NPM : 2014.62.000510
PRODI : AKUNTANSI
SEMESTER : 5
MATKUL : MANAJEMEN OPERASI
Contoh kasus 1 :
CV. JTT (Jamu Tuan Takur) memiliki 4 lokasi untuk kantor dan pengolahan
jamu serta satu lokasi tempat perkebunan.
3. Sumber Daya Yang Digunakan
A. Bahan Baku:
Rempah-rempah
Akar-akaran
Daun-daunan
Bahan kimia sehat
B. SDM (Karyawan)
1) Kualitas dan Kuantitas SDM
CV. JTT (Jamu Tuan Takur) mempunyai struktur organisasi yang
vertikal Saat ini CV. JTT (Jamu Tuan Takur) didukung lebih dari 2000
karyawan dengan tingkat pendidikan bervariasi dan ditempatkan sesuai
dengan keahlian, kemampuan dan kapasitasnya masing-masing. Sebagai
pendukung, CV. JTT (Jamu Tuan Takur) juga memilki tenaga ahli dari
berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian,
hukum, teknologi pangan, teknik kimia, teknik elektro, dll.
Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu
kepada karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus,
maupun seminar. Untuk mendukung pengembangan, CV. JTT (Jamu Tuan
Takur) juga merekrut konsultan yang ahli di bidangnya, misalnya :
apoteker, dokter umum, dokter gigi dan spesialis.
2)
b.
c.
d.
a.
b.
c.
a.
b.
C.
D.
4.
a.
b.
c.
d.
Contoh kasus 2 :
Terdapat pasar yang besar dan berkelanjutan untuk toko pelumas dan tune-up
mobil.
Permintaan
ini diakibatkan perubahan pola pembelian konsumen yang didorong oleh
berkembang
pesatnya
stasion pengisian bahan bakar yang dioperasikan sendiri (self-service gas
station). Konsumen
sekarang mengisi sendiri bahan bakarnya, membuat penghentian kedua yang
perlu
untuk
melakukan lubrikasi dan penggantian oli. Sebagai konsekuensinya, perusahaan
lainnya mengembangkan sebuah strategi untuk menyesuaikan diri pada peluang
ini.
Stasiun Sky Tune-Up melakukan penggantian oli, lubrikasi dan pembersihan
interior
dalam
lingkungan
yang bersih. Bangunannya bersih, dicat dengan warna putih, dan kadangkala
dikelilingi
oleh
taman
yang dihias dengan rapi. Untuk memudahkan layanan cepat, mobil bisa
dijalankan berbaris tiga.
Pada Sky Tune-Up , pelanggan disambut oleh karyawan perwakilan servis lulusan
sekolah Sky Tune-Up di Salt Lake City. Sekolah ini bukanlah seperti
Universitas McDonalds
Hamburger dekat
kota
Chicago atau sekolah pelatihan Holiday Inns di kota Memphis. Karyawan
selanjutnya
mengambil
pesanan, biasanya mencakup pesanan untuk pengecekan cairan (oli, air, oli
transmisi,
pelumas)
tindakan fabrikasi, serta penggantian saringan oli dan udara.
Personalia servis yang berpakaian seragam akan menindaklanjuti pengerjaan
pesanan.
Team
standard yang terdiri atas tiga orang berbagi tugas yakni satu orang mengecek
level
cairan,
satu orang bertugas membersihkan bagian interior dengan alat penghisap
debu dan
membersihkan
jendela mobil , dan yang ketiga bertugas pada pit garasi melakukan penggantian
saringan udara, mengeluarkan oli bekas, mengecek transmisi dan kardan serta
melakukan lubrikasi seperlunya.
Penyelesaian tugas secara tepat dan pelatihan yang baik dirancang agar proses
pengerjaan dari saat mobil masuk hingga keluar berlangsung dalam 10 menit.
Ide dasarnya yakni tidak adalagi pengenaan tambahan biaya, bahkan biayanya
bisa lebih sedikit dibanding stasiun pompa bensin dan Dealer mobil, sambil tetap
memberikan layanan yang lebih baik.
Pertanyaan diskusi
- Apa misi Sky Tune-Up ?
-
Jawaban
1. Kondisi lingkungan bisnis yang dihadapi Sky Tune-Up yakni :
2.3 Desain Proses dan Kapasitas : menentukan seberapa baik barang dan jasa
dihasilkan melalui penenetuan proses kerja dikaitkan dengan kapasitas
perusahaan:
Pilhan jasa yang lebih terbatas dibanding pesaingnya memberikan keluasan
dalam investasi modal dan karyawannya bisa lebih focus mengerjakan tugas
2.4 Strategi Lokasi : menentukan kedekatan dengan sumber factor produksi
sambil mempertimbangkan struktur biaya
Penempatan fasilitas Sky Tune-Up pada area dekat pemukiman mempermudah
akses nasabah
2.5 Strategi Tata Ruang : penentuan untuk kemudahan aliran bahan baku, orang
dan informasi yang lebih cepat dan efisien
Penempatan area kerja berbeda dan berdekatan serta penentuan urutan proses
kerja antara penerimaan orderan, pengecakan level cairan, proses vacuum
(pembersihan interior) akan mengurangi pergerakan pekerja. Karena itu proses
penyelesaian kerja bisa menjadi lebih cepat.
2.6 Manajemen rantai pasokan : pengintegrasian rantai pasokan kedalam
strategi perusahaan, termasuk keputusan mengenai apa yang akan dibeli, dari
siapa dan dengan syarat apa
Pada Sky Tune-Up , pembelian sebaiknya dilakukan melalui negosiasi pembelian
partai besar untuk bisa mendapatkan harga dan perlakuan transaksi khusus.
Juga kemasan produk yang dibeli mempertimbangkan ruang yang akan dipakai
untuk penempatan nya
2.7 Strategi sumberdaya manusia dan desain pekerjaan : penentuan cara
merekrut , memotivasi dan memeprtahankan personel bertalenta dan
mempunyai kemampuan yang dibutuhkan
Sky Tune-Up dapat memfokuskan pada perekrutan pekerja dalam jumlah yang
sedikt, melatihnya untuk tugas yang akan dijalankan sserta melakukan supervise
melekat selama proses pelatihan.
2.8 Manajemen
persediaan
: pertimbangan
kepetusan
pemesanan
dan
penyimpanan persediaan.
Investasi untuk persediaan pada Sky Tune-Up harusnya relative rendah dengan
tingkat perputaran yang tinggi
2.9 Penentuan Jadwal : menentukan dan menerapkan jadwal jangka waktu
menengah dan pendek melalui pemberdayaan personel dan penggunaan
fasilitas untuk memenuhi permintaan nasabah
Dengan strategi penentuan jadwal, fluktuasi jumlah permintaan perbaikan oleh
nasabah dapat dikelola dengan baik. Dalam cara ini tetap terjaga hubungan baik
dengan nasabah.
2.10 Pemeliharaan : tindakan untuk menjaga agar proses berjalan stabil dan
dapat diandalkan
Bisnis Sky Tune-Up
melibatkan sedikit peralatn. Karena itu tindakan
maintenance bisa relative lebih mudah. Disamping itu , penerapan system tiga
anggota tim bisa tetap menjaga proses berjalan saat terjadi kendala pada satu
bagian tugas.
3 Proses operasi pada Sky Tune-Up memungkinkannya menjadi lebih produktif
disbanding dengan para pesiangnya. Ini karena :