Anda di halaman 1dari 30

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
PEMBUATAN BIOFUEL DARI MINYAK BIJI RANDU DENGAN
PROSES CATALYTIC CRACKING MENGGUNAKAN REAKTOR
UNGGUN TERFLUIDISASI DALAM UPAYA MENUJU INDONESIA
MANDIRI ENERGI TERBARUKAN

BIDANG KEGIATAN :
PKM-P
Diusulkan Oleh :
Imam Noor Said
Nadya Auliani R.
Suroso Agus S.
Fiky Zakiyatul A.
Prana Mahisa

21030112130068 (Angkatan 2012)


21030112140176 (Angkatan 2012)
21030111130134 (Angkatan 2011)
21030113120093 (Angkatan 2013)
21030113120008 (Angkatan 2013)

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014

ii

DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................. i
Halaman Pengesahan .................................................................................. ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
Daftar Gambar ............................................................................................ iv
Daftar Tabel ............................................................................................... v
Ringkasan .................................................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
I.2. Perumusaan Masalah ........................................................................... 2
I.3. Tujuan .................................................................................................. 2
I.4. Luaran Yang Diharapkan ..................................................................... 2
I.5. Kegunaan Program .............................................................................. 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Biofuel ................................................................................................. 3
2.2. Minyak Biji Randu ............................................................................. 4
2.3. Catalytic Cracking .............................................................................. 5
2.4. Cracking Catalyst ................................................................................. 5
2.5. Reaktor Unggun Terfluidisasi ............................................................. 5
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian .......................................................................... 6
3.2. Penetapan Variabel .............................................................................. 7
3.3. Bahan Baku .......................................................................................... 8
3.4. Alat ....................................................................................................... 8
3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya .................................................................................... 9
4.2. Jadwal Kegiatan ................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 9
LAMPIRAN ............................................................................................... 11

iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Diagram Alir Pembuatan Biofuel ........................................... 6
Gambar 3.2. Reaktor Unggun Terfluidisasi ................................................ 7

iv

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Komposisi Minyak Biji Randu ................................................. 4
Tabel 3.1. Distribusi Waktu dan Berat Katalis pada Perengkahan ............. 7
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya ....................................................... 9
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan Penelitian ....................................................... 9

RINGKASAN
Semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi serta populasi dengan
segala aktivitasnya akan meningkatkan kebutuhan energi di semua sektor
pengguna energi. Hal ini menyebabkan cadangan minyak bumi semakin menipis
sehingga perlu adanya pengembangan bahan lain sebagai pengganti bahan bakar
fosil.
Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari bahan organik, yang disebut
juga non-fosil energy. Biofuel dapat diperoleh dari minyak nabati atau lemak
hewani. Minyak nabati banyak ditemukan pada kelapa sawit, jarak, kelapa,
termasuk juga tanaman randu. Biji tanaman randu masih belum digunakan secara
optimal. Padahal biji randu berpotensi menghasilkan minyak yang dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan biofuel. Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan sumber energi terbarukan yang tidak mengancam ketahanan pangan
di Indonesia, serta untuk mengetahui mengetahui kondisi operasi optimum dengan
variabel waktu dan berat katalis.
Penelitian ini menggunakan metode catalytic cracking dengan katalis
Ni/Al2O3. Reaktor unggun terfluidisasi digunakan sebagai reaktor saat proses
catalytic cracking berlangsung. Kemudian dilakukan uji katalitik yaitu uji proses
perengkahan minyak biji randu dan karakteristik katalis. Hasil uji karakteristik
dilakukan analisis deskripsi, kemudian produk proses perengkahan dianalisa
GCMS untuk mengetahui arah pembentukan produk ke arah gasoline, kerosin,
atau solar.
Kata kunci : biofuel, minyak biji randu, catalytic cracking, reaktor unggun
terfluidisasi

vi

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah populasi manusia yang semakin meningkat yang akan
menyebabkan peningkatan kebutuhan, termasuk kebutuhan terhadap
energi. Peningkatan kebutuhan ini ternyata tidak diimbangi dengan
jumlah energi yang tersedia. Hal ini dikarenakan energi yang
digunakan berasal dari fosil yang merupakan sumber energi tak
terbarukan (unrenewable energy). Jika hal ini dibiarkan terusmenerus, maka jumlah persediaan energi yang ada akan habis
sehingga kebutuhan akan energi tidak dapat terpenuhi.
Hal ini yang mendorong penggunaan energi terbarukan (renewable
energy) sebagai sumber energi alternatif pengganti sumber energi fosil
yang sudah hampir habis. Oleh karena itu, pembuatan biofuel (bahan
bakar hayati) kini sudah banyak dikembangkan untuk menggantikan
bahan bakar fosil.
Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari bahan organik, yang
disebut juga non-fossil energy. Biofuel dapat diperoleh dari minyak
nabati atau lemak hewani. Minyak nabati banyak ditemukan pada
kelapa sawit, jarak, kelapa, termasuk juga tanaman randu. Biji randu
yang mengandung minyak sekitar 40% dari beratnya merupakan
potensi untuk dikembangkannya biofuel dari minyak biji randu.
Minyak biji randu memiliki banyak keunggulan, seperti mudah
didapat, harganya relatif murah, kadar asam lemak tak jenuhnya tinggi
(71.95%), dan bilangan iodine yang memenuhi standar spesifikasi
biofuel (88 g/g). Setiap gelendong buah randu mengandung 26% biji
buah randu sehingga tiap 100 kg gelendongnya bisa menghasilkan 26
kg biji randu (Dewajani, 2008). Oleh karena biji randu memiliki
kandungan minyak yang cukup serta keberadaan yang cukup
melimpah di Indonesia maka dapat menjadikannya sebagai bahan
baku dari pembuatan biofuel.
Banyak proses yang digunakan untuk menghasilkan biofuel
diantaranya proses esterifikasi. Namun kelemahan proses ini adalah
pada pemisahan biofuel dan gliserol. Pada proses transesterifikasi
kandungan asam lemak yang digunakan harus rendah. Jika kandungan
asam lemak bebasnya tinggi kebutuhan katalis juga besar yang
menyebabkan terbentuknya sabun sehingga menyulitkan proses
pemisahan produk. Proses perengkahan non katalis membutuhkan
suhu dan tekanan tinggi sehingga membutuhkan energi yang besar.
Proses pembuatan biofuel dari minyak nabati dengan perengkahan
berkatalis dapat memecahkan ikatan hidrokarbon kompleks menjadi
lebih sederhana,selain itu pada proses ini berlangsung pada suhu dan
tekanan yang rendah. (Widayat,2005).

Katalis yang sering digunakan dalam proses catalytic cracking


diantaranya adalah oksida-oksida logam seperi V2O5, NiO, Co3O4, dan
ZnO. Untuk katalis NiO dipilih karena murah dan mudah untuk
didapatkan di Indonesia, pada suhu 350 0C dapat menghasilkan
konversi fraksi kerosin yang terbaik dibandingkan oksida logam lain
pada suhu yang sama dalam waktu 35 menit (Yigezu dan
Muthukumar, 2014). Sedangkan Untuk Al2O3 diproduksi oleh PT.
Inalum sehingga juga muda didapat. Untuk membuat biofuel dengan
proses catalytic cracking pada penelitian ini diperlukan reaktor yang
dapat mengoptimalisasi laju reaksi dan jadwal produksi. Karena
proses catalytic cracking merupakan reaksi gas-padat, maka
digunakan reaktor heterogen yang memfasilitasi kontak antara fase
fluida dengan katalis. Sesuai dengan pertimbangan di atas, maka
digunakanlah reaktor fluidized-bed atau reaktor unggun terfluidisasi.
1.2. Perumusan Masalah
Pada penelitian ini digunakan bahan baku dari minyak biji randu
yang merupakan non edible oil. Biji randu memiliki kandungan
minyak 24%-40% (Soerawidjaja, 2005) sehingga dapat dikembangkan
menjadi bahan baku pembuatan biofuel. Pemanfaatan yang masih
terbatas memberikan kesempatan dilakukannya penelitian tentang
pembuatan biofuel dari minyak biji randu dengan proses catalytic
cracking. Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini
berhubungan dengan pengaruh variabel waktu dan berat katalis untuk
mengetahui kondisi optimum pada pembuatan biofuel dari minyak biji
randu. Hal ini yang mendorong dilakukan penelitian untuk
mengetahui potensi minyak biji randu untuk dapat dijadikan biofuel
dengan menggunakan katalis NiO/Al2O3.
1.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk membuat biofuel dengan memanfaatkan minyak biji randu
dengan proses catalytic cracking menggunakan reaktor unggun
terfluidisasi sebagai sumber energi alternatif.
2. Untuk mengetahui pengaruh variabel waktu dan berat katalis
terhadap pembuatan biofuel.
3. Untuk mengetahui yield yang dihasilkan dari minyak biji randu.
1.4. Luaran Yang Diharapkan
1. Memberikan bahan referensi dalam bentuk artikel maupun jurnal
untuk penelitian pembuatanbiofuel dari minyak biji randu dengan

proses catalytic cracking menggunakan reaktor unggun


terfluidisasi.
2. Produk biofuel yang dihasilkan dapat digunakan dan dimanfaatkan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan energi sebagai pengganti
bahan bakar fosil.
3. Memanfaatkan bahan baku non pangan untuk pembuatan biofuel
sehingga menjadikan inspirasi bagi anak muda lainnya untuk terus
mengembangkan ide-ide baru dalam pembuatan biofuel dengan
bervariasi bahan baku maupun metode.
1.5. Kegunaan Program
1. Bagi Pemerintah dan Industri
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi kelayakan
minyak biji randu sebagai bahan baku pembuatan biofuel sehingga
dapat mengoptimalisasi pemanfaatan minyak biji randu. Penelitian
ini juga dapat menjadi usulan bagi pemerintah untuk menjadi
sumber energi alternatif bagi sektor industri.
2. Bagi Masyarakat
Memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan minyak biji
randu sebagai bahan baku pembuatan biofuel dengan proses
catalytic cracking dan dapat memberikan lapangan kerja baru bagi
masyarakat.
3. Bagi Pendidikan
Memberikan sumbangan pengetahuan mengenai metode
yang lebih efisien dan pengaruh variabel dalam pembuatan biofuel
dari minyak minyak biji randu, sebagai bahan acuan untuk
penelitian lebih lanjut.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Biofuel
Biofuel didefinisikan sebagai bahan bakar cair atau gas yang dapat
dihasilkan dari pemanfaatan substrat biomassa dan dapat berfungsi
sebagai pengganti (parsial) bahan bakar fosil (Giampietro etal., 1997).
Biofuel yang dihasilkan dari minyak nabati alami atau lemak dapat
digunakan sebagai bahan bakar transportasi atau bahan bakar aditif
dalam kendaraan untuk mengurangi emisi. Dalam hal ini, minyak
tumbuhan menarik perhatian untuk dijadikan sebagai bahan baku
pembuatan biofuel (Bhatia etal., 2003). Banyak proses yang
digunakan untuk menghasilkan biofuel diantaranya proses esterifikasi.
Namun kelemahan proses ini adalah pada pemisahan biofuel dan
gliserol. Pada proses transesterifikasi kandungan asam lemak yang

digunakan harus rendah. Jika kandungan asam lemak bebasnya tinggi


kebutuhan katalis juga besar yang menyebabkan terbentuknya sabun
sehingga menyulitkan proses perengkahan non katalis. Proses
perengkahan non katalis membutuhkan suhu dan tekanan tinggi
sehingga membutuhkan energi yang besar. Proses pembuatan biofuel
dari minyak nabati dengan perengkahan berkatalis dapat memecahkan
ikatan hidrokarbon kompleks menjadi lebih sederhana,selain itu pada
proses ini berlangsung pada suhu dan tekanan yang rendah
(Widayat,2005) .
2.2 Minyak Biji Randu
Minyak Biji Randu atau kapuk merupakan minyak yang diperoleh
dengan cara menggiling dan mengepres biji randu dari buah pohon randu.
Kata kapuk atau kapok juga digunakan untuk menyebut serat yang
dihasilkan bijinya. Kandungan minyak yang terdapat dalam biji randu
sebesar 24%-40% (Soerawidjaja, 2005 : 16). Minyak biji randu ini
tergolong minyak non-pangan (non-edibel oil) sehingga bila
digunakan sebagai bahan baku alternatif pengganti migas tidak akan
mengurangi pasokan minyak pangan di Indonesia.
Tabel 2.1. Komposisi Minyak Biji Randu (Jamieson and Baughman, 1920).
Nama Asam Lemak
Oleat
Linoleat
Miristat
Palmitat
Stearat
Arachidat

Kadar (%)
49.8
29.3
0.5
15.9
2.3
0.8

Minyak biji randu memiliki kadar asam lemak tak jenuh


sebesar 71.95 % sedangkan pada minyak jarak sebesar 77.50% dan
bilangan iodine minyak biji randu 88 g/g sedangkan pada minyak jarak
198 g/g (Hambali dkk, 2006, Prihandana dan Hendroko, 2007). Minyak
biji randu memiliki kadar asam lemak tak jenuh yang relatif tinggi
sehingga dapat menghasilkan biofuel dengan karakteristik yang lebih
baik. Derajat ketidakjenuhan yang tinggi pada minyak biji randu
mengakibatkan bilangan iodine menjadi semakin tinggi. Semakin
tinggi bilangan iodine, maka titik tuang (pour point) minyak biji
randu menjadi semakin rendah. Hal tersebut menjadikan minyak biji
randu memiliki potensial untuk dijadikan bahan baku dari biofuel atau
bahan bakar hayati.

2.3 Catalytic Cracking


Catalytic cracking atau perengkahan berkatalis adalah suatu cara
untuk memecah hidrokarbon kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dan
juga dapat menurunkan jumlah residu yang dihasilkan. Ada tiga tipe dari
proses catalytic cracking yaitu fluid catalytic cracking(FCC),moving-bed
catalytic cracking, dan thermofor catalytic cracking(TCC).
1. Fluid catalytic cracking
Yaitu proses perengkahan dimana minyak dipecah dengan adanya
katalis yang ada didalam reaktor dengan jalan menjaga aliran fluida
dalam proses tersebut.
2. Moving-bed catalytic cracking
Proses ini hampir sama dengan proses fluid catalytic cracking.
Perbedaannya terletak pada perlakuan katalis yang dipindahkan
secara kontinyu untuk dijatuhkan kedalam reaktor dan kemudian
diregenerasi.
3. Thermofor catalytic cracking
Proses ini dilakukan dengan cara memanaskan minyak terlebih
dahulu, kemudian dialirkan hingga mencapai reaktor bed katalitik.
Dalam reaktor ini uap akan terpisah dari katalis dan mengirimnya ke
kolom fraksinasi.
2.4 Cracking Catalyst
Dalam proses catalytic cracking, pemilihan katalis memegang
peranan penting dalam memecah rantai molekul hidrokarbon bahan baku.
Katalis yang digunakan adalah NiO/Al2O3 memiliki kemampuan untuk
memutus rantai-rantai asam lemak yang ada pada trigliserida yang
terkandung pada minyak nabati (Murdijanto et al, 2010). Katalis NiO
telah diteliti untuk reaksi pirolisis minyak nabati dan biomassa. Biasanya
katalis NiO teraktivasi melalui reduksi menjadi Ni sebelum digunakan.
2.5 Reaktor Unggun Terfluidisasi
Fluidized bed reactor atau yang lebih dikenal sebagai reaktor
unggun terfluidisasi merupakan salah satu jenis reaktor heterogen yang
memungkinkan terjadinya kontak antara fase fluida dengan katalis.
Bahan baku dipanaskan oleh alat penukar panas atau pemanas sebelum
dimasukkan ke dalam reactor riser kemudian dicampur dengan katalis
panas. Katalis dalam proses cracking dan uap bahan baku bercampur
sepanjang riser kemudian masuk ke dalam reaktor. Sistem fluidized bed
(unggun terfluidisasi) mempunyai hidrodinamika lebih baik
dibandingkan tungku dengan unggun tetap. Yang dimaksud dengan

hidrodinamika sistem fluidized bed adalah efektifitas dari pergerakan dan


interaksi gas dan partikel didalam ruang reaktor (Basu, 2006).

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Rancangan Penelitian
Pembuatan larutan garam
prekursor

Impregnasi logam Ni ke
permukaan Al2O3

Oven 1200C selama 17 jam

Kalsinasi pada suhu 5000C


selama 4 jam

Katalis NiO/Al2O3

Uji XRd dan BET

Minyak biji randu

Reaktor Unggun Terfluidisasi


Atur waktu sesuai variabel
Atur berat katalis sesuai variabel

Biofuel

Gambar 3.1. Diagram Alir Pembuatan Biofuel

Oil Storage
Output gas
V-3

Termo
couple
Tutup reaktor
Buka tutup

V-2

Gas H2
E-2

32 cm

Katalis
Gas N2
Pembatas
Jaring jaring

E-4

6 cm

Gambar 3.2. Reaktor Unggun Terfluidisasi


3.2 Penetapan Variabel
3.2.1. Variabel tetap
Temperatur perengkahan : 350C
Laju alir N2 : 100 ml/menit
3.2.2 Variabel Berubah
Berat katalis : 1,2,3,4 gram
Waktu
: 40,50,60,70 menit
Tabel 3.1. Distribusi Waktu dan Berat Katalis pada Perengkahan
Berat katalis (gr)
1
2
3
4
Waktu (menit)
40
50
60
70

3.3 Bahan Baku


1. Minyak Biji Randu
2. Ni(NO3)2.6H2O
3. Al2O3

4. Kertas saring Whatman


5. Gas Nitrogen
6. Aquadest

3.4 Alat
1. Beaker Glass
2. Magnetic Stirrer
3. Autoclave
4. Oven

5.
6.
7.
8.

Labu Leher Tiga


Pendingin Balik
Erlenmeyer
Water Bath

3.5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian


3.5.1 Tahap Pembuatan Katalis
1. Sintesis katalis NiO/Al2O3
Timbang sebanyak 29,114 gram atau buat larutan Ni sebesar
0,2003 M larutkan dalam 200 mL aquadest dan diencerkan dalam
labu takar 500 mL hingga tanda batas.
2. Impregnasi logam Ni ke permukaan Al2O3 yang diproduksi
PT.Inalum dengan melakukan refluks dengan larutan garam
prekursornya sejumlah 500mL pada suhu 82-85 selama 3 jam
kemudian saring menggunakan kertas saring.
3. Keringkan katalis pada suhu 120 0C selama 17 jam dengan
menggunakan oven.
4. Kalsinasi katalis pada suhu 500 0C selama 3 jam, dinginkan
dalam desikator.
3.5.2. Tahap perengkahan
1. Masukkan katalis sesuai variabel pada reaktor fluidized-bed.
2. Minyak biji randu dimasukkan ke dalam tangki umpan yang
dipanaskan pada suhu 3500C.
3. Kemudian tangki umpan dialiri gas nitrogen dengan laju 100
ml/menit.
4. Uap minyak dan gaas nitrogen dialirkan ke dalam reaktor unggun
terfluidisasi yang dipanaskan pada variable waktu 40, 50, 60, 70
menit.
5. Hasil perengkahan dianalisa dengan gas kromatografi.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
Ringkasan anggaran biaya dapat dilihat di Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya
Kegiatan No. Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1
Peralatan Penunjang
1.000.000
2
Biaya Habis Pakai
6.600.000
3
Biaya Perjalanan
950.00
4
Administrasi, Proposal, Seminar,
725.000
Publikasi, Laporan, dan lain lain
Jumlah
9.275.000
4.2. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan Penelitian
Tahapan Kegiatan
Bulan ke1
2
3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Studi Literatur
Pembuatan Proposal
dan Penelitian
Penyiapan Bahan dan
Alat
Penelitian
Analisa Hasil
Pembuatan Laporan
Akhir dan Artikel

4
2 3 4

Presentasi Hasil

DAFTAR PUSTAKA
Basu, P. 2006.Combution and Gasification in Fluidized Beds. CRC Taylor and
Francis Group. USA.
Buchori, Luqman dan Widayat. 2007. Pembuatan Biodiesel dari Minyak Goreng
Bekas dengan Proses Catalytic Cracking. Vol.28 N0.2.
Dewajani, Heny. 2008. Potensi Minyak Biji Randu (Ceiba pentandra) sebagai
Alternatif Bahan Baku Biodiesel. Laboratiorium Satuan Operasi Skala
Kecil Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang.

10

Murdijanto, D.N., Agus Setiabudi, dan Ratnaningsih Eko. 2010. Sintesis,


Karakterisasi dan Uji Aktivitas Katalis NiO/Al2O3 pada Reaksi
Hydrocracking Minyak Nabati. Vol 1. No.1, 30-37.
Ong, Y.K. dan Subhash Bhatia. 2009. The Current Status and Perspectives of
Biofuel Production via Catalytic Cracking of Edible and Non-Edible Oils.
Journal Energy 35 (2010) 111119.
Prado, C.M.R. dan Nelson R.A.F. 2009. Production and Characterization of The
Biofuels Obtained by Thermal Cracking and Thermal Catalytic Cracking
of Vegetable Oils. Journal of Analytical and Applied Pyrolysis 86 (2009)
338347
Sinaga, A.C. 2011. Preparasi, Karakterisasi, dan Uji Reaksi Katalis Nano
NiO/Al2O3 untuk Sintetis Bahan Bakar Bio Non Ester dari Minyak Jarak
melalui Pirolisis Berkatalis.Skripsi Sarjana Teknik pada Universitas
Indonesia.
Tamunaidu, Pramila dan Subhash Bhatia. 2007.Catalytic Cracking of Palm Oil
for The Production of Biofuels: Optimization Studies. Journal Bioresource
Technology 98 (2007) 35933601.
Yigezu, Z.D. dan Karuppan Muthukumar. 2014.Catalytic Cracking of Vegetable
Oil with Metal Oxides for Biofuel Production. Journal Energy Conversion
and Management 84 (2014) 326333.

11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1. Ketua Pelaksana Kegiatan

12

2. Anggota Pelaksana

13

14

15

16

Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1. Nama
: Dr.Widayat, ST., MT .
2. Jenis Kelamin
: L/P
3. Jabatan Fungsional Akademik : Lektor Kepala
4. Jabatan Sruktural
:5. N I P/NIK
: 197206091998031001
6. NIDN
: 0009067204
7. Tempat dan Tanggal Lahir
: Klaten dan 09 Juni 1972
8.
Alamat Rumah
: Bahagia Kav 1 A Blok U 1 Baru Perum
Griya Klipang Asri Sendang Mulyo
Tembalang Semarang
9.
Nomor Telp /faks/HP
: (024) 76739200/-/08179591573
10. Alamat kantor
: Jl. Prof Sudarto SH, Tembalang
50239
11. Nomor Telp/Fax
: (024) 7460058/76480675
12. E-mail
: yayat_99@yahoo.com
13. Lulusan yang telah dihasilkan
: S1= 50 S2 = 0 S3 = 0 orang
14. Mata kuliah yang diampu
: 1. Matematika Teknik Kimia II (S1)
: 2. Metodologi Penelitian (S2)
: 3. Integrasi Proses (S2)
: 4. Kimia Analisis (S1)
: 5. Analisis Energi dan Exergi
B. Riwayat Pendidikan
2.1. Program

S-1

S-2

S-3

2.2. Nama PT

UNDIP

ITB

ITS

2.3. Bidang Ilmu

Teknik Kimia

Konservasi energi

Teknologi
Proses

2.4. Tahun masuk

1991

1999

2007

2.3. Tahun Lulus

1996

2002

2011

2.4.Judul
Skripsi/Tesis
/Disertasi

Proses Difusi
Larutan CuCl2
dalam Membran
Bengkak

Evaluasi Konfigurasi
Proses Pemisahan
Etanol Fermentasi
dengan Teknologi
Pinch

Studi Proses
Produksi Dietil
eter dari Etanol
dengan Katalis
Zeolit Berbasis
Zeolit Alam

2.5.Promotor

Dr. Ir.
Ratnawati, MT

Dr. Ir. Tatang H


Soerawidjaja

Prof. Dr. Ir.


Achmad
Roesyadi, DEA

17

C. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal


No Tahun
Judul Artikel Ilmiah
Volume /Nomor
1

2011

2011

2011

2010

2010

2008

2009

2007

Pengaruh Viskositas Dan


Laju
Alir
Terhadap
Hidrodinamika
Dan
Perpindahan Massa Dalam
Proses Produksi Asam
Sitrat Dengan Bioreaktor
Air-Lift
Dan
Kapang
Aspergilus Niger
Optimization of Initial pH
and
Total
Sugar
Concentration Variables on
Citric Acid Production
from Pineapple Waste with
Aspergillus niger Yeast by
Using Response Surface
Methodology
The Effect of Temperature
and Ethanol Concentration
on Diethyl Ether
Production By Using
Adsorption Dehydration
Process
Producing Sulfur Coated
Urea by Fluid Bed Wet
Coating Method: Drying
Kinetics and Product
Quality
Pengaruh
Waktu
Dealuminasi dan Sumber
Zeolit Alam Terhadap
Kinerja H-Zeolit untuk
Proses Dehidrasi etanol
Optimasi Pembuatan Dietil
Eter Dengan Proses Reaktif
Distilasi
Pembuatan Garam Industri
Dengan
Proses
Pengendapan - Mikro
Filtrasi
:
Optimasi
Variabel Temperatur Dan
Konsentrasi
Dengan
Menggunakan
Metode
Respon Permukaan
Pengaruh
Konsentrasi
Kapang Dan Laju Alir

Nama Jurnal

Vol. 14 No. 1 Jurnal Reaktor,


Juni 2011 Hal. ISSN:
085251-57
0798

Vol. 8 No. 1 Jurnal Rekayasa


Juni 2011 Hal. Kimia
dan
22-26
Lingkungan
ISSN.
14125064

Vol 3. No.1 IRECHE


edisi Januari
Journal

Vol. 2 No.6 IRECHE


edisi November Journal

Vol. 13 No. 1 Jurnal Reaktor,


Juni 2010 Hal. ISSN:
085251-57
0798

Vol. 9, No. 2
Desember 2005,
Hal. 94-99.
Vol. 28 No. 2,
Agustus
Hal.
83-92.

Vol.3 no.
Hal.32-37

Jurnal Reaktor,
ISSN:
08520798
Majalah Teknik

2 Majalah Ilmiah
Momentum

18

2007

10

2007

11

2007

12

2006

13

2006

14

2006

Volumetrik
Udara
Terhadap
Proses
Fermentasi Asam Sitrat
Dari Limbah Padat Buah
Nanas,
Pengaruh
Konsentrasi,
Laju Alir Dan Viskositas
Terhadap Hidrodinamika
Fluida Non Newtonian
Dalam Bioreaktor Air Lift
Pembuatan Biodiesel dari
Minyak Goreng Bekas
dengan Proses Catalytic
Cracking,
Rancang
bangun
dan
aplikasi Alat Pemurni
Minyak Goreng Bekas
Bagi Industri Makanan
Hidrodinamika Bioreaktor
Bergelembung
Dengan
Fluida Buangan Padat
Buah Nanas

Vol. 14 No. 1 Jurnal


Teknik
April Hal. 62- ISSN 0854-2139
68

Vol. 28 No. 2, Majalah Teknik


Agustus
Hal.
83-92.

Vo. 5 No. 2 Jurnal


P&PT
Agustus 2007 Pengembangan
Hal. 371-375
dan Penerapan
Teknologi
Vol 5 No. 2 hal Jurnal Rekayasa
56-61
Kimia
dan
Lingkungan,
ISSN
14125056,
Pemanfaatan Ampas Tahu Vol. 9, No. 2 Jurnal Reaktor,
0852sebagai
Bahan
Baku Desember 2005, ISSN:
Hal.
94-99.
0798
Pembuatan Kecap dengan
Kapang Aspergillus oryzae
Teknik
Optimasi Proses Adsorbsi Vol. 17, No. 01 Jurnal
Minyak Goreng Bekas April 2006, Hal. GELAGAR,
ISSN:
0853dengan Adsorbent Zeolit 77-82.
2850
Alam: Studi Pengurangan
Bilangan Asam

D. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan /

N
o
1

2.

3.

Seminar Ilmiah
Nama
Pertemuan
Ilmiah /Seminar
Seminar Naional
Fundamental dan
Aplikasi Teknik
Kimia

Internasional
Seminar on
APTECS 2010

Judul artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

Proses Ekstraksi Minyak Dari


Mikroalga Jenis Chlorella sp
Berbantukan Ultrasonik
Studi Kinetika Reaksi Proses
Dehidrasi Bioetanol Dengan
Katalis H-Zeolit
Producing Sulfur Coated Urea by
Fluid Bed Wet Coating Method:
Drying Kinetics and Product

Jurusan Teknik
Kimia FTI ITS
Surabaya, 25-26
Nopember 2011

LPPM ITS
Surabaya
Indonesia,

19

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10
.
11
.

12
.

13

International
Seminar
Fundamental &
Aplication of
Chemical
Engineering
(ISFAChE) 2010
Seminar
Nasional Teknik
Kimia Indonesia
2009
International
Symposium On
Sustainable
Energy And
Environmental
Protection
(ISSEEP) 2009
Seminar
International
From Ocean for
Food Security
Energy
Sustainable
Resources and
Environment
International
Workshop On
Advanced
Material for New
and Renewable
Energy
Seminar
Nasional
Perkembangan
Riset Dan
Teknologi Di
Bidang Industri
Ke-15
Seminar
Nasional
Kejuangan
Teknik Kimia
2009

Quality
DiEthyl Ether Production By
using
Adsorption-Dehydration
Process with H-Zeolite Catalyst

Desember 2010
Jurusan Teknik
Kimia FTI ITS
Kuta, Denpasar,
Indonesia, 3-4
Ultrasound Assisted Biodiesel November 2010
Production from Rubberseed Oil
Pengaruh Jenis Katalis Pada
Proses Produksi Dietil Eter
Dengan Reaktor Fixed Bed,
Prosiding
H-Zeolit Catalyst Production
From Natural Zeolit For Ethanol
Dehydration Process: The Effect
Of Solvent Type And
Temperature

Jurusan Teknik
Kimia FTI ITB,
Bandung,
Oktober 2009
Jurusan Teknik
Kimia UGM SEE
Forum-MKICS
Yogyakarta,
Indonesia 23-26
November 2009

Biodiesel Production Process Fakultas


from Rubber Seed Oil by using Perikanan dan
Esterification Process
Kelautan UNAIR
Surabaya
Indonesia,
November 2009

The Effect of Time dealumination


and Solvent Concentration in
Synthesis of Zeolite Catalyst and
Catalytic Test for DiEthyl Ether
Production Process

LIPI Jakarta
Indonesia 9-11
Juni 2009

Proses Produksi Dan Analisis


Potensi Wirausaha Sirup Buah
Naga Merah
Proses
Pembuatan
Katalis
Dehidrasi Etanol Dan Uji
Katalitik: Studi Pengaruh Waktu
Dealuminasi Dan Sumber Zeolit
Alam
Studi
Pengaruh
Metode
Pembuatan Dan Sumber Bahan
Baku Pada Proses Produksi
Katalis Dari Zeolit Alam
Penggunaan Metode Faktorial
Design 2n Dalam Studi Proses
Esterifikasi Minyak Bijih Karet

Fakultas Teknik
UGM
Yogyakarta, 9
Juni 2009

Jurusan Teknik
Kimia FTI UPN
Veteran
Yogyakarta,
Januari 2009

20

14

15

16

17

Sriwijaya
International
Seminar On
Energy Science
And Technology
2008
Seminar
Nasional
Fundamental
Dan Aplikasi
Teknik Kimia
2008
Semnas
Rekayasa Kimia
Dan Proses 2008

18

19

20

21

22

Symposium
Nasional
Rekayasa
Aplikasi dan
Perancangan
Industri VI
Seminar
Nasional
Fundamental dan
Aplikasi Teknik
Kimia

Semnas
Rekayasa Kimia
dan Proses 2007

23

24

Symposim
Nasional,
Masyarakat

Pengaruh Perlakuan Bahan Baku


Dan Ukuran Bahan Baku Dalam
Pengambilan Minyak Biji Karet
Diethyl Ether Production Process
By Using Ethanol Dehydration
Process With Zeolite Catalyst:
The Effect Of Dealumination
Time And Particle Size Of
Natural Zeolite
Pengaruh Waktu Dealuminasi
Dalam Proses Pembuatan Katalis
Dehidrasi Etanol Dari Zeolit
Alam Kabupaten Gunung Kidul

Palembang,
Indonesia 7-8
Oktober 2008

Surabaya, 5
November 2008,
Jurusan Teknik
Kimia FTI ITS

Pengaruh Konsentrasi HCl Dan


Jenis Reaktan Dalam Pembuatan
Katalis Zeolit Untuk Proses
Dehidrasi Dari Zeolit Alam
Pembuatan Di Etil Eter Dengan
Katalis Heterogen Dan Studi
Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Pengaruh Sumber Dan
Konsentrasi Ragi Dalam
Pembuatan Inositol Dari Biji
Kecipir

Jurusan Teknik
Kimia Fak Teknik
Undip Semarang
Agustus 2008

Pengaruh Konsentrasi Antifoam


Terhadap Proses Fermentasi
Asam Sitrat Dari Limbah Padat
Buah Nanas
Pembelajaran Mata Kuliah
Pengendalian Proses Berbasis
Komputasi Di Jurusan Teknik
Kimia Universitas Diponegoro
Perpindahan Massa Gas Cair
Dalam Proses Fermentasi Asam
Sitrat Dengan Bioreaktor
Bergelembung
Pengaruh Temperatur Dan
Perbandingan Berat NaOH Dan
Water Glass Pada Pembuatan
Katalis Zeolit X Dengan Proses
Hidrogel
Optimasi Pembuatan Di Etil Eter
Dengan Katalis Asam Sulfat Dan
Proses Reaktif Distilasi

Jurusan Teknik
Kimia FTI Institut
Teknologi
Surabaya
Surabaya, 15
Nopember 2007

Fak Teknik UMS


Desember 2007

Semarang Juli
2007 Jurusan
Teknik Kimia Fak
Teknik UNDIP
Semarang

Jurusan Teknik
Kimian FT
UNDIP, Jurusan

21

25

26

Katalis Indonesia
(MKICS)
Indonesian
Catalyst Society
2007
Seminar
Nasional
Kejuangan
Teknik Kimia
2007

Kimia Fak MIPA


UNNES, Pusat
Penelitian Kimia
LIPI MKI
Optimasi Pembuatan Garam
Industri Dengan Proses
Pengendapan - Mikro Filtrasi
Optimasi Pengurangan Kadar
Ca2+ Dan Mg2+ Pada Pembuatan
Garam Industri

Jurusan Teknik
Kimia, FTI UPN
veteran
Yogyakarta, 30
Januari 2007

E. Penghargaan yang pernah diraih

Tahun
2005

Nama Bintang/Satya Lencana


Penghargaan
Piagam Penghargaan No.
861/47753

2006

National Seminar on Research and


Studies VI: Teaching Grant

2006

Dosen Teladan TK III Fakultas


Teknik UNDIP
National Seminar on Research and
Studies VIII: Teaching Grant

2007

2008
2011

Penyaji terbaik Pengabdian kepada


Masyarakat
Prestasi akademik yang telah
dicapai selama belajar di ITS
dengan predikat Cumlaude

Nama Negara/Instansi yang


memberi
Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Propinsi Jawa
Tengah
Project Director TPSDP
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi
Universitas Diponegoro
Semarang
Project Director TPSDP
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi
Direktur DP3M DIKTI
Rektor ITS Nomor.
10391/IT2/PP/2011

22

Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Jenis Pengeluaran
Bahan habis pakai
Bahan baku untuk penelitian
Minyak biji randu 10 kg x Rp 10.000,Ni(NO3)2.6H2O 1 kg x Rp 2.000.000,Al2O3 1 kg x Rp 1.000.000,Air demin 100L x Rp 5.000,Kertas Saring Whatman 1 box x Rp 200.000,Nitrogen 280lt x Rp 10.000,Subtotal
Peralatan penunjang
Biaya untuk analisa
Analisa XRD
Subtotal
Biaya perjalanan
Transportasi dalam kota selama penelitian
3 x Rp 50.000,Tansportasi luar kota Semarang untuk
mencari keperluan sampel dan lainnya
4x Rp 200.000,Subtotal

Anggaran Yang Diusulkan

Rp 100.000,Rp 2.000.000,Rp 1.000.000,Rp 500.000,Rp 200.000,Rp 2.800.000,Rp 6.600.000,-

Rp 1.000.000,Rp 1.000.000,-

Rp 150.000,-

Rp 800.000,Rp 950.000,-

Biaya Pengeluaran Lain-lain


- Biaya dokumentasi dan pembuatan
laporan, meliputi :
Baterai untuk kamera
Kertas Quarto 80 gr
Tinta 1 cartrige
Fotokopi laporan 5 eksemplar
Fotokopi pengadaan literatur dan jurnal
Biaya Publikasi
Subtotal

Rp 100.000,Rp 25.000,Rp 50.000,Rp 100.000,Rp 250.000,Rp 200.000,Rp 725.000,-

Jumlah Biaya

Rp 9.275.000,-

23

Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas


No
.
1

Nama/NIM
Imam Noor Said/
21030112130068

Program
Studi
Teknik
Kimia

Bidang
Ilmu
Energi

Alokasi Waktu Uraian Tugas


(jam/minggu)
15 jam/minggu Mempersiapkan
alat dan bahan
baku yang
dibutuhkan,
melakukan
percobaan
sesuai dengan
variabel yang
ditentukan

Nadya Auliani
Rahmatillah/
21030112140176

Teknik
Kimia

Energi

15 jam/minggu

Mempersiapkan
alat dan bahan
baku yang
dibutuhkan,
melakukan
percobaan
sesuai dengan
variabel yang
ditentukan

Suroso Agus
Saputro/
21030111130134

Teknik
Kimia

Energi

12 jam/minggu

Melakukan
percobaan
sesuai dengan
variabel yang
ditentukan

Fiky Zakiyatul
Awaliyah/
21030113120093

Teknik
Kimia

Energi

12 jam/minggu

Melakukan
percobaan
sesuai dengan
variabel yang
ditentukan

Prana Mahisa/
21030113120008

Teknik
Kimia

Energi

12 jam/minggu

Melakukan
percobaan
sesuai dengan
variabel yang
ditentukan

24

Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Anda mungkin juga menyukai