Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH TENTANG ACEH

Setiap Sultan atau Sultanah (Ratu) yang memerintah di Aceh selalu menggunakan
sebuah Cap resmi kesultanannya, yang didalam bahasa Aceh disebut Cab Sikureung
(Cap Sembilan). Pemberian nama ini didasarkan kepada bentuk stempel itu sendiri
yang mencantumkan nama sembilan orang Sultan dan nama Sultan yang sedang
memerintah itu sendiri terdapat di tengah-tengah.

Cap

Sikureung

(Kulit

luar)

bermakna

Sultan

1.
Paling
Atas
Sultan Ahmad Syah, yakni Raja pertama Dinasti Aceh-Bugis yang terakhir, 1723-1735, adalah
Sultan yang ke-XX, sebelum tahun 1723 disebut dengan gelar Maharadja Lela (Melayu)
CATEGORY : ACEH, CAP SIKEUREUNG, KERAJAAN ACEH, KERAJAAN ACEH DARUSSALAM | READ MORE......

Puteri Lindung Bulan Dari Kerajaan Benua Tamiang


POSTED BY SANG PENUNGGU ISTANA DARUDDUNIA ON 21:51 2 COMMENTS

Puteri Lindung Bulan yang juga disebut Puteri Sri Kandee Negeri adalah puteri Raja Muda Sedia
yang memerintah Negeri Benua Tamieng (negara bagian dariKerajaan Islam Perlak) dalam tahun
735 - 800 H (1353 - 1398 M). Sekalipun tidak memegang salah satu jabatan dalam pemerintahan,
namun di belakang layar, Puteri Lindung Bulan telah membantu ayahnya dalam berbagai urusan
kerajaan, yang pada hakekatnya adalah sebagai Perdana Menteri dalam pekerjaannya. Ketika
angkatan perang Majapahit di bawah pimpinan Patih Nala telah menduduki Pulau Kampey pada
tahun 779 H (1377 M), lalu mengirim utusan kepada Raja Muda Sedia di kota Masmani untuk
meminta agar Negeri Benua Tamieng tunduk kepada Kerajaan Majapahit dan Puteri Lindung
Bulan diserahkan kepada Raja Hayam Wuruk sebagai persembahan.
CATEGORY : ACEH, KERAJAAN ACEH, KERAJAAN BENUA TAMIANG, PUTERI LINDUNG BULAN | READ MORE......

Rencong Aceh Kenangan abadi Sampai Kiamat


POSTED BY SANG PENUNGGU ISTANA DARUDDUNIA ON 03:58 4 COMMENTS

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (Menkertrans RI), Muhaimin
Iskandar, mengaku bangga menjadi tamu kehormatan dalam rangkaian memperingati HUT
Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh ke 14. Bahkan, Muhaimin mengaku dengan pemberian sebilah

rencong oleh Bupati Bireuen, Ruslan M Daud, rencong tersebut akan ia simpan dan menjadi
kenangan abadi sampai kiamat."Rencong ini akan menjadi kenangan abadi saya sampai kiamat,"
ujar Muhaimin, Kamis (7/11) saat memberi 'sekapur sirih', disambut tepuk tangan, usai
penyambutan dengan semarak dengan bendera Merah Putih yang dilambaikan para pelajar
Bireuen disepanjang jalan menuju Meuligoe Bireuen, dan prosesi adat.

Anda mungkin juga menyukai