Anda di halaman 1dari 26

I.

PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai Ampana terletak di Pantai
Ampana Kecamatan Uwentenaga Kabupaten Tojo Una-una Provinsi Sulawesi Tengah.
2. Sumber Dana
Pekerjaan ini dibiayai oleh APBN Tahun 2014.
3. Pemilik Proyek
Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
Sulawesi III Provinsi Sulawesi Tengah Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Sungai
dan Pantai I
4. Waktu Pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.
5. Lingkup Pekerjaan
Secara garis besar lingkup pekerjaan ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
I.
I.1
II.1
III.1
III.2
III.3
III.4
III.5

PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi dan Demobilisasi

1,00

Ls

II. PEKERJAAN TANAH


Galian Tanah biasa dengan alat Berat

III. PEKERJAAN REVETMENT

= 3.919,11

Produksi Kubus beton 0,80 m x 0,80 m x 0,80 m dan Pemasangan = 4.704,00


Pasangan Batu Kosong
= 985,25
M3
Besi Tulangan Diameter 12 mm
= 2.172,08
Kg
Pasangan Geotekstile Non Woven
= 1.390,38
M2
Cetakan kubus beton 0,80 m x 0,80 m x 0,80 m (dr Plat Baja)
=
60,00

M3
Unit

Unit

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Segera setelah diterimanya Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ) dari
Pemilik Pekerjaan maka sesegera mungkin dilaksanakan pekerjaan persiapan yang
antara lain meliputi :
a. Administrasi Proyek meliputi antara lain :
1. Membuat dan Menyerahkan Jaminan Pelaksanaan paling lambat 14 Hari Kerja.
2. Menghadiri dan Mengikuti Rapat Pra Kontrak
3. Membuat kontrak (surat perjanjian kerja)
4. Membuat rencana mutu kontrak (RMK)
5. Membuat rencana waktu pelaksanaan pekerjaan
6. Membuat usulan personil lapangan
7. Membuat struktur organisasi lapangan
8. Menghadiri dan Mengikuti Rapat Pra Konstruksi (PCM)
9. Menyiapkan gambar kerja (soft drawing)
10. Mengasuransikan staf , personil dan tenaga kerja yang akan ditempatkan diproyek
11. Menyiapkan buku direksi , buku tamu , Request sheet dan hal-hal yang dibutuhkan
untu laporan kemajuan pekerjaan
12. Menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Surat Penyerahan Lapangan (SPL)
dari Pemilik Pekerjaan.
b. Sosialisi Lapangan meliputi antara lain :
1. Menyurat / melapor ke Kantor Dinas PU Kabupaten.
2. Menyurat / melapor ke Kantor Kecamatan Setempat.
3. Melapor ke Kepala Desa setempat
4. Mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat setempat.
c. Papan Nama Proyek
Papan Nama Proyek dibuat dari bahan kayu dan tripleks yang diberi keterangan dengan
ukuran yang disesuaikan dengan pekerjaan berupa nama proyek , pemilik proyek ,
jumlah nilai proyek lokasi proyek serta jumlah hari pelaksanaan pekerjaan dan
keterangan lain untuk memperjelas proyek yang sedang dikerjakan.

Dalam pelaksanaannya pemasangan papan proyek oleh pekerja menggunakan alat-alat


seperti Palu , gergaji dan lain-lain. Papan proyek dipasang / diletakkan pada lokasi
sekitar proyek yang mudah terlihat dan dikenali oleh publik.
d. Mobilisasi
Pekerjaan ini dilaksanakan pada awal kegiatan proyek yang terdiri dari :
1. Mobilisasi Personil dan tenaga kerja

a. Mobilisasi

Personil untuk tenaga ahli harus memenuhi kualifikasi yang telah memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) atau Sertifikat Keterampilan dan jumlahnya sesuai dengan yang
tercantum dalam dokumen lelang

b. Mobilisasi Tenaga kerja dilakukan pada saat pekerjaan akan dimulai atau disesuaikan dengan

kebutuhan dilapangan
2. Mobilisasi Peralatan dan material
Mobilisasi peralatan dijadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan lokasi peralatan
usulan cara pengangkutan dan jadwal pengiriman dan kedatangan dilokasi pekerjaan
(proyek).
Jumlah dan Jenis peralatan yang akan dimobilisasi sebagaimana yang tercantum dalam
daftar usulan peralatan yang diajukan atau sesuai dengan yang tercantum dalam
dokumen lelang.
Alat dan bahan yang harus dimobilisasi meliputi :
1. Excavator
2. Dump Truck
3. Concrete Mixer
4. Concrete Vibrator
5. Alat ukur Theodolite & Waterpas
6. Dan Lain-lain sesuai kebutuhan dilokasi pekerjaan.
e. Penyiapan Base Camp.
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan pengendalian proyek ,
diperlukan sarana Base camp dilokasi pekerjaan yang pemilihan dan penempatannya
sedemikian sehingga penjangkauan keseluruh lokasi bagian pekerjaan dapat dilakukan
dengan mudah.
Untuk keperluan ini maka akan dibangun Base camp dengan kelengkapan yang terdiri
dari :
1. Kantor Direksi , Kantor Kontraktor
2. Pelayanan Kesehatan
3. Bengkel Kerja , Gudang dan Work Shop
4. Generator Set dan Barak pekerja
5. Menyiapkan sarana komunikasi
f. MC 0 / Pengukuran dan Rekayasa lapangan
Kegiatan ini dilakukan untuk konfirmasi volume pekerjaan dengan kondisi real lapangan
saat ini. Hal-hal yang harus dilakukan antara lain :
1. Menyiapkan alat ukur sesuai dengan kebutuhan lapangan
2. Menyiapkan patok dari balok 5/7 , dicat dan diberi nomor.
3. Mengajukan request sheet untuk memulai kegiatan pengukuran dan rekayasa
lapangan
4. Pengukuran lapangan yang meliputi :
a. Menentukan titik-tik tetap atau didasarkan pada BM (Brench Mark) yang telah
dipasang saat survey perencanaan dilakukan untuk mengetahui kondisi awal
proyek (elevasi & jarak).

b.

Memasang Patok bantu setiap jarak maximum 50 m atau tergantung kebutuhan


lapangan (khusus tikungan) ditanam dan nampak dari permukaan tanah 20 cm 30 cm.
c. Setting Out / Plotting sarana ataupun prasarana yang akan dibangun.
d. Dilakukan bersama oleh kontraktor dan direksi pekerjaan.

5. Hasil Pengukuran dihitung Volume pekerjaannya dan dibuatkan gambar kerja (shop
drawing) yang ditandatangani oleh kontraktor dan direksi pekerjaan serta diketahui
oleh pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan diajukan ke Panitia Peneliti dan
Pemeriksa Kontrak.

BAGAN ALIR PEKERJAAN PENGUKURAN KEMBALI


a. Membuat dan Memelihara Jalan Akses Masuk ke lokasi Pekerjaan (Jalan Kerja)
Untuk menunjang Kelancaran Pelaksanaan Pekerjaan Kontraktor Membuat Jalan Akses
Masuk ke lokasi Pekerjaan dan Memeliharanya selama Pelaksanaan Pekerjaan.
b. Penyiapan Sarana Telekomunikasi
Untuk menunjang Kelancaran Komunikasi antara Kontraktor dan Pemilik Pekerjaan dan
Direksi Pekerjaan maka harus disiapkan sarana komunikasi.
c. Penyiapan Fasilitas Kesehatan
Untuk melengkapi pelayanan kesehatan terhadap karyawan dilapangan , direksi /
pengawas konsultan pengawas maka harus disiapkan sarana pelayanan kesehatan
yang dilengkapi dengan minimal kotak P3K serta akan melakukan kontak dengan
tenaga medis setempat.
d. Laporan dan Foto
Sebelum melaksanakan pekerjaan akan dilakukan pengambilan dokumentasi / foto
kondisi 0 % pada setiap titik yang telah disetujui oleh Direksi pekerjaan , kemudian
pada pada lokasi dan sudut yang sama akan dilakuaka pengambilan dokumentasi / foto
50% dan 100 %.
Laporan awal pekerjaan yang dilengkapi foto-foto mutual chek 0 % dan laporan periodik
bulanan yang dilengkapi foto-foto pelaksanaan pekerjaan secara periodik akan
diserahkan ke Direksi Pekerjaan setiap bulannya.
II.PEKERJAAN REVETMENT
Yang pertama harus dilakukan adalah mencari lokasi yang luas yang tidak jauh dari lokasi
pekerjaan untuk tempat Produksi Kubus beton dan biaya yang timbul untuk pengadaan
lokasi produksi menjadi tanggung jawab kami sepenuhnya selaku penyedia jasa.
1. Cetakan kubus beton 0,80 m x 0,80 m x 0,80 m (dr Plat Baja)
Metode Pelaksanaan :
a. Kontraktor mengajukan permohonan izin (request sheet) untuk melaksanakan
Pekerjaan Pengadaan / Pembuatan Cetakan Kubus beton dengan ukuran 0,80 m x
0,80 m x 0,80 m dari Plat baja.
b. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh bengkel konstruksi yang bonafit dan telah mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan dalam hal ini (Pejabat Pembuat Komitmen).
c. Atau dengan kata lain pekerjaan ini kami Sub Kontrakkan.
d. Plat Baja yang digunakan ketebalannya minimal 5 mm dan sebagai rangkanya dibuat
dari besi siku 5 x 50 x 50
e. Cetakan Kubus beton dibuat sedemikian rupa agar mudah dalam perakitan pada saat
akan digunakan dan Pembongkaran cetakan setelah produksi (Pengecoran) Kubus
beton
f. Dokumentasi Pekerjaan Sebelum Pekerjaan Pembuatan Cetakan Kubus dilaksanakan
(0 %) , Saat Pekerjaan Pembuatan Cetakan Kubus dilaksanakan (50 %)dan Pekerjaan
Pembuatan Cetakan Kubus telah selesai dilaksanakan (100 %) sesuai gambar kerja.

g. Setelah pekerjaan selesai maka semua Dimensi dari Cetakan Kubus beton dituangkan
dalam gambar pelaksanaan (Asbuilt drawing) dan diserahkan ke Direksi pekerjaan
dan Pengguna Jasa (Pemilik Pekerjaan).
2. Pekerjaan Galian Tanah Dengan alat.

3.

Metode Pelaksanaan :
a. Kontraktor mengajukan permohonan izin (request sheet) untuk melaksanakan pek.
Galian tanah (mekanik)
b. Pengadaan Tenaga Kerja dan Peralatan , Pekerjaan ini tidak menggunakan Bahan /
Material.
c. Pekerjaaan dilakukan dengan menggunakan tenaga mekanis (excavator).
d. Sebelum melaksanakan penggalian harus diukur kembali dan di pasang profil /
bowplank untuk mengetahui elevasi dan dimensi galian yang dipasang setiap 50 m
atau 25 m untuk yang berbelok belok atau sesuai dengan kebutuhan lapangan.
e. Pelaksanaan Penggalian Tanah dengan Alat
f. Apabila didalam galian terdapat genangan air, maka harus dilasanakan pemompaan
agar daerah galian tetap kering.
g. Galian harus rapi dan areal galian dibuat sebebas seluas mungkin agar ada ruang
bebas untuk pekerjaan lainnya.
h. Material hasil galian dibuang ketempat yang telah disetujui direksi atau digunakan
sebagai bahan timbunan / urugan dan kebutuhan lain sesuai rencana desain.
i. Dokumentasi Pekerjaan Sebelum Pekerjaan Galian Tanah dilaksanakan (0 %) , Saat
Pekerjaan Penggalian tanah dilaksanakan (50 %)dan Pekerjaan Galian Tanah telah
selesai dilaksanakan (100 %) sesuai gambar kerja.
j. Setelah pekerjaan selesai maka semua Dimensi dan Elevasi pekerjaan dituang dalam
gambar pelaksanaan (Asbuilt drawing) dan diserahkan ke Direksi pekerjaan dan
Pengguna Jasa (Pemilik Pekerjaan).
Bahan dan Peralatan Peralatan yang digunakan :
a. Bahan :
Pekerjaan ini tidak memerlukan bahan.
b. Peralatan :
- Excavator.
- Alat Bantu
Pasangan Geotekstile Non Woven

Metode Pelaksanaan
k. Kontraktor mengajukan permohonan izin untuk melaksanakan pekerjaan Geotekstile
Non woven.
l. Pengadaan Tenaga Kerja , Bahan dan Peralatan
m. Pekerjaaan dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia (Manual)
n. Pekerjaan pemasangan Geotekstile dilaksanakan setelah pekerjaan Galian tanah
selesai dilaksanakan sebelum pasangan batu kosong.
o. Pekerja Membentangkan geotekstile dan menutupi permukaan tanah yang akan di
pasang pasangan batu kosong dengan geotekstile.
3. Asfd
f.
g.
h. Pengecekkan Hasil Pemasangan Geotektile.
Perapian Pemasangan Geotektile.

i.
j.
Bahan , Peralatan dan Tenaga kerja ;
a. Bahan :
Geotekstile Non woven 1.390,38 x 1,00 = M2
b. Peralatan :
- Alat bantu
Dokumentasi Pekerjaan Sebelum Pekerjaan Timbunan Tanah Kembali dilaksanakan , Saat
Pekerjaan Timbunan tanah Kembali
dilaksanakan dan Pekerjaan Timbunan tanah kembali telah selesai dilaksanakan sesuai
gambar kerja.
Setelah pekerjaan selesai maka semua Dimensi dan Elevasi pekerjaan dituang dalam
gambar pelaksanaan (Asbuilt drawing) dan
diserahkan ke Direksi pekerjaan dan Pengguna Jasa (Pemilik Pekerjaan).
Penyambungan geotekstile dengan overlap haruslah tepat baik lebar maupun posisi agar
geotekstile dapat berfungsi selama waktu
pelaksanaan dan umur rencana dari struktur.
Penyambungan geotekstile dengan cara menjahit harus dijahit dengan jahitan ganda
dengan jarak 50 mm sampai dengan 100 mm dari
tepi lembaran geotekstile yang disambung.
1.390,38
Gambar Kerja
(Soft drawing)
Pengukuran Kembali dan
Penentuan Titik serta
Pasang Profil / Bowplank
Perapian Galian
(Mekanik & Manual)
Hasil Galian
disposal area
Penyiapan Tenaga Kerja
dan Peralatan
Pengecekkan Hasil galian
(Dimensi dan Elevasi)
Pengangkutan &
Pembuangan Hasil Galian bila
diperlukan dan diizinkan
Finish / Selesai
Gambar Pelaksanaan
(Asbuilt Drawing)
Permohonan Izin
(Request) Galian Tanah
dengan Tenaga Alat
Penggecekkan Permohonan
Izin (Request) Galian Tanah
dengan Tenaga Alat
Pengukuran dan
Pengecekkan Profil /
Bowplank
Pembersihan
Lokasi
Pelaksanaan
Pekerjaan Galian
Tanah dengan Alat
(Excavator)

BAGAN ALIR PEKERJAAN GEOTEKSTILE


4. Pasangan Batu Kosong
Metode Pelaksanaan :
a. Kontraktor mengajukan permohonan izin untuk melaksanakan pekerjaan Pasangan Batu
Kosong.
b. Penentuan Titik-titik Pasangan Batu kosong yang akan dipasang sesuai gambar bersama
dengan Direksi Pekerjaan.
c. Membuat Jalan akses ke lokasi pekerjaan untuk memperlancar angkutan Material (Batu)
Ke Lokasi Pekerjaan).
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Bahan , Peralatan dan Tenaga kerja
a. Bahan :
Bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini :
1. Batu Kali 985,25 x 1,10 = M3
Material Batu yang akan digunakan diangkut kelokasi pekerjaan dan ditampung diareal yang
diperkirakan tidak terkena banjir bila terjadi
banjir dan areal tersebut telah bersih dan pembebasan areal menjadi tanggung jawab
Kontraktor dan Ukuran batu yang digunakan
Minimal diameter 25 cm.
Sebelum Pasangan batu kosong di Pasang harus terlebih dahulu dibuat galian Pondasi
Pasangan Batu kosong sesuai gambar jika
mengizinkan Penggalian dilakukan dengan alat berat (Excavator).
Setelah galian Pondasi Pasangan Batu kosong selesai sesuai gambar dan mendapatkan izin
dari Direksi pekerjaan maka segera
dilaksanakan Pekerjaan Pemasangan batu kosong.
Batu yang memenuhi persyaratan dan diatur sedemikian rupa sehingga diperoleh
kepadatan yang maksimal , permukaan yang rata ,
lurus dan rapi
Dokumentasi Pekerjaan Sebelum Pekerjaan Pasangan Batu Kosong dilaksanakan (0 %) , Saat
Pekerjaan Pasangan batu kosong
dilaksanakan (50 %)dan Pekerjaan Pasangan Batu Kosong telah selesai dilaksanakan (100 %)
sesuai gambar kerja.
Setelah pekerjaan selesai maka semua Dimensi dan Elevasi pekerjaan dituang dalam
gambar pelaksanaan (Asbuilt drawing) dan
diserahkan ke Direksi pekerjaan dan Pengguna Jasa (Pemilik Pekerjaan).
1.083,78
Gambar Kerja (Soft
drawing)
Permohonan Izin
Pemasangan Geotekstile
Perapian Pasangan
Geotektile Non
Woven
Pemasangan Geotekstile
Non Woven
Pengadaan tenaga Kerja ,
Material (Geotekstile) dan
Peralatan
Pengecekkan Hasil
pemasangan Geotekstile

Non Woven
Gambar Pelaksanaan Finish / Selesai
(Asbuilt Drawing)
Galian Pondasi Pasangan
Batu Kosong
Penyambungan Geotekstile
Non Woven (overlap / dijahit)
BAGAN ALIR PEKERJAAN PASANGAN BATU KOSONG
5. Produksi Kubus beton 0,80 m x 0,80 m x 0,80 m dan Pemasangan
Metode Pelaksanaan :
a. Pekerjaaan dilakukan dengan menggunakan tenaga mekanis concrete Mixer bila
memungkin dengan truck Mixer.
b.
c.
d. Kontraktor mengajukan permohonan izin untuk melaksanakan pekerjaan Produksi Kubus
beton 0,80 m x 0,80 m x 0,80 m dan Pemasangan.
e. Pengadaan Tenaga Kerja , Peralatan dan Bahan / Material (Batu Pecah / Kerikil , Pasir
beton , Semen dan Air untuk mencampur)
f.
g.
h.
i.
i.
j. Pemadatan Mortar / Campuran dengan Concrete Vibrator.
k.
l. Pemadatan Mortar / Campuran dengan Concrete Vibrator.
m. Pengecekkan Hasil Pembuatan Kubus beton (kepadatan).
n. Perapian Permukaan Kubus beton.
o.
p.
Bahan dan Peralatan Peralatan yang digunakan :
a. Bahan :
Pekerjaan ini menggunakan material :
- Batu Pecah / Kerikil 4.704,00 x 0,51 x 0,78 = 1.878,59 M3
- Pasir Beton 4.704,00 x 0,51 x 0,54 = 1.300,56 M3
- Semen 4.704,00 x 0,51 x 6,80 = 16.377,45 zak
- Air Secukupnya
Sambil menunggu cetakkan selesai dikerjakan di bengkel , Material (Batu Pecah / Kerikil ,
Pasir beton , Semen dan Air) sudah harus
didrop ke lokasi Produksi.
Setelah Cetakan Kubus selesai dibuat dan Hasil Mix design campuran beton telah
dikeluarkan / ada dari Laboratorium PU maka segera
dilaksanakan Pembuatan Kubus beton.
Pekerja Menakar Batu Pecah / Kerikil , Semen , pasir dan air secukupnya kedalam gentong
Concrete Mixer sesuai dengan perbandingan
campuran pada Mix Design , Spesifikasi Teknik dan Petunjuk Direksi Pekerjaan.
Pemasangan Angkur dari besi diameter 12 mm untuk pegangan saat pengangkatan ke lokasi
pekerjaan dan pemasangannya sesuai
gambar kerja.
Mortar / Campuran Semen , batu pecah / Kerikil , Pasir dan air secukupnya yang telah
tercampur (mixer) sempurna dituang kedalam Bak
Penampungan Mortar / Campuran dan bila memungkinkan langsung kedalam cetakan untuk
mempercepat Produksi kubus beton bila
peralatan mengizinkan (roda pada kaki concrete mixer harus berputar dengan baik agar
mudah digeser).

Dokumentasi Pekerjaan Sebelum Pekerjaan Produksi Kubus beton dilaksanakan (0 %) , Saat


Pekerjaan Produksi Kubus beton
(Pengecoran , Perawatan beton (curing) , pembongkaran cetakkan , Pengangkutan ke lokasi
pekerjaan dan Pemasangan) dilaksanakan
(50 %)dan Pekerjaan Kubus beton telah selesai dilaksanakan (terpasang) (100 %) sesuai
gambar kerja.
Setelah pekerjaan selesai maka semua Dimensi dan Elevasi pekerjaan dituang dalam
gambar pelaksanaan (Asbuilt drawing) dan
diserahkan ke Direksi pekerjaan dan Pengguna Jasa (Pemilik Pekerjaan).
Membuat Mix design Campuran beton di Laboratorium yang telah terakreditasi , Material
untuk Mix design Campuran diambil saat
Pelaksanaan Pengukuran dan sesegera mungkin diantar ke Laboratorium PU agar cepat
dibuat mix design campuran betonnya.
Mencari lokasi yang luas yang tidak jauh dari lokasi pekerjaan untuk tempat Produksi Kubus
beton dan biaya yang timbul untuk
pengadaan lokasi produksi menjadi tanggung jawab kami sepenuhnya selaku penyedia jasa
Gambar Kerja (Soft
drawing)
Survey dan
Penentuan Lokasi
Perapian Permukaan
dan bidang sisi luar
bronjong
Material Batu
dibawa ke lokasi
Pengadaan Batu Kali /
batu belah sesuai dengan
Spesifikasi Teknis
Pengecekkan Hasil
Pemasangan Batu Kosong
Pengecekkan ukuran
batu kali / batu pecah
Gambar Finish / Selesai
Pelaksanaan
Pemasangan Batu
Kosong
Permohonan Izin (Request)
Pasangan Batu Kosong
Galian Pondasi
Pasangan Batu Kosong
Pengecekkan Galian
Pondasi (Dimensi dan
Elevasi)
Pemasangan
Geotekstile Non Woven
b. Peralatan :
- Concrete Mixer
- Concrete Vibrator
- Alat Bantu
- Bila mengizinkan menggunakan Truck Mixer
BAGAN ALIR PEKERJAAN PRODUKSI KUBUS BETON DAN PEMASANGANNYA
Demobilisasi
Setelah seluruh kegiatan pekerjaan selesai dilaksanakan dan hal ini dinyatakan oleh
Pengawas / direksi Pekerjaan , maka diadakan

demobilisasi peralatan dan personil. Namun sebelumnya dilakukan pembersihan pada


semua bagian lokasi pekerjaan.
Bekas - bekas tumpukkan material , tanah atau sisa hasil galian diangkut keluar lokasi
pekerjaan , bekas tempat base camp dirapikan
setelah dilakukan pembongkaran bangunannya.
Gambar Kerja
(Soft drawing)
Membuat Mix Design
Campuran Beton dan Cetakan
Kubus Beton
Perapian
Pasangan
Kubus Beton
Pengangkutan Kubus
beton Kelokasi dan
Pemasangan Kubus
beton
Penyiapan Tenaga Kerja ,
Bahan dan Peralatan
Pengecekkan Hasil
pemasangan Kubus
Beton (Dimensi , Elevasi
dan Kepadatan)
Pembongkaran cetakan
dan Perawatan (Curing)
Beton Minimal 7 hari
Finish / Selesai
Gambar Pelaksanaan
(Asbuilt Drawing)
Mencari Lokasi untuk tempat
Produksi Kubus Beton yang
dekat dari lokasi pekerjaan
Permohonan Izin
(Request) Kubus
Beton
Mix Design Campuran Beton
sdh terbit dan Cetakan Kubus
beton sudah selesai (siap)
Pembersihan
Lokasi
Pengecoran Kubus Beton dan
pemasangan Angkur Besi
untuk tempat pegangan /
cantulan
FM GilffiAEMV&ffiETAffiE
GENERAT CONTR'\CTOR
Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto
Kabupaten Gorontalo
Masa Pemeliharaan
Pekerjaan yang telah selesai yang dinyatakan fisik 100 o/o selesai dan diadakannya
Penyerahan untuk pertama kalinya (PHO/Pl) , maka
tahap selanjutnya adalah masa pemeliharaan sebagaimana ditentukan dalam dokumen
lelang.
Selama masa pemeliharaan berlangsung , kontraKor akan tetap menempatkan beberapa
personilnya serta beberapa perlengkapannya

(peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan pada hgianbagian yang berdasarlon pemeriksaan
dinyatakan perlu diadakan perbaikan).
Kerusakan-kerusakan yang terjadi selama masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab
kontraKor untuk memperbaiki , demikian juga
untuk bagian-bagian pekerjaan yang perlu disempurnakan.
Setelah berakhinya masa pemeliharaan dan segala kerusakan-kerusakan telah dibenahi dan
disempurnakan , maka diadakan penyerahan
pekerjaan untuk kedua kalinya (FHOIP2).
Palu , 19 Maret2ol4
Penawar :
Or-T ll4
,a- ...---.t,'- '-r -'O
-.\7 ./' , .r;jl'rl:ir. ,t ll;. ?'- \ !.1 '.; .t- r'r -_
-{ ypl t\
hPB? : 01.666.i46.5-3X:.0011
PT. CTTRA ADUAYA PRATAMA
[,!ilifrfr*'t'r*rrmsm,
6
E6
f
vo
i5
!'
oGl
oo
=o
fE
ooooo
:Z
.ge E-. -E. d-o d I
=66
N 6 o ffi
Eo
.E
o=a5
d3
f
G
d
E
ta<
toJ
ld6
lN t: l6
IE ls
lto6 ld t;
l6 li
E
.E
l6
/.
=oo
.E
=

3l
q
I
o:
q
F
I
c
l9:6
oY
-s
.9
E
q
I
Ic\
N
I
c
E
c
f
cs
:6
aY
=oa
.:s
c
F
\3 F
NI
I
d
q FF
\i c
q
4
c
-sa
co
ov:oo
.g
E
\i e
\$ c
I
q c \$
c
-e5 h
o
:Z
=
C
=
$

!I
tcs=
6
o
!z
a
.g
E
qI
\: r:
.! \
of
o
:Z,ogs
q
N
HE
+66HO
r+-N NOO\^LqaNo6iJO
@@oo ,1 <: c3
ess
z
13
F2cT EO
=hds
TdEa
zi <<-Y=
eu-=c v! AE!o
Po63
6
2<'=6 sc. 4e E' TE g
HE
=E oru < a
<ii 2.9 tEq i x {DE'_ u= fi: EE FE
Eo
_@E- 26xo c_u_ . i?; 6LY*- oooao E E E e =a
E .E E g EF
? E BE{ i5 c k c r!
E 6P F* cP E-vE
8. E E E SA o d O L Uo
E6a
'co
od
E
z.
g
-g
E
ac
o
=6

cm
=oE
oY
aaEo
&
{!
=Y
o
=
i.N.6
L
(9
uFz.
6tIJ
=If
ttt
ioK2
E
=g
= 2u1 -! fH
= ;: z<
gtr {E =32H a4 iB
EE:Bi 211-a az>e=
*.2{ z 2
3===a
=36<>91E4Ias a<ou4r3(,u4J:<ac<Lf\or
a
{l
a
u.ril YI
lul
o.l d
fA
<l
UT YI suf
o.l
3l
FgI
Hj
c=dx <l hI
d ,6
p 4, a4
Y. l)i;uz
EZxE=E= fulo-o-=(,F
c,\ 1'',i,1 A'-o , -,\.
4.., j : J; "-/J- -1 z-;;- t-\-\'
NTI{P : {rl.(66 i.ld 5-S1? lll,l
ffi ffiirffime&ffikmve PffiTfetrffi
GE'{ERAL C(,I{TRACTOR
Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto
Kabupaten Gorontalo
UNIT KERJA
ST.TVT
PPK
PEKERJAAN

LOKASI
SUMBER DANA
TAHUN ANGGARAN
. DAFTAR PERSONIL INTI
BALAIWLAYAH SUNGAI SULAWESI III
PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR SULAWESI NI PROV. SULAWESI TENGAH
SUNGAI DAN PANTAI I
PEMBANGUNAN TANGGUL PENGAMAN PANTAI AMPANA
KAB. TOJO UNA.UNA PROVINSI SULAWESI TENGAH
APBN
2014
NO NAIIAA TGI./BtNfiHN TINGI(AI JABATAN DATAM
PETERJAAN
PENGATAMAN
l(ERJA (IAHUNI
PROTESI / IAHUN SEITIKAT AJAZAH
23456
1 iUTRISNO BASUKi , 5T 2A Mei 1977 Sqriono Teknik Sipil Kepclc Pelckrnq 5 Tshun
Ahli Modyo Peloksono
Sumbs Doyo Air
SKA No. Reg. :
.2.4033.1A2.A9.125267 Ist.
30 Septembe. 20 I 3
Peloksqno Soluron lrigos
lj@oh No. :9458 01 2203003 Tg
22 MGei 2@3
2 AGUS KARNA|N l0 Agustus i?86 iTM / SMK {Bongunon 4 Tohun SKI No. Reg. : 2.2.031 .
2.57.D.O1l9/t
Tgf.05 Dsembs2012
ljozoh No.: DN 22 Mk 0631 705
Tgl 19 Juni 2006
J RACHMAT BIN RAMLY, A.MC 05 Nopembq I 982 Diii Teknik Sipii Ahii Estimqsi 4 tonun
Teknisi Penghilung
Kuanlitqs Pekerjqqn
Sumbtr Doyo Air
SKT No. Req. : 2-2.035.1.57.09.04306i
Tsl.0l Juni 2012
lj@h No. : Ar.027lKl8/DS-D3/20O5
Tgl 'l 7 Oktober 2005
A HARIS DAUD SOMBAGA 03 Mqet 1983 STM / SMK ileknik
Survey / Pemelaqn)
.iuru Ukur 4 Tohun
Juru Ukur I Teknisi Survey
Pemelqon
SKT Na Peg. : 2.2-004.2.57.D.O1 197
Tgi.05 D*ember 2012
22 ADr'11984
ljozoh No. : DN 30 Mk 0745140
Tol 15 Juni 2002
5 HA]IRIN STM / SMK Juru Gombor 4 Tohun Juru Gombs /
Drofmont Sipil
SKT No, Reg. : 2.i.@3.1.57-09.01078{
Tgi. 25 Juli 2012
6 NOVAI HAIADA 20
^L"pembtr

I t89 Mekonik 4 Tohun Mekonik


ljozqh No. : DN 1 5 Mk 0728003
Tgl 03 September 2m5
li@oh No- : DN 29 Mk 06134/4
Tgl 15 Juni 2007
SIM / sMK {Mesin]
7 AFRiYANTO SIIULUMOTO 09 April 1989 ;TM / SMK {Bongunon Adminisirosi 4 Tohun
Administrosi liozoh No. : DN 29 Mk 0613563
Tol l5luni 2m7
Palu , 19 Mart 2014
Penawar :
r \1 lt4
A ,'-lt\-'o * / ,'-t:: \
".::4.
\r
4. I i,rt* J; (- ..- '.: -':1 /
"r-s - : <-' -(y>l(\
IiPHP : r.r1.666. j.16,5-$:1.0t11)
PqE Gfiffi&MffiV& ffiATAffi&
GEHERAL CONTRACTOR
Kelurahan Kayubu lan Kecamatan Lirnboto
Kabupaten Gorontalo
{f--f.i} \r
Llrd)-lll lirl
/;
lf 'n,r,u.s
t\SE* : ;c;dff*i,
UNIT KERJA
SNVT
PPK
PEKERJAAN
LOKASI
SUMBER DANA
TAHUN ANGGARAN
JEI{IS, KAPASITAS, KOMPOSISI DAI{ ]UMLAH PERALATAN UTAMA MINIMAL
BALAI WILAYAH SUNGAI SULAWESI III
PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AtR SULAWES1 III PROV. SULAWESITENGAH
SUNGAI DAN PANTAI I
PEMBANGUNAN TANGGUL PENGAMAN PANTAI AMPANA
KAB. TOJO UNA-UNA PROVINSI SULAWESI TENGAH
APBN
2014
Palu , 19 Maret 2014
Penawar :
SUWARDI DIiII HASAIT
Direktur Utama
NO
JtN15
FASTLTTASITERAtATAt{/
DFDI ENATADAN
JUfi,ttAH
f,ArA)ltA)
ATAU OUPUI
DANA tAAT INI
TTIIEREK DAN TIPE

TAHUN
PEMBUATAN
KONDTST (%) toxAst
SEKARANG
5tAtut
KEPEMII,IKAN/DUKU
III?AN (FWA
Excovolor 2 Unil 0.9 m3 Komotsu PC 2OG.8 2412 907" Polu Dukungon Sewo
2 Dump iruck I Unit 4m3 Toyoto Dyno I3O HT 2013 96% Polu Dukunqqn Sewo
3 Dump truck ] Unit 4m3 r()y()r(J LJyfu r$, Hr lvt I 95% Polu Dukunqon Sewo
4 Dump truck I Unit 4m" Toyolo Dyno 130 HT 201 1 90% Polu Dukungon Sewo
5 Dump kuck I Unit 4mo Ioyoto Dyno I l0 ET 2008 B5% Polu Dukungon Sewo
6 Dump lruck 2Unil 4m" Hino 2@8 a5% Polu Dukunoon Sewo
7 Concrele Mixer 4 Unii 350 Liler Boroto 20r0 90% Gorontolo Mitik
U Concrete Vibrotor 3 Unit 5Ho Robin 'tw4 75% Gorontolo Milik
9 Theodolil I Uni'l Nikon 2002 75% Goronlolo Mitik
r0 Woterposs I Unil witd 2@4 Gorontolo Mitik
C\T ll4
a '".;. -'-:g
i i J;lf- \, 4.,, :*:;, J; t', .. '1' l, -.'*
-r-'--;
-r'-- -{ vrr.\ *\ '
IiPHP : r11.666,i{6.5-8::.l}ij{t
PNN GAffiAMMYE PM&YAffiA
GENERAL CONTRACTOR
Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto
Kabupaten Gorontaio
,Ar' a-il#r
'lsr
(.oo
\\L
kks
UNIT KER]A
SNvT
PPK
DErcD ! AI!
LOKASI
SUMBER DANA
TAHUN ANGGAMN
BAGIAN PEKER]AAN YANG DISUB. KOI{TRAKT(AN
BALAI WILAYAH SUNGAI SULAWESI III
PELAKSANMN ]ARINGAN SUMBER AIR SULAWESI III PROV. SULAWESI TENGAH
SUNGAI DAN PANTAI I
rbLEl'MrhOrrAuuil-rtr nrt titAf,t TrAnritr-u-ut uL il roLcrirts^Ar'rMnrAr it ronArli tTArrTu
rAuM'lrDdliFf,tl
KAB. TO]O UNA-UNA PROVINSI SULAWESI TENGAH
APBN
2AL4
Palu , 19 Maret 2014
Penawar ;
Uraian
Persentase
Dari Harga
Total Mata
Pembayaran

(vo)
Nama
Sub Kontraktor
( lika pertu )
kubus beton 0,80 m x 0,80 m x 0,80 m
Direktur Utama
c\]rt1 -, A. .:' ,.*-i '-. O
^ I .Erli \/
e(/ -_i\ - :r5*@#i5*' ./Jvo'
"l-'-i
-: *\' -J gril.\
NPIW r 0i.66t.i,l6.!-S:l,rlii:r
M GffiMEAD&MYE ffiATAMA
GENERAL COII?RACTOR
Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto
Kabupaten Gorontalo
('uaqs
FORMULIR RETGPITULASI PERHITUNGAN TII{GKAT KOTiIPOHEN DALAM NEGERI (TKDN}
UNTF KER'A
SNvT
PPK
PEKER]MN
LOKASI
SUMBER DANA
TAHUN ANGGARAN
: M[Al WILAYAH SUNGAI SULAWESI lll : PELAKSANAAN JARTNGAN SUMBER AIR SUIAWES| Itt
PROV. SULAWEST TENGAH : SUNGAI DAN PANTAI I : PEMBANGUNANTANGGUL PENGAMAN
PANTAI AMPANA : KAB. TOJO UNA-UNA PROVINSI SULAWESI TENGAH : APBN
: 2014
Palu, 19 Maret 2014
Penawar :
Uraaan Pekerjaan
Nilai Gabunqan Earanq / Jasa (Ro). TKDN
DN LN
TOTAL
Barang / Jasa Gabungan
RD 96KDN3
Bamng
L Matrial Langsung
(Bahan Baku)
2.117.500.000,00 2.117.500.000,m 55,00 2. r 17.500.000,00 55,00
II. Peralatan (Barang Jadi) 385.000.otn,00 385.000.0m,00 10,00 385.0@.0m,00 10,00
A. SubTotal Barang 2.s02.500.0m,00 2.s02.500.&n,00 65,00 r.5uz.5oo.o{xl,0o 5t0o
,asa
III Manajemen Proyek dan
Perekayasaan
308.m0.000,00 308.m.(m,00 8,00 308.@.m0,00 8,00
IV Alat Kerja/Fasilitas
Kerja
269.s00.000,00 192.5(n.000,00 2162.000.000,00 7,@ 269.500.000,00 r2,00
V KonstruKi dan
Fabrikasi
VI lasa Umum 577.s00.000,00 s77.500.000,00 15,00 s77.500.000,m 15.00

B. Sub Total lasa 1.155.fin.000,00 192.500.000,00 1.347.500.000,00 30,00 1.15s.000.fin,00


35,m
C. TOTAL BIAYA (A+B) 3.657.5{n.000,00 192.500.000,00 3.850.0(p.000,00 95,00
3.657.500.m0,00 100,00
PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)
1. KEBIJAKAN K3
2. PERENCANAAN
1). Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya
PERSIAPAN
1 Mobilisasi - Bertabrakan - Menggunakan Petugas Lalulintas
PEKERJAAN REVETMENT
1 Pembersihan - Terkena Alat Bantu - Gunakan Alat Pelindung Diri seperti
Sepatu, Sarung tangan dan Helem
Pengaman
2 Galian Tanah Tenaga Alat - Alat tercebur kedalam laut - Terkena Bukcet
- Gunakan Alat Pelindung Diri seperti
Sepatu, Sarung tangan dan Helem
Pengaman
3 Pasangan Geotekstile Non Woven - Alat tercebur kedalam laut - Terkena Alat bantu
- Gunakan Alat Pelindung Diri seperti
Sepatu, Sarung tangan dan Helem
Pengaman
4 Pasangan Batu Kosong - Terkena Alat bantu - Gunakan Alat Pelindung Diri seperti
- Tangan Terjepit batu Sepatu, Sarung tangan dan Helem
Pengaman
5 - Tersengat Listrik - Penyambungan Kabel harus ditutup/
- Terkena Engkol Beton Molen diisolasi
- Terjatuh/Terpeleset - Gunakan Alat Pelindung Diri seperti
- Kejatuhan benda Sepatu, Sarung tangan dan Helem
Pengaman
Cetakan kubus beton 0,80 m x 0,80 m x
0,80 m (dr Plat Baja)
PT. CITRA ADIJAYA
PRATAMA
PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
(PRA-RK3K)
Kami sebagai Direktur Utama PT. CITRA ADIJAYA PRATAMA berkomitmen untuk menerapkan
Sitem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melaksanakan kegiatan konstruksi pada Paket
Pembangunan
Pengaman Pantai Ampana Kabupaten Tojo Una-Una Kecamatan Uwentenaga.
NO JENIS PEKERJAAN
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA &
RISIKO K3
PENEGENDALIAN RISIKO K3
1234
Pasang Rambu dan penghalang dari tali &
kayu diareal kerja
Pastikan Landasan cukup dan Jumlah yang
memadai.
Pasang Rambu dan penghalang dari tali &
kayu diareal kerja

2). Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya


a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
b. UU No. 18 Tahun 1999 tentang jasa Konstruksi.
c.
3). Sasaran K3 dan Program K3
Sasaran K3 :
a. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa Zero Fatal Acident
b. Tingkat Penerapan elemen SMK3 minimal 80 %.
c. Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaannya masingmasing.
Program K3 :
a.
b. Melakukan Inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya.
c. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.
Organisasi K3:
Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU.
Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber Daya K3 (APD , Rambu-rambu ,
Spanduk , poster ,
pagar pengaman , jaring pengaman) secara Konsisten
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan
dipenuhi dalam
melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
Penangung Jawab K3
Emergency /
kedaruratan
PK3 Kebakaran
( K-3 )
KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI
A. Dasar Hukum K3
Undang-undangNo. 1 tahun1970
Undang-undangNo. 8 tahun1998 tentang Perlindungan Konsumen
Undang-undangJasaKonstruksi
KepmenakerNo.174/86 tentangSMK3
B. Keselamatan Kerja dibidang Konstruksi
Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja Melindungi kesehatan tenaga kerja, meningkatkan
efisiensi kerja,
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit, dan tujuan lain adalah :
1. Mengantisipasi keberadaan faktor penyebab bahaya dan melakukan pencegahan
sebelumnya.
2. Memahami jenis-jenis bahaya yang ada di tempat kerja
3. Mengevaluasi tingkat bahaya di tempat kerja
4. Mengendalikan terjadinya bahaya atau komplikasi.
Unsur-unsur terkait dalam proyek
KebijakanK3
Merupakan landasan keberhasilan K3 dalam proyek
Memuat komitment dan dukungan manajemen puncak terhadap pelaksanaan K3 dalam
proyek
Harus di sosialisasikan kepada seluruh pekerja dan digunakan sebagai landasan
kebijakan proyek
lainnya.
AdministratifdanProsedur
Menetapkan sistim organisasi pengelolaan K3 dalam proyek
Menetapkan personal dan petugas yang menanganiK3 dalam proyek

Menetapkan prosedur dan sistim kerja K3 selama proyek berlangsung termasuk tugas
dan wewenang
semua unsur terkait
PROYEK
Pemilik Proyek
Kontraktor
Sub Kontraktor
Pekerja Proyek
Instansi Teknik
Masyarakat
Pemasok dll
Pekerja Subkon
Aspek K3 Konstruksi
(Kepmenaker174 tahun1986)
Tata Letak dan Jarak Aman
Penggalian dan Pembebasan Lahan
Pengangkutan dan Transportasi
Pesawat Angkat dan Angkut
Pengelasan
Perancah dan Pengaman diketinggian
Alat Keselamatan Kerja
Pengelolaan Bahan Berbahaya
Pencegahandan Penanggulangan Kebakaran
Pengelolaan Limbah
Jenis kecelakaan kerja ;
NO PEKERJAAN JENIS KECELAKAAN
1. Pekerjaan Konstruksi 1. jatuh terpeleset
2. kejatuhan barang dari atas
3. terinjak
4. terkena barang yang runtuh, roboh
5. berkontak dengan suhu panas, suhu dingin
6. terjatuh, terguling
7. terjepit, terlindas
8. tertabrak
9. tindakan yang tidak benar
10. terkena benturan keras
2. Pada Bagian Peralatan 1. terjepit, terlindas
2. tertusuk, terpotong, tergores
3. terkena ledakan
Strategi Pencegahan Kecelakaan Konstruksi
Menentukan Sebab Kecelakaan Konstruksi
1. Human Factors (factor manusia)
Unsafe Acts
Sangat dominan dilingkungan konstruksi. pekerjaHeterogen, tingkat skill dan edukasi
berbeda,
pengetahuan tentang keselamatan rendah dan perlu penanganan khusus
Pencagahan dapat dilakukan dengan ;
Pemilihan Tenaga Kerja
Pelatihan sebelum mulai kerja
Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan berlangsung
2. Technical Factors (factor teknis)
Materials (material)
Equipments (peralatan)
Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek seperti penggunaan peralatan dan alat berat,
penggalian,

pembangunan, pengangkutan dsb.


Working Environment (lingkungan kerja)
Disebabkan kondisi teknis dan metoda kerja yang tidak memenuhi standar keselamatan
(substandards
condition)
Pencagahan kesalahan akibat factor teknis dapat dilakukan dengan ;
Perencanaan Kerja yang baik.
Pemeliharaan dan perawatan peralatan
Pengawasan dan pengujian peralatan kerja
Penggunaan metoda dan teknik konstruksi yang aman
Penerapan Sistim Manajemen Mutu
Strategi Penerapan K3 diProyek Konstruksi
Identification
Evaluation
Develop the Plan
Implementation
Monitoring
1. Identification
Setiap proyek memiliki karakteristik berbeda, misalnya proyek bangunan bertingkat,
pembangunan
bendungan, pabrik dsb.
Lakukan identifikasi potensi bahaya dalam kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan.
Buat mapping potensi bahaya menurut area atau bidang kegiatan masing-masing
2. Evaluation
Adakan evaluasi tentang potensi bahaya untuk menentukan skala prioritas berdasarkan
Hazards Rating.
SusunRisk Rating dari semua kegiatan konstruksi yang akan dilakukan
3. Develops The Plan
Berdasarkan hasil Identifikasi dan Evaluasi susun rencana pengendalian dan
pencegahan kecelakaan
Terapkan konsep Manajemen Keselamatan Kerja yang baku
Susun Program Implementasi dan program-program K3LL yang akan dilakukan (buat
dalam bentuk
elemen kegiatan)
4. ContohElemenProgram Implementasi
a) Pembinaan dan Pelatihan
Pembinaan dan Pelatihan K3 untuk semua pekerja dari level terendah sampai level
tertinggi.
Dilakukan pada saat proyek dimulai dan dilakukan secara berkala.
Pokok Pembinaan dan Latihan:
- Kebijakan K3 proyek
- Cara melakukan pekerjaan dengan aman
- Cara penyelamatan dan penanggulangan darurat
b) Safety Committee
Perlu dibentuk Komite K3 dengan anggota semua disiplin terkait dan wakil dari sub
kontraktor
Komite membahas secara berkala (Safety Meeting) permasalahan K3 dalam proyek
Memberikan masukan kepada manajamen dalam upaya peningkatan aspek K3 dalam
proyek
c) Promosi K3
Selama kegiatan proyek berlangsung diselenggarakan program-program Promosi K3
Bertujuan untuk mengingatkan dan meningkatkan awareness para pekerja proyek.
Kegiatan Promosi berupa poster, spanduk, buletin, lomba K3 dsb
Sebanyak mungkin keterlibatan pekerja
d) Safe Working Practices

Harus disusun pedoman keselamatan untuk setiap pekerjaan berbahaya dilingkungan


proyek
misalnya:
- Pekerjaan Pengelasan
- Scaffolding
- Bekerja diketinggian
- Penggunaan Bahan Kimia berbahaya
- Bekerja diruangan tertutup
- Bekerja diperalatan mekanis dsb.
e) Sistim Ijin Kerja
Untuk mencegah kecelakaan dari berbagai kegiatan berbahaya, perlu dikembangkan
sistim ijin
kerja.
Semua pekerjaan berbahaya hanya boleh dimulai jika telah memilikiijin kerja yang
dikeluarkan oleh
fungsi berwenang (pengawas proyek atau K3)
Ijin Kerja memuatcara melakukan pekerjaan, safety precaution dan peralatan
keselamatan yang
diperlukan
f) Safety Inspection
Merupakan program penting dalam phase konstruksi untuk meyakinkan bahwa tidak
ada unsafe
act dan unsafe Condition dilingkungan proyek.
Inspeksi dilakukan secara berkala.
Dapat dilakukan oleh Petugas K3 atau dibentuk Joint Inspection semua unsur dan Sub
Kontraktor
g) Equipment Inspection
Semua peralatan (mekanis, power tools, alat berat dsb) harus diperiksa oleh ahlinya
sebelum
diijinkan digunakan dalam proyek.
Semua alat yang telah diperiksa harus diberisertifikat penggunaan dilengkapi dengan
label khusus.
Pemeriksaan dilakukan secara berkala
h) Keselamatan Kontraktor (Contractor Safety)
Harus disusun pedoman Keselamatan Konstraktor/Sub Kontraktor
Subkontrakktor harus memenuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan
Setiap sub kontraktor harus memiliki petugas K3
Pekerja Sub kontraktor harus dilatih mengenai K3 secara berkala
i) KeselamatanLaluLintas
Kegiatan Proyek melibatkan aktivitas lalulintas yang tinggi
Pembinaan dan Pengawasan LaluLintas diluar dan didalam lokasi Proyek
Semua kendaraan angkutan Proyek harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan
j) KeadaanDarurat
Perlu disusun Prosedur keadaan darurat sesuai dengan kondisi dan sifat bahaya proyek
misalnya
bahaya kebakaran, kecelakaan, peledakan dsb.
SOP Darurat harus disosialisasikan dan dilatih kepada semua pekerja
k) Accident Investigation and Reporting System
Semua kecelakaan dan kejadian selama proyek harus diselidiki oleh petugas yang
terlatih dengan
tujuan untuk mencari penyebab utama agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Semua kecelakaan/kejadian harus dicatat dan dibuat analisa serta statistic kecelakaan
Digunakan sebagai bahan dalam rapat komite K3 Proyek
l) Audit K3

Audit dilakukan secara berkala, audit K3 sesuai dengan jangka waktu proyek, audit K3
berfungsi untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan K3 dalam proyek sebagai masukan
pelaksanaan
proyek berikutnya sebagai masukan dalam memberikan penghargaan K3
5. Monitoring
Membuat program untuk memonitor pelaksanaan K3 dalam perusahaan dan menyusun
sistim audit dan
inspeksi yang baik sesuai dengan kondisi perusahaan.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
1. Langkah-langkah dasar
Jangan pindahkan atau posisi orang yang terluka, terutama bila luka-lukanya terjadi karena
jatuh,
jatuh dari ketinggian dengan keras atau kekerasan lain. Pindahkan atau ubah posisi
penderita hanya
apabila tindakan anda adalah untuk menyelamatkan dari bahaya lain. Bertindaklah dengan
cepat apabila
penderita mengalami pendarahan, kesulitan bernapas, luka bakar atau kejutan. Baringkan
penderita, dan
selimuti agar tetap hangat, tetapi jangan sampai terlalu panas. Apabila penderita muntahmuntah dan anda
yakin bahwa tidak ada kemungkinan terdesak, hubungi dokter dan tanyakan langkahlangkah apa yang
harus anda ambil sebelum dokter tiba di tempat si penderita. Periksalah keadaan penderita
dengan teliti
dan hati-hati, jangan melepas pakaian dari penderita luka bakar.
Jangan mencuci luka bakar tahap tiga (luka bakar tahap tiga adalah luka bakar yang telah
merusak lapisan
kulit yang terdalam). Segera balut luka dengan penutup steril. Jangan berikan cairan apapun
kepada
penderita yang pingsan atau setengah pingsan. Cairan dapat memasuki saluran pernapasan
dan
mengakibatkan kesulitan bernapas bagi penderita. Jangan mencoba menyadarkan orang
yang pingsan
dengan menampar wajahnya, menggoncang-goncangkan tubuhnya atau bahkan berteriak.
Jangan berikan
alkohol pada penderita yang mengalami luka parah.
2. Menghentikan Pendarahan
Hentikan pendarahan dengan cara menekan luka atau sekitar luka. Apabila luka terlalu
lebar, mungkin anda
harus menekan luka itu sendiri agar pendarahan segera terhenti. Tekan terus-menerus.
Jangan melepas
tekanan tiap sebentar hanya untuk melihat apakah pendarahan sudah berhenti. Kalau luka
terdapat di kaki
atau tangan,naikkan tangan atau kaki sehingga posisinya lebih tinggi dari kepala. Lakukan
hali ini bila anda
yakin tidak ada bahaya lain, karena ini akan mengurangi aliran darah. Apabila setelah
diberikan tekanan
pendarahan masih belum berhenti, mungkin nadi atau pembuluh darah balik terputus, tekan
nadi yang di
dekat luka, untuk menghentikan aliran darah dari jantung ke tempat lain.
Apabila luka di sekitar telapak tangan dan jari-jari tangan, tekan nadi di pergelangan
tangan.
Apabila luka terdapat di lengan, tekankan tangan anda pada nadi di ketiak, tekan pada
bagian belakang

telapak tangan anda, nadi yang terdapat di pangkal paha bagian depan agak ke bawah
(selangkangan).
Apabila luka terdapat di wajah, tekankan jari anda pada nadi di bawah rahang bawah.
Apabila luka terdapat pada kulitt bagian atas kepala, tekan nadi di samping kepala tepat di
depan
telinga.
Apabila luka terdapat di leher atau kepala bagian belakang, tekan nadi di leher di bawah
telinga.
Gunakan semacam sapu tangan yang diikatkan pada nadi dekat bagian yang luka adalah
cara lain untuk
menghentikan pendarahan. Untuk luka di lengan, gunakan sapu tangan danlipat kira-kira
selebar telapak
tangan untuk mengikat lengan atas sedikit di bawah ketiak. Untuk luka di kaki, buat ikatan
yang kuat sedikit
di bawah pangkal paha. Ikatan sapu tangan ini hendaknya cukup kuat untuk menghentikan
pendarahan.
Lepas ikatan setiap sepuluh menit, selama satu menit. Jika pada saat dilepas tidak terjadi
lagi pendarahan,
jangan ikat lagi nadi tersebut.
3. Pernafasan Buatan Mulut ke Mulut
Singkirkan segala sesuatu yang mungkin mengganggu pernafasan penderita, misalnya
makanan, gula-gula
atau lumpur. Baringkan penderita dalam posisi terlentang. Buka mulut penderita dengan
cara menguakkan
rahangnya. Jaga agar selama dilakukan pernafasan buatan mulut selalu dalam keadaan
terbuka. Tutup
lubang hidung penderita. Tiup mulut penderita dan lepaskan mulut anda dari mulut
penderita serta
perhatikan apakah mulut penderita mengeluarkan kembali udara yang anda tiupkan. Jika
tidak, periksa
sekali lagi barangkali masih terdapat sesuatu yang menghalangi pernafasan di dalam mulut
penderita.
Untuk orang dewasa lakukan 12 tiupan selama satu menit, dan untuk anak-anak diperlukan
20 tiupan tiap
menit.
4. Membantu Denyut Jantung
Lakukan pengurutan segera setelah jantung berhenti berdenyut. Letakkan kedua telapak
tangan anda
dalam posisi saling bertumpuk di bagian paling bawah dada penderita. Tekan dengan
telapak tangan bawah
sedalam kurang lebih 5 cm. Ulangi tekanan. Lakukan 60 tekanan dalam 1 menit.
5. Penderita Schok/Terkejut
Apabila seseorang mengalami schok, wajahnya akan tampak pucat, tubuhnya dingin dan
berkeringat.
Nafasnya memburu. Usahakan untuk membaringkan dan menempatkan kakinya pada posisi
yang lebih
tinggi daripada kepala, kecuali apabila terdapat luka di kepalanya. Selimuti tubuhnya agar
hangat, tetapi
jangan sampai terlalu panas untuknya. Berikan minuman tak beralkohol kepada penderita
dengan
menambahkan gula atau garam pada minuman tersebut, apabila penderita dalam keadaan
benar-benar
sadar. Ajaklah penderita bercakap-cakap atau bujuklah dengan kalimat-kalimat yang
menyenangkan sambil
menggenggam tangannya.

6. Bahan Kimia Atau Serangga Mengenai Mata


Baringkan korban dan tuangkan air kedalam matanya untuk menghilangkan bahan
kimianya, kemudian
kompreslah dengan kain kasa steril dan segera ke dokter. Jika serangga yang mengenai
mata, ambillah
dengan ujung saputangan bersih. Namun jika masih terasa tidak enak,Padahal benda asing
tidak
tampak,segeralah ke dokter. Jangan sekali-kali mengusap mata yang terkena bahan kimia
atau serangga
dengan tangan telanjang.
7. Keracunan
Berilah minum (air biasa,susu ,atau kelapa )sebanyak mungkin hingga korban bisa muntah,
dan bawalah ke
dokter.meski demikian, tidak selalu korban muntah.
8. Kram Panas
Orang yang bekerja di tempat panas, biasanya mengalami kram pada bagian tubuhnya.
Untuk
mencegahnya, usahakan agar mereka banyak minum air dingin yang diberi sedikit garam.
Adapun gejala
orang terkena kram panas, biasanya kaki dan punggung terasa kaku, serta sulit bernafas
mengatasinya
dengan memindahkan korban keruangan dingin dan berilah minum air dingin tambahkan
sedikit garam
sambil dipijat bagian tubuhnya yang kaku.
9. Luka Bakar
Berilah air dingin atau es ditempat yang terbakar, jika lukanya masih tahap pertama, hingga
rasa sakit
hilang. Jika lukanya sudah melepuh, lepaskan semua pakaiannya tutup dengan kain dingin
hingga sakitnya
hilang, kemudian bawa ke rumah sakit.
10. Luka Infeksi
Kompreslah dengan air garam panas, agar nanah segera keluar. Namun jika kelenjar di
ketiak dan dan
selangkangannya terasa sakit, segera bawa ke dokter karena infeksi sudah menjalar serius.
11. Luka Lecet dan Tersayat
Cucilah dengan air dan sabun, dan tutuplah luka dengan plester atau band aid, tensoplast.
Namun jika luka
besar, harus segera ditangani dokter.
12. Patah Tulang
Lindungilah agar dapat menyelamatkan korban dan luka yang lebih parah. Jangan mencoba
mengangkat
atau memindahkan badan korban jika belum mahir melakukannya. Jika tulang belakang
yang patah, korban
hanya boleh diusung dengan hati-hati dalam posisi terbaring di atas alas keras. Untuk patah
tulang rahang,
angkatlah rahang bawah hingga gigi atas dan bawah bersatu, lalu diikat dan dibawa ke
dokter. Patah
tulang selangka, balut seperti balutan ransel, dan segera bawa ke dokter. Adapun patah
tulang tangan atau
kaki, gunakan tongkat atau setumpuk Koran guna menyangga, dan balutlah sebelum
memperoleh
pertolongan dokter.
13. Pendarahan
Kompreslah luka dengan kain suci hama hingga pendarahan berhenti, atau angkatlah bagian
tubuh yang

luka lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya. Untuk pendarahan berat, cepatlah tekan lukanya
kuat-kuat
dengan kain bersih, kemudian bersihkandan balut sebelum membawanya ke dokter.
14. Pingsan
Baringkan korban di tempat tidur atau di lantai, agar korban tidak melukai dirinya. Lepaskan
baju yang
melekat pada dirinya, letakkan kepala menghadap samping dan jangan letakkan benda
kasar diantara
giginya. Jika sawan tidak segera berhenti, segeralah ke dokter.
15. Sengatan Matahari
Hindarkan korban dari shock dan segera pindahkan ke ruangan dingin namun jangan sampai
badannya
terlalu kedinginan. Kalau mukanya nampak merah, letakkan kepalanya agak tinggi, dan
sebaiknya kalau
mukanya nampak pucat, letakkan kepalanya lebih rendah. Bila kulit menegang, gosoklah
dengan salep anti
sengatan matahari. Jika kulit panas sekali hingga melepuh, sebaiknya dirawat dokter.
16. Schok
Schok biasanya terjadi bersamaan dengan kehilangan darah amat banfak, kesulitan
pernapasan, terbakar
dan lain-lainnya. Gejala penyakit ini dapat menyerang siapapun dan di manapun. Unfuk
schok karena aliran
listrik, segeralah putuskan hubungan strum. Kemudian jauhkan korban dari aliran listrik
tersebut, dan
bantulah pernafasan dengan "bantuan mulut ke mulut". Jika korban tampak kedinginan,
berilah selimut.
Sebaiknya jika kepanasan sinar matahari, lindungilah di tempat yang teduh.
17. Tenggelam
Jika mungkin, berilah korban bantuan nafas lewat mulutnya ketika masih dalam air, dan
begitu keluar dari
air. Bila perut korban nampak kembung, letakkan korban di atas perut dan tangan di bawah
perutnya untuk
mengangkat korban. Jika korban tidak bergerak, maka harus segera diberi bantuan nafas di
rumah sakit,
karena harus dilakukan oleh yang ahli.
18. Terkilir
Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya, untuk mencegah
pembengkakan dan
pendarahan dari dalam, lalu segera meminta pertolongan ahli atau dokter. Khusus untuk
lutut yang terkilir.
segera bawa ke dokter, karena jika ditangani oleh yang kurang professional, akan berakibat
buruk di
kemudian hari.
19. Pencegahan Penyakit
Setiap orang dapat melakukan pencegahan penyakit terutama dengan memelihara
kebersihan (sanitasi)
lingkungan dan menu makanan. Sebab banyak kasus menunjukkan bahwa infeksi yang
sering terjadi pada
sistem pencernaan, ditularkan dari orang ke orang hanya karena yang tercemar sanitasi
yang buruk dan
makanan.
Palu , 19 Maret 2014
PT.CITRA ADI]AYA PRATAMA
SUWARDI DINI HASAN
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai