PENDANAAN
Direktur, Wakil Direktur, ketua jurusan, ketua program studi, ketua lembaga
atau unit-unit lainnya sebagai pejabat pengguna anggaran atau pejabat kuasa
pengguna anggaran dalam kebijakan pengelolaan keuangan harus berdasarkan
karakteristik : partisipasi, taat hukum, transparan, efisien dan efektif dan
2.
akuntabel.
Untuk menjamin kebijakan pengelolaan keuangan agar berjalan sesuai
dengan yang direncanakan, maka direktur harus membentuk badan pengawas
internal Politeknik bidang keuangan atau yang disebut dengan Satuan
3.
4.
5.
yang akuntabel
Penentuan alokasi anggaran masing-masing unit kerja harus mengacu pada
program-program yang telah ditentukan pada Rapat Kerja Tahunan
(RAKERTA) PNC
6.
7.
8.
berkualitas
PNC harus menetapkan alokasi investasi dari total angaran tahunan yang
telah direncanakan
9.
PNC harus menetapkan alokasi biaya dari total anggaran tahunan yang telah
direncanakan
10. PNC harus menetapkan alokasi biaya personal dari total anggaran tahunan
yang telah direncanakan.
5.1.2
5.1.3
melalui
proses
perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan,
Gambar 5.1
Berdasarkan diagram alur mekanisme Audit yang dilakukan oleh SPI, maka
tingkat ekonomis di analisa dengan seberapa minimal realisasi input yang
dibutuhakan manajemen PNC. Tingkat efisiensi dihitung dengan rasio antara input
dan output, dan dapat juga dibandingkan dengan rasio bidang sejenis atau dengan
rasio periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sedangkan efektivitas dihitung
dengan cara sejauh mana ketercapaian tujuan yang telah direncakan, misalnya
dengan cara membandingkan realisasi output dengan output yang telah direncakan.
Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan
pendidikan
dapat
direncakan,
diupayakan
pengadaanya,
dibukukan
secara
semakin banyak dana yang dibutuhkan. Untuk itu strategi manajemen PNC dalam
menggali dana dari berbagai sumber sangat membantu kelancaran pelaksanaan
program pendidikan baik rutin maupun pengembangan jangka panjang termasuk
didalamnya adalah rencana penggeloaan program studi D2 Teknik Mesin Pertanian.
Adapun bentuk strategi manajemen PNC dalam menggali sumber dana yang
sekarang telah dijalankan berasal dari 1) Model Dana Bantuan Murni (Flat Grant
Model) dari Asian Development Bank (ADB) hingga tahun 2016; 2) CSR dari
Pertamina atau Stakeholder di wilayah Kabupaten Cilacap yang berupa Beasiswa; 3)
Bantuan Operasional dari Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap; dan 4) BOPTN
(Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri). Selain mengelola sumber dana yang
bersifat bantuan, PNC juga mengelola keuangan yang berasal dari PNBP
(Penerimaan Negara Bukan Pajak) Perguruan Tinggi yang berstatus badan hukum.
5.1.4
hubungan dengan subsidi dan akses mendalam terhadap pendapatan unit Cost
mahasiswa dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk investasi. Penentuan besaran
harga dan biaya per mahasiswa ditentukan dengan mempertimbangan biaya langsung
dan biaya tidak langsung dengan penentuan biaya pendidikan. Komponen-komponen
biaya pendidikan yang dimaksud yaitu :
1. Biaya sarana dan prasarana : mencakup ruang kelas, laboratorium,
multimedia, dan berbagai macam sarana lainya serta pengembangan,
pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasaran
2. Biaya gaji dan tunjangan mencakup pembiayaan staf akademik
3. Biaya operasional : mencakup kegiatan harian di PNC
4. Biaya pengembangan mutu : mencakup usaha yang dilakukan untuk dapat
meningkatkan kinerja PNC.
Saat ini, PNC dalam penggeloaan anggaran keuangan masih mengadopsi
sistem anggaran tradisional dimana pengalokasian dana hanya didasarkan pada
proporsi kegiatan dan sistem plafon anggaran yang diusulkan oleh unit-unit di dalam
institusi (bottom-up system) dengan melalui serangkaian pembahasan dengan tim
reviewer. Akan tetapi, sistem anggaran yang saat ini dijalankan pada kondisi aktual
menyebabkan distorsi penggunaan dana anggaran sehingga terjadi over-absorbtion
maupun under-absorbtion yang mengakibatkan in-efisiensi operasional anggaran.
Sistem tradisonal yang saat ini dipakai oleh PNC selama ini, mengalokasikan
biaya sumber daya dalam suatu langkah proses (langsung ke jasa atau mahasiswa)
menggunakan beberapa cost drive sederhana sehingga menghasilakan informasi yang
tidak akurat, bahkan pada kenyataanya yang terjadi adalah anggaran dan dokumen
keuangan hanya dapat dipahami oleh sedikit karyawan administrasi, yang
kebanyakan merupakan karyawan pada bagian anggaran dan akutansi tetapi tidak
dengan pada bagian akademik yang merupakan bagian ujung tombak pengelolaan
jasa penyelenggaraan pendidikan.
Dengan melihat berbagai permasalah yang muncul dalam masalah
penganggaran, maka PNC menerapkan strategi analisis perhitunggan biaya satuan
(Unit cost) dengan menggunakan Activity Base Costing System (ABC System)
dengan mengidentifikasi cost driver pada masing-masing aktivitas. Tahapan-tahapan
analisis diantaranya :
hasil
perhitungan
biaya
tiap-tiap
aktivitas,
maka
dilakukan
pernghitungan standar cost driver yaitu standar biaya tiap-tiap aktivitas secara total
maupun unit (mahasiswa) dengan cara jumlah total biaya keseluruhan di bagi jumlah
mahasiswa. Untuk saat ini PNC menerapkan sistem subsidi perkulihan dengan
penetapan biaya yang tidak sama untuk semua mahasiswa, hal ini dikarenakan ada 4
(empat) pengelompokan pembayaran SPP sebelum diterapkanya UKT (uang kuliah
tunggal) dengan 7 (tujuh) kelompok pembiayaan.
5.1.5
keuangan, program studi tidak diperkenankan untuk mengelola keuangan, alasan ini
dikarenakan adanya penerapan One door policy. Program studi dilibatkan dalam
penyusunan target penerimaan dan pengeluaran tahun berjalan melalui rapat
anggaran yang dikoordinir oleh sub bagian keuangan.
5.1.6
Teknik Mesin Pertanian, kebutuhan dana investasi awal tidaklah dibutuhkan untuk
tahapan pelaksanaanya, paling tidak hingga tahun kedua fase implementasinya. Hal
ini dikarenakan kondisi faktual yang sangat kondusif dan mendukung seperti
dijelaskan berikut ini :
Studi
D2
Teknik
Mesin
Pertanian
hanya
memanfaatkan
dan
Jumlah SPP
Total
(3)
3,000,000
3,000,000
3,000,000
3,000,000
(4)
72,000,000
72,000,000
144,000,000
144,000,000
372,000,000
b. Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) sebesar Rp. 3.000.000,pertahun, sehingga untuk 2 tahun adalah sebesar Rp. 372,000,000
c. Jumlah mata kuliah yang dijalankan tiap tahun setara dengan 48 SKS dengan
honor mengajar Rp. 50.000,-/SKS/pertemuan, tiap semester terdiri dari 18 kali
pertemuan (termasuk ujian semester)
d. Jumlah Tugas Akhir yang selesai tiap tahun setelah 2 (dua) tahun diperkirakan
sebanyak 24 judul dengan honor pembimbing Rp. 150.000,- setiap judul
e. Biaya penelitian dan pengabdian dosen setahun 10% dari total penerimaan
f. Honorarium dosen untuk ujian Tugas akhir 24 x 2 Orang x 75.000 = 4.800.00,g. Biaya symposium, kuliah tamu dan sejenisnya dianggarkan Rp.5.500.00,-/th =
Rp. 10.500.000,-
h. Perawatan
dan pemeliharaan
Laboratorium diperkirakan
sebesar Rp.
Alokasi Anggaran/Biaya
(2)
SPP
Honor Dosen
Honor Pembimbing TA
Honor Penguji TA
Biaya Simposium dan Kuliah Tamu
Biaya Penelitian
Pemeliharaan dan Perawatan Lab.
Biaya Operasional Peralatan Pembelajaran
J U M LAH
Penerimaan
(3)
372,000,000
Pengeluaran
(4)
172,400,000
14,400,000
7,200,000
10,500,000
72,400,000
20,000,000
20,000,000
317,300,000
Saldo
(5)
372,000,000
54,700,000
a. Penerimaan Internal
Penerimaan internal Prodi D2 Teknik Mesin Pertanian berasal dari dana SPP
yang diterima dari mahasiswa sebesar Rp.3.000.000,- persemester/orang,
dengan asumsi bahwa jumlah mahasiwa yang diterima setiap tahun rata-rata 24
orang dengan waktu penyelesaian 2 tahun (4 semester).
b. Penerimaan eksternal
Penerimaan eksternal Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian diharapakan
mendapat dukungan dana dari sumber-sumber lainya, berupa dana anggaran
pendidikan Kemenristek Dikti, sumbangan dari perusahaan-perusahaan yang
mempunyai kepekaan terhadap pendidikan khususnya yang bergerak dalam
bidang mesin pertanian, bantuan tidak tetap lainya yang sifatnya tidak
mengikat. Ketersendiaan dana untuk meningkatkan mutu pendidikan
direncanakan akan terus dievaluasi dan akan diadakan terobosan-terobosan
penting lainya untuk peningkatan secara berkesinambungan.
5.2
5.2.1
Aspek Keberlanjutan
Jumlah dan Kebutuhan Lulusan dengan Profil dan Kompetensi Seperti
Lulusan Program Studi
Keberlanjutan suatu lembaga penyelenggaraan pendidikan tinggi sangat
ditentukan oleh potensi dan sumberdaya program studi serta kelayakan finansial.
Secara institusional keberlanjutan program ditempuh degan pembinaan dan
pengembangan program, baik dalam hal kelembagaan, sumber daya maupun
keluaran. Keberlanjutan program studi secara kelembagaan merupakan bagian yang
terintegrasi dengan sistem kelembagaan yang ada di PNC. Dengan demikian secara
kelembagaan yang pada akhirnya dapat menjamin keberlanjutan program studi itu
sendiri. Pada aspek keluaran, program studi dirancang memenuhi kebutuhan pasar,
serta dipersiapkan untuk mampu melanjutkan pada program sertifikasi profesi
keteknikan yang dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi nasional di bidang
keteknikan, dan atau untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi yaitu pendidikan
Diploma tiga teknik mesin.
Dalam tinjauan secara mikro, hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya
manusia di Kabupaten Cilacap adalah peranannya pelaku utama di sektor pertanian.
Bidang pertanian di Kabupaten Cilacap, bentuk usaha pertanian masih didominasi
oleh pertanian rakyat. Dengan demikian, peran sumberdaya manusia sebagai
produsen dapat ditunjau dalam 3 (tiga) aspek, yaitu 1) petani sebagai pekerja usaha
tani (Cultivator); 2) petani sebagai pemimpin usaha tani (Manager); dan 3) petani
sebagai diri pribadi (Person). Jika dilihat dari rumah tangga usaha pertanian menurut
kelompok umur dan jenis kelamin pada (Tabel 5.3) dari sebanyak 253,449 rumah
tangga usaha pertanian, sebanyak 225.415 rumah tangga usaha pertanian memiliki
petani utama berjenis kelamin laki-laki dan 28.034 rumah tangga memiliki petani
utama berjenis kelamin perempuan. Kecenderungan bahwa petani utama laki-laki
lebih tinggi jumlahnya jika dibandingkan dengan petani utama perempuan, hal
tersebut juga terjadi di masing-masing kelompok umur. Jumlah rumah tangga usaha
pertanian kelompok umur kurang dari 15 tahun dengan petani utama laki-laki tercatat
sebesar 15 rumah tangga, lebih tinggi dari petani utama perempuan yang tercata
sebesar 2 rumah tangga.
Sama halnya bila dirinci menurut kelompok umur petani utama, kelompok
usia produktif (15-64 tahun) terlihat mendominasi rumah tangga usaha pertanian.
Tercatat 211.773 rumah tangga usaha pertanian yang kelompok umur petani
utamanya antara 15-64 tahun. Jumlah rumah tangga usaha pertanian dengan
kelompok umur petani utama kurang 15 tahun, yaitu sebanyak 17 rumah tangga.
Sedangkan jumlah rumah tangga usaha pertanian dengan kelompok umur petani
utama di atas 64 tahun adalah sebanyak 41.659 rumah tangga.
Tabel 5.3 Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Petani Utama
(1)
Kelompok
Umur Petani
Utama
(2)
< 15
15
88,24
11,76
17
100.00
15-24
701
89,53
82
10,47
783
100.00
25-34
17.088
92,62
1.362
7,38
18.450
100.00
35-44
52.305
92,48
4.254
7,52
56.559
100.00
45-54
69.132
91,03
6.814
8,97
75.946
100.00
55-64
52.218
81,51
7.817
13,02
60.035
100.00
65
33.956
88,94
7.703
18,49
41.659
100.00
225.415
89,94
28,034
11,06
253.449
100.00
No
JUMLAH
Laki-Laki
Absolut
(3)
%
(4)
Perempuan
Absolut
(5)
%
(6)
Jumlah
Absolut
(7)
%
(8)
2008
(2)
1.650
3.897
2009
(3)
1.130
5.012
2010
(4)
2.553
6.103
2011
(5)
2.898
3.806
2012
(6)
2.303
3.361
2013
(7)
7.036
9.096
Dari data pada Tabel 5.4. menunjukkan bahwa lapangan kerja yang tersedia
di sektor industri Kabupaten Cilacap mengalami penurunan di tahun 2011 ke 2012
dan mengalami peningkatan lagi di tahun 2013. Prosentase Tenaga Kerja yang dapat
dipenuhi oleh sektor Industri terlihat pada gambar 5.2.
bidang pertanian maka diperlukan suatu kegiatan akademis. Kegiatan akademis yang
dimaksud disini adalah suatu pembangunan pada bidang permesinan pertanian.
Pembangunan di sektor pertanian dimaksudkan agar mampu memanfaatkan
teknologi. Untuk mewujudkan hal tersebut maka PNC mencoba membentuk SDM
dalam bidang pertanian yang mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi
mesin pertanian. Dalam prosesnya sangat diperlukan andanya partisipasi masyarakat
salah satunya adalah partisipasi masyarakat sebagai peserta didik pada program studi
D2 Teknik Mesin Pertanian.
Keberadaan peserta didik pada D2 Teknik Mesin Pertanian direncanakan
merekrut dua sumber peserta didik yaitu 1) lulusan SLTA/sederajat (SMA/SMU
Madrasah Aliyah, SMK, dan lain-lain; dan 2) kelompok tani yang mempunyai usia
produktif yang berada di seluruh wilayah Kabupaten Cilacap dan seluruh wilayah
Indonesia. Berdasarkan data dari Kemenag dan Disdikpora Kabupaten Cilacap tahun
2012 Jumalah SLTA/Sederajat yang ada di Kabupaten Cilacap yang berjumlah 119
sekolah, jumlah siswa adalah 52.491 siswa dan jumlah guru yang ada adalah 3.398
guru. Rekap data terlihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5.
SMA
Negeri Swasta
Sekolah 18
26
Siswa
12.029 4.659
Guru
745
476
DATA
SMK
Negeri Swasta
7
51
6.580
24.863
429
1.354
MA
Negeri Swasta
3
14
2.083
2.277
151
243
JUMLAH
119
52.491
3.398
Jenjang
Tahun
2010
2011
2012
Jenis Kelamin
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
SD/MI
113,21 112,68 112,98 104.49 105.03 102.25 104.26 103.26
SMP/MTs 76,11 79,77 77,87 85.74 97.88 91.13 86.44 92.04 88.95
SMA/MA 57,22 91,90 59,72 66.99 54.08 60.71 67.99 56.59 62.96
Sumber : Disdikpora Kab.Cilacap
Tabel 5.7.
Jenjang
Tahun
2010
Jenis Kelamin
L
P
L+P
SD/MI
96,58 96,29 96,46
SMP/MTs 65,54 73,03 69,14
SMA/MA 38,48 46,91 42,99
Sumber : Disdikpora Kab.Cilacap
Tabel 5.8.
L+P
90.85
72.89
42.01
L
89.28
68.58
49.34
2012
P
92.7
77.92
40.19
L+P
91
72.77
45.3
Tahun
Jenis Kelamin
UmurKelompok
2011
P
88
74.72
35.47
L
93.27
71.43
48.21
2010
P
L+P
2011
P
L+P
2012
P
L+P
7 sampai 12 99,51 99,38 99,45 98,31 99,01 98,63 97,09 98,24 97,67
13 sampai 15 85,16 86,37 85,74 89,85 94,49 91,91 92,00 93.84 92,82
16 sampai 18 46,39 49,61 48,11 54,47 39,30 47,09 53.69 42.23 48,64
Sumber : Disdikpora Kab.Cilacap
Keterangan :
L : Laki-laki
P : Perempuan
Angka Partisipasi Murni (APM) pada Tabel 5.7 cenderung semakin menurun
sejalan
dengan
meningkatnya
jenjang
pendidikan,
APM
untuk
jenjang
Tahun
2009
2010
2011
2012
Sumber : Susenas
Penduduk Kabupaten Cilacap pada tahun 2012 dari hasil Susenas, seperti
yang terlihat pada Tabel 5.8 menunjukkan bahwa prosentase penduduk berumur 10
tahun ke atas yang tamat SLTA/sederajat adalah 11,30 %. Selain peserta didik berasal
dari tamatan SLTA sederajat, Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian PNC juga
merencakan akan menerima peserta didik yang berasal dari kelompok usia produktif
petani. Dimana menurut data yang berasil dihimpun oleh BPS bahwa kelompok usia
produktif petani pada usia 15-34 tahun berjumlah 19.433 orang/petani. Besarnya
potensi calon peserta didik tersebut tidak lah salah jika dalam kurun waktu tertentu
PNC melalui Program Studi D2 Teknik Pertanian dapat mengisi kekosongan
GENERASI TANI yang mungkin selama ini telah berkurang karena perubahan
Sosial Budaya di Indonesia.
5.2.4 Jumlah Mahasiswa yang Akan di Rekrut
Pada jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang, jumlah peseserta didik pada
program studi D2 Teknik Mesin Pertanian sebanyak 288 orang/mahasiswa dimana
setiap kelasnya akan diisi 24 orang mahasiswa. Jumlah tersebut merupakan kapasitas
ideal dalam pembelajaran berbasis vokasi. Selain itu, kapasitas per kelas 24
Tahun ke 1
Tahun ke 2
Tahun ke 3
Tahun ke 4
Tahun Ke 5
Satu
Kelas
24
Jumlah
48
48
72
96
Jumlah mahasiswa selama lima tahun
Sumber : Renstra Politeknik Negeri Cilacap, data olah
288
No
Perusahaan
Alamat
Bentuk Kerjasama
1.
PT. WAVIN
JAYA
2.
PT. ASTRA
OTOPARTS TBK
DIVISI WINTEQ
3.
CV. OPATTAN
MEKANIKA
Jl.Raya RancaekekMajalaya
Bandung
Telp. 022-7798375
Fax. 022-7798375
Magang Industri
4.
5.
PT. TRIMITRA
MARGANDA
UNGGUL
6.
Magang Industri
7.
PT. TRINDO
PRATAMA
Jl.Sekejati
No.40
Bandung
Telp. 022-70700327
Fax. 022-7319143
8.
PT. SCHNEIDER
ELECTRIC
9.
10
Km-7
Magang Industri
Lt.8
Magang Industri
Magang Industri
No
Perusahaan
Alamat
Bentuk Kerjasama
11
PT. MARKTEL
Magang Industri
12
13
PT. GEMALA
SARANA UPAYA
Magang Industri
14.
PT.TOYOTA
MANUFACTURING
INDONESIA
Magang Industri
15.
16.
PT. SI-HEART
Magang Industri
17.
CV CIHANJUANG
INTI TEKNIK
Magang Industri
18.
PT. KOMATSU
INDONESIA
Magang Industri
19.
PT. REKAYASA
INDUSTRI
Magang Industri
20.
PT. CIBALIUNG
SUMBER DAYA
21.
PT. HOLCIM
INDONESIA Tbk
Magang Industri
22.
Magang Industri
No
Perusahaan
Alamat
Bentuk Kerjasama
23.
Magang Industri
24.
PT. PERTAMINA RU
IV CILACAP
Magang Industri
25.
PT. MESSINDO
PUTRA PERKASA
Rekruitmen
26.
Rekruitmen
27.
28.
Bintan
Rekruitmen
29.
PT. UNIVERSAL
KARYA MANDIRI
PT.TELEKOMUNIKA
SI INDONESIA
PURWOKERTO
PT. PELINDO III
CILACAP
Rekruitmen
Magang Industri
Magang Industri
32.
CV. BANGKIT
TECHNIK
Magang Industri
33.
Magang Industri
34.
CV. SANDAFA
FALAHA
Magang Industri
35.
Magang Industri
36.
Magang Industri
37.
Magang Industri
30.
31.
38.
BADAN
PERTANAHAN
NASIONAL
Rekruitmen
Magang Industri
No
Perusahaan
Alamat
Bentuk Kerjasama
39.
BADAN DIKLAT
ARSIP DAN PUSDA
Magang Industri
40.
KPU CILACAP
Magang Industri
44.
PT. TRISAKA
KOPKARSENTRA
UTAMA
Magang Industri
42.
KECAMATAN
KAWUNGANTEN
Jl.
Raya
Kawunganten
Kawunganten
Telp. 0282 611889
42.
DISHUBKOMINFO
Magang Industri
41.
DISDUKCAPIL
Magang Industri
PLTU Cilacap
SMA Budi Utomo
RSI FATIMAH CLP
4.
5.
Pengadaan
DISPERINDAGKOP
Nama
Program/Kegiatan/Dokumen
Spray Water System
Paralel Pad
Ducting
Incinerator
RSI
Fatimah Cilacap
Arraster
Grounding
RSI
Fatimah Cilacap
Mesin Pemecah Kedelai
Aspek Program
Produksi/Rekayasa
Produksi/Rekayasa
Produksi/Rekayasa
Produksi/Rekayasa
Produksi/Rekayasa
No Instansi
Nama
Program/Kegiatan/Dokumen
Aspek Program
Cilacap
6.
7.
8.
9.
PERTAMINA RU IV
Cilacap
10. Pengadaan
DISPERINDAGKOP
Cilacap
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Produksi/Rekayasa
Produksi/Rekayasa
Sistem Rekayasa
Rekayasa
Rekayasa
Produksi/Rekayasa
Produksi/Rekayasa
Produksi/Rekayasa
Produksi/Rekayasa
Produksi/Rekayasa
Produksi/Rekayasa
Rekayasa
Ekonomi
Beasiswa beasiswa yang ada di Politeknik Negeri Cilacap, salah satunya
didapatkan dari hasil kerjasama dengan instansi instansi pemerintah dan swasta.
Beasiswa yang diterima oleh mahasiswa PNC diantaranya PPA & BBM Kopertis VI,
Beasiswa Dikti, dan Beasiswa pertamina.
Pertamina sebagai pemberi beasiswa, mempunyai visi tentang CSR yaitu
menuju kehidupan lebih baik. Misinya adalah 1) melaksanakan komitmen korporat
atas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang akan memberikan nilai
tambah kepada semua pemangku kepentingan untuk mendukung pertumbuhan
perusahaan; 2) melaksanakan tanggung jawab korporat dan kepedulian sosial untuk