila his berkurang.
6. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih minimal setiap 2 jam.
VII. EVALUASI ( Tanggal 2 Oktober 2006 pukul 12.30 wita )
1. Ibu mengatakan sakit perut dan sakit pinggang semakin bertambah
2. His kuat 3 kali/10 menit dan lamanya 35 detik.
3. DJJ positif, frekuensi 136 kali/menit, irama teratur 11-11-12
4. VT 5cm, eff 50%, teraba kepala , UUK kadep ,ket (+), kep turun H II+, tidak
teraba bagian kecil janin dan tali pusat, kesan panggul normal
5. TD: 140/100 mmHg, Nadi : 84x/menit, Suhu:37 0C, Respirasi: 24x/ menit
6. Ibu sudah makan dan minum, BAK (+).
PENGUMPULAN DATA
A.
Data Subyektif
-
B.
Data Obyektif
VT 5cm, eff 50%, teraba kepala , UUK kadep ,ket (+), kep turun H II+, tidak
teraba bagian kecil janin dan tali pusat, kesan panggul normal
TD: 140/100 mmHg, Nadi : 84x/menit, Suhu:37 0C, Respirasi: 24x/ menit
II.
Diagnosa
:. Diagnosa
intrauterin, letak kepala, kesan panggul normal, , keadaan ibu dan janin
baik,dengan inpartu kala I fase aktif.
Dasar
:
-
TFU=34 cm, PBJ = 3565 gram, punggng kanan, letak kepala, (kepala
sudah masuk PAP) 4/5 , his (+) 3 kali dalam 10 menit lama 20 detik
VT 5cm, eff 50%, teraba kepala , UUK kadep ,ket (+), kep turun H
II+, tidak teraba bagian kecil janin dan tali pusat, kesan panggul
normal
10
Masalah
:
Ketidaknyamanan
Dasar : Ibu mengatakan sakit perut dan sakit pinggang semakin
bertambah.
11
HIS
Pengelu
DJJ
Tgl
Jam
aran
TD
Inten
sitas
Lama
Frek
uensi
+/-
Frek
Pervagi
Cai
Kelu
ran
han
Pa
Urine
Keterangan
ren
nam
teral
VT 5cm,
eff 50%,
teraba
Sakit
3x
Jam
140/
12.30
100
pinggang
dlm
84
37
24
Kuat
35
10
140
meni
Blood
menjalar
slym
keperut
bagian
kepala ,
UUK
Infu
s
RL
kadep ,ket
(+), kep
turun H II+,
bawah
tidak teraba
bagian kecil
janin dan
tali pusat
Sakit
3x
Jam
13.00
88
20
Kuat
40
dala
m 10
pinggang
+
140
Blood
menjalar
slym
keperut
mnit
13.30
80
24
Kuat
45
m 10
136
meni
Blood
menjalar
slym
keperut
14.00
20
Kuat
50
m 10
pinggang
+
136
meni
Blood
menjalar
slym
keperut
bagian
bawah
Sakit
5x
Jam
14.30
pinggang
dala
-
84
20
kuat
60
m 10
meni
t
bawah
Sakit
dala
84
bagian
4x
-
pinggang
Jam
bawah
Sakit
dala
-
bagian
3x
Jam
136
Blood
menjalar
slym
keperut
100
cc
bagian
bawah
12
Sakit
5x
dala
Jam
15..10
88
24
kuat
60
m 10
140
meni
t
Blood
slym
VT
pinggang
10cm, eff
menjalar
100%,
keperut
teraba
bagian
kepala ,
bawah
dan ada
UUK
-
depan ,ket
rasa ingin
(-), kep
mengeda
turun H III,
n terus
tidak teraba
seperti
bagian kecil
ingin
janin dan
BAB
tali pusat
2. Memberi dukungan moril pada ibu dan menghadirkan orang terdekat bagi ibu
seperti suami atau ibunya dan memberikan pujian kepada ibu atas usaha yang
dilakukannya, misalnya memuji ibu jika benar dalam melakukan tarikan nafas
panjang jika datang his sehingga tidak kelelahan.
3. Menganjurkan ibu atau keluarga untuk memberi makanan yang lunak atau
minuman yang manis-manis seperti air gula sehingga ada tenaga sewaktu
mengedan.
4. Menganjurkan ibu untuk mengatur posisinya senyaman mungkin yaitu miring ke
kiri dan menjelaskan kepada ibu bahwa dengan miring ke kiri bayi yang
dikandungnya memperoleh udara/oksigen yang cukup, hal ini disebabkan karena
akan mencegah tertekannya vena cava inferior sehingga aliran darah ke otak dan
janin akan berjalan lancar.
5.
6. Menyiapkan partus set dan heating set. Partus set terdiri dari 2 klem kocher,
gunting tali pusat, benang tali pusat, gunting episiotomi, klem kocher, dua
pasang handscoun, kasa steril, spuit 2 cc, balon pengisap di tambah oxytocin 10
IU. Heating set terdiri dari 1 tabung suntik steril 10 cc, pegangan jarum, 1 jarum
jahit tajam, benang catgut, 1 pasang handscoun, 1 kain bersih dan obat (Lidocain
1 Ampul). Disamping itu juga menyiapkan dua buah kain bersih untuk proses
persalinan.
7. Pasang infus RL, dengan tetesan 20/menit dengan maksu untuk emudahkan
pemberian obat secara Iv jika tiba tiba tekanan darah ibu meningkat.
13
VT 10cm, eff 100%, teraba kepala , UUK di depan ,ket (-), kep turun H III,
tidak teraba bagian kecil janin dan tali pusat, kesan panggul normal
4.
5.
KALA II
Jam : 15.10 WITA, tanggal 2 Oktober 2006
Ibu ingin mengedan, anus dan vulva membuka, perineum menonjol, his kuat sekali,
enolong mempersiapkan diri dan memastikan alat partus lengkap, kemudian membuka
satu buah spuit 2 cc ke dalam wadah partus set, dan mematahkan ampul oxytosin 10 IU
penolong memakai celemek/skot, mencuci tangan dan keringkan, lalu menggunakan
sarung tangan kemudian dengan teknik satu tangan mengambil spuit 2 cc, tangan kiri
memegang ampul oxytosin dan disedot kemudian diletakan kembali ke dalam partus set.
Penolong membersihkan vulva dan perineum dengan kapas savlon dan melakukan VT
untuk memastikan pembukaan sudah lengkap.
VT lengkap, eff 100 %, ketuban (-) teraba kepala turun HIII UUK kanan depan, tidak
teraba bagian kecil janin/ tali pusat, kemudian sarung tangan dikontaminasi dalam larutan
clorin 0,5% secara terbalik, lalu periksa DJJ frekuensi 140x/ menit irama 11-12-12, ibu
dan keluarga diberitahu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, ibu
siapkan untuk persalinan serta diminta mengedan pada saat his.
Kemudian salah satu keluarga membantu ibu dalam posisi setengah duduk, pada saat his
kuat ibu disuruh mengedan dan pada saat his menghilang ibu diistirahatkan. Pada saat
kepala bayi dengan diameter 5-6 cm, handuk dipasang diatas perut ibu dan dock steril
dipasang di bawah bokong ibu. Penolong memakai sarung tangan saat sub ocsiput
bregmatika berada di bawah simpisis. Tangan kanan melidungi perineum dengan dialasi
dock steril, tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu
cepat.
14
Pada saat kepala lahir ibu disuruh meniup hingga lahilah berturut-turut uub, dahi, mata,
hidung, mulut dan dagu secara keseluruhan kemudian bersihkan muka janin dari lendir
dan darah menggunakan kasa steril. Penolong memeriksa apakah ada lilitan tali pusat,
ternyata tidak ada, lalu menunggu kepala bayi mengadakan putaran paksi luar sesuai
dengan arah punggung bayi yaitu punggng kanan kemudian kedua tangan penolong
berada dalam posisi biparental. Kepala bayi ditarik perlahan-lahn ke bawah untuk
melahirkan bahu depan dan ditarik ke atas untuk menarik bahu belakang. Setelah bahu
lahir penolong menyangga kepala, leher dan bahu bayi bagian posterior dengan posisi ibu
jari pada leher bagian bawah kepala dan keempat jari lainnya pada bahu dan dada/
punggung bayi sementara tangan kiri penolong memegang lengan, bahu bayi bagian
anterior, setelah badan bayi tangan kiri menelusuri punggung, bokong, dan tungkai bayi,
lalu menyelipkan telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut. Setelah seluruh badan bayi
lahir pegang bayi bertumpu pada tangan kanan sedemikian rupa, sehingga bayi
menghadap ke arah penolong, kemudian dilakukan penilaian bayi.
Jam 15.20 WITA
Bayi lahir spontan hidup, laki - laki dengan letak belakang kepala dengan Apgar Score 1
menit setelah lahir 7 dan 5 menit setelah lahir 9.
Kemudian bayi diletakan di atas perut ibu, dengan posisi kepala lebih rendah dari badan
pada kain kering yang sudah disiapkan, bayi segera dikeringkan, membungkus kepala
dan badan bayi kesuali tali pusat. Penolong menjepit tali pusat 3 cm dari umbilikus dan
tali pusat diurut kearah ibu dan pasang klem II 2 cm dari klem I, tali pusat dipegang
diantara kedua klem dengan perlindungan jari-jari tangan kiri, tali pusat dipotong diantara
kedua klem tadi, setelah itu pembungkus bayi diganti dengan kain kering dan bersih,
bungkus bayi hingga kepala, kemudian bayi didekapkan pada ibu dan disusui.
15
Aspek yang
1 menit pertama
Nilai
5 menit pertama
Nilai
dinilai
Appearance
Badan merah,
eks.biru
2
Pulse rate
>100x/mnt
>100x/mnt
Grimace
menyeringai
bersin
Activity
eks.sedikit fleksi
Respiration
menangis keras
menangis keras
KALA III
Pukul 15.20 wita
Setelah bayi lahir penolong memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal
dipastikan, ibu diberitahu akan disuntik, kemudian penolong menyuntikan oxytosin 10
IU/IM pada bagian luar paha 1/3 atas, kemudian dilakukan peregangan tali pusat
terkendali, penolong memindahkan klem pada tali pusat dan tangan kiri menekan fundus
uteri secara hati-hati ke arah dorso kranial, jika dengan peregangan tali pusat terkendali
tali pusat bertambah panjang berarti plasenta telah lepas dari insersinya, minta ibu untuk
mengedan sedikit, dan tangan kanan menarik tali pusat ke bawah kemudian ke atas sesuai
dengan kurve jalan lahir sehingga plasenta lahir sampai vulva dan tangan kanan
menerima plasenta sambil memutar ke satu arah sesuai denga arah jarum jam secara
berhati-hati.
Jam 15.25 WITA
Plasenta lahir spontan secara schulze, nampak bagian fasial lebih dahulu, segera setelah
plasenta lahir, melakukan massage pada fundus uteri dengan menggosok fundus uteri
secara sirkuler menggunakan bagian-bagian palmar jari tangan kiri sehingga kontraksi
baik, setelah itu penolong memeriksa bagian maternal dan fetal serta kotiledon, ternyata
lengkap, diameter plasenta18x15x2 cm, panjang tali pusat 50cm, berat plasenta 500
gram. . Tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat, CUT agak lembek, perdarahan aktif
16
walaupun masage fundus uteri selama 15 detik telah dilakukan, tekanan darah 120/80
mmHg .Kemudian lakukan pemeriksaan jalan lahir apakah terdapat robekan jalan lahir,
ternyata ada robekan tingkat 1
KALA IV
Pukul 15.25 wita
I.
PENGUMPULAN DATA
A. Data Subyektif
- Pada pukul 15.25 wita ibu mengatakan perdarahan terasa sangat banyak
- Ibu mengatakan perut tidak terasa mulas
- Ibu mengatakan sangat lelah dan mengantuk
B. Data Obyektif
II.
Dasar :
-
Masalah :
17
1. Kecemasan
2. Kurangnya volume cairan tubuh (darah)
Dasar
Kebutuhan:
Penjelasan tentang keadaannya
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL.
Syok hemoragik
IV. TINDAKAN SEGERA.
Penanganan atonia uteri.
V.
2.
Persetujuan medis.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
18
1.
Menjelasan
pada
ibu
bahwa apa yang ibu rasakan memang benar, ibu mengalami perdarahan yang
cukup banyak, tetapi akan segera di atasi semampunya oleh petugas.
2.
3.
Mempercepat
tetesan
cairan infus.
4.
Melakukan
penanganan
atonia uteri :
a. Melakukan digital untuk membersihkan bekuan bekuan darah yang
tertinggal di cavum uteri yang menyebabbkan uterus tidak berkontraksi.
Bekuan darah sangat banyak, dan setelah berhasil dikeluarkan sisa sisa
bekuan darah tersebut, perdarahan tetap banyak.
b. Menyuntikkan oksitosin 10 UI di paha luar secara IM dan 10 UI di sisa
cairan infus (drip), dan tetesan infus di maksimalkan alirannya.
c. Mengeluarkan kencing pasien melalui kateter, tangan sambil usaha
memasage fundus uteri. Kencing yang keluar 100 cc. Hingga tak ada air
kencing yang menetes, kateter secara perlahan lahan dikeluarkan. Tetap
memantau keadaan umum ibu, dan ibu mengatakan tidak pusing, dan tidak
mules pada perut.
d. Melakukan kompresi bimanual internal (KBI) selama 5 menit. Ibu
mengatakan terasa sangat sakit tindakan seperti ini (KBI). Hasilnya, uterus
berkontraksi baik teraba keras, TFU 2 jari bawah pusat, namun perdarahan
tetap aktif.
e. Kemudian vagina ditahan dengan menggunakan kapas tampon, untuk
menahan aliran darah sementara agar memudahkan menjahit laserasi yang
terjadi di kulit perineum dan mukosa vagina. Karena laserasi juga
menimbulkan perdarahan yang aktif. Penjahitan dilakukan secara jelujur.
Selama penjahitan, walaupun sudah ditahan, perdarahan dari dalam tetap
19
Melakukan
vulva
hygiene, membersihkan badan ibu, tempat bersalin dari bekas darah, dan
memasangkan ibu pembalut, mengganti baju sehingga memberi kenyamanan
pada ibu serta mengucapkan selamat atas kelahiran anaknya.
6.
Mengajarkan
ibu
cara
massage yang baik. Melakukan massage pada fundus uteri dengan menggosok
fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian-bagian palmar jari ibu
sehingga kontraksi baik.
7.
Mengganti
infus
yang
9.
Melakukan
observasi
Waktu
Tensi
Nadi
Suhu
TFU
Kontraksi
Kandung
Perdarah-
keI
18.45
(mmHg)
110/80
(x/menit)
84
37
2 jr di bwh pst
uterus
Baik
kemih
Kosong
an
Tidak ada
19.15
110/80
88
2 jr di bwh pst
Baik
Kosong
19.45
115/80
84
2 jr di bwh pst
Baik
Kosong
Tidak ada
20
20.15
115/80
84
2 jr di bwh pst
Baik
Kosong
50 cc
Tidak ada
II
20.45
115/70
88
21.15
115/70
88
37
2 jr di bwh pst
Baik
Kosong
Tidak ada
2 jr di bwh pst
Baik
Kosong
100 cc
10.
Memberikan ibu
Memberikan
ibu
penyuluhan yaitu:
-
Perawatan tali pusat yaitu menjelaskan pada ibu agar tetap menjaga tali
pusat agar kering dan bersih serta tidak menambahkan ramuan apapun pada
tali pusat bayinya maupun memberikan alkohol.
Personal hygiene ibu yaitu menjelaskan kepada ibu agar tubuh tetap bersih
dengan mandi 2-3 sehari atau meminta ibu untuk mandi apabila tubuh
berkeringat dan membersihkan atau mengganti pembalut jika merasa sudah
tidak nyaman, cuci rambut teratur minimal 2x seminggu, gosok gigi teratur
bila perlu periksa ke dokter.
Menjelaskan bahwa dirumah ibu tidak boleh cebok dengan air hangat atau
air panas karena dapat menyebabkan benang jahitan putus dan terlepas. Dan
setiap cebok ibu harus memegangnya dan membersihkannya, agar tidak
bengkak ataupun infeksi.
200.000unit
Ibu berusaha untuk melakukan mengenai apa yang telah disampaikan tersebut.
Setelah 2 jam PP, ibu mengatakan tidak pusing dan ingin menyusui anaknya
segera. Karena sudah merasa sehat, ibu memutuskan untuk duduk. Dan tiba
tiba ketika baru memuli posisi duduk, ibu mengeluh pandangannya gelap, dan
sangat lemas. Wajah dan bibir ibu pun sangat pucat.Dan menyarankan ibu untuk
segera tidur lagi tanpa menggunakan bantal, dan infus dicepatkan tetesannya.
Ketika diukur TD =70/50 mmHg, N=108x/menit. Dan ibu mengeluh
kedinginan.
22
Ibu dianjurkan untuk minum air manis yang banyak. Tubuh ibu diusapkan
minyak kayu putih, hingga telapak kaki dan diselimuti dengan kain agar tidak
kedinginan.
Perlahan lahan bibir dan wajah ibu mulai memerah, dan ibu mengatakan
sudah tidak pusing dan tidak lemas.Td = 100/70 mmHg. Ibu mngeluh terasa
banyak darah yang keluar. CUT baik, 2 jari bawah pusat. Perdarahan 25 cc
dalam waktu jam.
Bayi dalam keadaan baik dan sudah dapat menyusui (daya hisap kuat)
Ibu istirahat
mengatakan hal ini sudah biasa dari sejak hamil, dan sudah pernah periksa ke
dokter, dan ibu diberikan obat maag.
- Ibu diberikan antasida untuk dikunyah, mual dan muntah pun terhenti.
Ibu sudah merasa baik, dan dapt kencing sendiri ke kamar mandi
Ibu pulang, dengan keadaan umum baik, TD = 115/80 mmHg, N=88 x/mnt, R=24
x/mnt, S= 36,7C, CUT baik, TFU 2 jari bawah pusat, Lokia rubra 25 cc.
Ibu mengerti bahwa ia harus datang kontrol bayi dan diriya tanggal 6 Oktober.
23
24
TA R A M
MA
P O L IT E K N
I
S E H A TA
KE
N
K
I
E P
K E S R
DISUSUN OLEH
e. BAIQ MERY SHINTANA
f. CAHAYA INDAH LESTARI
g. DESAK PUTU WINDARI P.
h. EKA HUNING YUNIARTY
i. SELEKTI PUSPITA T.P
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEBIDANAN
T.A 2005/2006
LANDASAN TEORI
BAYI BARU LAHIR NORMAL
Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena proses
tersebut merupakan pengeluaran buah kehamilan (bayi), maka penatalaksanaan
persalinan baru disebut berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada
dalam kondisi yang optimal. Pemantauan janin dalam kandungan dilaksanakan selama
25
proses kehamilan atau selama berlangsungnya persalinan, sedangkan asuhan bayi baru
lahir dimulai dari ekspulsi kepala bayi dari jalan lahir.
Berkaitan dengan keluaran tersebut di dalam bab ini akan dibahas mengenai pengenalan
bayi baru lahir (BBL). Untuk melaksanakan asuhan bayi baru lahir seperti yang diuraikan
di dalam bab ini, maka petugas kesehatan diharapkan mempunyai kemampuan untuk :
1. Memberikan perawatan pada BBL dengan memperhatikan segi peningkatan
hubungan ibu-bayi.
2. Mengidentifikasi dan melakukan resusitasi BBL yang mengalami problem
pernafasan dan jantung.
3. Mengidentifikasi dan menyiapkan BBL yang memerlukan rujukan.
Bayi Baru Lahir normal maksudnya yaitu bayi tersebut memenuhi kriteria sebagai
berikut:
Bayi dilahirkan dengan Letak kepala dan dengan Persalinan Spontan.
Umur kehamilan antara 38-42 minggu.
Berat badannya antara 2500-4000 gram.
Apgar Score
SKOR APGAR
TAMPILAN NILAI 0,1 dan 2
A
Tidak
ada,
Gerakan aktif
R
RESPIRATION / PERNAFASAN
Tidak
ada,
Lemah/tidak
teratur
dan
Menangis kuat
Selain itu penampilan atau pemeriksaan fisik juga sangat diperlukan yaitu:
1. Telinga : Pemeriksaan dalam hubungan letak antara mata dengan kepala
2. Mata: Tanda-tanda infeksi, yakni pus
26
3. Hidung dan Mulut: Bibir dan langit-langit, Periksa adanya sumbing, Refleks
hisap, dinilai dengan mengamati bayi pada saat menyusu badan
4. Leher: Pembengkakan, Gumpalan
5. Dada: Bentuk, Putting, Bunyi nafas,Bunyi jantung
6. Bahu, Lengan dan Tangan: Gerakan tangan, Jumlah jari
7. Sistem saraf : Adanya refleks moro, lakukan rangsangan dengan suara keras yaitu
bertepuk tangan
8. Perut: Bentuk, Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, Perdarahan tali
pusat, Lembek (pada saat tidak menangis), Tonjolan
9. Kelamin laki-laki: Testis berada di dalam scrotum, Penis berlubang pada ujung
letak lubang ini
10. Kelamin perempuan : Vagina berlubang, Uretra berlubang, Labia minor dan labia
mayor
11. Tungkai dan kaki: Gerakan normal, Tampak normal, Jumlah jari
12. Punggung dan anus: Pembengkakan atau ada cekungan, Ada anus, lubang
13. Kulit : Verniks (tidak perlu dibersihkan karena menjaga kehangatan tubuh bayi),
Warna, Pembekakan atau bercak-bercak hitam, Tanda-tanda lahir
14. Konseling
a. Jaga kehangatan bayi
b. Pemberian ASI
c. Perawatan tali pusat
d. Agar ibu mengawasi tanda-tanda bahaya
27
Pembersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan mata dan identifikasi adalah
rutin dilaksanakan, kecuali jika bayi dalam keadaan kritis dan dokter memberi instruksi
khusus.
Membersihkan jalan nafas
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung
menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai berikut:
1. Letakan bayi pada posisi terlentan di tempat yang keras dan hangat.
2. Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus
dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit menengadah ke
belakang.
3. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan dengan kasa steril.
4. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan
kain kering dan bersih. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
Sangat penting membersihkan jalan nafas, sehingga upaya bayi bernafas tidak
akan menyebabkan aspirasi lendir (masuknya lendir ke paru-paru).
Bantuan untuk memulai pernafasan mungkin diperlukanuntuk mewujudkan
ventilasi yang adekuat.
Memotong dan merawat tali pusat
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan dan
tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Sebelum tali pusat,
dipastikan bahwa tali pusat diklem dengan baik untuk mencegah terjadinya perdarahan.
Selain itu, pantau kemungkinan terjadinya perdarahan dari tali pusat.
28
tinggi, berkisar 0,25-0,5 %. Untuk mencegah terjadinya perdarahan tersebut, semua bayi
baru lahir normal dna cukup bulan perlu diberikan Vitamin K parenteral dengan dosis
0,5-1 mg IM.
Memberi obat tetes/ salep mata
Pemberian obat mata eritromisin 0,5 % atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan
penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual).
Identifikasi bayi
Apabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang persalinannya mungkin lebih dari satu
persalinan, maka sebuah alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap bayi
baru lahir dan harus ditempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.
-
Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat penerimaan
pasien, di kamar bersalin, dan di ruang rawat bayi.
Alat yang digunakan, hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak mudah
melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.
Sidik telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus dicetak di catatan yang tidak mudah
hilang. Sidik telapak kaki bayi harus dibuat oleh personil yang berpengalaman
menerapkan cara ini dan dibuat dalam catatan bayi. Ukurlah berat lahir, panjang bayi,
lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam medik.
Pemantauan bayi baru lahir
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau
tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian
keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.
-
Tanda-tanda vital
Berat badan
Pakaian
Sesak nafas
Malas minum
Kurang aktif
30
sulit minum
perut kembung
periode apnu
kejang
merintih
perdarahan
sangat kuning
Daftar Pustaka
Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro, SpOG. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
31
Prof.dr. Abdul Bari Saifuddin, SpOG, MPH. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : JNPKKR- POGI & Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
DepKes. 2004. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
32
I.
PENGKAJIAN DATA
a. Data Subyektif
i. Identitas
Nama bayi
Umur
: 1 hari
Anak
: kedua
Lahir
: Ny. Sanariah
Nama ayah
: Tn. Seroh
Umur
: 25 tahun
Umur
: 30 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: dagang
Pekerjaan
: dagang
Alamat
: Geguntur
Alamat
: Geguntur
Agama
: Islam
ii. Hari/ tanggal masuk Puskesmas : tanggal 25 Juni 2006 pukul 10.00
wita
iii. Hari/ tanggal pengkajian : tanggal 25 Juni 2006 pukul 18.30 Wita
iv. Keluhan utama : Bayi Lahir Spontan di Ruang Bersalin,
Puskesmas Kr. Pule dengan tidak ada keluhan.
v. Riwayat kehamilan dan kelahiran:
1. Prenatal
a. Ibu mengatakan hamil yang ke 2 dengan usia
kehamilan 9 bulan. Ibu mengatakan ANC 6 kali di
Posyandu.
b. Mendapat suntikan TT 2x (lengkap) selama
kehamilan dan tablet tambah darah.
c. Ibu tidak pernah menderita penyakit selama
kehamilan.
33
: 36,8 C
2. Respirasi
: 45x/ menit
3. berat badan
: 2700gram
4. panjang badan
: 49 cm
5. lingkar kepala
: 32 cm
6. denyut jantung
: 116x/menit
34
INTERPRETASI DATA
Diagnosa : Bayi baru lahir normal, sesuai dengan masa gestasi, usia 1 hari
keadaan umum baik
35
Data dasar:
Bayi lahir spontan dengan berat badan 2700 gram dan panjang badan
49cm, lingkar kepala 32 cm.
IV.
TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V.
RENCANA TINDAKAN
a. Observasi keadaan bayi (tanda-tanda vital)
b. Jaga kehangatan bayi
c. Perawatan tali pusat
d. Pemberian ASI
e. Jelaskan tanda-tanda bahaya.
VI.
37