Konverter
Konverter
DASAR TEORI
mosfet), sebuah beban dan sebuah dioda. Skema konverter tipe buckboost
dapat dilihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Rangkaian Konverter dc-dc tipe Buck-boost[Kazimierczuk, Marian. 2008. Pulse-width Modulated DC-DC Power
Converters. Ohio : Wright State University Dayton]
Gambar 2.2 Prinskip Kerja Konverter dc-dc tipe bukboost[Kazimierczuk, Marian. 2008. Pulse-width Modulated
DC-DC Power
Tegangan yang melewati induktor adalah -Vo dan menyebabkan arus induktor
berkurang secara linear dengan kemiringan -Vo / L. Tegangan yang melewati
switch adalah Vs + Vo. Pada saat t = T, switch ON kembali dan siklusnya terulang
kembali.
Gambar 2.3 Gelombang ideal arus dan tegangan Buck-boost Converter mode
CCM[Kazimierczuk, Marian. 2008. Pulse-width Modulated DC-DC Power
International Inc]
MV
VO
D
VS
1 D
(2.1)
Dimana :
Vo
Vs
= duty cycle
Dengan menggunakan persamaan 2.1 maka diperoleh nilai
tegangan sebagai berikut[Rashid, M. H. 1993. Power Electronics : Circuit, Devices, and Application. New Jersey : Prentince-Hall
:
International Inc]
VO
VS .D
1 D
(2.2)
Inc]
C min
VO .D max
R Lmin .f.V cpp
Dimana:
Cmin
Vo
Dmax
RLmin
= frekuensi Switching
Vcpp
(2.3)
R Lmax (1 D min ) 2
2f
(2.4)
Dimana:
Lmin
= frekuensi Switching
mundur. Pada siklus setengah negatif dioda (D2) terbias maju dan dioda
(D1) terbias mundur, sehingga tegangan output menjadi gelombang penuh.
Gambar rangkaian dan gelombang output rangkaian penyearah dengan CT
ditunjukkan pada Gambar 2.4 berikutc
Gambar 2.4 Penyearah tipe center tap[Wardana,Adam kusuma.2014,Aplkasi Buckboost Converter sebagai penyedia daya arus searah pada
rangkaian Tegangan Tinggi Impuls]
Gambar 2.5 Bentuk penyearahan gelombang penuh dengan CT[Wardana,Adam kusuma.2014,Aplkasi Buckboost Converter
sebagai penyedia daya arus searah pada rangkaian Tegangan Tinggi Impuls]
Gambar 2.6 Penyearah tipe dioda bridge[Wardana,Adam kusuma.2014,Aplkasi Buckboost Converter sebagai penyedia daya arus searah
pada rangkaian Tegangan Tinggi Impuls]
Gambar 2.7 Bentuk penyearahan gelombang penuh tanpa CT[Wardana,Adam kusuma.2014,Aplkasi Buckboost Converter
sebagai penyedia daya arus searah pada rangkaian Tegangan Tinggi Impuls]
2Vm
0,6366 Vm
(2.5)
Vdc 2 x VRMS
(2.6)
Vm . T
R .C
(2.7)
Keterangan:
Vr = Tegangan ripple yang dizinkan
Vm= Tegangan Puncak
T = Periode
R = Resistansi kapasitor
C =Kapasitor Filter
Vm/R merupakan I, sehingga dengan ini terlihat hubungan antara arus
yang disebabkan beban dan nilai kapasitor C terhadap tegangan ripple Vr.
Perhitungan ini efektif digunakan untuk mendapatkan tegangan ripple yang
diinginkan dan dapat ditunjukkan pada persamaan 2.8 berikut ini :
Vr =
I.T
C
(2.8)
Dari rumus ini didapatkan ,jika arus beban I semakin besar, maka
tegangan ripple akan semakin besar. Sebaliknya jika kapasitansi C semakin
besar, tegangan ripple akan semakin kecil [Arismunandar, Artono. 2001. Teknik Tegangan Tinggi. Jakarta: PT
Pradnya Paramita]
(b) Bentuk gelombang [Wardana,Adam kusuma.2014,Aplkasi Buckboost Converter sebagai penyedia daya arus searah pada
rangkaian Tegangan Tinggi Impuls]
Gambar 2.9 Konfigurasi dasar MOSFET[Purba,Irpan Logitra.2013, PERANCANGAN PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGi IMPULS
UNTUK MENGURANGI JUMLAH BAKTERI PADA SUSU PERAH]
Gambar 2.10 adalah Mosfet tipe NPN prinsip kerjanya yaitu ketika gate
diberi tegangan positif elektron-elektron dari semikonduktor N dari drain
dan source tertarik oleh gate menuju semikonduktor tipe P yang berada
diantaranya. Dengan adanya elektron-elektron ini pada semikonduktor P,
maka akan menjadi suatu jembatan yang memungkinkan pergerakan
elektron-elektron dari source ke drain[Purba,Irpan Logitra.2013, PERANCANGAN PEMBANGKIT TEGANGAN
TINGGi IMPULS UNTUK MENGURANGI JUMLAH BAKTERI PADA SUSU PERAH]
Gambar 2.10Prinsip kerja MOSFET tipe NPN[Purba,Irpan Logitra.2013, PERANCANGAN PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGi
IMPULS UNTUK MENGURANGI JUMLAH BAKTERI PADA SUSU PERAH]
Gambar 2.11 adalah Mosfet tipe PNP, prinsip kerjanya sama hanya saja
tegangan yang diberikan pada gate berkebalikan dengan MOSFET tipe
NPN. Ketika tegangan negatif diberikan ke gate, hole dari semikonduktor
tipeP dari source dan drain tertarik ke semikonduktor tipe N yang berada
diantaranya. Dengan adanya jembatan hole ini maka arus listrik dapat
mengalir dari source ke drain[Purba,Irpan Logitra.2013, PERANCANGAN PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGi IMPULS
UNTUK MENGURANGI JUMLAH BAKTERI PADA SUSU PERAH]
Gambar 2.11 Prinsip kerja MOSFET tipe PNP[Purba,Irpan Logitra.2013, PERANCANGAN PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGi
IMPULS UNTUK MENGURANGI JUMLAH BAKTERI PADA SUSU PERAH]
2.
3.
V
V
GS
Gsp
t d(on)
tr
t d(off)
tf
1.
2.
Kecapatan switching-nya
sangat tinggi, dalam orde nano detik, sehingga rugi-rugi akibat aksi
switching dapat dibuat sekecil mungkin.
3.
4.
Gambar 2.13 Konfigurasi IC TL 494 (tampak atas) [On Semiconductor.2005,TL494,NCV494 Switchmode-Pulse Width
Modulation]
Pin 1 (1 IN-)dan pin 2 (1 IN+) serta pin 15(2 IN-) dan pin 16 (2 IN+)
Merupakan pin penguat kesalahan (error amplifier) yang berfungsi
sebagai pengontrol tegangan masukan modialtor lebar pulsa
Pin 3 (FEEDBACK)
Merupakan pin feedback di mana lebar pulsa ditentukan dari tegangan
pin ini, yang besarnya anatar 0,5 V 3,5 V.
Pin 4 (DTC)
Meruapakan pin deadtime kontrol
Pin 7 (GND)
Merupakan pin terminal ground (terminal suplai negatif)
Pin 8 (C1) dan pin 9 (E1) serta pin 10 (E2) dan pin 11 (C2)
Merupakan pin yang berfungsi sebagai keluaran dari IC TL 494.
Pin 12 (VCC)
Merupakan pin terminal untuk sumber tegangan (terminal suplai
positif) yang besarnya antara 7V 40 V.
Pin 14 (REF)
Merupakan pin tegangan referensi yang besarnya 5V + 5%.
Yang perlu diperhatikan dari IC TL494 ini adalah pin 13. Hal ini
2.5.1 FEEDBACK
Salah satu kemampuan ic TL 494 mempunyai pin yang berfungsi
sebagai pengatur lebar pulsa, yang besarnya antara 0,5 V 3,5 V. Terdapat
pada pin 3 pada IC TL 494[Finayani,Yaya.2010,Pembangkit Switching Regulators tegangan dengan IC TL494:Politeknik
Pratama Mulia Surakarta]
Gambar 2.13 Feed back Control Circuit[On Semiconductor.2005,TL494,NCV494 Switchmode-Pulse Width Modulation]
cycle sampai 96% untuk memicu MOSFET. Keluaran pada IC TL 494 yang
digunakan pada tugas akhir ini merupakan keluaran emitter[Finayani,Yaya.2010,Pembangkit
Switching Regulators tegangan dengan IC TL494:Politeknik Pratama Mulia Surakarta]