Anda di halaman 1dari 39

CASE BASED DISCUSSION

OTITIS EKSTERNA DIFUSA AURIS


SINISTRA

Di susun oleh:
Niken Faradila Kartika Utami
Pembimbing:
Kolonel CKM dr. Budi Wiranto Sp.THT-KL

DEPARTEMEN TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROKAN


RUMAH SAKIT TK II RST DR.SOEDJONO MAGELANG.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
VETERAN
JAKARTA 2015

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Auris Eksterna

FISIOLOGI

OTITIS EKSTERNA
Peradangan liang telinga akut maupun kronis dapat
terlokalisir atau difus yg disebabkan oleh infeksi
virus, bakteri,atau jamur.
OTITIS EKSTERNA SIRKUMSKRIPTA
Infeksi terjadi pada 1/3 telinga luar
OTITIS EKSTERNA DIFUS
Infeksi terjadi pada telinga 2/3 dalam

Epidemiologi
Insidensi otitis eksterna difusa
tinggi pada daerah tropis dan
sub tropis dengan kelembaban
yang tinggi dan pada daerah ini
keluhannya sering lebih berat
dengan angka kekambuhan
yang lebih sering.

Etiopatogenesis

Idiopatik
Trauma
Iritasi
Alergi
Bakteri
Faktor iklim/lingkungan

PATOFISIOLOGI
Etiologi

Faktor Predisposisi

trauma akibat sering mengorek telinga


perubahan pH CAE asam mjd basa, proteksi
kelembaban dan suhu udara yang tinggi
imunodefisiensi akibat anemia, DM

Bakteri
Jamur

Jaringan lemak terbuka


jar lemak sbg faktor pelindung terbuka
kepekaan jar Apopilosebaseus thd infeksi

Tanda Radang
edem
hiperemi
otalgia
sekret serous/purulen

Produksi serumen

pH asam berubah mjd basa, lisosim

Proteksi
CAE basah & lembab, trauma lokal lesi

Lingkungan ideal utk pertumbuhan bakteri


Retensi cairan & debris berlebihan

Infeksi mikroorganisme (bakteri & jamur)

Inflamasi lokal

stadium akut hiperemi, edem


interseluler stadium lanjut cairan
serosa

Stadium
Stadium akut.
Rasa tidak nyaman hingga nyeri didalam dan sekitar
liang telinga yang sesuai dengan pergerakan dari
rahang. Dalam kasus berat terdapat pembengkakan
di sekitar jaringan lunak dan bagian luar dari
aurikula. Pada pemeriksaan, kulit dari liang telinga
berwarna merah, edema dan sangat sensitif.
Stadium kronis.
Gejala stadium kronis adalah iritasi dan keluarnya
cairan dari telinga. Dapat terjadi tuli sebagai hasil
dari akumulasi debris pada liang telinga. Tidak ada
rasa sensitif pada liang telinga tetapi terjadi
penebalan pada kulit liang telinga serta lumen liang
telinga yang menyempit.

Gejala klinis
Otalgia
Rasa gatal pada telinga
Rasa tidak nyaman pada telinga (aural
fullness)
Pendengaran yang berkurang
Keluarnya cairan dari telinga
Tinitus

PEMERIKSAAN FISIK
Rasa nyeri pada tragus
Eritema dan edema pada liang
telinga luar
Sekret cairan serous/purulen
Eksema pada daun telinga
KGB regional membesar & nyeri
tekan
Kasus berat infeksi meluas ke
jaringan lunak termasuk glandula
parotis.

Penatalaksanaan
Membersihkan liang telinga, memasukkan
tampon yang mengandung antibiotika ke
liang telinga supaya terdapat kontak yang
baik antara obat dengan kulit yang
meradang. Kadang-kadang diperlukan obat
antibiotika sistemik.

Komplikasi
Perikondritis dan kondritis : CAE nyeri & gatal,
krusta dengan debris, eritem & edem
Selulitis : auricula eritem, edem minimal
Erisipelas : auricula eritem & edem, demam,
nadi

Prognosis
Baik, 48-72 jam setelah pemberian
antibiotik
Bila pengobatan tidak ada perbaikan dalam
2-3 hari dilakukan evaluasi
diagnosa penyakit

GAMBARAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama
: Ny. S
Umur
: 56 tahun
Agama
: Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat
: Tegalrejo, Magelang
Tanggal pemeriksaan : 10 Juni 2015

Keluhan

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit serupa : disangkal


Riwayat penyakit kongenital : disangkal
Riwayat operasi telinga : disangkal
Riwayat paparan bising : disangkal
Riwayat penggunaan obat ototoksik :
disangkal
Riwayat batuk pilek : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat penyakit lain : DM (-), Hipertensi (-)
Riwayat trauma : disangkal

Riwayat penyakit
keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang
mengalami riwayat sakit serupa dengan
pasien. Tidak ada anggota keluarga yang
memiliki riwayat infeksi saluran nafas atas
dalam waktu dekat ini. Riwayat alergi pada
keluarga disangkal. Riwayat DM dan
Hipertensi pada keluarga disangkal.

Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku belum berobat ke
dokter dan belum meminum obat
apapun pada telinga kirinya

Riwayat Sosial Ekonomi


Kesan ekonomi cukup

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran/GCS : Compos mentis/15
Status Gizi : Baik
Kooperatif : Kooperatif
Tanda tanda vital
Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
Nadi : 82x/menit
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Suhu : 36,7o C

STATUS LOKALIS THT (TELINGA, HIDUNG,


TENGGOROKAN)

Kepala dan
Kepala
Wajah
Leher

leher :
: Mesocephale
: Simetris
: Pembesaran kelenjar limfe (-)

Gigi dan Mulut :


Gigi geligi : Normal
Lidah
: Normal, kotor (-), tremor (-)
Pipi
: Bengkak (-)

Pemeriksaan Telinga
Dextra
Auricula

Pre auricular

Retro auricular

Mastoid

CAE

Membran timpani

Sinistra

Bentuk normal,
Hiperemis (-)
Edema (-)
nyeri tarik (-)
Hiperemis (-)
Edema (-)
Fistula (-)
Nyeri tekan tragus (-)
Hiperemis (-)
Edema (-)
Fistula (-)
Nyeri tekan (-)

Bentuk normal
Hiperemis (-)
Edema (-)
nyeri tarik (-)
Hiperemis (-)
Edema (-)
Fistula (-)
Nyeri tekan tragus (+)
Hiperemis (-)
Edema (-)
Fistula (-)
Nyeri tekan (-)

Bengkak (-)
Nyeri tekan (-)

Bengkak (-)
Nyeri tekan (-)

Serumen (-)
Edema (-)
Hiperemis (-)
Furunkel (-)
Otorea (-)
Intak putih mengkilat
Refleks cahaya (+)
Perforasi (-)

Serumen (-)
Edema (+)
Hiperemis (+)
Furunkel (-)
Otorea (+) serous,
Intak
Refleks cahaya sulit dinilai
Perforasi (-)

Pemeriksaan Penala
Tes

AD

AS

Rinne

(+)

Webber

Lateralisasi ke AS

Swabach

Sama
pemeriksa

(-)

dengan Memanjang

Pemeriksaan Hidung dan Sinus


Luar:

Kanan

Kiri

Bentuk

Normal

Normal

Sinus
Inflamasi/tumor

Nyeri tekan (-)


Transluminasi
dilakukan)
(-)

Rhinoskopi Anterior

Kanan

Kiri

Sekret
Mukosa
Konka Media

mukoid (-)
hiperemis (-)
hipertrofi (-)
hiperemis (-)
hipertrofi (-)
hiperemis (-)
(-)

mukoid (-)
hiperemis (-)
hipertrofi (-)
hiperemis (-)
hipertrofi (-)
hiperemis (-)
(-)

Konka Inferior
Tumor
Septum
Massa

Nyeri tekan (-)


(tidak Transluminasi
dilakukan)
(-)

Deviasi (-)
(-)

(-)

(tidak

Orofaring:

Pemeriksaan
tenggorokan
Kanan

Kiri

Mukosa

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

Palatum mole

Ulkus (-)

Ulkus (-)

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

Simetris (+)

Simetris (+)

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

Arcus Laring

Uvula

Ditengah, Edema (-)

Tonsil:
Ukuran

T1

T1

Permukaan

Rata

Rata

Warna

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

Kripte

Melebar (-)

Melebar (-)

Detritus

(-)

(-)

Usulan Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan audiometric untuk


mengetahui jenis dan derajat ketulian
Pemeriksaan laboratorium untuk
mengetahui tanda infeksi dan gula darah
Pemeriksaan bakteriologi dan uji resistensi
kuman untuk mengetahui mikroorganisme
penyebab serta mengetahui ada tidaknya
bakteri yang resisten

RESUME
Anamnesa (RPS) :

Otalgia auris
sinistra sejak 2
hari yang lalu.
Tuli konduktif
auris sinistra
Ottorea
RPO:
Riwayat mengorek
telinga dengan cotton
bud

Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan tragus auris
sinistra
Nyeri tarik auricula sinistra
Otoscopy :
CAE Auris sinistra : edema,
hiperemis, sekret serous
warna putih
Membran timpani : sulit
dinilai
Pemeriksaan Penala :
Rinne (+)/(-)
Weber : lateralisasi ke AS
Schwabach AS memanjang

Penatalaksanaan
Terapi Medikamentosa
Tampon yang mengandung antibiotik ke liang telinga
Obat pencuci telinga H2O2 3% 2 x 6 tetes
Antibiotik
Oral : Ciprofloxacin 2 x 500 mg
Topical : Ofloxacin 2 x 6 tetes

Kortikosteroid : Dexamethasone 3 x 1
Asam Mefenamat 500 mg
Edukasi
Menjaga higienitas telinga, tidak mengorek telinga dengan cutton bud
Hindari air pada telinga kiri, bila mandi ditutup dengan kapas
Mengkonsumsi antibiotik teratur sampai habis
Kontrol rutin ke poli THT bila masih ada keluhan

Quo ad vitam

nosa

PEMBAHASAN

Anamnesa (RPS) :

Otalgia auris
sinistra sejak 2
hari yang lalu.
Tuli konduktif
auris sinistra
Ottorea
RPO:
Riwayat mengorek
telinga dengan cotton
bud

Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan tragus auris
sinistra
Nyeri tarik auricula sinistra
Otoscopy :
CAE Auris sinistra : edema,
hiperemis, sekret serous
warna putih
Membran timpani : sulit
dinilai
Pemeriksaan Penala :
Rinne (+)/(-)
Weber : lateralisasi ke AS
Schwabach AS memanjang

Proses infeksi lokal inflamasi peningkatan suhu


perubahan rasa nyaman dalam telinga.

Proses infeksi akan mengeluarkan sekret yang


menumpuk dlm liang telinga, edem, akumulasi debris
hantaran suara terhalang penurunan
pendengaran.

Otalgia disebabkan krn kulit liang telinga luar


beralaskan periostium & perikondrium bukan
bantalan jar lemak memudahkan cedera atau
trauma. Selain itu, edema pd dermis menekan
serabut saraf mengakibatkan nyeri.

Sel-sel kulit mati & serumen dibersihkan &


dikeluarkan dari MT melalui CAE Cotton bud
ganggu pembersihan tsb sel-sel kulit mati dan
serumen menumpuk di sekitar MT Diperberat
susunan anatomis berupa lekukan pada CAE
timbunan air masuk CAE ketika mandi/berenang.
Kulit yg basah, lembab & hangat tempat
pertumbuhan MO.
Faktor predisposisi tsb berkurang lapisan protektif
edema epitel skuamosa trauma lokal yg
memudahkan bakteri masuk mel kulit inflamasi,
eksudat & gatal memicu terjadi iritasi infeksi
pembengkakan & nyeri.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai