TUGAS AKHIR
Disusun oleh:
ABSTRAK
Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan suatu struktur beton
bertulang dalam memikul beban-beban adalah dengan meningkatkan daktilitas
struktur tersebut. Peningkatan daktilitas yang dimaksud dapat dilakukan dengan
memberikan tulangan pengikat, pengekang (confinement) dari dalam beton dan
kekangan yang dari luar beton (externally wrap) oleh CFRP yang dapat
memberikan ikatan dan kekangan terhadap beton maupun tulangan lentur.
Confinement mampu mencegah tekuk premateur tulangan tekan
longitudinal, sebagai tulangan sebagai tulangan geser mencegah terjadinya
keruntuhan, serta mampu meningkatkan kekuatan tekan beton terhadap beban
aksial dan momen lentur.
Dilakukannya externally CFRP pada kolom akan membuat kolom semakin
kuat terhadap lentur dan beban aksial yang dipikul karena memiliki nilai kuat tarik
yang sangat tinggi. Kekangan yang dilakukan pada CFRP dipengaruhi oleh jarijari sudut siku penampang kolom bujur sangkar. Tulangan tranvesal yang bekerja
akan mempengaruhi tulangan longitudinal yang bekerja terhadap lentur. Tegangan
lateral yang bekerja pada FRP terhadap bidang beton yang di luar akan melentur
ke luar terhadap panjang dan lebar penampang atau mengalami tekan dan
sebaliknya tulangan tranversal cenderung mengalami tekan.
Peningkatan mutu beton (fC) = 25 MPa dengan menggunakan CFRP
sebagai perkuatan dari luar untuk tebal (tj) = 0,3 mm dapat mencapai FCC =
29,364 MPa, peningkatan kapasitas kolom pada beban aksial sebesar 23,906%
momen lentur 133,198%.
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................i
KATA PENGANTAR.....................ii
DAFTAR ISI.......................iv
DAFTAR NOTASI....................vii
DAFTAR GAMBAR.......................x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Umum...1
1.2
1.3
1.4
Pembatasan masalah.....4
1.5
Metode pembahasan.....4
1.6
Sistematika pembahasan......5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Umum...7
2.2
2.3
2.4
2.5
Fungsi CFRP..18
2.6
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
2.7
2.8
2.9
2.10
2.11
BAB III
3.1
Umum.....32
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
Analisis Kolom...51
BAB IV
ANALISA PERHITUNGAN
4.1
Analisa
Gaya
Aksial
dan
Momen
Lentur
pada
Kolom
Confinement...61
4.2
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
4.4
4.5
BAB V
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan..112
5.2
Saran ....113
DAFTAR PUSTAKA..114
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
KATA PENGATAR
Puji serta syukur kepada Allah Bapa, karena berkat dan karuniaNYA saya
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dimana tugas akhir ini merupakan salah
satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan program sarjana (S1) di
Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara (USU).
Penulis menyadari bahwa selesainya tugas akhir ini tidak terlepas dari
bimbingan, dukungan, doa, dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada:
Bapak Ir. Teruna Jaya, M.Sc., selaku sekertaris Departmen Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara.
Bapak Ir. Daniel Rumbi Teruna, MT selaku dosen wali dan pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
memberikan bimbingan dan masukan dalam penyelesaian tugas akhir ini
serta selama masa kuliah.
Hormat saya kepada orang tua Alm. M.T Sianipar dan M. Hutapea serta
saudara-saudara yang telah memberikan Restu dan Doa selama kuliah
hingga sekarang.
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
demikian juga penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini sehingga tugas akhir
ini masih memiliki banyak kekurangan walaupun penulis telah semaksimal
mungkin. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka dan hati yang tulus penulis akan
menerima segala saran dan kritikan demi kesempurnaan tugas akhir.
Medan,
Maret 2009
Penulis
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Daftar Notasi
2
As
Cc
Cs
: jarak efektif, mm
d1
d2
d3
Ej
fc
fcc
fj
fl
Fl
fr
fs
Jd
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
kc
ke
Mn
Mu
: Selimut beton, N
Ss
Sn
Ts
ydasar
ytarik
ytekan
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
: Regangan beton
50u
50c
50h
20c
: Ratio tulangan
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
UMUM
Penggunaan bahan serat yang memperkuat kolom (FRP) secara eksternal
kini sudah diterapkan pada banyak jenis bangunan salah satunya pada bangunan
bertingkat. Polimer sebagai perkuatan (FRP) dikenal sebagai bahan yang mampu
memberi menahan tarikan, memperbaiki serta meningkatkan kekuatan dari luar
kolom struktur beton. FRP merupakan bahan yang sangat baik dalam
pengunaannya untuk bentuk kolom. FRP ini pertama kali dikenalkan pada model
kolom bulat oleh para ahli konstruksi dari Amerika sebelum tahun 2002. Namun
untuk pemakaian pada kolom bujur sangkar belum bisa digunakan sehingga para
ahli konstruksi dari Eropa melakukan uji coba untuk kolom tersebut, ternyata hal
itu dapat dipakai untuk kolom bujur sangkar hingga pada tahun 2003 produk
tersebut dimunculkan. Sebagai contoh, disain ini telah menyediakan kenyamanan
untuk kolom berbentuk bulat dengan diselimuti atau dibungkus oleh FRP, tapi
kemudian pembuatan aplikasi di uji cobakan untuk kolom bujur sangkar oleh para
ahli konstruksi.
r
Confined concrete
h
y
x
Unconfined concrete
b
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
daerah
yang
mengalami
kekangan
CFRP
(tarik)
Confinement
(tekan)
Gambar 1.2. Kolom dan potongan kolom yang mengalami tekan pada
confinement dan FRP mengalami tarik
I.2
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
I.3
2.
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
3.
I.4
PEMBATASAN MASALAH
Penulis
akan
membatasi
permasalahan
dengan
tujuan
untuk
2.
3.
4.
5.
I.5
METODE PEMBAHASAN
Dalam penulisan tugas akhir ini, materi diambil dengan mengumpulkan
data literature yang ada mengenai data perilaku dari kolom beton bertulang
dengan pengunaan material FRP sebagai perkuatan dari luar serta perilaku yang
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
akan ditimbulkan oleh FRP itu sendiri. Bahan utama pada FRP adalah resin
dengan serat carbon yang dibentuk menjadi bahan.
Perhitungan-perhitungan dilakukan dengan manual dan bantuan simulasi
program komputer dengan mengunakan program Microsoft Excel sebagai desain
grafik. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan yang signifikan dari
hasil perhitungan yang ada.
1.6
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Penulisan tugas akhir ini dilakukan dengan sistematika pembahasan
sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Uraian mengenai hal umum tentang penulisan tugas akhir, latar
belakang masalah, maksud dan tujuan, pembatasan masalah,
metode pembahasan dan sistematika pembahasan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Uraian singkat tentang alternatif peningkatan/perbaikan kekuatan
struktur, komposisi FRP, pengunaan FRP yang ada dipasaran,
alasan penggunaan FRP, fungsi FRP, investigasi, evaluasi, metode
perbaikan, struktur bangunan yang mengunakan FRP, bentuk dan
tipe FRP, aplikasi FRP terhadap bangunan, pekerjaan dan
pemasangan FRP pada kolom, perumusan CFRP pada kolom.
BAB III
kolom
beton
bertulang
berdasarkan
ukuran,
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
BAB IV
ANALISA PERHITUNGAN
Perhitungan momen pada saat beton mengalami retak, tulangan
baja mengalami leleh/ultimate, menghitung beban axial dan
momen lentur pada kolom beton unconfinement. Perhitungan
beban axial dan momen lentur pada kolom confinement.
Perhitungan peningkatan kekuatan beton akibat pemakaian CFRP,
beban axial, dan momen lentur pada confinement dan CFRP serta
peningkatan dan penurunan perbandingan kolom yang Confined
dengan Unconfined.
BAB V
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
UMUM
Perkembangan teknologi beton pada saat sekarang ini, membuat
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Pada
penelitian
untuk
perkuatan
(strengthening)
dalam
2.2
sipil. Bahan ini menggabungkan polimer resin, filler dan fiber. Resin yang
digunakan adalah polyester, vinylester atau epoxy dan filler yang digunakan
adalah kaolin clay, calcium carbonate dan alumina. Sedangkan fiber terdiri dari
beberapa jenis seperti glass, carbon, dan aramide.
Gambar 2.1: Model kurva tegangan lekat-slip tulangan FRP (Caibal, R.J, 2003)
Gambar 2.2: Tipe tulangan FRP yang sering digunakan (Roberts, C.L.,
2006)
Material komposit punya beberapa kelebihan seperti berkekuatan tinggi,
ringan dan punya daya tahan yang tinggi (BRE and Trennd:2000). Selain itu FRP
juga bahan non korosi, netral terhadap gaya magnet jika dibandingkan terhadap
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
baja, FRP punya kuat tarik lebih besar, modulus elastisitas kecil dan hubungan
tegangan-regangan adalah elastis. FRP terdiri dari beberapa jenis seperti bar,
wrap, grid dan strip. Untuk struktur baru digunakan FRP bar sebagai pengganti
baja tulangan. FRP dengan jenis wrap lebih banyak dipakai pada kolom
sedangkan jenis sheet atau strip biasa digunakan pada balok, pelat dan kolom.
dan fiber. Carbon Fiber Reinforced Polymer digunakan pada konstruksi struktur
bangunan yang sudah ada. Pemakaian CFRP pada suatu konstruksi biasanya
disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
Australia
Austria
Austria
Austria
Proyek
Metro Red
Boiler House
West end Shopping
Mall
Te Glen Sopping
Centre
IBM Building
Bregenzerac Bridge
A10 Tauernautobahn
Jumlah
Kontraktor Utama
500m2
Caputo S.A
500m
Kane Constructions
180m
AB & MA Cick Pty Ltd
300m
Constuction Engineering
1174m
1100m
8500m
IBM
Hembau Gesmbh
Strabag AG
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Hongkong
2800m2
Qatar
Singapore
3600m
5500m2
Apollo
Hong Lai Huat Construction
1000m2
2500m
1400m2
1600m2
400m2
Detay Construction Co
Ken Engineering
Balvac
Bierrum
Rusview
Turkey
Turkey
UK
UK
UK
2.3
yang telah digunakan luas diberbagai negara seperti Inggris, Afrika Selatan,
Jepang, Swiss dan Perancis untuk digunakan sebagai perkuatan pada gedung dan
jembatan.
Pembagian tipe kekuatan FRP berdasarkan angka modulus elastisitasnya,
angka modulus elastisitasnya terdiri dari tiga tipe yaitu:
1. High strengh
2. High modulus
3. Ultra high modulus
Spesipikasi dari masing-masing tipe FRP ini dapat dilihat pada Tabel yang
terdapat dibawah ini:
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Kuat Tarik
(N/mm2)
4300-4900
Modulus Elastis
(N/mm2)
3100
Elongasi
(%)
155000
High modulus
2740-5490
2400
210000
2600-4020
1600
300000
Trade name
DML Composites
Exchem
Feb MBT
Sumitomo Corporation Europa#
SBD
Sika
Mbrace
Mbrace
Kevlar*
Replark
Enforce
Sika CarboDur
SikaWrap Hex 230C
SikaWrap Hex 100G
Torayca UT70
#
Type of material
Cabon FRP plate
Carbon fibre sheet
Glass fibre sheet
Aramid fibre sheet
Aramid fibre tape or sheet
Aramid FRP sheet
Carbon FRP plate
Carbon fibre sheet
Aramid fibre seet
Glass fibre sheet
Carbon fibre sheet
Carbon FRP plate
Aramid fibre tape and sheet
Carbon fibre prepeg
Carbon FRP plate
Carbon fibre sheet
Glass fibre sheet
Aramid fibre tape and sheet
Carbon FRP plate
Carbon fibre sheet
Glass fibre sheet
Carbon fibre sheet
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Strength
(N/mm2)
2100
1400
2200-2500
2200-2500
>2200
>2200
2800
3200
1600
3050
2900
1450
Modulus
(kN/mm2)
140
360
165
210
150
200
150
200
280
165
210
300
Thickness
(mm)
Up to 30
Up to 30
1.2, 1.4, 2.1
1.2, 1.4, 2.1
1.2, 1.4
1.4
1.2, 1.4
1.2, 1.4
1.2, 1.4
1.2, 1.4
1.4
1.4
Width
(mm)
Up to 1400
Up to 1400
10,50,80,90,100,120
50,80,90,100,120,150
50,80,100,120
50,80,100,120,150,200
50,80,120
50,80,120
50,80,120
50,60,80,90,100,120,15
0
60,90,100
50
Note: properti ini diambil dari pabrik dan telah dikoreksi pada saat publikasi
(summer
2000). Untuk mendesign properti actual harus diperoleh dari pabrikan.
Karena
Metode test yang bervariasi, informasi yang diperoleh harus detail
(contoh:frekuEnsi test, standar deviasi).
Tabel.2.5: Properti dari material FRP berbentuk lembaran
Trade name
Fibre
Strength
(kN/mm2)
Modulus
(kN/mm2)
DML ComPosites
Carbon
Glass
Aramid
4900
3400
2800
230
70
115
Enforce
Carbon
Carbon
Glass
Aramid
Aramid
3900
2650
1700
2900
2100
Replark
Carbon
Carbon
Glass
Carbon
Carbon
Carbon
Selfix
CarbofibeE
Selfix
Glass
Carbon
Aramid
Kevlar#Structural
Reinforcement
System
Mbrace Tow
Sheet
Effective
thickness*
(mm2)
240
640
65
120
120
Areal
Weight
(g/m2)
150,300,9
00
200,250 to
1200
200,300
200
400
350
290,420
280,420
Widhth
(mm)
0,117
0,235
0,135
0.2,0,29
0.193,0.28
6
300
300
680
300
100,300,5
00
3550
3000
1550
3400
2900
1900
235
380
74
230
390
640
300
300
915
200
300
300
0.11,0.165
0.165
0.118
0.110.167
0.165
0.143
1099+
1417+
1086+
42+
120+
61+
432
300
240
0.167
0.167
0.167
500
500
500
250,330,5
00
250,330,5
00
250,330,5
00
150,300
150,300
150,300
300,500,1
500
350,500
340
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
CarbofibeC
SelfixCabofibe
AR
SikaWrap Hex
230C
SikaWrap Hex
100G
Torayca UT7020
Torayca UT7030
Carbon
Glass
3500
2250
230
70
230
840
Carbon
Carbon
4090
4220
230
235
200
300
610
1270
0.111
0.167
100,250,5
00,1000
100,250,5
00,1000
Notes:
#
kecuali untuk hal ini, property untuk fibre kering.Nilai-nilai yang dimuat hanya
yang diindikasi.Perhatikan juga Note pada tabel 2.5
Ketebalan efektif adalah area total Cross-sectional dari fiber yang dibagi lebar
lembaran
Exchem
Resifix 31
24
55
22
Flexural modulus(kN/mm2)
6.5
3.8
60
Sika
Sikadur
30
35
18
3.5
9.8
12.8
56
60,80
62
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
SBD
Suplier
DML
Composites
Sika
Sumitomo
50
17
81
30
29
120
28
Flexural Modulus(kN/mm2)
55
60,80
59
53
55
Property
Tg (0C)
2.4
Dilihat dari kekuatan dan elastisitasnya yang jauh lebih bagus dari kedua bahan
lain. Ini dapat dilihat dari tabel, yaitu :
Tabel 2.8: Perbandingan performance FRP
Performance
Carbon
Aramid
Glass
Alkaline Resistant
Good
Good
Bad
UV Resistant
Yes
No
yes
Electrical Conductivity
Yes
No
No
Compressive vs tensile Strength
Close to
Lower
Close to
Elastic Modulus vs Steel
Similar
Lower
Lower
0
0
Melting Point
650 C
200 C
1000 0 C
Creep Rupture
Best
Moderate
Bad
Banyak alasan mengapa diperlukan kekuatan tambahan untuk struktur
beton bertulang, yaitu:
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
dilakukan pada bagian bangunan yang menerima beban hidup karena hal itu
sangat membantu dalam kelangsungan bangunan.
2.5
FUNGSI CFRP
Pada penggunaannya, CFRP fungsinya adalah :
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
2.6
benar dan akurat, maka rekomendasi perbaikan atau perkuatan hasil evaluasi akan
tidak tepat serta tidak tercapai sasaran, maka itu diperlukan data-data yang benarbenar dari hasil investigasi hal ini dilakukan untuk mempermudah dan menunjang
tahapan evaluasi yang akan dilakukan selanjutnya.
Untuk mencapai tujuan di atas, maka harus dilakukan ;
Melakukan
testing-testing
non
destruktif
yang
diperlukan
untuk
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Keropos (honeycomb).
Karat.
Penurunan.
Kesalahan pelaksanaan.
akan dilakukan dan merupakan tahapan yang sangat penting dalam menunjang
dan mempermudah untuk melakukan evaluasi yang tepat, maka harus diusahakan
untuk mendapatkan data-data yang maksimal.
2.6.2 EVALUASI
Setelah mendapatkan data-data dari hasil investigasi, maka dilakukan
evaluasi untuk menentukan tindakan-tindakan apa yang akan diambil.
Melakukan perbaikan.
Melakukan perkuatan.
Melakukan pembongkaran.
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Kebutuhan struktur.
Keselamatan umum.
Jenis kerusakan.
Kemudahan pelaksana.
Waktu pelaksanaan.
Biaya perbaikan.
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
metode
shotcrete,
umumnya
digunakan
additive
untuk
2.7
2.8
Plat / composite
Fabric / Wrap
Bentuk plat lebih efektif dan efisien untuk perkuatan lentur baik pada balok
maupun plat serta pada dinding; sedangkan bentuk wrap lebih efektif dan efesien
untuk perkuatan geser pada balok serta untuk meningkatkan kapasitas beban axial
dan geser pada kolom.
2.9
diambil pada tahun 2000. Karena bahannya yang kuat, sederhana dan tidak
mencemari lingkungan maka bahan ini banyak dipakai. Berikut jenis contoh
bangunan yang mengunakan bahan ini, tabel 2.1.
Kolom bangunan yang mengunakan bahan ini, yaitu :
a.
Kolom gedung
Berbeda halnya pada balok dan pelat, dikolom FRP digunakan untuk
memikul beban axial. FRP diletakan sebagai wrap pada kolom atau sebagai
pembungkus yang melingkari seluruh kolom hingga membuat kolom menjadi
tertutup rapat dari bawah hingga atas kolom. FRP kolom merupakan perpaduan
antara fiber karbon dengan resin.
Bahan ini sangat baik digunakan pada kolom yang berbentuk bulat atau
melingkar dibanding dengan kolom yang berbentuk bujur sangkar. Selain karena
bentuknya yang tidak perlu dibentuk dengan sudut-sudut tertentu pada kolom
bulat, material ini juga lebih rapat dan kuat ketika dipasangkan ke kolom
melingkar. Hal tersebut mudah untuk dilakukan dikarenakan sewaktu melakukan
pemasangan hanya diperlukan tinggi dan diameter kolom saja, sebagai gambaran
sebelum dilakukan pemasangan.
Bahan ini sudah banyak membantu dalam perkembangan struktur
bangunan terutama pada kolom seperti yang di Amerika dan di Jepang. Bahan ini
sudah banyak membantu bagi kemajuan negara tersebut, dan hal ini juga
dibuktikan dengan mengembangakan CFRP ini sebagai bahan yang mampu
memberi nilai lebih misalnya pada negara Jepang yang merupakan negara yang
memiliki seismic yang tinggi dan negara Amerika yang sering terjadi peristiwa
alam. Sebuah metode besar juga mulai dikembangkan dimana universitas yang
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
ada di negara Eropa mulai mengunakan bahan ini sebagai kekuatan tambahan dari
luar terhadap bangunannya seperti di Universitas Southampton, Inggris.
b.
Kolom jembatan
Dalam bagian ini pekerjaan dilakukan secara berkelompok saat material
2.10
dilakukan koreksi. Selain karena perlu adanya koreksi, juga perlu dilakukan
peninjauan terhadap kebutuhan pada waktu pemasangan seperti perlengkapan
yang akan dipakai pada pemasangan agar keselamatan dan kenyamanan pada
waktu pemasangan dapat terjamin.
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Wet system (FRP harus dijenuhkan dulu dengan Epoxy mesin saturator)
Untuk menentukan sistim mana yang akan digunakan, tergantung dari banyaknya
fiber per m 2 . Pada umumnya FRP dengan banyaknya fiber kurang dari 300
gr/m 2 menggunakan dry sistem dan sebaliknya menggunakan wet sistem.
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
[bh (4r
)]
r 2 1 3(b 2r ) 1 3(h 2r )
..(2.2)
bh 4r 2 r 2
2
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
k c = 1 2 ...(2.3)
Dimana b dan h dimensi sisi luar potongan melintang kolom; r adalah radius pada
keliling sudut; 1 adalah faktor penambah kekuatan beton terhadap tegangan
triaxial pada batas-batas tegangan (lihat persamaan 2.4); dan 2 adalah faktor
reduksi terhadap penjumlahan untuk beberapa deviasi (persamaan 2.5 );
1 = 1,251,8 1 + 7,94
f
f
2 = 1,4 l 0,6 l
Fl
Fl
Fl
F
1,6 l 1 .(2.4)
fc '
f c '
2
F
0,8 l + 1 .(2.5)
f c '
Confined concrete
x
Unconfined concrete
b
Gambar 2.9 : Panjang dan lebar confinement tertekan sedangkan sudut
confinement tertarik.
f l , jx = 2
tj
h
f j ..(2.6)
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
f l , jy = 2
tj
b
f j ..(2.7)
Dimana t j adalah ketebalan pada jaket FRP dan f j adalah tegangan pada sisi
dalam jaket FRP, yang dapat didefenisikan sebagai berikut :
f j = E j t ...(2.8)
Dimana t adalah regangan pada potongan melintang pada FRP. Untuk mencari
nilai dari Fl sama halnya dengan mencari nilai dari f l yang merupakan tegangan
lateralnya.
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
BAB III
3.1.
UMUM
Sebagai bahan konstruksi, beton bertulang termasuk bahan yang paling
banyak digunakan dalam pembangunan struktur dewasa ini. Dari segi material,
pembuatan dan perakitan tulangan, pengecoran dan biaya, beton relative mudah
dan murah. Kekuatan dari struktur kolom beton bergantung pada mutu beton (mix
design), proses perakitan tulangan, pengecoran, pemadatan dan perawatan setelah
pengecoran (curing). Pada tahap perencanaan, structural engineer mengunakan
mutu beton yang diperoleh berdasarkan hasil dari uji kuat tekan beton dengan
menggunakan moulding (silinder beton) yang diisi adukan beton. Sehingga mutu
yang diperoleh dari hasil uji kuat tekan beton merupakan mutu beton tanpa
tulangan (plain concrete). Sedangkan praktek di lapangan, struktur beton
mengunakan tulangan, baik tulangan longitudinal yang berfungsi menahan lentur
maupun tulangan tranversal (stirrup) yang menahan geser.
Dalam kondisi ultimate banyak faktor yang dapat menyebabkan mutu
beton tidak mencukupi dan hal ini dapat menyebabkan kerusakan dan keruntuhan
pada struktur beton, sehingga pembongkaran/perbaikan struktur beton perlu
dilakukan. Pembongkaran dan pembuatan struktur baru, memerlukan waktu yang
cukup lama, sedangkan perbaikan struktur beton dapat mengunakan berbagai
alternative perbaikan seperti externally bonded steel plates (pengikat luar baja),
steel jacket, concrete jackets dan dengan pemakaian material Carbon Fiber
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
3.2
semen, agregat kasar dan halus, air dan berbagai jenis campuran. Perbandingan air
terhadap semen merupakan faktor utama dalam menentukan kekuatan beton.
Semakin rendah perbandingan air semen, semakin tinggi kekuatan tekan beton
demikian sebaliknya. Kelebihan air pada campuran beton akan menurunkan
kualitas kerja (workability) atau menurunkan kuat tekan beton. Suatu ukuran dari
pengerjaan beton ini diperoleh dengan percobaan nilai slump, dimana lebih kecil
nilai slump lebih kental campuran beton dan lebih sukar dalam pengerjaan.
Kekuatan tekan beton di wakili oleh tegangan tekan maksimum fc dengan
satuan N/m atau Mpa dan juga memakai satuan Kg/cm2 untuk struktur beton
bertulang pada umumnya menggunakan beton normal dengan kuat tekan pada
umur 28 hari berkisar antara 17-35 Mpa, sedangkan untuk beton prategang
digunakan kuat tekan beton lebih tinggi, berkisar antara 30-45 Mpa.
Nilai kuat tekan beton didapatkan melalui tata cara pengujian standar,
menggunakan mesin uji dengan cara memberikan beban tekan bertingkat dengan
kecepatan peningkatan beban tertentu atas benda uji silinder beton (d=150mm,
t=300 mm) sampai hancur. Tata cara pengujian yang umumnya dipakai adalah
standar ASTM C 39-86. kuat tekan masing-masing benda uji di tentukan oleh kuat
tegangan tekan tertinggi yang dicapai benda uji umur 28 hari akibat beban tekan.
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
3.3
perbaikan mutu kekuatan tekannya hanya desertai peningkatan kecil kuat nilai
kuat tariknya. Suatu perkiraan kasar dapat dipakai, bahwa nilai kuat tarik beton
normal hanya berkisar 9-15% dari kuat tekannya. Kuat tarik beton yang tepat sulit
untuk diukur. Suatu nilai pendekatan yang umum dilakukan dengan menggunakan
modulus of rupture:
( MOR) =
PI
2
(3.2)
bd
Ialah tegangan tarik lentur beton yang timbul pada pengujian hancur balok
beton polos atau tanpa tulangan, sebagai pengukur kuat tarik sesuai teori
elastisitas. Kuat tarik beton juga di tentukan melalui pengujian split cylinder yang
umumnya memberikan hasil lebih baik dan lebih mencerminkan kuat tarik yang
sebenarnya. Nilai pendekatan yang di peroleh dari hasil pengujian berulangkali
mencapai kekuatan 0.50-0.60 kali fc sehingga untuk beton normal digunakan
nilai 0.57fc. sedangkan dalam SK SNI T-15-1991-03 pada pasal 3.2.5 ditetapkan
bahwa besarnya modulus tarik untuk beton normal adalah 0,7fc.
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
3.4
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Jika suatu kolom menerima momen lentur kecil (yaitu, jika eksentrisitas
kecil), seluruh kolom akan tertekan tetapi tekanan disatu sisi akan lebih
besar dari sisi lainnya. Tegangan tekan maksimum dalam kolom sebesar
0,85fc dan keruntuhan akan terjadi oleh runtuhnya beton dan semua
tulangan tertekan.
Pn
e
c) Eksentrisitas lebih besar dari (b) dan momen kecil. Sehingga tarik mulai
dari satu kolom.
Jika eksentrisitas ditingkatkan dari kasus sebelumnya, gaya tarik akan
mulai terjadi pada satu sisi kolom dan baja tulangan pada sisi tersebut akan
menerima gaya tarik yang lebih kecil dari tegangan leleh. Pada sisi lain
tulangan mendapat gaya tekan. Keruntuhan akan terjadi karena hancurnya
beton pada sisi yang tertekan.
Pn
e
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Mn
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
M
1
M = P
M 2
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Pu.e. Tingkat kelangsingan suatu struktur kolom dapat dibuat sebagai rasio
kelangsingan.
Kl u
...(3.3)
r
Dimana
= Jari-jari
Kl u
>34-12(M1b/M2b).....(3.4)
r
Dimana M1b dan M2b = Momen ujung-ujung faktor pada kolom yang posisinya
berlawanan.
Momenmomen
tersebut
terjadi
akibat
beban
yang
tidak
K u
< 22...(3.5)
r
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Pu
Pu
Pu
Pu
lk=l
lk=1/2.lV2
lk=1/2.l
lk=2l
2) Sendi-sendi
3) Jepit-Sendi
4) Jepit-jepit
1) Jepit sebelah
k = 1,0
k = 0,50
k = 2,0
k =1,0
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
indeks
untuk
portal
dengan
pengaku
yang
akibat
momen
ujung
dari
beban
yang
ds =
Cm
P
1 u
Pc
1.0 ........(3.7a)
Pu
1
Pc
1.0 ........(3.7b)
2 EI
( K u )2
.......(3.8)
dan Pu beban rencana aksial terfaktor, Pu dan Pc adalah jumlah untuk semua
kolom dalam satu tingkat,Cm adalah faktor koreksi seperti ditentukan berikut ini.
Untuk komponen struktur ditopang tertahan ke arah samping (berpengaku)
dan tanpa beban tranversal pada dukungan,
M
Cm = 0.60 + 0.40 1b
M 2b
0.40 ....(3.9)
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
M 1b
>0
M 2b
apabila hasil dari analisis struktur menunjukan bahwa di kedua ujung tidak
terdapat momen, rasio M1b/M2b diambil sama dengan satu. Sedangkan eksentrisitas
ujung yang di dapat kurang dari (15 + 0.03h)mm, momen ujung yang didapat dari
perhitungan boleh digunakan untuk menentukan rasio M1b/M2b. Apabila
perhitungan menunjukan bahwa pada kedua ujung komponen struktur kolom, baik
berpengaku maupun tidak, tidak terdapat momen atau eksentrisitas ujung kurang
dari (15 + 0.003h)mm, maka M2b harus didasarkan pada eksentrisitas minimum
(15 + 0.003h)mm terhadap setiap sumbu utama secara terpisah (lihat SK SNI T15-1991-03 pasal 3.3.11 ayat 5.5). untuk komponen struktur lainnya, Cm
ditentukan sama dengan 1.0.
Didalam ungkapan Pc, peraturan SK SNI T-1991-03 pasal 3.3.11 ayat 5.2
memberikan ketentuan untuk perhitungan EI sebagai berikut :
Apabila memperhitungakan dampak sifat nonelastik beton, retak, dan rangkak
untuk pembebanan jangka panjang, maka nilai EI diperhitungkan sama dengan
blok terlentur tanpa beban aksial :
E c .I g
+ E s I se
5
........(3.10a)
EI =
(1 + d )
untuk komponen kolom bertulangan sedikit (g3%) dapat dihitung secara
konservatif.
EI =
dimana,
E c .I g
2.50
(1 + d ) .....(3.10b)
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
3.5
dengan rasio penulangan g antara 0,01 dan 0,08. penulangan yang lazim
dilakukan antara 1,5% sampai 3% dari luas penampang kolom. Khusus untuk
struktur bangunan berlantai banyak, penulangan kolom mencapai 4% dan ini tidak
boleh mengunakan lebih. Untuk kolom berpengikat sengkang bentuk segi empat
minimal terdiri dari 4 batang.
Pada jarak bersih antara batang tulangan pokok memanjang kolom
berpengikat sengkang tidak boleh kurang dari 1,5d` atau 40 mm. Persyaratan jarak
tersebut juga harus dipertahankan di tempat-tempat sambungan lewatan batang
tulangan.
3.6
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Semua batang tulangan pokok harus dilingkup dengan sengkang dan kait
pengikat tebal paling sedikit dengan batang D10. Batasan minimum tersebut
antara kolom dengan tulangan pokok memanjang batang D32 atau lebih kecil,
sedangkan untuk diameter tulangan pokok lebih besar lainnya, umumnya
sengkang tidak kurang dari batang D12. Jarak spasi tulangan sengkang p.k.p.
tidak lebih dari 16 kali dimeter tulangan pokok memanjang, 48 kali dimeter
tulangan sengkang, dan dimensi lateral terkecil (lebar) kolom. Tulangan sengkang
atau kait pengikat harus dipasang dan diatur sedemikian rupa sehingga sudutsudutnya tidak dibengkok dengan sudut yang lebih besar dari 135o.
Sengkang akan memberikan pengaruh pada kuat tekan kolom dan
regangan tekan beton pada daerah tekan kolom tersebut. Tegangan lateral efektif
maksimum ( fl ), yang diberikan oleh sengkang terjadi pada saat sengkang tersebut
sudah mengalami leleh.
f yh
f yh
fl
( c ). Single lateral stress
Gambar 3.3 : Diagram freebody untuk kolom
Dari freebody tulangan sengkang maka diperoleh fl sebagai berikut:
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
fl =
2 f yh ASP
sD'
...(3.11)
1,254 .(3.12)
f CC ' = f C ' 2,254 1 +
fC '
fC '
f CC '
1 ....(3.13)
fC '
CC = 0,0021 + 5
cu = 0,004 +
1,4 s f y su
f CC '
..(3.14)
f 'l = k e f l ...(3.15)
Dimana, CC = regangan pada saat kuat tekan beton mencapai f `CC
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
0,75)
Confined
Concrete
First hoop fracture
f 'cc
f 'c
Unconfined
Concrete
Ec Esec
Assumed for
cover concrete
CO 2 CO SP
CC
CU
Compressive Strain, C
3.7
sifatnya yang mengalami tarik dan juga mampu menghidari terjadi keruntuhan
yang terjadi pada beton atau pada daerah yang tidak terlindungi oleh tulangan
sengkang. Pengunaan FRP akan menambah kekuatan beton serta menambah
tegangan dan regangan. Untuk gaya tekan FRP, dimana pada sisi penampang
kolom memberikan tekanan yang kecil dan gaya tekan yang besar terjadi pada
sudut penampang kolom. Kehancuran beton pada daerah yang tidak terlindungi
sengkang atau pada tebal beton (d) dapat teratasi. Kekuatan beton pada daerah
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
yang terlindungi oleh FRP akan lebih besar dibandingkan dengan daerah kolom
yang terlindungi oleh sengkang.
3.8
beton. Regangan ultimit pada beton tak terkekang tipikal diambil sebesar 0,003.
Asumsi yang digunakan adalah bahwa setelah lewat dari nilai regangan 0,003 ini
beton mengalami retak dan pengekangan yang diberikan oleh CFRP akan bekerja
maksimal. Pada bagian ini hubungan tegangan dan regangan akan linier dengan
kemiringan berdasarkan kekakuan CFRP.
fd
Ep
FRP- Confined Concrete
Plain Concrete
Ei
C
Axial Strain, C
dan baja tulangan pada titik yang beragam pada penampang adalah berbanding
lurus dengan garis netral.
2. Momen lentur yang terjadi adalah pada sumbu simetri penampang.
3. Regangan maksimum pada serat tekan beton tak terkekang terluar adalah
sebesar 0,003, sedangkan
cu = 0,004 +
1,4 s f y su
f CC '
..(3.16 a )
Untuk beton yang terkekang dengan CFRP, regangan serat tekan maksimum
dapat dicari dengan mengunakan persamaan:
ccu = 0,004 +
ss =
Dimana,
4t j
D
2,5 ss f uj uj
f CC '
...(3.16 b )
..(3.17)
ss
Nilai dari tegangan ultimit CFRP adalah sebesar 50% dari modulus elastis
CFRP, yang mana akan menyebabkan nilai dari regangan CCU menjadi
sangat besar jika dibandingkan dengan beton yang tidak terkekang ( C ). Hal
ini dapat mengakibatkan interlock action antar agregat yang merupakan faktor
penting dalam mekanisme ketahanan geser beton, sehingga kecukupan
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Dimana,
t uj
t = 0,5 a
ambil t = 0,004
f j = 0,004 E j
Dimana,
a = regangan aksial
t = regangan tulangan sengkang
uj = regangan ultimit pada CFRP
4. Kekuatan tarik hanya dipikul oleh baja tulangan dan CFRP, sedangkan
kekuatan tarik beton diabaikan.
5. kekuatan tekan disumbangkan oleh baja tulangan dan beton untuk diagram
interaksi yang hanya memperhitungkan kekuatan tekan CFRP, maka kekuatan
tekannya disumbangkan oleh baja tulangan, beton dan CFRP pada daerah
tekan.
6. Tegangan beton yang digunakan adalah tegangan beton ekuivalen, yaitu:
a. Tegangan beton sebesar f C ' harus diasumsikan terdistribusi secara
merata pada daerah tekan ekuivalen yang dibatasi oleh tepi
penampang dan suatu garis lurus yang sejajar dengan sumbu netral
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
ANALISIS KOLOM
Letak tulangan longitudinal tersebar pada penampang dengan besar sudut
yang sama. Tulangan sengkang yang terpasang dengan jarak yang sama serta
dimensi penampang memanjang kolom yang sama (panjang sama dengan lebar).
penampang kolom
+P n
0,003
S < y
titik 1
daerah tertekan
P n, beban aksial
titik 3
kondisi seimbang
e = eb
titik 4
titik 2
S = y =
fy
ES
0,003
daerah seimbang
Mn
M n, Momen lentur
titik 5
S > y
0,003
daerah tertarik
-P n
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
tulangan memanjang
H
As
As'
tulangan sengkang
d'
d
Pn
As
As'
PU Pn
g =
ASt
..........................................................(3.19)
Ag
Eksentrisitas beban dapat terjadi akibat timbulnya momen yang antara lain
disebabkan oleh kekangan pada ujung-ujung kolom yang dicetak secara
monolit dengan komponen lain.
Titik 2 ( M n = M
lentur murni
; Pn = 0 )
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
yang terjadi pada saat kolom mengalami lentur murni. Sedangkan untuk
daerah eksentrisitas adalah tidak terhingga.
As
As'
d'
Mn
As
uj
As'
S '
0,003
a = 0,85 x
0,85f cc'
F T
CcCs
0,85 x
) + T ( s ) + F (d `+ s ) .(3.22 a )
2
0,85 x
) + T ( s ) + F (d `+ s + t j ) ...(3.22 b )
2
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Titik tambahan ini dipakai untuk membuat diagram interaksi yang lebih
lengkap sebelum mencari gaya yang terjadi pada daerah seimbang pada
kolom.
Untuk analisis teori perhitungannya sama dengan titik 2 tapi beban aksial
0 terjadi pada daerah eksentrisitas bukan daerah plastis pada penampang
kolom. Beban aksial akan semakin kecil nilainya karena tergradasinya
jarak menjauhi pusat plastis dan momen lentur untuk kondisi seperti ini
akan semakin besar disebabkan seluruh batang mengalami tekan.
B
As
As'
d'
Pn
e
As
uj
As'
S '
0,003
a = 0,85 x
0,85f cc'
F T
CcCs
Dengan memasukan nilai E S = 200.000 Mpa dan tegangan leleh baja yang
digunakan f y = 400 Mpa. Sehingga baja yang mengalami leleh memiliki
nilai regangan ( s ) =
xb =
fy
ES
400
= 0,002, maka didapat:
200000
0,003(d )
...................................................................(3.25)
0,002 + 0,003
B
As
As'
d'
e = eb
As
Pn = Pb
As'
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
x
0,003
ccu
S '
CS1 = AS fy
= AS fy
= A J fJ
Pb.e = CS1 ( d d )+ CC d
T( s )................................... (3.28a)
2
Pb.e = CS1 ( d d )+ CC d
T( s ) F( s + d + t ) ........(3.28b)
2
As
As'
d'
Pn
Pn = Pb ..(3.29)
Pn = (0,65)[ f y ASt + A j f j ] ..(3.30)
Hasil perhitungan dari kelima titik tersebut kemudian diwujudkan kedalam bentuk
diagram interaksi kolom seperti tergambar 3.6.
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
BAB IV
ANALISA PERHITUNGAN
4.1).
Diameter kolom
: 400 mm
: 25 MPa
: 20 mm
: 10 mm
: 8 buah
f y tulangan longitudinal
: 400 MPa
f yh tulangan sengkang
: 240 MPa
: 130 mm
: 0,003
ES
: 2x10 5 MPa
: 40 mm
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
tc = 40 mm
As = 8D20
H = 400 mm
s = 130 mm
A s3
A s2
A s'
d' = 70 mm
d = 330 mm
Pb
A s3 A s2
A s'
Pn = Pn ( maks )
= (0,65)[0,8 f ' cc ( Ag Ast ) + f y Ast ]
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
As = 8D20
As3
As2
As'
d'
Mn
As3
S3 S2
As2
As'
x = 114,209 mm
S1
0,003
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
a = 0,85 x
0,85fcc'
cu = 0,003
4( 1 )Dsp
4
=
s =
D' s
D' s
4 Asp
su =
f yh
Es
(10) 2
280(130)
= 0,0086
240
= 0,0012
200000
1,254
f ' cc = f ' c 2,254 1 +
f 'c
f 'c
fl =
2 f yh ASP
sD '
2(240)( .10 2 / 4)
= 1,0356 MPa
(130)(280)
7,94(0,7767) 2(0,7767)
f ' cc = 252,254 1 +
1,254
25
25
= 30,014 Mpa
Regangan kolom yang terkekang tulangan tranversal
cc = 0,002
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
C S 1 = AS 1 ( f y 0,85 f 'C )
= 942,477[400 - 0,85(25)]
= 356963,1638 N
s2
x 200
s2 =
0,003
x
0,003
( x 200)
x
C S 2 = AS 2 ( f S 2 0,85 f 'C )
0,003
= 628,318
( x 200)200000 0,85(30,014)
x
360961,214 x 75398160
x
S3
(330 x)
S3 =
0,003
x
0,003
(330 x)
x
T = AS 3 ( f S 3 0,85 f 'C )
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
0,003
T = 942,477
(330 x)200000 0,85(25)
x
186610446 585513,8363 x
x
Pn = 0
C S1 + C S 2 + CC T = 0
8674,046 x 2 + 1303438,214 x 262008606 = 0
x = 114,209 mm
hasil dari garis netral tersebut di input kembali ke persamaan yang sebelumnya.
S1
0,003
x 70
x
0,003
S1 =
( x 70)
x
0,003
S1 =
(114,209 70)
114,209
S1 = 0,00116 < y = 0,002
=
Karena regangan pada tulangan baja 1- D20 lebih kecil dari pada regangan leleh
bajanya sehingga dipakai tegangan (fS1), dimana f S 1 < f y .
C S 1 = AS 1 ( f S 1 0,85 f 'C )
0,003
= 198,8656157 KN
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
s2 =
0,003
(200 x)
x
0,003
(200 114,209)
114,209
yang
terjadi
digunakan
(fy
400
MPa),
dimana
f S 2 = f y = 400 MPa.
C S 2 = AS 2 ( f S 2 0,85 f 'C )
= 628,318[400 0,85(30,014)]10 3
= 235,297614 KN
Tulangan 3- D20
S3 =
=
0,003
(330 x)
x
0,003
(330 114,209)
114,209
= 353,428875 KN
Momen yang terjadi pada kolom
M n = C S 1 (130) + C C (200
0,85 x
) T (130)
2
0,85(114,209)
353,428875 (130)
= 129952,4133 KNmm
= 129,9524133 KNm
M R = M n = (0,65)(129,9524133) = 84,46906862 KNm
As = 8D20
As3
As'
As2
d'
Pn
e = 120 mm
As3
S3
As2
S2
As'
x = 141,222 mm
S1
0,003
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
a = 0,85 x
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
0,85fcc'
Cs2 Cc Cs1
S2
( x 200)
S2 =
0,003
x
0,003
( x 200)
x
C S 2 = AS 2 ( f S 2 0,85 f 'CC )
0,003
= 628,318
( x 200)200000 0,85(30,014)
x
360961,214 x 75398160
x
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
S3
(330 x)
S3 =
0,003
x
0,003
(330 x)
x
0,003
T = 942,477
(330 x)200000 0,85(25)
x
186610446 585513,8363 x
x
Daerah momen sangat kecil yang terjadi pada daerah plastis. Daerah momen
tersebut bergeser kedaerah eksentrisitas, e = 120 mm.
M n = C S 1 (130) + C C (200
0,85 x
) T (130)
2
M n =
x
Tulangan 1- D20
S1 =
0,003
(141,222 70)
141,222
= 942,477
(141,222 70)200000 0,85(25)10 3
141,222
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
= 265,1620519 KN
Tulangan 2- D20
S2 =
0,003
(200 141,222)
141,222
= 942,477
(200 141,222)200000 0,85(30,014)10 3
141,222
= 211,3165978 KN
untuk tulangan ini tidak sesuai dengan asumsi sebelumnya dimana untuk tulangan
ini mengalami tarik. Untuk tegangan yang terjadi f S 2 < f y
Tulangan 3- D20
S3 =
0,003
(330 141,222)
141,222
T = 942,477[400 0,85(29,364)] 10 3
= 353,4671396 KN
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
M R = C S 1 (10) + C C 200
+ C S 2 (120) + C S 3 (250)
2
Pn =
As = 8D20
As3
As2
d
As'
d'
e = eb
As3
As2
Pn = Pb
As'
x = 190,955 mm
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
0,003
a = 0,85 x
0,85f cc'
S3
S1
Tegangan beton kolom yang terkekang tulangan tranversal ( f cc ' ) = 30, 014 MPa
cu = 0,004 +
1,4 s f yh su
f cc '
4( 1 )Dsp
4
=
s =
D' s
D' s
4 Asp
su =
cu = 0,004 +
(10) 2
280(130)
f yh
Es
= 0,0086
240
= 0,0012
200000
1,4(0,0086)(240)(0,0012)
30,014
= 0,00412
pakai jarak ini sebagai jarak nilai perbandingan
x
330
=
0,00412 (0,00412 + 0,003)
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
x = 190,955 mm
s1
120,955
s1 =
0,00412
190,955
0,00412
(120,955) = 0,0026 > y = 0,002
190,955
= 942,477[400 0,85(25)] 10 3
= 356,9631638 KN
C c = 0,85 f ' cc ab
= 0,85(30,014)(0,85)( 190,955)(400)10 3
= 1656,352454 KN
Garis netral tepat berada pada tulangan 2 D20 sehingga gaya yang terjadi
pada tulangan ini sangat kecil atau tidak terjadi sama sekali.
s3
134,045
s3 =
0,00412
190,955
0,00412
(134,045) = 0,00289 > y = 0,002
190,955
Regangan yang terjadi pada tulangan ini sama terhadap besar tegangan luluh baja,
maka f S 3 = f y = 400 MPa.
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
T = AS 3 [ f S 3 0,85 f c ' ]
= 942,477[400 0,85(25)]10 3
= 356,9631638 KN
Beban aksial seimbang yang terjadi pada kolom
Pnbalanced = C s1 + C c T
= 356,9631638 +1656,352454 -356,9631638
= 1656,352454 KN
0,85 x
Pb e = C s1 (130) + C c 200
+ T (130)
2
(1656,352454) e = 289658,1807
e = 174,877 mm
Eksentrisitas dalam keadaan seimbang, maka eb = e + 200
eb = 374,877 mm
Pb = 0,65(1656,352454) = 1076,629095 KN
M R = Pb eb = 1076,629095 (374,877)10-3 = 403,6034852 KNm
Titik 5. Eksentrisitas besar ( M n = 0 ; Pn = aksial tarik maksimum atau tekan
minimum )
Beban aksial yang bekerja pada kolom
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
As = 8D20
As3
As2
d
As'
d'
Pn
e = besar
As3
As2
As'
Pn = Pn ( maks )
= (0,65)[ f y ASt ]
= (0,65)[ (400)(942,477)] 10 3
= - 240,36402 KN
e, (mm)
kecil
120
374,877
besar
Kuat momen
Pn e (KNm)
0-kecil
84,46906862
187,1011684
403,6034852
0
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
3000
titik1
2500
2000
titik 3
Pn (kN )
1500
titik 4
1000
500
titik 2
0
-500
0
titik 5
100
200
300
400
500
M n (kNm)
Gambar 4.6: Diagram interaksi kolom confinement
4.2). Menganalisa Gaya Aksial dan Momen pada Kolom karena Pengaruh
tebal CFRP (t_CFRP).
4.2.1). Tebal CFRP = 0,3 mm
Kolom bujur sangkar memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
-
Diameter kolom
: 400 mm
: 25 MPa
: 20 mm
: 10 mm
: 8 buah
f y tulangan longitudinal
: 400 MPa
f yh tulangan sengkang
: 240 MPa
: 130 mm
: 0,003
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
ES
: 2x10 5 MPa
: 40 mm
Kuat tekan beton akan bertambah akibat pengaruh kekangan dari luar
beton ( Fcc ' ) dengan kuat tekan beton tak terkekang ( f c ' )
FCC ' = f C '[1 + k e (k c 1)]
f j = E j t
Dimana,
t j ,u
t = 0,5 a
ambil t = 0,004
f j = 0,004 E j
= 0,004 (231000)
= 924 N/mm 2
Jaket CFRP yang mengikat tegangan lateral, f l , j
f l , jx = 2.
tj
h
fj
(0,3) (924)
= 2.
400
= 1,386 N/mm2
f l , jy = 2.
= 2.
tj
b
fj
(0,3) (924)
400
= 1,386 N/mm 2
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
1 = 1,251,8 1 + 7,94
Fl
F
1,6 l 1
f c '
f c '
1,386
1,386
1,6
= 1,251,8 1 + 7,94
1
25
25
= 1,339
Faktor reduksi;
Karena panjang dengan lebar pada kolom untuk ukurannya adalah sama, maka
nilai f l , jx = f l , jy = f l = 3,234 N/mm 2
f
f
2 = 1,4 l 0,6 l
Fl
Fl
2
F
0,8 l + 1
f c '
2
1,386
1,386
1,386
= 1,4
0,6
+1
0,8
1,386
1,386
25
=1
Faktor penambah kekuatan beton
k c = 1 . 2
= (1,339)(1)
= 1,339
Rasio area effektif yang terlindung oleh CFRP
ke
[bh (4r
=
)]
r 2 1 3(b 2r ) 1 3(h 2r )
bh 4r 2 r 2
2
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
[(400)(400) (4.30
)]
= 0,515
Pertambahan kekuatan beton akibat pemakaian CFRP pada kolom
FCC ' = f C ' [1 + k e (k C 1)]
= 25[1 + 0,515(1,339 1)]
= 29,364 N/mm 2
B = 400 mm
mmmm
=tc10
= 40
tj = 0,3 mm
As = 8D20
H = 400 mm
s = 130 mm
A s3
A s2
A s'
d' = 70 mm
d = 330 mm
p
CFRP
A s3 A s2
A s'
Pn = Pn ( maks )
= (0,65)[0,8FCC ' ( Ag Ast ) + f y Ast + A j f j ]
= (0,65)[0,8(29,364)(160000 2513,27) + (400)(2513,27) + 4(0,3)(400)(924)] 10 3
= 3346,447177 KN
As = 8D20
As3
As'
As2
d'
Mn
As3
As2
As'
x = 135,662 mm
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
0,003
USU Repository 2009
a = 0,85 x
0,85fcc'
uj S 3 S 2
S1
1,254
f CC ' = f C ' 2,254 1 +
fC '
fC '
fl =
2 f yh ASP
sD '
2(240)( .10 2 / 4)
= 1,0356 MPa
(130)(280)
7,94(0,7767) 2(0,7767)
f CC ' = 252,254 1 +
1,254
25
25
= 30,014 Mpa
Karena kolom terkekang oleh CFRP dari luar permukaan kolom sendiri maka
regangan ( CC ) untuk tegangan kolom yang terkekang oleh tulangan tranversal
( f CC ' ) menggunakan perbandingan segi tiga.
cc =
0,004
(x d )
x
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
= 942,477[400 - 0,85(29,364)]
= 353467,1396 N
s2 =
0,004
( x 200,3)
x
C S 2 = AS 2 ( f S 2 0,85 f CC ' )
0,004
= 628,318
( x 200,3)200000 0,85(30,014)
x
486624,814 x 100681676,3
x
S3 =
0,004
(330,3 x)
x
T = 942,477
(330,3 x).200000 0,85(29,364)
x
249040122,5 777505,2604 x
x
CFRP
(400,3 x)
0,004
x
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
CFRP =
0,004
(400,3 x)
x
F = AJ FJ
0,004
= (0,3)(400,3)
(400,3 x)(231000)
x
44418552,95 110963,16 x
x
Dari persamaan gaya aksial yang terjadi pada kolom, maka garais netral dapat
dicari melalui persamaan dibawah ini;
Pn = 0
C S1 + C S 2 + CC T F = 0
8674,046 x 2 + 1728560,374 x 394140351,8 = 0
x = 135,662 mm
dari garis netral yang telah didapat dibuktikanlah daerah yang mengalami tekan
dan tarik.
CC =
0,004
(95,662) = 0,00282
135,662
0,004
( x 70 ,3)
x
0,004
=
(135 ,662 70 ,3)
135 ,662
= 0,00192 < y = 0,002
S1 =
S1
S1
Karena regangan pada tulangan baja 1- D20 lebih kecil dari pada regangan
leleh bajanya sehingga tegangan f S 1 < f y .
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
0,004
C S 1 = AS '
( x 70,3)200000 0,85 FCC '
x
0,004
= 924,477
(135,662 70,3)200000 0,85(29,364) 10-3
135,662
= 353,4671396 KN
Tulangan 2- D20
s2 =
0,004
(200,3 x)
x
0,004
(200,3 135,662)
135,662
S 2 = 0,0019 < y = 0,002 , untuk tulangan ini tidak sesuai dengan asumsi
sebelumnya dimana untuk tulangan ini mengalami tarik. Untuk tegangan
yang terjadi f S 1 < f y
C S 2 = AS 2 ( f S 2 0,85 f CC ' )
0,004
= 628,318
(200,3 x)200000 0,85(30,014)10 3
x
= 628,318[(0,0019)(200000) 0,85(30,014)] 10 3
= 222,731254 KN
S3 =
0,004
(330,3 x)
x
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
0,004
(330,3 135,662)
135,662
= 942,477[400 0,85(29,364)]10 3
= 353,4671396 KN
CFRP =
0,004
(400,3 x)
x
0,004
(400,3 135,662)
135,662
= 0,0078
F = AJ FJ
0,004
= (0,3)(400,3)
(400,3 x)(231000)
x
44418552,95 110963,16 x
x
44418552,95 110963,16(135,662) 3
10
135,662
= 216,4575838 KN
0,85 x
) + T (130) + F (200)
2
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
0,85(135,662)
As = 8D20
As3
As'
As2
d'
Pn
e = 120 mm
As3
As2
As'
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
x = 135,372 mm
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
0,003
a = 0,85 x
0,85fcc'
uj S 3
S2
S1
S2
( x 200,3)
S2 =
0,004
x
0,004
( x 200,3)
x
C S 2 = AS 2 ( f S 2 0,85 f CC ')
0,004
= 628,318
( x 200,3)200000 0,85(30,014)
x
486624,814 x 100681676,3
x
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
S3
(330,3 x)
S3 =
0,004
x
0,004
(330,3 x)
x
0,004
T = 942,477
(330,3 x)200000 0,85(29,364)
x
249040122,5 777505,2604 x
x
CFRP
(400,3 x)
CFRP =
0,004
x
0,004
(400,3 x)
x
F = AJ f J
0,004
= (0,3)(400,3)(231000)
(400,3 x)
x
44418552,95 110963,16 x
x
Daerah momen sangat kecil yang terjadi pada daerah plastis. Daerah momen
tersebut bergeser kedaerah eksentrisitas, e = 120 mm.
M n = C S 1 (130) + C C (200,3
0,85 x
) T (130) F (200)
2
M n =
x
S1 =
0,004
(135,372 70,3)
135,372
Karena regangan pada tulangan baja 1- D20 lebih besar dari pada regangan leleh
bajanya sehingga dipakai tegangan dimana f S 1 < f y .
C S 1 = AS ' [ f S 1 0,85 FCC ']
0,004
= 942,477
(135,372 70,3)200000 0,85(29,364)10 3
135,372
= 338,9079405 KN
Tulangan 2- D20
S2 =
0,004
(200,3 135,372)
135,372
= 942,477
(200,3 135,372)200000 0,85(30,014)10 3
135,372
= 337,5851849 KN
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
= 1174,222955 KN
S3 =
0,004
(330,3 135,372)
135,372
= 942,477[400 0,85(29,364)] 10 3
= 353,4671396 KN
CFRP =
0,004
(400,3 135,372)
135,372
= 0,0078
F = AJ f J
=
44418552,95 110963,16(135,372)
[10-3]
135,372
= 217,1589993 KN
M R = C S 1 (10) + C C 200,3
+ C S 2 (120) + T (250) + F (320)
2
Pn =
M n 240,1081395
=
120
(120)10 3
= 2000,901161 kN
As = 8D20
As3
As2
As'
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
d'
USU Repository 2009
d
e = eb
Pn = Pb
ccu S 3
S 2 S1
Tegangan untuk beton yang tidak terkekang oleh tulangan tranversal atau
ccu = 0,004 +
2,5 ss f uj uj
f CC '
ss =
4t j
D
4(0,3)
= 0,003
400
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
ccu = 0,004 +
2,5(0,003)(462)(0,004)
= 0,00446 ( regangan terlindung CFRP
30,014
daerah tekan )
Garis netral ( xb ) dicari dengan menggunakan persamaan perbandingan segitiga,
regangan beton uc = 0,003 (daerah tarik).
xb
d
=
(0,00446) (0,00446 + 0,003)
400,3
(0,00446) = 239,321 mm
(0,00446 + 0,003)
xb =
S1
169,021
S1 =
0,00446
239,321
0,00446
(169,021) = 0,00314 > y = 0,002
239,321
= 942,477[400 0,85(29,364)] 10 3
= 353,4671396 KN
S2
39,021
S2 =
0,00446
239,321
0,00446
(39,021) = 0,00072 < y = 0,002
239,321
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
(39,021)200000 0,85(30,014)10 3
= 628,318
239,321
= 75,35268401 KN
C C = 0,85 f CC ' ab
= 0,85(30,014)(0,85)(235,321)(400)10 3 = 2041,185179 KN
S3
95,069
S3 =
0,00446
235,321
0,00446
(95,069) = 0,0018 < y = 0,002 f S 3 < f y
235,321
(95,069)200000 0,85(29,364)10 3
= 942,477
235,321
= 316,1124475 KN
CFRP =
=
0,00446
(400,3 x)
x
0,00446
(400,3 235,321)
235,321
= 0,00312
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
F = AJ f J
0,00446
= (0,3)(400,3)(231000)
(400,3 x)
x
0,00446
= (0,3)(400,3)(231000)
(400,3 235,321)10 3
235,321
= 86,74044883 KN
Beban aksial seimbang yang terjadi pada kolom
Pnbalanced = C S 1 + C S 2 + C C T F
=353,4671396+75,35268401 +2041,185179 -316,1124475 -86,74044883
= 2067,152106 KN
Momen seimbang yang terjadi pada kolom
0,85 x
0,85 x
Pb e = C S 1 (130) + C C 200,3
+ T (130) + F (200)
2
(2067,152106) e = 309100,989
e = 149,528 mm
Eksentrisitas dalam keadaan seimbang, maka eb = e + 200,3
eb = 349,829 mm
Pb = 0,65(2067,152106) = 1343,648869 KN
M R = Pb eb = 1343,648869 (349,829)10-3 = 470,0473402 KNm
As = 8D20
As 3
As 2
As'
d'
e = besar
As 3
As 2
Pn
As'
Pn = Pn ( maks )
= (0,65)[ f y ASt + A j f j ]
= (0,65)[(400)(942,477) + 4(0,3)(400)(924)] 10 3 = 533,33202 KN
Dari hasil perhitungan yang sebelumnya dilakukan dapat dibuat kedalam tabel.
Tabel 4.2: Perubahan peningkatan kuat beban aksial dan momen dengan
mengunakan CFRP dalam pemakaian tebal (tj = 0,3mm) pada kolom confinement
Kuat beban aksial
Kuat momen
e, (mm)
Pn ,(KN)
Pn e (KNm)
kecil
3346,447177
0-kecil
196,9807044
120
2000,901161
240,1081394
349,829
1343,648869
470,0473402
besar
-533,33202
4000
titik 3
titik 4
Pn (kN )
titik 2
titik 5
M n (kNm)
Gambar 4.12: Diagram tebal, (t j ) = 0,3 mm
4.2.2). Tebal CFRP = 0,5 mm
e, (mm)
kecil
120
346,876
besar
Kuat beban
aksial
Pn ,(KN)
3736,902371
0
2132,423429
1399,616835
-725,52402
Kuat momen
Pn e (KNm)
0-kecil
215,1899332
255,8908115
485,4934892
0
Kuat beban
aksial
Kuat momen
Pn e (KNm)
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
-500 0
100
200
300
400
500
600
-1000
e, (mm)
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Pn ,(KN)
kecil
120
351,035
besar
4105,164535
0
2269,985971
1404,557931
-917,71602
0-kecil
232,2499779
272,3983165
493,0489934
0
Kuat beban
aksial
Pn ,(KN)
4625,373793
0
2500,506265
1403,815724
-1206,00402
Kuat momen
Pn e (KNm)
5000
4000
3000
2000
1000
0
0
100
200
300
400
500
600
-1000
-2000
e, (mm)
kecil
120
357,633
besar
0-kecil
240,3153735
300,0607518
502,0520323
0
5000
4000
3000
2000
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer
1000 (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
0
0
-1000
-2000
100
200
300
400
500
600
4.3).
Diameter kolom
: 400 mm
: 20 mm
: 10 mm
: 8 buah
f y tulangan longitudinal
: 400 MPa
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
f yh tulangan sengkang
: 240 MPa
: 130 mm
: 0,003
ES
: 2x10 5 MPa
: 40 mm
: 0,3 mm
e, (mm)
kecil
120
364,721
besar
Kuat beban
aksial
Pn ,(KN)
3762,873588
0
2078,719035
1592,741435
-533,33202
Kuat momen
Pn e (KNm)
0-kecil
209,9811122
249,4462842
580,9062489
0
4000
3500
3000
2500
2000
Pn (kN )
1500
1000
500
0
-500 0
-1000
100
200
300
400
500
600
700
M n (kNm)
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
e, (mm)
kecil
120
322,985
besar
Kuat momen
Pn e (KNm)
0-kecil
224,4561886
264,3024804
582,9130164
0
5000
4000
3000
Pn (kN )2000
1000
0
0
100
200
300
400
500
600
700
-1000
M n (kNm)
Gambar 4.17: Diagram kuat tekan beton, (fc ) = 35 MPa
e, (mm)
kecil
120
331,835
besar
Kuat beban
aksial
Pn ,(KN)
4588,601711
0
2323,192296
1988,968629
-533,33202
Kuat momen
Pn e (KNm)
0-kecil
237,8206397
278,7830755
660,009405
0
5000
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
4000
USU Repository 2009
3000
2000
Pn (kN )
M n (kNm)
Gambar 4.18: Diagram kuat tekan beton, (fc ) = 40 MPa
Meningkatnya kuat tekan beton akan membuat gaya aksial, dan momen semakin
maksimum. Selain itu juga, kolom yang terkekang oleh tulangan tranversal akan
membuat gaya aksial dan momen semakin besar.
4.4).
Selain pengaruh dari tebal lapisan CFRP perubahan besar dimensi pada kolom
juga akan mempengaruhi, kuat tekan beton, beban aksial, dan momen.
Kolom bujur sangkar memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
-
: 25 MPa
: 20 mm
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
: 10 mm
:8
f y tulangan longitudinal
: 400 MPa
f yh tulangan sengkang
: 240 MPa
: 130 mm
: 0,003
ES
: 2x10 5 MPa
: 40 mm
Dari data diatas, maka didapatlah data-data sebagai berikut beserta diagram
interaksi kolom;
4.4.1). Dimensi 500mm x 500mm
e, (mm)
kecil
120
403,696
besar
Kuat beban
aksial
Pn ,(KN)
4823,949113
0
2858,759991
1533,157447
-605,40402
Kuat momen
Pn e (KNm)
0-kecil
319,8154068
343,0511989
618,9295287
0
6000
5000
4000
3000
Pn (kN )
2000
1000
0
0
200
400
600
800
-1000
M n (kNm)
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
e, (mm)
kecil
120
501,218
besar
Kuat beban
aksial
Pn ,(KN)
6561,102587
0
4422,372355
2637,964512
-677,47602
Kuat momen
Pn e (KNm)
0-kecil
442,8065801
530,6846826
1322,195297
0
7000
6000
5000
4000
3000
Pn (kN )
2000
1000
0
-1000
500
-2000
1000
1500
M n (kNm)
e, (mm)
kecil
120
574,065
besar
Kuat beban
aksial
Pn ,(KN)
8553,954362
0
6067,659958
3500,646549
-749,54802
Kuat momen
Pn e (KNm)
0-kecil
684,6057885
728,1191949
2009,598661
0
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
10000
USU Repository 2009
8000
6000
Pn (kN )
M n (kNm)
Gambar 4.21: Diagram dimensi (B, H) = 700 mm x 700 mm
Dari gambar diagram yang ada terlihat bahwa gaya aksial tekan maksimum
semakin bertambah setara dengan perubahan besar dimensi pada kolom, hal ini
disebabkan karena gaya aksial sumbangan dari beton berbanding lurus dengan
empat kali panjang sisi kolom. Sedangkan nilai gaya tarik maksimum juga
mengalami perubahan namun perubahannya sangat kecil. Perubahan dimensi ini
menyebabkan jarak antar tulangan juga berubah hal ini dimaksudkan agar jarak
tebal beton tetap serta menghindari terjadinya kehancuran pada beton. Begitu juga
untuk momen yang semakin bertambah seiring perubahan dimensi untuk kolom.
Perubahan besar gaya aksial dan momen dapat ditunjukan dengan nilai
persentase yang dibuat kedalam tabel berikut ini antara kolom confinement
dengan kolom confinement _ CFRP.
tabel. persentase kenaikan kolom confinement terhadap kolom
confinement_CFRP
Aksial Maksimum
Satuan
kN
CC
2700,77769
CC_CFRP
3346,447177
%kenaikan
23,906
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Aksial Balanced
Momen Balanced
Momen Lentur Murni
Aksial Minimum
kN
kNm
kNm
kN
1116,34972
412,9254817
84,46906862
- 240,36402
1343,648869
470,0473402
196,9807044
-533,33202
20,360
13,833
133,198
121,885
Pu
0,8{0,85 f 'C (1 g ) + f y }
2720(10) 3
0,8(0,65){0,85(30)(1 0,03) + 400(0,03)}
Ag = 109403 mm2
= 109403 4(330)(0,5)
= 108743 mm2
Dimensi penampang permukaan kolom bujur sangkar
B, H = 108743 = 329,76 mm
Maka ditetapkan ukuran (B,H) = 350 mm
Ag aktual = (350) 2 = 122500 mm2
Dari perencanaan diatas maka beban yang dapat dipikul oleh beton
f ' cc = f ' c [1 + k e (k c 1)]
f j = E j a
Dimana,
t j ,u
t = 0,5 a
ambil a = 0,004
f j = 0,004 E j
= 0,004 (300000)
= 1200 N/mm 2
Jaket CFRP yang mengikat tegangan lateral, f l , j
f l , jx = 2.
= 2.
tj
h
fj
(0,5) (1200)
350
= 3,428 N/mm2
f l , jy = 2.
tj
b
fj
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
= 2.
(0,5) (1200)
350
= 3,428 N/mm 2
Faktor penambah kekuatan terhadap tegangan triaxial ( 1 )
1 = 1,251,8 1 + 7,94
Fl
F
1,6 l 1
f c '
f c '
3,428
3,428
1,6
= 1,251,8 1 + 7,94
1
30
30
= 1,628
Faktor reduksi
Karena panjang dengan lebar pada kolom untuk ukurannya adalah sama, maka
nilai f l , jx = f l , jy = f l = 2,64 N/mm 2
f
f
2 = 1,4 l 0,6 l
Fl
Fl
2
F
0,8 l + 1
f c '
2
3,428
3,428
3,428
= 1,4
0,6
+1
0,8
3,428
3,428
30
=1
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
ke =
[bh (4r
)]
r 2 1 3(b 2r ) 1 3(h 2r )
bh 4r 2 r 2
[(350)(350) (4.10
=
)]
= 0,406
Pertambahan kekuatan beton akibat pemakaian CFRP pada kolom
f cc ' = f c ' [1 + k e (k c 1)]
= 30[1 + 0,406(1,628 1)]
= 37,649 N/mm 2
Maka kuat beban aksial maksimum setelah diberi CFRP pada permukaan kolom
adalah:
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Kekuatan maksimum yang disediakan oleh batang tulangan baja adalah ASt f y ,
maka luas penampang batang tulangan baja yang diperlukan dapat dihitung
sebagai berikut:
ASt perlu =
297,68744(10) 3
= 1431,189615 mm2
0,8(0,65)(400)
Digunakan satu macam ukuran batang tulangan baja yang dipasang merata di
sepanjang keliling sengkang. Digunakan 4 batang tulangan baja D22. nilai g
akan lebih kecil dibandingkan dengan asumsi sebelumnya
1 D 2 1 (22) 2
ASt
= 4
= 4
= 0,0031 < g
g ada =
122500
Ag
Ag
Pada tulangan tranversal D10 direncanakan.
Jarak spasi tidak boleh lebih besar dari:
48 kali diameter batang tulangan sengkang = 48(10) = 480 mm
16 kali diameter batang tulangan memanjang = 16(22) = 352 mm
Ukuran kolom arah terkecil (lebar) = 350 mm
Gunakan batang tulangan baja D10 untuk sengkang, dengan jarak spasi p.k.p.
150mm periksa susunan tulangan pokok dan sengkang. Jarak bersih batang
tulangan pokok bersebelahan pada sisi kolom adalah:
1 {350 80 20 3(22)} = 92 < 150 mm
2
Dengan demikian tidak perlu tambahan batang pengikat tulangan pokok kolom.
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
CFRP
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
As
A s'
tulangan utama
BAB V
KESIMPULAN
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
5.1
KESIMPULAN
Setelah melakukan kajian dan analisa terhadap kolom confinement dan
oleh
tulangan
tranversal
(fCC)
akan
5.2
SARAN
Saran yang dapat diberikan setelah didapatkan kesimpulan dari tugas akhir
ini adalah:
1. Pemasangan CFRP hendaklah jauh dari lokasi yang berhubungan
langsung dengan panas karena bahannya yang mampu bereaksi
dengan suhu yang tinggi hingga menyebabkan kerusakan pada
perekat (epoxy). Dapat pula CFRP tersebut dilapisi dengan mortar
untuk meghindari gangguan yang berada di luar.
2. untuk kolom yang memiliki dimensi yang besar hendaklah
digunakan tulangan dengan jumlah yang banyak dan diameter yang
besar pada kolom atau menggunakan CFRP yang lebih tebal.
DAFTAR PUSTAKA
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009
Marolop Tua Sianipar : Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced
Polymer (Cfrp), 2009.
USU Repository 2009