SISTEM MUSKULOSEKELETAL
I WAYAN SURASTA,S.Kp,Akp
MELIPUTI :
Tulang
Persendian
Tot
Tendon
Ligament
Bursa
(cairan
sendi)
2.
Struktur Tulang
Secara umum terdiri
dari ;
Tulang Kompak
(Kortikal), yg
menyusun
lapisan luar dr
hampir semua
tulang dan 80 %
dari tulang
tubuh.
Tulang trabekular
(Spongiosa), di
sebelah dalam
tulang kortikal,
yang menyusun
20 % sisa tulang
tubuh
Bagian tulang
panjang terdiri dari :
Diaphysis, badan
tulang (primarly
cortical bone)
Epiphysis, bagian
ujung tulang
proxsimal dan distal.
Kartilago, pelindung
ujung tulang pada
pertemuan
persendian, jaringan
yang tidak ada
pembuluh darah
Pemeliharaan Tulang
Tulang adalah jaringan yang dinamis, kondisinya
dipengaruhi pembentukannya dan resopsinya.
Faktor yang mempengaruhi adalah :
Stress lokal, akan berpengaruh pembentukan dan
remodeling tulang (Tekanan pd tulang, bedrest
lama, kekurangan kalsium, kelemahan lama,
mudah terjadi fraktur).
Vitamin D biologis aktif berfungsi meningkatkan
absorpsi kalsium.
Hormon parathyroid dan kalsitonin secara umum
mengatur keseimbangan kalsium dalam darah.
Suplay darah pada tulang berefek terhadap
pembentukan tulang. Osteogenesis dan penurunan
kekuatan tulang menurun akibat penurunan aliran
darah.
PENYEMBUHAN TULANG
Penyembuhan bila terjadi fraktur pada tulang 4 area
:
Bone marrow, sel endotelial secara cepat
bertransformasi dan osteblastik sel membentuk
tulang baru.
Korteks tulang akan membentuk osteon baru.
Periosteum, kallus lembut/tulang membentuk
ossifikasi intramembraneus perifer terhadap
fraktur dan kartilago membentuk ossifikasi
endochondral pd tempat fraktur.
Jaringan lembut external, jembatan callus
(Fibrous tissue) untuk stabilisasi pada fraktur.
OTOT
Fisiologi-Anatomi: Otot dan saraf jaringan peka rangsang
Jenis Otot Serat Otot (Light Micrograph)
1. Otot Skelet
2. Otot Jantung
3. Otot Polos
Jenis Saraf
A. Sistem Saraf Somatik Otot skeletal
1. Neuron Motoris Somatik menghantarkan sinyal motoris dari
SSP ke otot (efektor)
2. Neuron Sensoris Somatik menghantarkan sinyal sensoris
dari reseptor sensoris ke sistem saraf pusat
B. Sistem Saraf Otonom Otot Jantung dan Otot Polos
1. Neuron Eferen Visceral (saraf otonom)
a. Simpatis
b. Parasimpatis
2. Neuron Aferen Visceral
Tendon
Fasia atau
epimysium
Otot skelet (striated)
otot pergerakan
tubuh, postur, fungsi
memproduksi panas
Kontraksi otot pd dua
titik akan
menyebabkan
pergerakan
OTOT SKELETAL......
RANGKAIAN PERISTIWA PADA KONTRAKSI DAN
RELAKSASI OTOT SKELETAL
Langkah-langkah kontraksi
1. Pencetusan muatan dari neuron motorik
2. Pelepasan neurotransmiter Ach pada motor end plate
3. Pembangkitan potensial motor end plate
4. Pembangkitan PA pada serabut-serabut otot
5. Penyebaran depolarisasi kedalam serabut otot melalui
tubulus transversus
6. Pembebasan ion Ca++ cisterna retikulum sarkoplasma dan
difusi ion Ca++ ke filamen kasar dan halus
7. Pengikatan ion Ca++ pada troponin C , membebaskan
daerah pengikatan ada aktin
8. Pembentukan ikatan melintang antara aktin dan miosin
dan pergeseran filamen kasar dan halus sehingga terjadi
pemendekan
OTOT.....lanjut
FUNGSI:
Kontraksi gerakan
Gerakan tubuh dan anggota gerak tubuh volunter
(disadari)
spt fleksi,pronasi,supinasi circumduksi, rotasi Otot
Skelet
Gerakan organ dalam tubuh involunter (tidak disadari)
spt
Sistolik Diastolik yang ritmis dan kontinyu
Otot Jantung
Gerakan organ dalam tubuh involunter spt gerakan saluran
pernafasan, saluran pencernaan, pembuluh darah antara
lain Bronchokonstriksi-Delatasi, gerakan propulsif,
mencampur, dan Kontraksi Relaksasi sphincter pylorus,
urethra internusOtot Polos
OTOT......
KONTROL NEURAL (SISTEM SARAF)
1. Gerakan Terampil, Halus, Gerakan Kasar, Kuat
secara Volunter Tr. Corticospinalis dan Tr.
Corticobulbar (Sistem Piramidal)
2. Penyesuaian Sikap Tubuh secara involunter
menyelenggarakan penyangga yang stabil
gerakan-gerakan yang sedang berlangsung
Sistem Ekstrapiramidal, Basal Ganglia,
Cerebellum lateral, Cerebellum intermediate
3. Koordinasi aktivitas berbagai otot sehingga
terselenggara gerakan yang lumat dan tepat
Serebellum dg Hubungan
aferen dan eferennya.
MATUR