Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ISLAM DAN MASALAH EKONOMI

Disusun Oleh:
Gita Diniyah Islam
2014-21-106
Hapizin Yonani Panjaitan
2014-21-107
Abdu Apipi
2014-21-108

JURUSAN TEKNIK SIPIL


SEKOLAH TINGGI TEKNIK-PLN
Jakarta
2014

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah membimbing kami menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan dan petunjukNYA, penyusun tidak akan
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kelancaran.
Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memahami tentang Islam dan Masalah
Ekonomi. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang
sederhana ini dapat memberi wawasan dan pemahaman yang luas kepada pembaca.
Penyusun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga kami
masih mengharap kritik dan saran dari para pembaca.
Terimakasih.

Jakarta, 07 Desember 2014


Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................1

KATA PENGANTAR

..........................................................................................2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................3


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

..........................................................................................4

B. Rumusan Masalah

..........................................................................................4

C. Tujuan Penulisan

..........................................................................................5

D. Manfaat Penulisan

...........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekonomi Dalam Islam

..................................................................5

B. Hukum dan Dalil Jual Beli

..............................................................................6

C. Rukun dan Syarat Jual Beli

..............................................................................7

D. Tujuan Ekonomi Islam ........................................................................................8


E. Prinsip-Prinsip Ekonomi Dalam Islam

.....................................................9

F. Prinsip-Prinsip Ekonomi Dalam Islam ................................................................9


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................10
B. Saran ................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sistem Islam memandang masalah ekonomi tidak dari sudut pandang kapitalis,
tidak dari sudut pandang sosialis, dan juga tidak merupakan gabungan dari keduanya. Islam
memberikan perlindungan hak kepemilikan individu, sementara untuk kepentingan
masyarakat didukung dan diperkuat, dengan tetap menjaga keseimbangan kepentingan publik
dan individu serta menjaga moralitas.
Dalam ekonomi Islam, penumpukan kekayaan oleh sekelompok orang dihindarkan
dan secara otomatis tindakan untuk memindahkan aliran kekayaan kepada anggota
masyarakat harus dilaksanakan. Sistem ekonomi Islam merupakan sistem yang adil, berupaya
menjamin kekayaan tidak terkumpul hanya kepada satu kelompok saja, tetapi tersebar ke
seluruh masyarakat.
Islam memperbolehkan seseorang mencari kekayaan sebanyak mungkin. Islam
menghendaki adanya persamaan, tetapi tidak menghendaki penyamarataan. Kegiatan
ekonomi harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak harta dikuasai pribadi.
Di dalam bermuamalah, Islam menganjurkan untuk mengatur muamalah di antara sesama
manusia atas dasar amanah, jujur, adil, dan memberikan kemerdekaan bermuamalah serta
jelas-jelas bebas dari unsur riba. Islam melarang terjadinya pengingkaran dan pelanggaran
larangan-larangan dan menganjurkan untuk memenuhi janji serta menunaikan amanat.
Berbagai hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli, menunjukkan adanya
masyarakat muslim yang dengan sadar memilih berintegrasi pada perekonomian dalam
perbankan shariah sebagai implementasi ketaatan beragama, sekaligus sebagai usaha
memenuhi kebutuhan ekonomi.
B. RumusanMasalah
Dari paparan pendahuluan diatas, untuk itu
dalampembuatanmakalahinipenulismengambilsebuahjudul ISLAM DAN MASALAH
EKONOMI. Maka penulis mengemukakan pokok masalah sebagai berikut :
1) Apapengertian ekonomi dalam islam?
2)Apahukum dan dalil jual beli?
3) Apa rukun dan syarat jual beli?
4) Apa tujuan ekonomi islam?

5) Apa prinsip-prinsip ekonomi dalam islam?


C. TujuanPenulisan
Adapuntujuanutamapenulisanpembuatanmakalahiniialahsebagaiberikut :
1) UntukmemenuhisalahsatutugasmatakuliahPAI.
2) Untukmemberikanpenjelasantentangekonomi dalam islam.
D. Manfaat Penulisan
1) Dapat menambah pengetahuan tentang ekonomi dalam islam
2) Dapat mengetahui tentang apasaja hukum dan dalil jual beli
3) Dapat mengetahui rukun dan syarat jual beli
4) Dapat mengetahui tujuan ekonomi dalam islam
5) Dapat mengetahui prinsip-prinsip ekonomi dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN
EKONOMI DALAM ISLAM
A. Pengertian Ekonomi Dalam Islam
Islam adalahsatu-satunya agama yang sempurna yang
mengaturseluruhsendikehidupanmanusiadanalamsemesta.
Kegiatanperekonomianmanusiajugadiaturdalam Islam denganprinsipillahiyah.Harta yang
adapadakita, sesungguhnyabukanmilikmanusia, melainkanhanyatitipandari Allah SWT agar
dimanfaatkansebaik-baiknya demi kepentinganumatmanusia yang
padaakhirnyasemuaakankembalikepada Allah SWTuntukdipertanggungjawabkan.
Ekonomi Islam merupakanilmu yang mempelajariperilakuekonomimanusia yang
perilakunyadiatuberdasarkanaturan agama Islam
dandidasaridengantauhidsebagaimanadirangkumdalamrukunimandanrukun
Islam.Bekerjamerupakansuatukewajibankarena Allah SWTmemerintahkannya,
sebagaimanafirman-Nyadalamsurat At Taubahayat 105:
Dan katakanlah, bekerjalahkamu, karena Allah danRasul-Nyaserta orang-orang yang
berimanakanmelihat pekerjaanitu.

Karenakerjamembawapadakeampunan, sebagaimanasabadaRasulullah Muhammad saw:


Barangsiapadiwaktusorenyakelelahankarenakerjatangannya, maka di waktu sore
ituiamendapatampunan.(HR.ThabranidanBaihaqi)
Jualbeliialahpersetujuansalingmengikatantarapenjual (yaknipihak yang
menawarkan/menjualbarang) danpembeli (sebagaipihak yang membayar/ membelibarang
yang dijual)
B. HukumdanDalilJualBeli
Di dalam Islam terdapatdasarhukumdari Al Quran danHadis. Al-Quran yang
menerangkantentangjualbeliantara lain:
a.

Al Baqarah : 198
Artinya : Tidakadadosabagimuuntukmencarikarunia (rezkihasilperniagaan)
dariTuhanmu. Makaapabilakamutelahbertolakdari Arafat, berdzikirlahkepada Allah di
Masyarilharam.Dan berdzikirlah (denganmenyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkanNyakepadamu; dansesungguhnyakamusebelumitubenar-benartermasuk orang-orang yang
sesat.

b.

Al Baqarah : 275
Artinya :Orang-orang yang makan (mengambil)
ribatidakdapatberdirimelainkansepertiberdirinya orang yang kemasukansyaitanlantaran
(tekanan) penyakitgila. Keadaanmereka yang demikianitu, adalahdisebabkanmerekaberkata
(berpendapat), sesungguhnyajualbeliitusamadenganriba, padahal Allah
telahmenghalalkanjualbelidanmengharamkanriba. Orang-orang yang
telahsampaikepadanyalarangandariTuhannya, laluterusberhenti (darimengambilriba),
makabaginyaapa yang telahdiambilnyadahulu (sebelum dating larangan); danurusannya
(terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambilriba), maka orang
ituadalahpenghuni-penghunineraka; merekakekal di dalamnya.

c.

An Nisa : 29
Artinya :Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami salingmemakan
hartasesamamudenganjalan yang batil, kecualidenganjalanperniagaan yang
berlakudengansukasama-suka di antarakamu. Dan janganlahkamumembunuhdirimu;
sesungguhnya Allah adalahMahaPenyayangkepadamu.

Maka, bilamengacupadaayat- ayat Al-Quran danHadis.Hukum


jualbeliadalahmubh (boleh). Namunpadasituasitertentu, hokum julabeliitu bias
berubahmenjadisunnah, wajib, haram, danmakruh.

C. RukundanSyaratJualBeli
a. Orang yang melaksanakanakan djualbeli (penjualdanpembeli) :
-

Berakal

Balig

Berhakmenggunakanhartanya
b. Sigatataucapanijabdankabul.
Kerelaanhatiantarapenjualdanpembeli yang diwujudkanmelaluiucapanijab
(daripihakpenjual) dankabul (daripihakpembeli)
c. Barang yang diperjualbelikan.
-

Barang yang halal.

Barangtersebutadamanfaatnya.

- Barangituadaditempat, atautidakadatetapisudahtersedia di tempat lain.


-

Barangitumerupakanmiliksipenjualataudibawahkekuasaannya.

Barangtersebutdiketahuiolehpihakpenjualdanpembelidenganjelas.

d. Nilaitukarbarang yang dijual


-

Hargajualdisepakatipenjualdanpembeli

Nilaitukarbarangdapatdiserahkanpadawaktutransaksi.

Apabilajualbelidengancara barter, nilaitukarbarangjangansamadenganbarang

haram misalnya, Babi.

D. Macam- macambentukjualbeli

a. Bai al mutlaqah, yaitu pertukaran antara barang atau jasa dengan uang. Uang berperan
sebagai alat tukar. semacam ini menjiwai semua produk-produk lembaga keuangan yang
didasarkan atas prinsip jual-beli.
b. Bai al muqayyadah, yaitu jual-beli di mana pertukaran terjadi antara barang dengan barang
(barter). Aplikasi jual-beli semacam ini dapat dilakukan sebagai jalan keluar bagi transaksi
ekspor yang tidak dapat menghasilkan valuta asing (devisa). Karena itu dilakukan pertukaran
barang dengan barang yang dinilai dalam valuta asing. Transaksi semacam ini lazim disebut
counter trade.
c. Bai al sharf; yaitu jual-beli atau pertukaran antara saw mata uang asing dengan mata uang
asing lain, seperti antara rupiah dengan dolar, dolar dengan yen dan sebagainya. Mata uang
asing yang diperjualbelikan itu dapat berupa uang kartal (bank notes) ataupun dalam bentuk
uang giral (telegrafic transfer atau mail transfer).
d. Bai al murabahah adalah akad jual-beli barang tertentu. Dalam transaksi jual-beli tersebut
penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan, termasuk harga pembelian
dan keuntungan yang diambil.
e. Bai al musawamah adalah jual-beli biasa, di mana penjual tidak memberitahukan harga
pokok dan keuntungan yang didapatnya.
f. Bai al muwadhaah yaitu jual-beli di mana penjual melakukan penjualan dengan harga yang
lebih rendah daripada harga pasar atau dengan potongan (discount). Penjualan semacam ini
biasanya hanya dilakukan untuk barang-barang atau aktiva tetap yang nilai bukunya sudah
sangat rendah.
g. Bai as salam adalah akad jual-beli di mana pembeli membayar uang (sebesar harga) atas
barang yang telah disebutkan spesifikasinya, sedangkan barang yang diperjualbelikan itu
akan diserahkan kemudian, yaitu pada tanggal yang disepakati. Bai as salam biasanya
dilakukan untuk produk-produk pertanian jangka pendek.
h. Bai al istishna hampir sama dengan bai as salam, yaitu kontrak jual-beli di mana harga atas
barang tersebut dibayar lebih dulu tapi dapat diangsur sesuai dengan jadwal dan syarat-syarat
yang disepakati bersama, sedangkan barang yang dibeli diproduksi dan diserahkan kemudian.

E. Tujuan Ekonomi Islam

Segalaaturan yang diturunkan Allah SWTdalam system Islam


mengarahpadatercapainyakebaikan, kesejahteraan, keutamaan, sertamenghapuskankejahatan,
kesengsaraan, dankerugianpadaseluruhciptaan-Nya.Demikian pula dalamhalekonomi,
tujuannyaadalahmembantumanusiamencapaikemenangan di duniadan di akhirat.
SeorangfuqahaasalMesirbernamaProf.Muhammad Abu
Zahrahmengatakanadatigasasaranhukum Islam yang menunjukanbahwa Islam
diturunkansebagairahmatbagiseluruhumatmanusia, yaitu:
1. Penyucianjiwa agar setiapmuslim bias
menjadisumberkebaikanbagimasyarakatdanlingkungannya.
2. Tegaknyakeadilandalammasyarakat. Keadilan yang dimaksudmencakupaspekkehidupan di
bidang hokum danmuamalah.
3. Tercapainyamaslahah (merupakanpuncaknya). Para ulamamenyepakatibahwamaslahah yang
menjadi puncaksasaran di atas mencakup lima jaminandasar:
a) Keselamatankeyakinan agama ( al din)
b) Kesalamatanjiwa (al nafs)
c) Keselamatanakal (al aql)
d) Keselamatankeluargadanketurunan (al nasl)
e) Keselamatanhartabenda (al mal)
F. Prinsip-Prinsip Ekonomi Dalam Islam
Secaragarisbesarekonomi Islam memilikibeberapaprinsipdasar:
1. Berbagaisumberdayadipandangsebagaipemberianatautitipandari Allah SWTkepadamanusia.
2. Islam mengakuipemilikanpribadidalambatas-batastertentu.
3. Kekuatanpenggerakutamaekonomi Islam adalahkerjasama.
4. Ekonomi Islam menolakterjadinyaakumulasikekayaan yang dikuasaiolehsegelintir orang
saja.
5. Ekonomi Islam
menjaminpemilikanmasyarakatdanpenggunaannyadirencanakanuntukkepentinganbanyak
orang.
6. Seorangmulsimharustakutkepada Allah SWTdanharipenentuan di akhiratnanti.
7. Zakat harusdibayarkanataskekayaan yang telahmemenuhibatas (nisab)
8. Islam melarangribadalamsegalabentuk
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang
sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan
perekonomian manusia juga diatur dalam Islam dengan prinsip illahiyah. Harta yang ada
pada kita, sesungguhnya bukan milik manusia, melainkan hanya titipan dari Allah SWT agar
dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat manusia yang pada akhirnyas emua
akan kembali kepada Allah SWT untuk dipertanggung jawabkan.
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang
perilakunya diatu berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana
dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.
B. SARAN
Ekonomi dalam islam mengajarkan, seorang muslim harus memperhatikan ketentuanketentuan syariat, hendaklah menjauhi muamalah dan usaha-usaha yang buruk yang
diharamkan. Rasulullah melarang jual beli, yang dilakukan dengan cara yang buruk,
mendatangkan madharat (bahaya) bagi orang lain, serta mengambil harta seseorang dengan
cara yang bathil.Kebenaran datang dari Allah semata dan kesalahan-kesalahan takkan lepas
dari kami sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan. Maka teruslah berusaha untuk
menjauhi segala yang menjadi laranganNya dan melaksanakan segala perintahNya,
meneladani Nabi kita Nabi Muhammad SAW.
DAFTAR PUSTAKA
http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2009/10/07/ekonomi-dalam-islam
http://cananana.wordpress.com/2010/11/09/perekonomian-dalam-islam/
http://databaseartikel.com/ekonomi/keuangan-ekonomi/20118980-jual-beli-dalam-islam-jenis-ataumacamnya.html

Anda mungkin juga menyukai