DM Gestasional New
DM Gestasional New
Pendahuluan
Definisi
Menurut American Diabetes Association (ADA)
tahun 2010, Diabetes Mellitus merupakan
suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik
hiperglikemia
yang
terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya.
Insidensi
Di Indonesia insidens DMG berkisar 1,9 -2,6%.
Patofisiologi
KLASIFIKASI
American Diabetes Association (ADA) tahun 1997
secara garis besar membuat klasifikasi diabetes
melitus pada umumnya berdasarkan etiologinya.
I.DM tipe 1 :kerusakan sel pancreas yang
menjurus ke defisiensi insulin yang
absolut.
Mekanisme terjadinya melibatkan:
Immune-mediated
Idiopatik
II.DM tipe 2 : terjadi resistensi insulin dengan
defisiensi insulin yang relatif sampai dengan
suatu gangguan pada sekresi insulin yang
disertai resistensi insulin.
KLASIFIKASI
III. DM Tipe Lain
1)Kelainan genetik sel Beta
2)Kelainan genetik kerja insulin
3)Kelainan eksokrin pancreas
4) Endokrinopati
5) Drug/Chemical Induced
6) Infeksi
7) Bentuk lain dari Immune Mediated Diabetes
Mellitus yang jarang
8)Kelainan-kelainan genetik yang menyertai DM.
IV. Diabetes Gestational
Klasifikasi Javanovic(1986):
A.Regulasi baik (good diabetic control)
GD puasa 55-65 mg/dL, rata-rata 84 mg/dL, 1 jam sesudah
makan <140 mg/dL.
HbA1c normal dlm 30 minggu untuk diabetes gestasional
dan dlm 12 minggu untuk diabetes pregestasional
B.Regulasi tak baik (Less than optimal Diabetic Control)
Tidak kontrol selama hamil
GD diatas normal
Tidak terkontrol baik selama 26 minggu untuk diabetes
gestasional atau 12 minggu untuk diabetes pregestasional
Riwayat Kebidanan :
Riwayat Ibu :
Selama persalinan :
-Persalinan memanjang akibat bayi yang besar
-Distosia bahu
-Meningkatnya tindakan operatif
-Ruptura jalan lahir
-Perdarahan postpartum
Selama nifas :
- Sepsis puerperalis
- Berkurang laktasi
- Meningkatnya morbiditas maternal
DIAGNOSIS
Anamnesis dengan gejala yang khas:
rasa haus berlebihan,
sering kencing,
sering mengalami infeksi berulang,
berat badan turun tanpa sebab yang jelas.
Dengan adanya hiperglikemia pada satu kali
pemeriksaan glukosa plasma sewaktu sesuai
dengan study group WHO 1985.
Tes toleransi glukosa oral (TTGO) diperlukan apabila
glukosa sewaktu
tidak jelas menunjukkan
diagnosis DM
Normal
DM
IFG/GDPT
Normal
DM
1
2
3
TGT
Sewaktu
Gejala
3P,
BB trn
-
> 126
-
> 200
-
> 200
PENATALAKSANAAN
Penanganan Obstetri
Pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan :
- Pengukuran tinggi fundus uteri.
- Mendengarkan denyut jantung janin secara khusus memakai
ultrasonografi (USG) dan kardiotokografis (KTG).
- Penilaian menyeluruh janin dilakukan dengan skor fungsi dinamik
janin plasenta (FDJP).
Skor < 5 merupakan tanda gawat janin. Penilaian ini dilakukan
setiap minggu sejak umur kehamilan 36 minggu. Adanya
makrosomia, pertumbuhan janin terhambat (PJT) dan gawat janin
merupakan indikasi untuk malakukan persalinan secara seksio
sesarea.
Cont
... - Janin yang sehat (skor FDJP > 6 ) dapat dilahirkan pada umur
kehamilan
38
minggu
dengan
persalinan
biasa.
Memperpanjang umur kehamilan akan meningkatkan insidens
fetal makrosomia dan seksio sesarea sehingga dianjurkan
persalinan pada umur kehamilan 38 minggu. Ibu hamil DMG
tidak perlu dirawat bila keadaan diabetesnya terkendali baik,
namun harus selalu diperhatikan gerak janin (normal > 10
kali/12 jam).
- Bila usia kehamilan telah mencapai 38 minggu dan janin
tumbuh normal, dapat dilakukan persalinan elektif dengan
induksi maupun seksio sesarea untukmencegah distosia bahu.
- Pada janin yang diperkirakan bertanya 4500gr atau lebih
disarakan untuk terminasi kehamilan dengan seksio sesarea
untuk mencegah brachial plexus injury.
cont...
- Bila diperlukan terminasi kehamilan harus dilakukan
amniosentesis
dahulu
untuk
memastikan
kematangan paru janin (bila umur kehamilan < 38
minggu).
Kehamilan dengan DMG yang berkomplikasi
(hipertensi, preeklampsia, kelainan vaskuler infeksi
seperti glomerulonefritis, sistitis, moniliasis) harus
dirawat sejak umur kehamilan 34 minggu. Pasien
DMG yang berkomplikasi biasanya memerlukan
insulin.
Umumnya kadar gula darahnya mudah terkendali,
kecuali jika ada komplikasi.
Reaktivitas DJJ
<2
Akselerasi stimulasi
<2
Rasio SDAU
<3
<2
10
<10
PEMANTAUAN LANJUT
Komplikasi
I. Komplikasi Pada Ibu
A.Komplikasi Akut
1) Ketoasidosis diabetik (KAD)
2)Hiperosmolar non ketotik (HONK)
3) Hipoglikemia
B.Komplikasi Kronik
1) Makroangiopati:
Penyakit Jantung Koroner
Stroke
Penyakit pembuluh darah tepi
2) Mikroangiopati
Retinopati diabetic
Nefropati diabetic
3) Neuropati
4)Rentan infeksi, misalnya TB Paru, Ginggivitis dan ISK
5) Kaki diabetik
Prognosis
1.
2.
3.
thank y