Mata Pelajaran :
No. Jobsheet:
Rangkaian Penguat
01/TAV/XI.1
Kelas/Semester:
Depan
Alokasi Waktu:
XI/1 (Gasal)
4 x45 menit
A. Tujuan Praktikum
1. Siswa dapat memahami arsitektur rangkaian penguat depan
2. Siswa dapat melakukan pengujian rangkaian penguat depan
B. Materi Pendukung
Pre-Amp atau penguat depan adalah bagian penguat terdepan dari
sebuah amplifier sebelum menuju ke bagian tone control dan power
amplifier. Pada bagian ini sinyal listrik dari mikrofon diolah agar menjadi
jelas. Sinyal hasil konversi dari mikrofon masih sangat lemah sehingga
sinyal ini sukar untuk dipisahkan antara suara tinggi dan rendahnya, oleh
karena itu diperlukan suatu penguat awal (Pre-Amp) agar sinyal tersebut
mudah diolah di bagian pengatur nada (Tone control).
Dilihat berdasarkan dari asal trandusernya, ada 2 jenis Pre-Amp
yaitu:
1. Pre-Amp Mic
Pre-Amp mic adalah rangkaian penguat awal yang berfungsi
menguatkan sinyal listrik audio dari microphone. Sinyal ini diperoleh
dari proses perubahan getaran suara menjadi sinyal listrik audio. Untuk
rangkaian sederhana dari penguat awal atau pre-amp ini bisa
menggunakan transistor ataupun juga IC OP Amp. Berikut contoh
gambar rangkaian pre-amp menggunakan 2 transistor :
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
2. Pre-Amp Head
Preamp head adalah rangkaian penguat awal yang berfungsi
menguatkan sinyal listrik audio dari head tape. Sinyal ini diperoleh dari
gesekan pita magnetik dengan lilitan head yang akan menghasilkan
fluktuasi pada lilitan head, sehingga timbul GGL yang merupakan
sinyal listrik suara. Sinyal yang didapatkan dari head ini masih sangat
lemah, sehingga harus dikuatkan terlebih dahulu dan disesuaikan
impedansinya sebelum masuk ke perangkat pengatur audio selanjutnya.
Ada berbagai macam jenis dan type preamp head. Semua
dibutuhkan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan yang diinginkan. Ada
yang dibangun dengan transistor, ada pula yang dengan IC OP Amp
atau penguat lainya. Type penguatan pun bermacam-macam. Tetapi
pada intinya adalah menguatkan semua frekuensi sinyal (full range),
agar didapatkan bandwidth output yang lebar sehingga memudahkan
untuk pemilihan penguatan pada frekuensi tertentu. Berikut contoh
gambar rangkaian pre-amp head :
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
D. Keselamatan Kerja
1. Pastikan kondisi ruang kerja rapi dan terkontrol agar terhindar dari
bahaya kecelakaan kerja yang mungkin dapat terjadi.
2. Lakukan pengecekan pada alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Lakukan praktikum sesuai dengan langkah kerja yang terdapat pada
jobsheet praktikum.
4. Perhatikan dan hati-hati dalam menghubungkan alat ukur dengan trainer
ketika proses pengukuran.
5. Tanyakan hal-hal yang kurang jelas selama pelaksanaan praktikum pada
guru/instruktur.
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
+ 12 V
1K
TP. 1
10 K
18 K
TP. 2
IN
OUT
F. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam percobaan.
2. Periksa/cek kondisi setiap alat dan bahan yang akan digunakan sebelum
melakukan praktikum.
3. Aktifkan trainer audio amplifier stereo.
4. Atur posisi switch (S1) posisi on, untuk mengaktifkan rangkaian Power
Supply
5. Kemudian atur posisi switch (S2) posisi on, untuk mengaktifkan
rangkaian Pre-Amp Mic.
6. Hubungkan AFG sebagai input sinyal Pre-Amp Mic. (Hubungkan sesuai
dengan skema rangkain praktikum)
7. Hubungkan probe oscilloscope pada test-point (TP.1) bagian input
rangkaian Pre-Amp Mic. Untuk pengukuran sinyal input Pre-Amp Mic.
8. Aktifkan AFG dengan memilih bentuk gelombang sinus dan atur range
frekuensi dan amplitudo input sesuai dengan tabel praktikum.
9. Aktifkan oscilloscope. (Atur dan sesuaikan Time/div dan Volt/div pada
oscilloscope agar diperoleh bentuk gambar gelombang yang jelas).
10. Catat hasil pengukuran sinyal input (frekuensi dan amplitudo) dari PreAmp Mic pada tabel praktikum dan gambarkan bentuk gelombangnya
sesuai dengan yang ditamplikan osciloscope.
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
11. Lepas probe oscilloscope pada TP.1 dan pindahkan pada TP.2 untuk
mengukur sinyal output Pre-Amp Mic.
12. Kemudian putar knob level volume pada rangkaian Pre-Amp Mic searah
jarum jam hingga maksimal.
13. Catat hasil pengukuran sinyal output (frekuensi dan amplitudo) dari PreAmp Mic pada tabel praktikum dan gambarkan bentuk gelombangnya
sesuai dengan yang ditampilkan oscilloscope.
14. Kerjakan tugas praktikum dan buat kesimpulan berdasarkan data pada
tabel praktikum dan gambar hasil pengamatan.
G. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Tabel Praktikum 1
Frekuensi (Hz)
Input
1000 Hz
Amplitudo (Vpp)
Input
Output
100 mVpp
1.3 Vpp
0.3 Vpp
4.2 Vpp
0.5 Vpp
6.8 Vpp
0.7 Vpp
8.8 Vpp
1 Vpp
12 Vpp
Gambar 1
Input
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 50 mV
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
Output
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 0.5 V
Gambar 2
Input
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 0.1 V
Output
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 1 V
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
Gambar 3
Input
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 0.5 V
Output
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 2 V
Gambar 4
Input
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 0.5 V
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
Output
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 2 V
Gambar 5
Input
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Amplitudo : 1 Vpp;
Volt/dive : 1 V
Output
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Amplitudo : 12 Vpp;
Volt/dive : 5 V
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
H. Tugas
1. Jelaskan yang dimaksud pre amp mic dan pre amp head?
2. Buatlah analisis dan kesimpulan berdasarkan data hasil praktikum!
Kunci Jawaban
1. Pre-Amp mic adalah rangkaian penguat awal yang berfungsi
menguatkan sinyal listrik audio dari microphone. Sinyal ini diperoleh
dari proses perubahan getaran suara menjadi sinyal listrik audio. Untuk
rangkaian sederhana dari penguat awal atau pre-amp ini bisa
menggunakan transistor ataupun juga IC OP Amp
Preamp head adalah rangkaian penguat awal yang berfungsi
menguatkan sinyal listrik audio dari head tape. Sinyal ini diperoleh dari
gesekan pita magnetik dengan lilitan head yang akan menghasilkan
fluktuasi pada lilitan head, sehingga timbul GGL yang merupakan sinyal
listrik suara. Sinyal yang didapatkan dari head ini masih sangat lemah,
sehingga harus dikuatkan terlebih dahulu dan disesuaikan impedansinya
sebelum masuk ke perangkat pengatur audio selanjutnya.
2. Berdasarkan hasil praktikum dengan keadaan volume pre-amp mic
maksimal bahwa pada percobaan (1) sinyal sinus mengalami penguatan
13 kali, percobaan (2) sinyla sinus mengalamu penguatan 14 kali,
percobaan (3) sinyal sinus mengalami penguatan 13,6 kali, percobaan
(4) sinyal sinus mengalami penguatan 12,57 kali dan percobaan (5)
sinyal sinus mengalami penguatan 12 kali. Jadi rata-rata dari penguatan
pre-amp mic tersebut adalah 13,034 kali
No
1
2
3
4
5
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
Nilai Praktikum
Paraf Guru
JOBSHEET PRAKTIKUM 2
Mata Pelajaran :
No. Jobsheet:
Rangkaian Pengatur
02/TAV/XI.1
Kelas/Semester:
Nada
Alokasi Waktu:
XI/1 (Gasal)
4 x45 menit
A. Tujuan Praktikum
1. Siswa dapat memahami prinsip dasar jaringan filter pengatur nada.
2. Siswa dapat melakukan pengujian rangkaian pengatur nada
B. Materi Pendukung
Tone control atau pengatur nada merupakan rangkaian yang berfungsi
untuk nada rendah dan nada tinggi atau biasanya disebut bass dan treble.
Dengan adanya pengatur nada kita dapat memainkan sinyal yang masuk
dengan memutar atau menggeser pengatur nada yang ada. Tone control
yang baik mengacu pada system Hi-Fi (High Fidelity), artinya suara yang
dihasilkan benar-benar mirip dengan aslinya dan jernih tanpa dengung atau
desah sama sekali. Tone control atau pengatur nada ini terdapat dua jenis
yaitu :
1. Pengatur nada (Tone control) pasif
Tone control yang paling sederhana adalah tone control pasif
yang hanya terdiri dari potentiometer, resistor dan kondensator.
Pengaturan nada hanya sebatas cut terhadap nada-nada tinggi. Pada tone
control yang seperti ini tidak terjadi boost dan tidak terjadi penguatan
sinyal. Berikut contoh gambar rangkaian tone control pasif:
10
11
D. Keselamatan Kerja
1. Pastikan kondisi ruang kerja rapi dan terkontrol agar terhindar dari
bahaya kecelakaan kerja yang mungkin dapat terjadi.
2. Lakukan pengecekan pada alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Lakukan praktikum sesuai dengan langkah kerja yang terdapat pada
jobsheet praktikum.
4. Perhatikan dan hati-hati dalam menghubungkan alat ukur dengan trainer
ketika pengukuran.
5. Tanyakan hal-hal yang kurang jelas selama pelaksanaan praktikum pada
guru/instruktur.
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
12
1K
10K
18K
50 K
- 18 V
- 18 V
+ 18 V
F. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam percobaan.
2. Periksa/cek kondisi setiap alat dan bahan yang akan digunakan sebelum
melakukan praktikum.
3. Aktifkan trainer audio amplifier stereo.
4. Atur posisi switch (S1) posisi on, untuk mengaktifkan rangkaian Power
Supply
5. Kemudian atur posisi switch (S2,S3 dan S4) pada posisi on, untuk
mengaktifkan rangkaian Pre-Amp, Stereo Tone Control dan Stereo
Power Ampifier.
6. Hubungkan Pre-Amp Mic, Stereo Line Selector dan Stereo Power
Amplifier dengan Stereo Tone Control. (Hubungkan sesuai dengan
skema rangkaian praktikum)
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
13
G. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Tabel Praktikum 2
Knob Stereo
Tone Control
Minimum
Volume
Balance
Bass
Treble
Switch Stereo
Tone Control
Loudness
Filter
Suara yang
keluar dari
loudspeaker
hanya dari kiri
saja
tidak ada
peningkatan
nada rendah
(bass)
tidak ada
peningkatan
nada tinggi
(treble)
Posisi Knob
Tengah
Suara mulai
semakin keras
Maksimum
Suara sangat
keras
Suara keluar
dari kedua
loudspeaker
Nada rendah
(bass) mulai
semakin keras
Nada rendah
(bass) sangat
keras
Nada tinggi
(treble) mulai
semakin kers
Nada tinggi
(treble) sangat
keras
Posisi Switch
Mati (Off)
Tidak ada perubahan
Suara noise besar
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
Hidup (On)
Sedikit menguatkan nada
rendah dan nada tinggi
Suara noise kecil
14
H. Tugas
1. Jelaskan yang dimaksud tone control pasif dan tone control aktif!
2. Gambarkan rangkaian pengatur bass dan treble yang ada pada trainer
secara singkat!
3. Buatlah analisis dan kesimpulan berdasarkan data hasil praktikum!
Kunci Jawaban
1. Tone control pasif hanya terdiri dari potentiometer, resistor dan
kondensator. Pengaturan nada hanya sebatas cut terhadap nada-nada
tinggi. Pada tone control yang seperti ini tidak terjadi boost dan tidak
terjadi penguatan sinyal.
Tone control aktif adalah tone control yang menggunakan komponen
aktif seperti transitor atau IC. Di dalam tone control aktif terjadi boost
dan cut pada nada-nada rendah (bass) dan tinggi (treble) serta terjadi
pula penguatan level sinyal.
2.
Bass
Treble
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
15
No
1
2
3
4
5
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
Nilai Praktikum
Paraf Guru
16
JOBSHEET PRAKTIKUM 3
Mata Pelajaran :
No. Jobsheet:
Rangkaian Penguat
03/TAV/XI.1
Kelas/Semester:
Daya
Alokasi Waktu:
XI/1 (Gasal)
4 x45 menit
A. Tujuan Praktikum
1. Siswa dapat memahami arsitektur penguat daya audio dan macammacam klasifikasi penguat daya audio.
2. Siswa dapat melakukan instalasi dan pengujian rangkaian penguat daya
audio.
B. Materi Pendukung
1. Penguat Audio (Audio Amplifier)
Intensitas gelombang suara bergantung pada besarnya amplitudo
gelombang suara. Semakin besar amplitudo gelombang suara maka
semakin keras suara (volume suara) yang dinyatakan dalam decibel (dB).
Pada gelombang suara / gelombang audio dipengaruhi oleh besar nilai
frekuensi dan amplitudo,
Amplitudo
Frekuensi
Gambar 3.1 Frekuensi dan Amplitudo Sebuah Gelombang
17
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
18
19
Penguat Kelas B
Penguat kelas B dimana titik Q dengan garis yang berpotonga dengan
garis arus Ib = 0. Karena letak titik yang demikian, maka transistor
hanya bekerja aktif pada satu bagian phase gelombang saja. Oleh
sebab itu penguat kelas B selalu dibuat dengan 2 buah transistor Q1
(NPN) dan Q2 (PNP). Karena kedua transistor ini bekerja bergantian,
maka penguat kelas B sering dinamakan sebagai penguat Push-Pull.
Rangkaian dasar penguat kelas B adalah seperti pada gambar berikut
ini.
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
20
Penguat Kelas AB
Power Amplifier AB ini dibuat bertujuan untuk membentuk penguat
sinyal yang tidak cacat (distorsi) dari penguat kelas A dan untuk
mendapatkan efisiensi daya yang lebih baik seperti pada amplifier
kelas B. Karena amplifier kelas A memiliki efisiensi daya yang rendah
(25%) yang disebabkan titik kerja berada di VCC tetapi memiliki
kualitas sinyal yang terbaik. Sedangkan amplifier kelas B memiliki
efisiensi daya yang baik (85%) karena titik kerja mendekati VCC
tetapi kualitas suara yang kurang baik. Sehingga dibuat amplifier kelas
AB yang memiliki efisiensi daya penguatan sinyal (60%) dengan
kualitas sinyal audio yang baik. Dengan menempatkan titik kerja
rangkaian power amplifier kelas AB berada diantara titik kerja kelas A
dan kelas B seperti terlihat pada grafik titik kerja rangkaian diatas,
penguat kelas AB dimaksudkan mendapatkan karakteristik dasar
gabungan dari amplifier kelas A dan kelas B.
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
21
22
Inverting Amplifier
Sinyal input (masukan) dari penguat inverting berbeda fasa sebesar
180 dengan sinyal keluarannya. Jadi jika ada masukan positif, maka
keluarannya adalah negatif. Berikut ini adalah skema dari penguat
inverting:
Non-Inverting Amplifier
Dinamakan penguat non-inverting karena masukan dari penguat
tersebut adalah masukan non-inverting dari Op Amp. Sinyal keluaran
penguat jenis ini sefasa dengan sinyal keluarannya.
23
D. Keselamatan Kerja
1. Pastikan kondisi ruang kerja rapi dan terkontrol agar terhindar dari
bahaya kecelakaan kerja yang mungkin dapat terjadi.
2. Lakukan pengecekan pada alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Lakukan praktikum sesuai dengan langkah kerja yang terdapat pada
jobsheet praktikum.
4. Perhatikan dan hati-hati dalam menghubungkan alat ukur dengan trainer
ketika pengukuran.
5. Tanyakan hal-hal yang kurang jelas selama pelaksanaan praktikum pada
guru/instruktur.
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
24
+ 18 V
TP. 5
- 18 V
TP. 6
OUT
IN
- 18 V
+ 18 V
F. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam percobaan.
2. Periksa/cek kondisi setiap alat dan bahan yang akan digunakan sebelum
melakukan praktikum.
3. Aktifkan trainer audio amplifier stereo.
4. Atur posisi switch (S1) posisi on, untuk mengaktifkan rangkaian Power
Supply
5. Kemudian atur posisi switch (S4) posisi on, untuk mengaktifkan
rangkaian Stereo Power Amplifier.
6. Hubungkan AFG sebagai input sinyal Stereo Power Amplifier.
(Hubungkan sesuai dengan skema rangkaian praktikum)
7. Hubungkan probe oscilloscope pada test-point (TP.5) bagian input
rangkaian Stereo Power Amplifier. Untuk pengukuran sinyal input Stereo
Power Amplifier.
8. Aktifkan AFG dengan memilih bentuk gelombang sinus dan atur range
frekuensi dan amplitudo input sesuai dengan tabel praktikum.
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
25
G. Hasil Pengamatan
Tabel 3.1 Tabel Praktikum 3
Frekuensi (Hz)
Input
1000 Hz
Amplitudo (Vpp)
Input
Output
12 mVpp
800 mVpp
0.04 Vpp
2.4 Vpp
0.16 Vpp
10 Vpp
0.2 Vpp
11 Vpp
0.6 Vpp
40 Vpp
Gambar 1
Input
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Amplitudo : 12 mVpp;
Volt/dive : 20 mV
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
26
Output
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 2 V
Gambar 2
Input
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Amplitudo : 40 mVpp ;
Volt/dive : 50 mV
Output
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 2 V
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
27
Gambar 3
Input
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 0.1 V
Output
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Amplitudo : 10 Vpp;
Volt/dive : 5 V
Gambar 4
Input
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 0.2 V
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
28
Output
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Amplitudo : 11 Vpp;
Volt/dive : 5 V
Gambar 5
Input
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 0.5 V
Output
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Amplitudo : 40 Vpp;
Volt/dive : 5 V
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
29
H. Tugas
1. Berdasarkan gambar rangakain skema praktikum pada trainer. Power
Amplifier yang digunakan termasuk pada konfigurasi penguat kelas apa?
Jelaskan!
2. Apakah rangakain power amplifier yang digunakan untuk praktikum
bersifat Hi-Fidelity? Jelaskan!
3. Gambarkan mana rangkaian transitor driver dan rangkaian transistor
final!
4. Buatlah analisis dan kesimpulan berdasarkan data hasil praktikum!
Kunci Jawaban
1. Rangkaian power amplifier yang digunakan termasuk pada konfigurasi
penguat transistor kelas AB. Hal ini dikarenakan pada 2 transistor final
NPN 2N3055 dan PNP MJ2955 dirangkai menyerupai karakteristik kelas
AB dengan diode sebagai pemecah sinyal sisi puncak positif dan negatif.
2. Iya, karena menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama
dengan sinyal input dan tidak cacat (distorsi) pada bentuk sinyal
outputnya, dan yang berubah hanya nilai amplitudonya saja sedangkan
frekuensinya tetap.
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
30
3. Transistor driver:
Transistor final :
No
1
2
3
4
5
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
Nilai Praktikum
Paraf Guru
31
JOBSHEET PRAKTIKUM 4
Mata Pelajaran :
No. Jobsheet:
Gelombang Suara
04/TAV/XI.1
Kelas/Semester:
Alokasi Waktu:
XI/1 (Gasal)
4 x45 menit
A. Tujuan Praktikum
1. Siswa dapat melakukan konversi sumber bunyi dalam satuan decibel
(dB).
2. Siswa memahami dan mampu menentukan besarnya penguatan tegangan
(Av) dalam desibel (dB)
B. Materi Pendukung
1. Desibel (dB)
Dalam semua fasa teknologi audio, desibel digunakan untuk
mengespresikan tingkatan sinyal dan perbedaan tekanan suara, daya,
tegangan dan arus. Sinyal input dan output dapat berupa satuan daya (W),
arus (A), atau tegangan (V). Desibel juga sangat berguna untuk
membandingkan level input dan output. Jika level output lebih besar
daripada level input maka rangkaian menunjukkan penguatan, sebaliknya
jika level output lebih kecil maka menunjukkan peredaman. Untuk
menyatakan
perbandingan
daya,
perbandingan
tegangan
dan
32
dB = 10 log10 Po/Pi
Contoh :
Sebuah penguat audio memiliki daya input Pi = 2 mW daya output Po =
80 W. Hitunglah berapa dB perbandingan daya tersebut.
Penyelesaian :
= 10 log10 Po/Pi (dB)
Level daya
= 10 log10 80/0,002
= 10 log10 40000
= 46 dB
Jika daya input Pi sama dengan daya output Po, maka dalam hal ini tidak
terjadi penguatan. Jadi penguatan dayanya Po/Pi = 1 atau kalau dijadikan
dB = 10 log10 Po/Pi = 10 log10 1 = 0 dB.
0 dB adalah sesuai dengan bandingan daya 1:1
Jika terjadi pelemahan, dalam hal ini Po<Pi, maka akan memperoleh
bandingan yang berbalikan dari bandingan untuk penguatan.
Contoh :
Daya input Pi = 5 W daya output Po = 2,5 W. Hitungalah berapa dB
perbandingan daya tersebut.
Penyelesaian :
Level daya
Tetapi karena disini terjadi suatu pelemahan, maka dipakailah tanda (-)
negatif. Jadi penguatannya adalah 3 dB.
2. Penguatan Tegangan (Av) dalam desibel (dB)
Dalam teknik elektronika banyak dilakukan pengukuran tegangan
input
maupun
tegangan
output,
untuk
menentukan
penguatan
dB = 20 log10 Vo/Vi
Contoh :
Tegangan sinyal input Vi = 5 mV, tegangan sinyal output Vo = 5 V.
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
33
= 20 log10 (Vo/Vi)
= 20 log10 (5/0,005)
= 20 log10 1000
= 20 x
D. Keselamatan Kerja
1. Pastikan kondisi ruang kerja rapi dan terkontrol agar terhindar dari
bahaya kecelakaan kerja yang mungkin dapat terjadi.
2. Lakukan pengecekan pada alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Lakukan praktikum sesuai dengan langkah kerja yang terdapat pada
jobsheet praktikum.
4. Perhatikan dan hati-hati dalam menghubungkan alat ukur dengan trainer
ketika pengukuran.
5. Tanyakan hal-hal yang kurang jelas selama pelaksanaan praktikum pada
guru/instruktur.
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
34
+ 12 V
1K
TP. 1
10 K
TP. 2
18 K
IN
OUT
Oscilloscope
AFG
(Automatic Function Generator)
+ 18 V
TP. 5
- 18 V
TP. 6
OUT
IN
- 18 V
+ 18 V
F. Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam percobaan.
2. Periksa/cek kondisi setiap alat dan bahan yang akan digunakan sebelum
melakukan praktikum.
3. Aktifakan trainer audio amplifer stereo.
4. Atur posisi switch (S1) posisi on, untuk mengaktifkan rangkaian Power
Supply
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
35
5. Kemudian atur posisi switch (S3) dan (S4) pada posisi on, untuk
mengaktifkan rangkaian Pre Amp Mic dan Stereo Power Amplifier.
6. Hubungkan AFG sebagai input Pre Amp Mic. (Hubungkan sesuai dengan
skema rangkaian praktikum)
7. Hubungkan probe oscilloscope pada test-point (TP.3) bagian input
rangkaian Pre Amp Mic. (Untuk pengukuran sinyal input pada Pre Amp
Mic)
8. Aktifkan AFG dengan memilih bentuk gelombang sinus, dan mengatur
range frekuensi dan amplitudo input sesuai tabel praktikum.
9. Aktifkan oscilloscope. (Atur dan sesuaikan Time/div dan V/div pada
oscilloscope agar diperoleh bentuk gambar gelombang yang jelas).
10. Setelah pengukuran dan mendapatkan gambar sinyal input, pindahkan
probe oscilloscope pada TP.4 untuk mengukur penguatan sinyal pada
output Pre Amp Mic.
11. Atur knob potensio pada Pre Amp Mic searah jarum jam hingga
maksimal.
12. Catat hasil pengukuran tegangan output (Vomaks) dari Pre Amp Mic pada
tabel praktikum dan gambarkan bentuk sinyalnya sesuai dengan yang
ditampilkan oscilloscope.
13. Ulangi kegiatan 6 12 untuk mengukur input dan output dari Power
Amplifier.( kecuali kegiatan 11)
14. Berdasarkan hasil data praktikum, perhatikan nilai Vomaks dan bentuk
gelombang outputnya. (Gunakan nilai Vi dan Vomaks dengan nilai yang
paling tinggi/maksimum dan bentuk gelombang output tanpa cacat untuk
menghitung penguatan tegangan Tone Control dan Power Amplifier
dalam satuan dB)
15. Kerjakan tugas praktikum berdasarkan data pada tabel praktikum dan
gamber hasil pengamatan.
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
36
G. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Tabel Praktikum 4
Frekuensi (Hz)
Rangkaian
Input
Amplitudo (Vpp)
Input
Output
100 mVpp
1.3 Vpp
1 Vpp
12 Vpp
Stereo Power
0.2 Vpp
11 Vpp
Amplifier
0.7 Vpp
40 Vpp
Pre-Amp
1000 Hz
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 50 mV
Output
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 0.5 V
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
37
Time/dive : 0.5 ms
Amplitudo : 1 Vpp;
Volt/dive : 1 V
Output
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Amplitudo : 12 Vpp;
Volt/dive : 5 V
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 0.2 V
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
38
Output
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Amplitudo : 11 Vpp;
Volt/dive : 5 V
Time/dive : 0.5 ms
Volt/dive : 0.5 V
Output
Frekuensi : 1000 Hz;
Time/dive : 0.5 ms
Amplitudo : 40 Vpp;
Volt/dive : 5 V
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
39
H. Tugas
1. Hitunglah penguatan tegangan (Av) rangkaian Stereo Tone Control
dalam satuan dB (decibel)! (Gunakan nilai Vi dan Vomaks dengan nilai
yang paling tinggi/maksimum dan bentuk gelombang output tanpa cacat
untuk menghitung penguatan tegangan Tone Control dalam satuan dB)
2. Hitunglah penguatan tegangan (Av) rangkaian Stereo Power Amplifier
dalam satuan dB (decibel)! (Gunakan nilai Vi dan Vomaks dengan nilai
yang paling tinggi/maksimum dan bentuk gelombang output tanpa cacat
untuk menghitung penguatan tegangan Power Amplifier dalam satuan
dB)
Kunci Jawaban
1. Vi =1 Vpp
Vomaks = 12 Vpp
Penguatan tegangan (Av) dalam dB = 20 log10 (Vomaks/Vi)
= 20 log10(12/1)
= 20 log10 12
= 20. 1.079
Av = 21.58 dB
2. Vi = 0.7 Vpp
Vomaks = 40 Vpp
Penguatan tegangan (Av) dalam dB = 20 log10 (Vomaks/Vi)
= 20 log10(40/0.7)
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
40
= 20 log10 57.14
= 20. 1.756
Av = 35.12 dB
No
1
2
3
4
5
Jobsheet Praktikum
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
Nilai Praktikum
Paraf Guru
41