PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling
luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja
berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor
motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan
medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor
induksi ini terdiri dari dua jenis, yaitu: motor induksi satu fasa, dan motor
induksi tiga fasa. Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan
sehari-hari baik di industri maupun di rumah tangga. Hal ini disebabkan
karena motor induksi memiliki berbagai keunggulan dibanding dengan motor
listrik yang lain, yaitu diantaranya karena harganya yang relatif murah,
konstruksinya yang sederhana dan kuat serta karakteristik kerja yang baik.
Motor induksi tiga fasa merupakan jenis motor yang paling banyak
digunakan pada perindustrian, motor inilah yang akan digunakan untuk
memutar beban yang ada diperindustrian. motor induksi tiga fasa keluaran
besarannya berupa torsi untuk menggerakkan beban. Jika torsi beban yang
dipikul motor induksi tiga fasa lebih besar, maka motor induksi tiga fasa tidak
akan berputar. Dan jika torsi beban yang dipikul motor induksi tiga fasa terlalu
kecil, maka ini dianggap suatu hal yang berlebihan.
Motor induksi tiga fasa yang mempunyai efisiensi tinggi biasanya
memiliki tahanan rotor yang kecil. Akibatnya motor ini akan menghasilkan
torsi awal yang kecil dan menarik arus awal yang besar. Namun terkadang
batangan yang rusak pada cangkang rotor dapat menyebabkan belitan motor
yang tidak seimbang, yang memberikan pengaruh terhadap torsi dan
putarannya.
Oleh karena itu semua kita perlu mengetahui dan mempelajari konsep
serta melakukan analisa hal-hal yang berkaitan dengan motor induksi tiga
phasa ini.
Motor Induksi tiga fasa mempunyai banyak keunggulan dibandingkan
motor DC. Adapun kelebihan dari motor induksi tiga fasa adalah
konstruksinya yang sederhana, lebih murah dibandingkan motor jenis lain,
kecepatan putaran yang dihasilkan konstan, perawatannya mudah, tidak
memerlukan motor lain untuk starting awal, rugi gesekan dapat dikurangi
karena tidak mempunyai sikat. Tetapi kekurangan dari motor induksi adalah
sulitnya pengaturan putaran motor agar mempunyai kecepatan atau frekuensi
yang konstan dan mempunyai arus starting yang cukup tinggi sekitar empat
sampai delapan kali arus nominal motor yang dapat mengakibatkan penurunan
tegangan sistem dan mengganggu kerja sistem peralatan lain dalam satu
saluran.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pengerjaan Tugas Makalah Motor Induksi ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan tentang motor induksi tiga fasa kepada pembaca
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Motor Induksi 3 Fasa
Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik
menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan
mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Bagian utama dari
motor induksi terdiri atas dua bagian, yaitu: bagian stator dan bagian rotor.
Stator adalah bagian motor yang diam terdiri : badan motor, inti stator, belitan
stator, bearing dan terminal box. Bagian rotor adalah bagian motor yang
berputar, terdiri atas rotor sangkar, poros rotor.
Gambar 2.7. Jenis rotor sangkar dan belitan pada motor induksi 3 fasa
10
11
Kotak terminal di atas atau kedua sisi untuk menerima sambungan listrik
eksternal.
12
gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai
dengan arah pergerakan medan induksi stator. Pada rangka stator terdapat
kumparan stator yang ditempatkan pada slot-slotnya yang dililitkan pada sejumlah
kutub tertentu. Jumlah kutub ini menentukan kecepatan berputarnya medan stator
yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutub akan
mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putar medan stator dan sebaliknya.
Kecepatan berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron.
Menurut Azhary (2011) jika dijelaskan secara sistematis maka prinsip kerja motor
induksi itu sebagai berikut:
a) Pada keadaan beban nol ketiga phasa stator yang dihubungkan dengan
sumber tegangan tiga phasa yang setimbang menghasilkan arus pada tiap
belitan phasa.
b) Arus pada tiap fasa menghasilkan fluks bolak-balik yang berubah-ubah.
c) Amplitudo fluksi yang dihasilkan berubah secara sinusoidal dan arahnya
tegak lurus terhadap belitan phasa.
d) Akibat fluks yang berputar timbul ggl pada stator motor yang besarnya
adalah
e1 = -N d / dt ( Volt ) atau 4,44FN1
(Volt ).
e) Penjumlahan ketiga fluks bolak-balik tersebut disebut medan putar yang
berputar dengan kecepatan sinkron ns, besarnya nilai ns ditentukan oleh
jumlah kutub p dan frekuensi stator f yang dirumuskan dengan Ns = 120 F
/ P ( rpm ).
f) Fluksi yang berputar tersebut akan memotong batang konduktor pada
rotor. Akibatnya pada kumparan rotor timbul tegangan induksi (ggl)
sebesar E2 yang besarnya 4,44FN2
( Volt )
dimana :
E2
= Tegangan induksi pada rotor saat rotor dalam keadaan diam (Volt)
N2
m = Fluksi maksimum(Wb)
13
l) Bila ns = nr, tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak akan mengalir
pada kumparan rotor, karenanya tidak dihasilkan kopel. Kopel ditimbulkan
jika
nr < ns.
14
2,5 kali torsi beban penuh. Arus mula yang besar ini dapat mengakibatkan
drop tegangan pada saluran sehingga akan mengganggu peralatan lain yang
dihubungkan pada saluran yang sama. Untuk motor yang berdaya besar tentu
arus pengasutan juga akan semakin besar, sehingga untuk motor dengan daya
besar tidak dianjurkan menghidupkan motor secara langsung. Untuk
menghindari hal tersebut, suatu motor induksi seringkali di-start dengan level
tegangan yang lebih rendah dari tegangan nominalnya. Starting motor induksi
3 fasa dapat dilakukan dengan 6 cara, yaitu :
- Start secara langsung DOL (Direct On Line)
- Start dengan saklar bintang-segitiga
- Start dengan Autotrafo
- Start dengan Rheostat
- Start dengan Soft Starter (elektronik)
- Start dengan Reaktor (induktor)
16
17
dengan menekan kembali tombol mulai, jadi rangkaian ini juga dapat memberi
proteksi terhadap kehilangan tegangan suplai.
18
Z ab Z P jX m // ( R2 j X 2 )
Z ab RP j X P
I st
V1
( R1 RP ) 2 ( X 1 X p ) 2
V1
Z sc
19
20
MDTorsi hubungan
MY Torsi hubungan Y
Bagian kurva Torsi terhadap Kecepatan yang diberi bayangan arsir adalah torsi
asselerasi yang dibutuhkan untuk meng-asselerasi beban. Perhatikan torsi start
pada rangkaian bintang harus selalu lebih besar dari torsi awal beban supaya
motor dapat mengangkat beban dan berasselerasi menuju kecepatan nominal.
I st (Y )
1
x I st ( )
3
21
Hubungan bintang delta atau star-delta atau wye-delta ini memang cukup
digemari sebagai pilihan aplikasi yang membutuhkan konsumsi arus yang
kecil beberapa saat awal motor dihidupkan namun memiliki suatu kelemahan
yang membuatnya kurang menjadi pilihan setelah adanya pengembangan
starting yang lebih baik seperti soft starter. Satu-satunya alasan pemilihan
jenis starting ini adalah biaya yang lebih murah dibandingkan starting lainnya.
Satu lagi dari kelemahan starting star-delta adalah apabila beban
membutuhkan 40% dari torsi awal atau lebih untuk start maka terpaksa harus
memilih motor induksi dengan satu frame size yang lebih besar.
line lebih kecil daripada arus motor sebenarnya. Biasanya sebuah autotransformator menyediakan sejumlah tap untuk mengurangi tegangan ke
terminal motor, sehingga mengurangi arus motor dan torsi saat pada starting.
Timer atau sentrifugal switch dapat digunakan untuk mengubah pengaturan
tap selama start. Saat pengaturan kita dapat memberikan transisi tertutup atau
terbuka. Transisi terbuka memiliki logika yang lebih sederhana, tetapi bias
menyebabkan arus transien saat transisi perubahan tap. Transisi tertutup
membutuhkan lebih logika yang lebih rumit tetapi memiliki transisi yang
mulus antara perubahan tap. Karena tegangan motor berkurang, arus motor
berkurang, sedangkan nilai torsi berkurang dengan kuadrat pengurangan
tegangan.
23
24
25
26
Motor Induksi
rotor belitan
U
V
n=0
Rheostat
R1
+
Ist
X1
R2
X2
Rt
V1
Gambar rangkaian
ekivalen dari starting motor induksi 3 fasa dengan rheostat adalah sebagai
berikut.
I0
27
I st
V1
( R1 R2' Rt ) 2 ( X 1 X 2' ) 2
Dimana jika nilai hambatan semakin besar maka arus start akan semakin kecil.
E. Starting dengan Soft Starter (elektronik)
Soft starter sangat berbeda dengan starter lain. Alat ini mempergunakan
thyristor sebagai komponen utamanya. Tegangan yang masuk ke motor akan
diatur dimulai dengan sangat rendah sehingga arus dan torsi saat start juga
rendah. Pada saat start ini tegangan yang masuk hanya cukup untuk
menggerakkan beban dan akan menghilangkan kejutan pada beban. Secara
perlahan tegangan dan torsi akan dinaikan sehingga motor akan mengalami
percepatan kehingga tercapai kecepatan normal. Salah satu keuntungan
mempergunakan alat ini adalah kemungkinan dilakukannya pengaturan torsi
pada saat yang diperlukan, tidak terpengaruh ada atau tidaknya beban.
Soft starter dipergunakan untuk mengatur/ memperhalus start dari
elektrik motor. Prisip kerjanya adalah dengan mengatur tegangan yang masuk
ke motor. Pertama-tama motor hanya diberikan tegangan yang rendah
sehingga arus dan torsipun juga rendah. Pada level ini motor hanya sekedar
bergerak perlahan dan tidak menimbulkan kejutan. Selanjutnya tegangan akan
dinaikan secara bertahap sampai ke nominal tegangannya dan motor akan
berputar dengan dengan kondisi RPM yang nominal.
28
Selain untuk starting motor, Soft starter juga dilengkapi fitur soft stop.
Jadi saat stop, tegangan juga dikurangi secara perlahan atau tidak dilepaskan
begitu saja seperti pada starter yang menggunakan contactor
29
30
Gambar 2.22
Karaktreristik Starting dengan Reaktor
v reak . V1 V m
vm I st x Z sc
Vm -
31
XL
Vreak.
I st
2.6 Perawatan
Hampir semua inti motor dibuat dari baja silikon atau baja gulung dingin
yang dihilangkan karbonnya, sifat-sifat listriknya tidak berubah dengan usia.
Walau begitu, perawatan yang buruk dapat memperburuk efisiensi motor karena
umur motor dan operasi yang tidak handal. Sebagai contoh, pelumasan yang tidak
benar dapat menyebabkan meningkatnya gesekan pada motor dan penggerak
transmisi peralatan. Kehilangan resistansi pada motor, yang meningkat dengan
kenaikan suhu. Kondisi ambien dapat juga memiliki pengaruh yang merusak pada
kinerja motor. Sebagai contoh, suhu ekstrim, kadar debu yang tinggi, atmosfir
yang korosif, dan kelembaban dapat merusak sifat-sifat bahan isolasi; tekanan
mekanis
karena
siklus
pembebanan
dapat
mengakibatkan
kesalahan
penuntun sangkar yang terpasang tetap, hal ini dimaksudkan agar lift tersebut
tidak bergoyang pada saat berjalan.
2. Geared Machine
4. Governor
5. Hoisting Ropes
14. Counterweight
7. SecondaryPossition
Tranducer
8. Door Operator
34
Bagian-bagian diatas belum termasuk system control pada rangkaian elecktro penggatur
arus listrik pada elevator. Bagian-bagian rangkaian elektro pengatur arus listriknya adalah :
1. Motor Penggerak
3. Tali Baja
Tali baja berfungsi untuk meneruskan gerakan dari putaran puli ke gerakan naik turun
sangkar pertama dan sangkar kedua. Jumlah dan diameter tali baja ditentukan dari besarnya
beban yang akan diangkat.
4. Sangkar / Kereta
Sangkar adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengangkut penumpang maupun
barang. sangkar elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua sisinya,
pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau
menapaki rail. Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber
) yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain
itu pula terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat dibawah kereta elevator.
Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan sensor sentuh
(safety
shoe) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak
terjepit pintu elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai
( floor button ) yang akan dituju oleh pengguna elevator. Kereta elevator memiliki pintu otomatis
yang digerakkan oleh motor stepper yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari
sensor kedekatan ( proximity ) yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah
lantai dinyatakan level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.
7. Governor
Governor ini dihubungkan ke kereta dengan menggunakan tali baja pengaman. Tali
pengaman ini meneruskan gerakan dari kereta ke governer dan memutar roda governor. Apabila
kecepatan kereta melebihi kecepaan aman yang diijinkan, maka governor akan bekerja dengan
cara sebagai berikut :
a. Memutus jalur kontrol melalui saklar pembatas kecepatan.
b. Menjepit tali governor dan membuat rem pengaman bekerja
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Motor induksi tiga fasa merupakan motor yg paling banyak di gunakan dalam bidang
industri, karena memiliki keunggulan yaitu: efisiensi tinggi, memiliki tahanan rotor yang kecil,
sehingga tidak ada kontak antara rotor dan stator kecuali bearing, tenaga yang besar, daya listrik
yang rendah dan perawatan yang minim.selain itu kontruksinya sangat sederhana sehingga tidak
terlalu sulit dalam perbaikannya apabila terjadi kerusakan pada motor sehingga tidak menggangu
jalannya produksi pada industri. Tetapi motor ini akan menghasilkan torsi awal yang kecil dan
menarik arus awal yang besar.
Motor induksi saat dihidupkan secara langsung akan menarik arus 4 sampai 7 kali dari
arus beban penuh dan hanya menghasilkan torsi 1,5 sampai 2,5 kali torsi beban penuh. Arus mula
yang besar ini dapat mengakibatkan drop tegangan pada saluran sehingga akan mengganggu
peralatan lain yang dihubungkan pada saluran yang sama. Untuk menghindari hal tersebut, suatu
motor induksi seringkali di-start dengan level tegangan yang lebih rendah dari tegangan
nominalnya. Starting motor induksi 3 fasa dapat dilakukan dengan 6 cara, yaitu :
- Start secara langsung DOL (Direct On Line)
- Start dengan saklar bintang-segitiga
- Start dengan Autotrafo
- Start dengan Rheostat
- Start dengan Soft Starter (elektronik)
- Pengasutan dengan Reaktor (induktor)
DAFTAR PUSTAKA
Kusumah, Inu.H. ( 2008 ). Diktat ( Bahan Ajar ) Teknik Listrik dan Elektronika.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin, ST, MT
https://www.google image motor tiga phasa
https://www.academia.edu/8900519/MAKALAH_MESIN_INDUKSI_3-PHASA
Abdul Kadir, Prof. Ir., Mesin Tak Serempak,PT Djabatan, Jakarta, 1981.
http://www.scribd.com/doc/11026244/Motor-Induksi-Tiga-Phase
http://asyahdad.blogspot.com/2011/04/metode-starting-motor-induksi.html
http://novikaginanto.wordpress.com/2012/03/24/etap-electric-transient-analysis-program/
http://dwiseptari.blogspot.com/2010/05/sistem-start-pada-motor-induksi.html
http://tukanglistrikshipyard.blogspot.com/2013/02/star-delta-starter-startdenganmethode.html