Anda di halaman 1dari 42

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM MUSKULOSEKELETAL
I WAYAN SURASTA,S.Kp,Akp

MELIPUTI :
Tulang
Persendian
Tot
Tendon
Ligament
Bursa
(cairan
sendi)

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM


MUSKULOSEKELETAL
1. KLASIFIKASI TULANG ------- 206
tulang
Tulang Panjang ; femur,
humerus, radius
Tulang Pendek ; carpal,
phalange, tarsal
Tulang flat (pipih) ; sternum,
rib, skull
Tulang
tidak
beraturan
(irregular)
;
vertebrae,
mandibulae
Tulang sesamoid ; os patella

2.

Struktur Tulang
Secara umum terdiri
dari ;
Tulang Kompak
(Kortikal), yg
menyusun
lapisan luar dr
hampir semua
tulang dan 80 %
dari tulang
tubuh.

Tulang trabekular
(Spongiosa), di
sebelah dalam
tulang kortikal,
yang menyusun
20 % sisa tulang
tubuh

Bagian tulang
panjang terdiri dari :
Diaphysis, badan
tulang (primarly
cortical bone)
Epiphysis, bagian
ujung tulang
proxsimal dan distal.
Kartilago, pelindung
ujung tulang pada
pertemuan
persendian, jaringan
yang tidak ada
pembuluh darah

Komposisi sel tulang :


Matrik protein dan deposit mineral ( garam kalsium)
3 Tipe sel tulang
1. Osteoblast, Sel pembentuk tulang --- dr matrix berupa
glikoprotein dan proteoglikan yang memberikan kerangka kerja
terhadap cadangan garam mineral inorganik.
2. Osteosyt, sel tulang matur ---- sel yang sudah matur yang
terdapat dalam lacunae (unit matrix tulang) fungsi memelihara
tulang.
3. Osteoclast, mrpkan multinuklear sel yg include dengan
destroying, resorbing and remodeling bone.
Fungsi mikroskopis dr unit kortikal matur tulang adalah : Osteon
(Haversian System).
Pusat Osteon pada canalis Haversian, kapiller (pembuluh darah).

Osteosyt, terdapat dlm lacunae ----- bone marrow.


Tulang dibungkus oleh periosteum yang berisi :
Syaraf, pembuluh darah, kel. Limfe.
Endosteum adalah membran vaskuler yang
menutup ruang marrow pada tulang panjang.
Bone marrow adalah jaringan vaskuler dalam
medulary (shaft) rongga tulang panjang dan
tulang pipih.
Red bone marrow terletak pada ; sternum, illium,
vertebrae dan ribs pd orang dewasa, sebagai
pembentuk sel darah merah dan sel darah putih.

Pembentukan tulang (Osteogenesis)


Pembentukan tulang sebelum lahir, Ossification,
adalah proses pembentukan matrix tulang (fiber
kolagen dan substansinya) mineral (garam kalsium).
PROSES KALSIFIKASI TULANG
Ca2+ dan PO43- konsentrasi tinggi
Osteoid
vesikel matrix memproduksi pompa kalsium
transport ion Ca 2+ ke dalam vesikel
konsentrasi ion Ca2+ lebih tinggi
kristalisasi
pertumbuhan kristal hidroksiapatit
menembus membrane
isi dari vesikel
keluar. ( Gartner, 2007 )
Ada 2 proses ossifikasi :
Endochondral , ----- jaringan kartilago.
Intramembranous, ----- perkembangan tlng mll
membran (face dan skull).

HORMON YANG BEKERJA PADA PERTUMBUHAN TULANG


Kelenjar hipofisis anterior / kelenjar pertumbuhan : berfungsi
meningkatkan kecepatan mitosis kondrosit dan osteoblas serta
meningkatkan kecepatan sintesis protein (kolagen, matriks,
kartilago dan enzim untuk pembentukan kartilago tulang).
Tiroksin (kelenjar tiroid) : berfungsi untuk meningkatkan
kecepatan sintesis protein dan meningkatkan produksi energi
dari semua jenis makanan.
Insulin : berfungsi dalam meningkatkan produksi energi dari
glukosa.
Paratiroid : berfungsi untuk meningkatkan reabsorpsi kalsium
dari tulang ke darah dan meningkatkan absorpsi kalsium oleh
usus halus dan ginjal.
Kalsitonin : berfungsi dalam menurunkan reabsorpsi kalsium
dari tulang (menurunkan kadar kalsium dalam darah).
Estrogen dan testosteron : berfungsi untuk mempercepat
penutupan epifisis tulang panjang dan untuk membantu
menahan kalsium dalam tulang untuk mempertahankan
matriks tulang yang kuat. ( Sanlon, 2008 )

Pemeliharaan Tulang
Tulang adalah jaringan yang dinamis, kondisinya
dipengaruhi pembentukannya dan resopsinya.
Faktor yang mempengaruhi adalah :
Stress lokal, akan berpengaruh pembentukan dan
remodeling tulang (Tekanan pd tulang, bedrest
lama, kekurangan kalsium, kelemahan lama,
mudah terjadi fraktur).
Vitamin D biologis aktif berfungsi meningkatkan
absorpsi kalsium.
Hormon parathyroid dan kalsitonin secara umum
mengatur keseimbangan kalsium dalam darah.
Suplay darah pada tulang berefek terhadap
pembentukan tulang. Osteogenesis dan penurunan
kekuatan tulang menurun akibat penurunan aliran
darah.

PENYEMBUHAN TULANG
Penyembuhan bila terjadi fraktur pada tulang 4 area
:
Bone marrow, sel endotelial secara cepat
bertransformasi dan osteblastik sel membentuk
tulang baru.
Korteks tulang akan membentuk osteon baru.
Periosteum, kallus lembut/tulang membentuk
ossifikasi intramembraneus perifer terhadap
fraktur dan kartilago membentuk ossifikasi
endochondral pd tempat fraktur.
Jaringan lembut external, jembatan callus
(Fibrous tissue) untuk stabilisasi pada fraktur.

Buckwalter (2000) Proses penyembuhan fraktur 6


stadium ; dgn melepaskan dan mengaktifasi
regulators biologic dan signaling molecules :
1. Hematoma and inflamation, respon tubuh
setelah perlukaan pada tubuh. Perdarahan pd
jaringan membentuk hematoma. Hematoma
adalah sumber signaling molekul, --- cytokinin,
Transforming Growth Factors-Beta (TGF-) dan
Platelet-derived Growth Factor (PDGF), isiniatif
faktor proses healing.
2. Angiogenesis and Cartilage formation,
dipengaruhi signaling molekul, proliferasi sel dan
terjadi difrensiasi. Pembuluh darah dan kartilago
bekerja pd fraktur.
3. Cartilage Calcification, Kondrosit dlm callus
kartilago membentuk matriks, mengatur kalsifikasi.
Enzym pd matriks melepaskan kalsium dan deposit.

4. Cartilage removal, Kalsifikasi kartilago invasi dari


pembuluh darah dan penyerapan kondroblast dan
osteoklas. Berbentuk anyaman bertumbuh plate.
5. Bone formation, deposit mineral secara kontinyu
membentuk tulang, secara umum pd orang
dewasa, fraktur tulang panjang ossifikasi terjadi 3
4 bulan.
6. Remodeling, stadium akhir perbaikan fraktur
secara konsisten membentuk tulang baru dr bulan
sampai tahun.

Untuk mengetahui perkembangan penyembuhan


tulang dimonitor dengan serial X-Ray film.
Pembentukan tulang / ossifikasi tergantung dari
immobilisasi yang adequat.

PENYEMBUHAN FRAKTUR TULANG


Pertumbuhan jaringan tulang baru (callus) pada awalnya
membentuk jembatan antara tulang yang terputus. Bagianbagian pembentuk callus berasal dari osteoblast (dari
periosteum yang robek) dan berkembang di sekitar patahan
(disebut eksternal callus). Bagian callus yang terbentuk dari
sel osteoblast (dari endosteum) berkembang diantara
fragmen akhir tulang yang patah dan diantara dua sumsum
tulang (internal callus)
Sekitar 48 jam setelah fracture, osteoblast dan osteosit
mulai aktif membelah, menutupi fracture. Selama satu
minggu, osteoblast membentuk trabeculae baru di dekat
garis patahan (internal callus). Beberapa hari setelah itu,
osteoblast dari periosteum membentuk lengkung disekitar
fragmen tulang (eksternal callus).
Fase yang terakhir adalah remodeling. Komponen-komponen
tulang yang mati dari fragmen ynag patah diserap oleh
osteoclast. Tulang kompak yang patah mula-mula diganti
dengan jaringan berongga lalu lama kelamaan akan
digantikan dengan tulang kompak lagi. ( Tortora, 2005 )

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM ARTIKULAR (SENDI)


Pertemuan dua atau lebih tulang disebut sendi
(artikulasi).
Ada beberapa jenis persendian ;
Synarthrosis, sendi tdk bergerak ; sutura skull.
Amphiarthrosis, sendi vertebra dan simpisis pubis
gerak terbatas.
Diarthrosis, sendi yang bebas bergerak

Tipe persendian diarthrosis :


Ball and socket joints, paha dan lengan dpt bergerak
bebas.
Hinge joints, bergerak satu arah ; siku dan lutut.
Saddle joints, pergerakan pd dua pelana, biaxial joint.
Pivot joints karakteristik artikulasi antara ulna dan
radius gerakan rotasi.
Gliding joints, pergerakan terbatas tulang carpal pd
pergelangan.
Persendian bergerak harus ada :
Kapsul sendi
Sinovial (minyak sendi)
Ligament (jaringan konektif fibrous)
Bursae (kantong sendi)

OTOT
Fisiologi-Anatomi: Otot dan saraf jaringan peka rangsang
Jenis Otot Serat Otot (Light Micrograph)
1. Otot Skelet
2. Otot Jantung
3. Otot Polos
Jenis Saraf
A. Sistem Saraf Somatik Otot skeletal
1. Neuron Motoris Somatik menghantarkan sinyal motoris dari
SSP ke otot (efektor)
2. Neuron Sensoris Somatik menghantarkan sinyal sensoris
dari reseptor sensoris ke sistem saraf pusat
B. Sistem Saraf Otonom Otot Jantung dan Otot Polos
1. Neuron Eferen Visceral (saraf otonom)
a. Simpatis
b. Parasimpatis
2. Neuron Aferen Visceral

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM MUSKOLOSKLETAL

Tendon
Fasia atau
epimysium
Otot skelet (striated)
otot pergerakan
tubuh, postur, fungsi
memproduksi panas
Kontraksi otot pd dua
titik akan
menyebabkan
pergerakan

Kontraksi otot skeletal


Sel otot ---- myofibril berkumpul menjadi sarkomer
merupakan unit kontraktil dari otot skeletal.
Sarkomer ----- myosin dan filamen aktin.
Fiber otot akan berkontraksi berdasar rangsangan
elektrik efektor nervus dari motor end plate
Pergerakan aktin dan miosin membutuhkan
konsentrasi ion kalsium

OTOT SKELETAL......
RANGKAIAN PERISTIWA PADA KONTRAKSI DAN
RELAKSASI OTOT SKELETAL
Langkah-langkah kontraksi
1. Pencetusan muatan dari neuron motorik
2. Pelepasan neurotransmiter Ach pada motor end plate
3. Pembangkitan potensial motor end plate
4. Pembangkitan PA pada serabut-serabut otot
5. Penyebaran depolarisasi kedalam serabut otot melalui
tubulus transversus
6. Pembebasan ion Ca++ cisterna retikulum sarkoplasma dan
difusi ion Ca++ ke filamen kasar dan halus
7. Pengikatan ion Ca++ pada troponin C , membebaskan
daerah pengikatan ada aktin
8. Pembentukan ikatan melintang antara aktin dan miosin
dan pergeseran filamen kasar dan halus sehingga terjadi
pemendekan

1. KONTROL NEURAL OTOT SKELETAL


FUNGSI:
KONTRAKSI GERAKAN TUBUH
GERAKAN TUBUH
Gerakan yang Disadari (Volunter)
a. Gerakan Terampil (Skill Movement)
b. Gerakan kasar, kuat (Gross Movement)

Gerakan yang tidak disadari (Involunter)


a. Gerekan refleks
b. Gerakan yang menunjang sikap dan posisi statis
maupun dinamis, gerakan untuk menjaga
keseimbangan tubuh.

OTOT.....lanjut
FUNGSI:
Kontraksi gerakan
Gerakan tubuh dan anggota gerak tubuh volunter
(disadari)
spt fleksi,pronasi,supinasi circumduksi, rotasi Otot
Skelet
Gerakan organ dalam tubuh involunter (tidak disadari)
spt
Sistolik Diastolik yang ritmis dan kontinyu
Otot Jantung
Gerakan organ dalam tubuh involunter spt gerakan saluran
pernafasan, saluran pencernaan, pembuluh darah antara
lain Bronchokonstriksi-Delatasi, gerakan propulsif,
mencampur, dan Kontraksi Relaksasi sphincter pylorus,
urethra internusOtot Polos

OTOT......
KONTROL NEURAL (SISTEM SARAF)
1. Gerakan Terampil, Halus, Gerakan Kasar, Kuat
secara Volunter Tr. Corticospinalis dan Tr.
Corticobulbar (Sistem Piramidal)
2. Penyesuaian Sikap Tubuh secara involunter
menyelenggarakan penyangga yang stabil
gerakan-gerakan yang sedang berlangsung
Sistem Ekstrapiramidal, Basal Ganglia,
Cerebellum lateral, Cerebellum intermediate
3. Koordinasi aktivitas berbagai otot sehingga
terselenggara gerakan yang lumat dan tepat
Serebellum dg Hubungan
aferen dan eferennya.

Konsumsi energi saat otot berkontraksi dan relaksasi,


sumber energi primer berasal dari ATP (adenosin
triphospat) dari metabolisme oksidatif seluler. Bila
oksigen kurang dlm oksidasi dari glukosa, air dan
karbon dioksida akan menghasilkan asam laktat.
Cadangan glikogen otot digunakan mensuplai
glukosa saat beraktifitas. Kelemahan otot
diakibatkan oleh deplesi glikogen dan akumulasi
asam laktat. Akibat kontraksi otot dan relaksasi
tidak kontinyu.
Saat kontraksi otot, energi dilepas dari ATP tidak
digunakan semua. Kelebihan energi menghasilkan
panas. Saat kontraksi isometris semua energi
dilepas kerja mekanis otot.
Dalam situasi dingin memproduksi panas primer
dilakukan rangsangan kontraksi otot.

Tipe kontraksi otot


Kontraksi isometrik, Kontraksi otot meliputi
pemendekan elemen-elemen kontraktil otot (dengan
ukuran yang tetap atau panjang yang tetap).
Kontraksi isotonik, Kontraksi melawan beban yang
tetap, dengan pemendekan otot (tegangan yang
tetap)
Tonus otot
Suatu keadaan otot dalam keadaan rileks siap
berkontraksi terhadap rangsang, bertujuan
memelihara serat otot.
Otot spindel organ perasa dalam otot yang memonitor
tonus otot. Tonus otot minimal saat tidur dan
meningkat saat cemas.
Atonia otot, flaccid, spastic

Exercise, Disuse end Repair


Hipertropi
Atropi
Osteoarthritis

MATUR

Anda mungkin juga menyukai