Anda di halaman 1dari 37

SUMBERDAYA PULIH &

TIDAK PULIH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2012

Natural Resources (SDA)


Sumber Daya Alam (natural
resources) perlu di klasifikasikan/di
golongkan untuk mempermudah
pemahaman.
Sumber daya alam adalah
sumbangan bumi berupa benda
hidup maupun benda mati (living
and non-living endowments) yang
bisa dieksploitasi oleh manusia

SDA Berdasarkan
Pemanfaatan
Sumber Daya Alam
Berdasarkan
Pemanfaatan

Langsung

Tidak Langsung

Contoh:

Contoh:

SDA Berdasarkan
Tipe/Jenis

Sumber Daya Alam

Berdasarkan Tipe/Jenis
Tidak Pernah Habis

TidakBisa
Diperbaharui

Berpotensi Dapat
Diperbaharui

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Jenis SDA
Dua kelompok utama SDA :
SDA yang tidak dapat diperbaharui
(exhausible resources = stock
resources = fund resources)
SDA yang dapat diperbaharui
(renewble resources = flow
resources)

SDA Menurut Prof. Raleigh


Barlow
Profesor Barlow mengelompokkan SDA
atas 3 yaitu:
SDA yang tak dapat pulih atau tak
dapat diperbaharui
Sumberdaya alam yang pulih atau
dapat diperbaharui
Sumberdaya alam yang mempunyai
sifat gabungan antara yang dapat
diperbaharui dan tidak dapat
diperbaharui

Sumberdaya Alam yg Tak


dpt Pulih
Sifat SDA yang tak dapat pulih atau yang
tidak dapat diperbaharui : volume fisik yang
tersedia tetap dan tidak dpt diperbaharui/
diolah kembali, untuk pembentukannya
butuh waktu ribuan tahun.
Eq. Minyak bumi, batu bara, gas, dll
SDA tak dpt pulih dpt digolongkan atas 2
yaitu:
SD yang sifatnya dapat dipakai habis/berubah scr
kimiawi melalui penggunaan (eq. Batu bara &
Mineral).
SD yang mempunyai umur penggunaan yang lama
dan seringkali dpt dipakai ulang (logam & batuan)

SDA Pulih
SDA Pulih ini adalah SDA yang
sifatnya dapat diperbaharui terusmenerus, dpt diperbaharui baik
oleh alam maupun dgn bantuan
manusia.
Eq. SD air, (yg mengalir atau tdk
mengalir), angin, sinar matahari,
cuaca, dsb.
SDA di atas terus ada (dipakai atau
tidak)

SDA yg Memiliki Sifat


Gabungan
Dapat dibedakan atas 2 golongan:
SD Biologis mempunyai ciri spt SDA yg
dpt diperbaharui krn :
dpt diperbaiki setiap saat,
namun, suatu saat bisa digolongkan
dalam SDA yang tak dpt diperbaharui,
yaitu pada saat pemakaian yang
berlebih dan kurang bertanggungjawab
Eq. Hasil panen, hutan, margasatwa,
padang rumput, dll.

SDA yg Memiliki Sifat


Gabungan
SD Tanah : Gabungan antara sifat SDA
yg tak dpt diperbaharui, yang dpt
diperbaharui,maupun sumberdaya
biologis.
Eq. Kesuburan tanah.

Penggolongan SDA
Perbedaan antara SDA yg dpt
diperbaharui dgn SDA yg tak dpt
diperbahrui tergantung pada derajat
keberadaannya.
SDA dpt dikatakan sbg sumber yang dpt
diperbahruin apabila jumlah yg tersedia
dapat digunakan pd setiap interval
waktu yg berbeda.
SDA yg dpt diperbaharui dpt dibagi atas
2 yaitu :
SD yg alirannya dpt dipengaruhi oleh
tingkat teknologi yg ada

Daerah Kritis (Critical Zone): Keadaan


dimana SD sdh berkurang dan scr
ekonomis tdk dpt dikembalikan lg
(irrevisible) dgn teknologi yg ada pada
saat itu.
SD yg dpt diperbahurui maupun tidak,
akan saling melengkapi
(komplementer), saling menggantikan
(substitusi), dan dpt bersifat netral.

Implikasi SDA
Bagi SDA yg dpt diperbaharui,
ketidakpastian mengenai
perkembangan teknologi akan
merupakan hambatan dlm perencanaan
dibandingkan untuk SDA yg dpt
diperbaharui.
Keberhasilan dlm perkembangan
teknologi membuat kita kurang
memperhatikan kedaan di masa yg
akan dtg.
Perlunya kebijaksanaan Pemerintah
untuk konservasi SDA, khususnya Sda
yg bersifat tdk dpt diperbaharui.

Pengelompokan SDA
Berdasarkan
Pengelolaannya
SDA yg dikelola oleh pemerintah atau
swasta, atau seharusnya dikuasai
pemerintah tapi pengelolaannya
diserahkan pd swasta.
Eq. Bgr pribadi (private goods) :
batubara, minyak & biji besi serta
barang publik (public goods) : air dan
udara.
Campur tangan pemerintah dalam
pengelolaan yang sifatnya pribadi,

Macam SDA dlm Kaitannya dgn


Penerimaan dan Biaya
Pengklasifikasian SDA menjadi SDA yang
dapat diperbarui dan yang tidak dapat
diperbarui merupakan konsep yang
dihubungkan secara ekonomi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penerimaan dan biaya pengambilan SDA :
Perubahan selera manusia
Teknologi
Dampak penggunaan secara komulatif dan
perubahan jumlah fisik maupun kualitas SDA
Dalam bidang pertanian, penggunaan lahan
secara terus menerus, perlu didukung dengan
pemupukan untuk mempertahankan kesuburan

Penggunaan SDA yg kumulatif dpt


mengubah penerimaan sepanjang
waktu krn akumulasi barang tahan lama
(durable goods) & brg2 bekas akn
mempengaruhi permintaan thd SDA.
Perubahan jumlah & kualitas SD
sepanjang waktu, tanpa melihat
penggunaan SD tsb dpt berarti sbg
peningkatan/pengurangan,
membaik/memburuk, terus
menerus/bertahap, laju yg konstan/laju

Sumber Daya Primer dan


Sekunder
Kelangkaan (Scarcity) timbul dari
kebutuhan primer & sekunder.
SDA sekunder merupakan SDA
yang adanya karena sumberdaya
primer.
SDA tak pulih dan SDA pulih
kelompok pertama yang sifatnya
tidak dipengaruhi manusia,
merupakan SDA primer
SDA pulih kelompok kedua yang

SDA Primer dan Sekunder


SDA sekunder merupakan SDA yang
adanya karena sumberdaya primer.
SDA tak pulih dan SDA pulih kelompok
pertama yang sifatnya tidak
dipengaruhi manusia, merupakan SDA
primer
SDA pulih kelompok kedua yang
tersedianya sangat dipengaruhi oleh
manusia sebagian besar merupakan
SDA sekunder.

Hubungan SDA &


Penggunaannya
Apabila dua atau lebih SDA yg
diambil dr bumi &
digunakan/dikonsumsi dlm proses
produksi, maka terdapat hub yg
sifatnya komplementer/substitusi
(bersaing) dan mgkn pula tidak
ada hub satu dgn yg lain/netral
sifatnya.

SDA Milik Umum atau Milik


Bersama
Penggolongan SDA dr sisi
penguasaan SDA (property right) :
Milik perorangan (private property
resources)
Milik umum (common property
resources).
SDA milik umum memiliki
kecenderungan untuk segera habis atau
punah, karena akan terjadi tragedi dari
kepemilikan secara bersama-sama

Hubungan Antara SDA dan Penggunaannya

Hubungan antar dua atau lebih SDA bisa bersifat


komplementer dan subtitusi (bersaing) baik
dilihat dari sisi penawaran maupun
permintaan.
Hub. Komplementer :
- Penawaran : Lahan untuk hutan dan rekreasi
- Permintaan : Batu bara + biji besi Baja
Hub. Subtitusi :
- Penawaran : Suatu daerah untuk pertanian
bersaing untuk penggunaan sebagai waduk
untuk irigasi dan pembangkit tenaga listrik
- Permintaan : Pemakaian tenaga ternak atau
tenaga mesin traktor untuk pertanian

SDA Milik Umum atau Milik Bersama

SDA milik umum berarti SDA


tersebut milik setiap orang.
SDA milik umum memiliki
kecenderungan untuk segera
habis atau punah, karena akan
terjadi tragedi dari kepemilikan
secara bersama-sama (tragedy
of the common).
Proses perebutan SDA tersebut

Pengukuran Ketersedian SDA tak dapat


diperbarui

Beberapa konsep pengukuran


ketersediaan untuk SDA yang tak dapat
diperbarui :
1. Sumber daya Hipotetikal
pengukuran deposit yang belum
diketahui, namun diharapkan
ditemukan di masa mendatang,
berdasarkan survey yang dilakukan
saat ini.
2. Sumberdaya Spekulatif mengukur
deposit yang mungkin ditemukan di
daerah yang sedikit atau belum
dieksplorasi, dimana kondisi geologi
memungkinkan ditemukannya deposit.

Pengukuran Ketersedian
SDA tak dapat diperbarui
3. Cadangan kondisional (conditional
reserves) deposit yang sudah diketahui
atau ditemukan, namun dengan kondisi
harga (output) dan teknologi yang ada
saat ini belum bisa dimanaatkan secara
ekonomis.
4. Cadangan terbukti (proven resource)
SDA yang sudah diketahui dan secara
ekonomis dapat dimanfaatka dengan
teknologi, harga, dan juga permintaan
yang ada saat ini.

Pengukuran Ketersedian SDA yang dapat


diperbarui :

Beberapa konsep pengukuran ketersediaan


untuk SDA yang dapat diperbarui :
1. Potensi maksimum sumberdaya konsep
yang didasarkan pada pemahaman untuk
mengetahui potensi atau kapasitas
sumbedaya guna menghasilkan barang dan
jasa pada jangka waktu tertentu. Pengukuran
ini biasanya didasarkan pada teoritis.
Misal : kapasitas bumi dalam penyediaan
pangan
Pengukuran ini biasanya tanpa
memperhitungkan kendala sosial ekonomi.

Pengukuran Ketersedian SDA


yang dapat diperbarui :
2. Kapasitas Lestari / produksi lestari (sustainable
capacity/sustainable yield)
Konsep pengukuran keberlanjutan dimana
ketersediaan sumberdaya diukur berdasarkan
kemampuan untuk menyediakan kebutuhan
generasi kini dan masa mendatang.
3. Kapasitas penyerapan (Absorptive capaity)
kemampuan SDA pulih untuk menyerap limbah
akibat aktivitas manusia.
4. Kapasitas Daya Dukung (carrying capacity)
Pengukuran ini didasarkan pada pemikiran bahwa
lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk
mendukung suatu pertumbuhan organisme.

Pengukuran Kelangkaan SDA


Pengukuran kelangkaan :
- pengukuran fisik
- pengukuran ekonimis (moneter)
Pengukuran ekonomis (moneter) :
Pengukuran Berdasarkan Harga Riil
Pengukuran Berdasarkan Unit Cost
Pengukuran Berdasarkan Rente
Kelangkaan (scarcity rent)

Pengukuran Berdasarkan Harga Riil

Berdasarkan teori klasik : ketika barang


menjadi berkurang kuantitasnya, maka
konsumen akan membayar dengan
harga mahal untuk komoditas tersebut.
Jadi tingginya harga barang
mencerminkan tingkat kelangkaan dari
sumberdaya tersebut.
Pengukuran ini mengalami kelemahan,
misalnya apabila terjadi intervensi
pemerintah, misal : harga BBM.

Pengukuran Berdasarkan Unit Cost


Pengukuran ini didasarkan pada prinsip bahwa
jika sumberdaya mulai langka, biaya untuk
mengekstraksinya juga menjadi semakin besar.
Misal : Apabila ikan sudah langka, maka nelayan
akan melaut lebih jauh, dan menambah
kapsitas alat tangkap.
Kelebihan pengukuran ini, adalah dengan
memasukkan aspek perubahan teknologi dalam
produksi, untuk mengukur index of real unit
cost, seperti yang dilakukan Barnet dan Morse
(1963)

Pengukuran Berdasarkan
Rente Kelangkaan (scarcity
rent)
Pengukuran ini didasarkan pada teori kapital
sumberdaya, dimana rate of return manfaat
yang diperoleh dari aset SDA, harus setara
dengan biaya oportunitas dari aset yang lain,
seperti saham.
Dengan demikian, peningkatan nilai scarcity
rent menunjukkan tingkat kelangkaan SDA.
Scarcity rent didefinisikan sebagai selisih
antara harga per unit output dengan biaya
ekstraksi marjinal atau sering disebut net price
(harga bersih).

Selain konsep fisik dan ekonomi,


pengukuran kelangkaan juga dapat
didekati dari interaksi antara
ketersediaan sumberdaya dan
biaya ekstraksi sepanjang waktu.

Ada empat tipe pengukuran kelangkaan :

1.
2.
3.
4.

Malthusian Stock Scarcity


Malthusian Flow Scarcity
Ricardian Stock Scarcity
Ricardian Flow Scarcity

Tipologi Kelangkaan

Stok SDA
Malthusian Stock Scarcity
Tak Terbatas
Terbatas
Malthusian Flow Scarity
Ricardian Flow Scarcity
Ricardian Stock Scarcity
Biaya ekstraksi meningkat seiring dengan
ekstraksi komulatif
Meningkat sepanjang waktu
Tidak meningkat sepanjang waktu
Biaya Ekstraksi

Scarcity
Malthusian Stock Scarcity : kelangkaan
yag terjadi jika stok dianggap tetap
(terbatas) dan biaya ekstraksi per unit
pada setiap periode tidak bervariasi
terhadap laju ekstraksi pada periode
tersebut.
Malthusian Flow Scarcity : kelangkaan
yang terjadi akibat interaksi antara stok
yang terbatas dan biaya ekstraksi per
unit yang meningkat seiring laju
eksptraksi pada setiap periode.

Scarcity
Ricardian Flow Scarcity : tipe kelangkaan
yang terjadi jika stok sumberdaya alam
dianggap tidak terbatas, namun biaya
ekstraksi tergantung pada laju ekstraksi
pada periode t, dan juga ekstraksi kumuatif
sampai pada periode akhir ekstraksi.
Ricardian Stock Scarcity : kelangkaan yang
terjadi dimana stok yang dianggap tidak
terbatas berinteraksi dengan biaya ekstraksi
yang meningkat seiring dengan ekstraksi
kumulatif sampai periode akhir.

Tugas Saudara !!
Saat ini kita lagi menghadapi musim
hujan yang akan terus berlangsung
hingga bulan Maret. Setiap musim
penghujan kita selalu mengalami banjir
dan tanah longsor!
Analisa apa yang menjadi penyebab
banjir (di kota-kota besar yg ada di
Indonesia) dan tanah longsor(spt kasus
di Ciwiedey).
Kumpulkan kasus2 SDA pulih & tdk pulih
terkait dgn kasus di atas berupa kliping
koran dan lakukan analisa sesuai dgn

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai