Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ODS MIOPIA
Di susun oleh:
Niken Faradila Kartika Utami
Pembimbing:
dr. Hari Trilunggono, Sp.M
dr. Dwidjo Pratiknjo, Sp. M
BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA RST DR. SOEDJONO MAGELANG
RUMAH SAKIT TK II RST DR.SOEDJONO MAGELANG.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
VETERAN JAKARTA 2015
IDENTITAS
Nama : An.G
Umur
: 13 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Suku : Jawa
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Mertoyudan
Tanggal Pemeriksaan: 30 Juni 2015
Nomor RM: 12-36-33
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan Umum
Keadaan Umum: Baik
Kesadaran: Compos Mentis
Kooperatif
: Kooperatif
Status Gizi
: Cukup
Vital Sign
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/mnt
Respirasi : 20 x/mnt
Suhu : 36,70C
Status Ophtamicus
O
D
6/6
OS
6/6
0
NO
1
2
3
4
5
-
PEMERIKSAAN
OD
OS
Visus
Koreksi Visus
Gerakan Bola Mata
6/60
S - 3,00 C 6/6
Baik ke segala arah
6/60
S 3,00 6/6
Baik ke segala arah
Normal
Normal
Bulbi
Eksoftalmus
Endoftalmus
Suprasilia
Palpebra Superior
Edema
Hematom
Xantelasma
Sikatrik
Entropion
Ekstropion
Triksiasis
Lagoftalmus
Ptosis
Blefarospasme
Hordeolum
Kalazion
Laserasi
Palpebra Inferior
Edema
Hematom
Sikatrik
Entropion
Ekstropion
Trikiasis
Hordeolum
Kalazion
Laserasi
Konjungtiva
Hiperemi
Injeki Konjungtiva
Injeksi Siliar
Sekret
Bangunan Patologis
Kornea
Kejernihan
Edema
Infiltrat
Keratik Presipitat
Ulkus
Sikatrik
Pannus
Aberasi
Jernih
-
Jernih
-
7
-
9
-
COA
Kedalaman
Hifema
Hipopion
Dalam
-
Dalam
-
Iris
Kripte
Edema
Iridodialisa
Rubeosis
Sinekia
+
-
+
-
Bulat
3 mm
+ Normal
+ Normal
+
Bulat
3 mm
+ Normal
+ Normal
+
10
11
-
Pupil
Bentuk
Diameter
Reflek Pupil
Langsung
Tidak Langsung
Soklusio
Oklusio
Isokor
12
Lensa
Kejernihan
Dislokasi Lensa
Subluksasi
Luksasi
Vossious Ring
Roset
Kapsul Lensa Keriput
Iris Shadow
13
-
Jernih
-
Funduskopi
Papil
Fokus - 5
Papil bulat, batas tegas,
warna jingga, CDR 0,3, tidak
ditemukan gambaran miopic
cressent
Vasa
AVR 2/3
Tidak tampak terangkat dan
berkelok-kelok
Macula lutea
Retina
Fokus - 5
Papil bulat, batas tegas, warna
jingga,
tidak
ditemukan
gambaran miopic cressent,
AVR 2/3
Tidak tampak terangkat dan
berkelok-kelok
Fovea reflek (+)
Tidak ditemukan fundus
tigroid, tidak ditemukan
ablasio
retina,
tidak
ditemukan perdarahan dan
edem
14
15
16
Corpus Vitreum
Kejernihan
Perdarahan
Fundus Refleks
Jernih
-
TIO
Normal
Normal
DIAGNOSIS BANDING
ODS Miopia
Dipertahankan karena pasien mengeluh pandangan
kabur saat melihat jarak jauh dan jelas ketika melihat
dekat. Keluhan pasien tersebut dapat dikoreksi dengan
kacamata seferis negatif OD -3.00, OS -3.00 dengan
hasil koreksi visus 6/6
Pseudomyopia
Disingkirkan karena pada pasien ini sudah memiliki
riwayat menggunakan kacamata sejak 2 tahun lalu, dan
semakin lama minus nya semakin bertambah.
Pseudomiopia diakibatkan oleh rangsangan berlebihan
terhadap mekanisme akomodasi sehingga terjadi
kekejangan pada otot-otot siliar, sehingga sifat miopia
ini hanya sementara sampai kekejangan ototnya
relaksasi.
ODS Hipermetropia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
DIAGNOSIS
ODS Miopia
TERAPI
Medikamentosa
Non Medikamentosa
Resep kacamata sesuai koreksi:
OD : S - 3,00
OS : S - 3,00
EDUKASI
Menjelaskan kepada pasien bahwa kelainan gangguan
penglihatan ini tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan,
tetapi bisa dibantu dengan menggunakan kacamataatau lensa
kontak
Memberikan penjelasan kepada pasien bahwa bila membaca
jangan terus menerus dan usahakan dalam posisi tegak, hindari
membaca buku sambil tiduran dan dengan pencahayaan yang
kurang.
Memberikan penjelasan untuk membatasi waktu menonton
televisi dan apabila menonton televisi jagan terlalu dekat,
menonton televisi bisa dilakukan dengan jarak menonton sekitar
3 meter dari televisi.
Jika menggunakan komputer pastikan pencahayaan cukup. Arah
cahaya terbaik jika menggunakan komputer adalah dari lampu
meja bercahaya lembut dari arah samping. Kurangi tingkat terang
(Brightness) monitor. Hindari penggunaan komputer dalamjarak
dekat dan waktu yang lama
Batasi penggunaan handphone sebagai media permainan (game)
dalam waktu yang lama dan terus-menerus, hal tersebut guna
memberikan waktu istirahat pada mata.
PROGNOSI
S
OD
OS
Ad Visam
Dubia Ad Bonam
Dubia Ad Bonam
Ad Sanam
DubiaAd Bonam
Dubia Ad Bonam
Ad Functionam
Ad Bonam
Ad Bonam
Ad Cosmeticam
Ad Bonam
Ad Bonam
Ad Vitam
Ad Bonam
Ad Bonam
KOMPLIKASI
Strabismus
Ablasio retina
RUJUKAN
Tidak dilakukan rujukan pada pasien ini.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Klasifiksi Miopia
Berdasarkan penyebabnya:
Miopia aksial
Bertambah panjangnya diameter anteroposterior bola mata dari normal.
Pada orang dewasa panjang axial bola mata 22,6 mm. Perubahan
diameter anteroposterior bola mata 1 mm akan menimbulkan perubahan
refraksi sebesar 3 dioptri
Miopia kurfatura
Kurfatura dari kornea bertambah kelengkungannya, misalnya pada
keratokonus dan kelainan kongenital. Perubahan kelengkungan kornea
sebesar 1 mm akan menimbulkan perubahan refraksi sebesar 6 dioptri.
Secara klinik
Miopia stasioner, miopia simpleks, miopia fisiologik
Timbul pada usia muda, kemudian berhenti. Dapat juga naik
sedikit pada waktu atau segera setelah pubertas atau didapat
kenaikan sedikit sampai usia 20 tahun. Besarnya dioptri
kurang dari -5D atau 6D
Miopia progresif
Ditemukan pada semua umur dan mulai sejak lahir. Kelainan
mencapai puncaknya waktu masih remaja, bertambah terus
sampai usia 25 tahun atau lebih. Besarnya dioptri melebihi 6
dioptri.
Miopia maligna
Miopia yang berjalan progresif, karena disertai kelainan
degenerasi koroid dan bagian lain dari mata.
Gejala Klinis
Gejala subjektif:
Kabur bila melihat jauh dan jelas bila melihat dekat
Membaca atau melihat benda kecil harus dari jarak dekat
Mempunyai kebiasaan mengernyitkan dahi atau
memicingkan mata saat melihat objek yang jauh
Lekas lelah bila membaca
Sering sakit kepala
Gejala objektif:
Miopia simpleks :
Pada segmen anterior ditemukan bilik mata yang dalam dan
pupil yang relatif lebar. Kadang-kadang ditemukan bola mata
yang agak menonjol
Pada segmen posterior biasanya terdapat gambaran yang
normal atau dapat disertai kresen miopia (myopic cresent)
yang ringan di sekitar papil saraf optik.
Miopia patologik :
Gambaran pada segmen anterior serupa dengan miopia
simpleks
Gambaran yang ditemukan pada segmen posterior
berupa kelainan-kelainan pada :
Korpus Vitreum : dapat ditemukan kekeruhan berupa
pendarahan atau degenerasi yang terlihat sebagai floaters
Papil saraf optik : terlihat pigmentasi peripapil, myopic
cresent, papil terlihat lebih pucat yang meluas terutama ke
bagian temporal. Myopic cresent dapat ke seluruh lingkaran
papil sehingga seluruh papil dikelilingi oleh daerah koroid
yang atrofi dan pigmentasi yang tidak teratur
Makula : berupa pigmentasi di daerah retina, kadang-kadang
ditemukan perdarahan subretina pada daerah makula.
Seluruh lapisan fundus yang tersebar luas berupa penipisan
koroid dan retina. Akibat penipisan ini maka bayangan koroid
tampak lebih jelas dan disebut sebagai fundus tigroid.
Penatalaksanaan
Penggunaan Kacamata
Penggunaan kacamata untuk pasien miopia masih sangat penting.
Kacamata yang diberikan adalah kaca mata sferis negatif terkecil yang
memberikan ketajaman penglihatan maksimal.
Penggunaan Lensa Kontak
Lensa kontak ada dua macam yaitu lensa kontak lunak (soft lens) serta
lensa kontak keras (hard lens). Pengelompokan ini didasarkan pada
bahan penyusunnya.
Keuntungan lensa kontak lunak adalah nyaman, mudah memakainya,
dislokasi lensa yang minimal, dapat dipakai untuk sementara waktu.
Kerugian lensa kontak lunak adalah memberikan ketajaman penglihatan
yang tidak maksimal, risiko terjadinya komplikasi seperti keratitis, tidak
mampu mengoreksi astigmatisme, serta perawatannya sulit.
Kontak lensa keras mempunyai keuntungan yaitu memberikan koreksi
visus yang baik, bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama (awet), serta
mampu mengoreksi astigmatisme kurang dari 2 dioptri. Kerugiannya
adalah memerlukan fitting yang lama, serta memberikan rasa yang
kurang nyaman
LASIK
LASIK adalah suatu tindakan koreksi kelainan refraksi
mata yang menggunakan teknologi laser dingin (cold/non
thermal laser) dengan cara merubah atau mengkoreksi
kelengkungan kornea.
Untuk dapat menjalani prosedur LASIK perlu diperhatikan
beberapa hal, yaitu:
Ingin terbebas dari kacamata dan lensa kontak
Kelainan refraksi:
Miopia sampai -1.00 sampai dengan - 13.00 dioptri.
Hipermetropia + 1.00 sampai dengan + 4.00 dioptri
Astigmatisme 1.00 sampai dengan 5.00 dioptriUsia minimal 18 tahun
Komplikasi