Anda di halaman 1dari 12

Kunci Jawaban Latihan Termodinamika Bab 5 & 6

Kamis, 12 April 2012


1. Sebuah mesin mobil mampu menghasilkan daya keluaran sebesar 136 hp dengan efisiensi termal
30% bila dipasok dengan bahan bakar yang memiliki nilai kalor 35000 kJ/kg. Hitung besar energi
yang terbuang dari mesin ke lingkungan (dalam kW) dan laju konsumsi bahan bakar dalam kg/s.
Diketahui:
WNET = 136 hp = 100 kW
= 30%
Nilai kalor bensin (Heating Value/HV) = 35000 kJ/kg
Ditanyakan:
a. Energi yang terbuang ke lingkungan (QL) , dalam kW
b. bensin dalam kg/s
Jawab:
Skema sederhana mesin mobil:
Hot/High Temp. Reservoir, TH

QH
Mesin

WNET
QL

Cold/Low Temp. Reservoir, TL


a. = WNET/QH
QH = WNET/ = |-101.4 kW| / 30% = 333 kW
(Note: bahwa untuk perhitungan effisiensi maupun COP, arah W dan Q tidak diperlukan,
sehingga yang diambil adalah nilai mutlak nya saja)
Kemudian dengan menggunakan neraca energi (lihat skema diatas:
Energi masuk = Energi keluar
QH = QL + WNET
QL = QH - WNET
QL = 333 kW - 100 kW = 233 kW
jadi besar kalor yang dibuang ke lingkungan adalah 233 kW

b. Bahan bakar/bensin digunakan untuk menghasilkan supply kalor ke dalam engine (QH). Sehinnga
laju konsumsi bahan bakar dapat dihitung dari:
QH = bensin . HV
bensin = QH / HV
bensin = [(333 kW)*(1 kJ/s)/ 1 kW] / (35000 kJ/kg)
bensin = 0.0095 kg/s
jadi laju konsumsi bahan bakar mesin mobil tersebut adalah 0.0095 kg/s

2. Sebuah heat engine siklus carnot memiliki efisiensi 40%. Berapakah nilai efisiensi mesin tersebut bila
temperatur tingginya (TH) dinaikkan sebesar 10%?
Diketahui:
Heat engine mengikuti siklus carnot
= 40% = 0.4
Ditanya:
bila TH = 1.1 TH
Jawab:
untuk siklus carnot, efisiensi termal didefinisikan sebagai:
= 1 TL/TH
0.4 = 1 - TL/TH
TL/TH = 0.6
TL = 0.6 TH
Kemudian saat TH dinaikkan 10%, sementara TL tetap, maka nilai efisiensi mesin tersebut menjadi:
= 1 TL/TH
= 1 0.6TH/1.1 TH
= 1 0.55 = 0.45 atau 45%
jadi setelah temperatur reservoir panasnya dinaikkan 10%, efisiensi mesin akan meningkat
menjadi 45%

3. Sebuah mesin mobil membakar 5 kg bensin pada temperatur 1500 K dan membuang energi lalui
radiator dengan temperatur gas buang rata-rata sebear 750 K. Bila nilai kalor bensin adalah 40.000
kJ/kg. Berapakah daya kerja keluaran maksimum yang bisa dihasilkan oleh mesin tersebut?
Diketahui:
mbensin = 5 kg
TH = 1500 K (temperatur ruang bakar mesin)
TL = 750 K (temperatur gas buang)
HVbensin = 40000 kJ/kg
Ditanya:
Wmax = ?
Jawab:
Kerja maksimum dari sebuah heat engine didapat bila mesin tersebut mengikuti siklus Carnot.
Sebuah mesin tidak mungkin menghasilkan kerja yang lebih tinggi dari kerja mesin Carnot pada
kondisi Reservoir (TH & TL) yang sama.
Efisiensi Carnot dihitung dari:
max = 1 TL/TH
max = 1 750/1500
max = 50%
kemudian kerja maksimum dihitung menggunakan efisiensi maksimum yang didasarkan pada siklus
Carnot:
Wmax = max * QH
Wmax = max * (mbensin . HVbensin)
Wmax = 50% * (5 kg. 40000 kJ/kg)
Wmax = 100000 kJ = 100 MJ
Jadi kerja keluaran maksimum dari mesin tersebut adalah 100 MJ

4. Sebuah mesin yang bekerja secara siklik, menerima kalor sebesar 325 kJ dari reservoir panas 1000 K
dan membuang kalor sebesar 125 kJ ke sebuah reservoir dingin 400 K. Mesin tersebut bisa
menghasilkan kerja sebesar 200 kJ. Tentukan apakah mesin ini bekerja secara reversibel, ireversibel,
atau impossible?
Diketahui:
QH = 325 kJ
TH = 1000 K
QL = 125 kJ
TL = 400 K
W = 200 kJ
Ditanyakan:
reversibel/ireversibel/impossible = ?
Jawab:
Reversibilitas siklus dievaluasi dengan menghitung efisiensi maksimum siklus bila siklus tersebut
bekerja secara reversibel menurut siklus Carnot lalu membandingkannya dengan efisiensi aktual.
Carnot = 1 TL/TH
Carnot = 1 400/1000 = 60% , ini adalah efisiensi maksimal
efisiensi aktual dihitung dari:
aktual = W/QH
aktual = 200/325 = 61.5%
aktual > Carnot (impossible)
Jadi mesin dengan spesifikasi kondisi tersebut tidak mungkin ada (impossible)

5. Sebuah kulkas beroperasi pada temperatur ruangan 20 C. Untuk menjaga temperatur di dalam
kulkas sebesar -30C, sebanyak 2 kW kalor harus diserap dari dalam kulkas. Tentukan berapakah
daya minimum yang diperlukan agar kulkas ini bisa memenuhi kondisi diatas?
Diketahui:
Kulkas Beroperasi pada:
TH = Truang = 20 C = 293.15
TL = Tkulkas = -30 C = 243.15
QL = 2 kW
Ditanyakan:
Wmin = ?
Jawab:
Pada prinsipnya langkah pengerjaan mirip dengan problem (3), dengan sedikit perbedaan:
- untuk heat engine, yang diinginkan adalah W semaksimal mungkin (output tenaga sebesar
mungkin), yang dihitung adalah efisiensi ()
- Untuk heat pump/refrigeration, yang diinginkan adalah W seminimal mungkin (pasokan
kerja/listrik sekecil mungkin), yang dihitung adalah Koefisien Performansi (COP)
Daya minimum, untuk kondisi reservoir TH,TL yang sama, diperoleh bila siklus refrigerasi itu
mengikuti reversed Carnot Cycle. Reversed Carnot Cycle akan memiliki COP sebesar:
COPcarnot = TL/(TH-TL) = QL/Wmin
COPcarnot = (243.15)/(50) = 2 kW/Wmin
Wmin = 2 kW/5.86 = 0.41 kW
Jadi daya minimum yang diperlukan oleh kulkas pada kondisi yang diberikan adalah 0.41 kW

6. Seorang peneliti sedang mematenkan temuannya berupa sebuah mesin tenaga yang mampu
menghasilkan tenaga sebesar 5 hp pada temperatur pembakaran 1000 R dengan membuang energi
sebesar 15000 Btu/h ke lingkungan pada temperatur 550 R. Anda diminta untuk melakukan evaluasi
terhadap klaim paten tersebut, apakah paten tersebut bisa diterima?
Diketahui:
W = 5 hp = 12548 Btu/h
TH = 1000 R
TL = 550 R
QL = 15000 Btu/h
Ditanya:
apakah paten tersebut dapat diterima?
Jawab:
Untuk mengecek klaim tersebut, kita perlu mengecek apakah mesin tenaga tersebut feasible (not
impossible), yaitu dengan menghitung efisiensinya. Efisiensinya harus lebih rendah dari efisiensi
maksimum yang didasarkan oleh siklus Carnot.
Carnot = 1 TL/TH
Carnot = 1 550/1000 = 45% , ini adalah efisiensi maksimal
efisiensi aktual dihitung dari:
aktual = W/QH
denga QH diperoleh dari neraca energi:
QH-W = QL
QH = W + QL
QH = 12548 Btu/h + 15000 Btu/h = 27548 Btu/h
aktual = 12548/27548 = 45.54%
aktual > Carnot (impossible)
Jadi mesin dengan spesifikasi kondisi tersebut tidak mungkin ada (impossible)

7. Sebuah sistem heat pump bekerja untuk menjaga temperatur di dalam rumah sebesar 22 C saat
udara di luar rumah mencapai 2 C dengan cara membuang kalor ke lingkungan sebesar 110000
kJ/h. Suatu saat heat pump tersebut rusak dan anda diminta untuk mengganti alat tersebut dengan
heat pump cadangan yang terdapat di gudang. Terdapat tiga alat sejenis dengan daya masingmasing sebesar 1 kW, 5 kW, dan 10 kW. Alat manakah yang anda rekomendasikan sebagai
pengganti paling ekonomis??
Diketahui:
TH = 22 C = 295.15 K
TL = 2 C = 275.15 K
QH = 110000 kJ/h = 30.56 kW
heat pump diganti antara stock yang tersedia: 1 kW, 5 kW, atau 10 kW
Ditanyakan:
Manakah pengganti heat pump yang paling ekonomis
Jawab:

Sebagai syarat utama, heat pump pengganti harus memiliki daya sama atau lebih besar dari heat
pump yang rusak. Oleh karena itu, perlu dihitung terlebih dahulu daya heat pump existing.
COPrev = 1 / (1- TL/TH)
COPrev = 1 / (1- 275.15/295.15) = 14.76
COPrev = QH/Wrev
Wrev = QH/ COPrev
Wrev = 30.56 kW/14.76 = 2.07 kW
Wrev merupakan daya teoritis minimum yang diperlukan, sehingga heat pump yang bisa digunakan
sebagai pengganti adalah heat pump dengan daya > Wrev yaitu 5 kW atau 10 kW. Heat pump paling
ekonomis tentunya adalah heat pump dengan daya paling kecil (biaya operasional lebih murah, dan
umumnya memiliki dimensi lebih kecil capital cost lebih rendah)
Jadi heat pump yang paling ekonomis untuk digunakan sebagai pengganti adalah heat pump
dengan daya 5 kW

8. Sebuah piston silinder yang berisi R134-a pada mulanya memiliki temperatur -20 C dan tekanan
100 kPa. Piston ini lalu mengalami proses adiabatis reversibel sehingga tekanannya naik menjadi 500
kPa. Tentukan berapa temperatur akhir piston silinder tersebut?
Diketahui:
R134-a
T1 = -20 C
P1 = 100 kPa
Proses adiabatis reversibel = isentropis
P2 = 500 kPa
Ditanyakan:
T2 = ?
Jawab:
Pertama perlu terlebih dahulu kita cek kondisi awal R134-a menggunakan tabel A-11. Pada tekanan
100 kPa, didapat Tsat = -26.43 C; T1 > Tsat = -20 C sehingga kondisi awal adalah superheated vapor.
Kemudian entropi aliran inlet dicari menggunakan tabel A-12 , s1 = 0.9602 kJ/kg K
karena proses kompresi mengikuti proses isentropi, maka s2 = s1 = 0.9602 kJ/kg K
Nilai entropi dan tekanan di outlet kemudian kita gunakan untuk mencari temperatur menggunakan
tabel A-12, sehingga diperoleh:
T2 = 30 C
Jadi temperatur keluaran kompresor adalah 30 C

9. Satu kilogram air pada temperatur 300 C mengalami ekspansi dalam sebuah piston silinder hingga
temperaturnya mencapai tekanan ambient, 100 kPa dengan fraksi massa uap/quality sebesar 90.2%.
Bila diasumsikan proses ekspansi terjadi secara adiabatik dan reversibel. Berapakah tekanan awal
silinder? Apakah sistem tersebut menghasilkan kerja atau menerima kerja?Berapakah besar kerja
yang dihasilkan/diterima?
Diketahui:
Air diekspansi secara adiabatik reversibel dalam sebuah piston silinder
mair = 1 kg
T1= 300 C
P2 = 100 kPa
x = 90.2 %
Ditanyakan:
a. P1 = ?
b. W = +/- ?
c. W = ?
Jawab:
a. Proses ekspansi terjadi secara adiabatik reversibel isentropis; s1 = s2
karena data kondisi akhir lebih lengkap, maka yang dievaluasi terlebih dahulu adalah kondisi
akhir, Diketahui fraksi uap 0 1, maka kondisi akhir berada pada keadaan dua fase,
gunakanlah tabel A-3. Pada tekanan 100 kPa didapat:
sliq = 1.3026 kJ/kg K dan svap = 7.3594 kJ/kg K, sehingga:
s2 = x.svap + (1-x)sliq
s2 = (0.902)(7.36) + (0.098)(1.30) = 6.76 kJ/kg K sama dengan s1
Untuk mengecek kondisi awal, bisa dicek menggunakan tabel A-2 dengan T = 300 C dan s1 =
6.76 kJ/kg K pada temperatur 300 C didapat:
sliq = 3.25 kJ/kg K dan svap = 5.76 kJ/kg K dapat dilihat bahwa s1 > svap, sehingga disimpulkan
kondisi awal adalah superheated sehingga selanjutnya adalah menggunakan Tabel A-4 untuk
mencari tekanan awal, diperoleh P1 ~ 20 bar
Jadi tekanan awal sistem adalah 20 bar
b. Proses ekspansi volume bertambah (+) menggunakan W = - P V, diperoleh tanda W (-)
yang berarti sistem menghasilkan kerja/memberikan kerja ke lingkungan
Jadi sistem tersebut menghasilkan kerja
c. Untuk menghitung kerja bisa melalu beberapa cara:
- menggunakan grafik P-V : mudah digunakan bila hubungan PV linier (P konstan, V konstan,
PV = konstan). Untuk proses adiabatis hubungan PV tidak linier sehingga sulit dievaluasi
- Menggunakan Hk kekekalan energi (hubungan U = Q + W)
Bila menggunakan cara ke-2:
U = Q + W

Karena sistem bersifat adiabatis, maka Q = 0, sehingga:


U = W
dengan nilai U dicari menggunakan tabel A-4 untuk kondisi awal dan tabel A-3 untuk kondisi
akhir, didapat:
u1 = 2772.15 kJ/kg
u2 = 2301.40 kJ/kg
W = mair. (u2-u1)
W = 1 kg (2301.40 kJ/kg - 2772.15 kJ/kg)
W = -470.75 kJ (tanda negatif menunjukkan sistem menghasilkan kerja, sesuai dengan jawaban
b)
jadi sistem tersebut menghasilkan kerja sebesar 470.47 kJ
(karena sudah dituliskan menghasilkan kerja, tanda negatif tidak diperlukan lagi)

10. Sebuah kompresor bekerja secara adiabatis untuk menaikkan tekanan R134-a dari 160 kPa menjadi
900 kPa. Bila diketahui R134-a pada inlet kompresor berada dalam kondisi uap jenuh, tentukan
berapa daya minimum yang dibutuhkan oleh kompresor untuk memenuhi kondisi operasi diatas?

Anda mungkin juga menyukai