PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Karya sastra merupakan hasil pemekiran dan cerminan dari sebuah budaya
kelompaok masyarakat mana saja yang memiliki kebudayaan, oleh karena itu
daloam karya satra banyak menceritakan tentang interaksi manusia dengan
manusia dan lingkunganya. Karya sastra juga merupakan salah satu ungkapan rasa
estetis dari seorang pengarang terhadap alam sekitarnya
Karya sastra merupakan suatau karya imajinatif dari seorang yang dilandasi
kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai karya seni. Karya
sastra juga banyak memberikan gambaran kehidupan sebagai mana yang
diingingkan oleh pengarangnya sekaligus menunjukkan sosok manusia sebagai
insan seni yang berunsur estetis dominan.
Hasim (1992) sejarah secara umum diartikan sebagai suatu peristiwa yang
terjadi pada masa lalu, lalu ditulis atau direkam dalam ingatan. Beliau juga
mengatakan dalam penulisan suatu peristiwa yang berlaku didalam masyarakat
selalu ditulis dalam bentuk cerita atau satra
Karya karya yang bercorak sejarah selalu mengungkapkan asal usul
terjadinya suatu tempat kebesaran ulama, cendikiawan, silsilah keturunan raja
raja dan kelebihan seseorang yang diakui oleh masyarakat setempat. Karya karya
sastra yang bercorak sejarah juga lahir dari berbagai keadaan, tempat dan waktu.
Berbagai karya sastra yang bercorak sejarah juga seperti karya sastra yang lahir
dalam linkungna istana seperti, sair putri hijau, hikayat raja raja pasai, hikayat
merongmahwangsa dan keramat lebai sonag.
Affandi (1992) menyatakan dilihat dari isi karya sastra yang bercorak
sejarah dalam klhasanah kesusasteraan, baik pilihan kata , peristiwa latar dan
tokoh tokohnya selalu dianggap suci oleh masyarakat sebagai pendukung cerita
tersebut. Lebih lanjut beliau juga mengatakan bahwa ruang lingkup karya sastra
yang bercorak sejarah pengungkapan nilai manusia, tempat dan waktu. Oleh
karena itu, beliau dengan jelas mengatakan latar tempat cerita atau poeristiwa
didalma cerita diuanggap sebernarnya lebih mendekati jika dibandingkan dengan
laporean laporan sejarah, apalagi laporan sejarah yang dibuat oleh sarjkana
barat. Beliau juga menyatakan ini karena berkaitan dengan kosmologi dari
kebudayaan pada masyarakat setempat
Sebagaimana penelitian yang pernah dilakukan oleh Thomas, Kifler, Cliffor
dan Santer (1970), dan Goldier (1966) menyatak bahwa dalam penguburan islam
yang ada di kabupaten tapanuli tengah lebih penekanan pada monumennya
(bentuk makam) yang pada umunnya terdiri dari tiga unsur yaitu, liang lahat, jirat
dan nisan pada kubur. Kubur atau makam merupakan suatu cara penguburan yang
kadang kala dianggap keramat, dan makam makam ini juga banyak tersebar di
dunia islam
Tentang tata cara pengkuburan menurut pardu kipayah yang baik adalah
kubur lebih baik ditinggikan dari tanah sekitarnya, agar dikeetahui bakwa disana
ada kuburan beranjak dari pardu kipayak inilah masyarakat islam ditapanuli
tengah pada masa lampau menempatkan kuburan seperti komplek raja raja,
makam papan tinggi, makam mahligai, makam tuan macdum, makam tuan ambar,
makam ibrahimsyah terletak diatas salah satu bukit yang ada ditapanuli tengah.
Menempatkan makam ditempat ketinggian adalah salah satu kelanjutam dari masa
islam, yaitu berhubungan dengan pengangugan terhadap arwah para leluhur
(ancstor warship) hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh hasan bahwa
tradisi yang merupakan kelanjutan dari tradisi sebelum islam ialah dalam hal
penghormatan kepada arwah yang telah meninggal (anbary 1987)
Dalam khasanah kesusasteran sumatera utara, khususnya di dalam
masyarakat desa pananggahan, kecamatan barus kabupaten tapanuli tengah banyak
terdapat cerita yang dikategorikan sebagai karya sastra bercorak sejarah, salah satu
adalah cerita makam papan tinggi, cerita makam papan tinggi ini brtkaitan dengan
kedatangan orang orang timur tengah pada abab ke-7 masehi ke indonesia untuk
berdangang dan menyebarkan agama islam yang mereka anut di indonesia ini. Dan
ini juga diperkuat oleh johiruddin pasaribu (informan I)
Atas landasan pemikiran singkat diatas penulis berkeinginan untuk
mengetahui sejarah yang ada pada daerah tersebut serta yang berhunbungan
lansung dengan cerita makan papan tinggi yang sebagaimana penulis anggakt
sebagai bahan penulisan skripsi.
1.2
Masalah
Permasalahan yang akan dibicarakan dalam tulisan ini adalah pada
hakekatnya mencakup nilai nilai sejarah cerita makam papan tinggi yang ada
pada masyarakat kabupaten tapanuli tengah kecamatan barus utara desa
pananggahan, dan masyarakat yang dimaksud dalam cerita ini adalah masyarakat
yang ada didaerah tempat kejadiannya cerita sejarah makam papan tinggi tersebut.
Adapun masalah yang akan dibahas dalam cerita makam papan tinggi ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan nilai nilai sejarah makam papan tinggi dengan
masyarakat
2. Bagaimana struktur cerita makam papan tinggi pada masyarakat kecamatan
barus
3. Bagaimana sosio budaya masyarakat dengan makam papan tinggi
4. Bagaimana hubungan sosial makam papan tinggi dengan masyarakat
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unsur unsur
sebagai beriku
1. mengetahui hubungan nilai nilai sejarah makam papan tinggi dengan
masyarakat
2. mengetahui srtuktur cerita makam papan tinggi pada masyarakat
3. mengetahui hubungan sosio budaya makam papan tinggi dengan
masyarakat
4. mengetahui hubungan sosial masyarakat dengan makam papan tinggi
1.4
Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai penulis dari penelitian ini adalah
sabagai berikut:
1. memperkenalkan nilai nilai sejarah sejarah dalam karya sastra
2. untuk menjadi rujukan kepada peneliti selanjutnya
3. menjadi tambahan pengetahuan tentang sejarah makam papan tinggi
4. menambah pembendaharaan kajian terhadap budaya dan sastra, khusunya
sastra lisan yang berbentuk cerita keramat dealam khasanah kesusasteraan
sumatera utara
1.5
Tinjauaan pustaka
Barus adalah merupakan sejarah yang sudah dikenal sejak 3000 tahun yang
lalu dimana pada zaman firaun dan juga sebagai tempat sejarah pertama masuknya
islam didaerah pesisir pantai barat indonesia, dan menurut dada maurexa dalam
bukunya yang berjudul islam dibandar barus menyebutkan
ribuan tahun lalu bandar barus sudah terkenal kemana mana dan
bdalam buku yunani yang bernama periplous tes erythras menyebutkan bahwa
orang orang yunani dan india sudah berdangan sampai kebarus
selain bandar barus mereka juga menyebut bandar fansur dan lobu tua yang dekat
dengan bandar barus, dimana yang katanya manusia ada yang memakan manusia
lain, ribuan tahun yang lalu para pedangang lokal telah berdangang kapur barus
sam pai keseluruh dunia dan dengan ini juga para pedangang indonesia telah
membawa bangsa eropa, arab, cina dan india sampai kepedalaman barat indonesia.
Orang oarang mesir pada zaman firaun juga telah berkunjung kebandar
barus untuk membeli kapur barus, kemenyan putih dan rempah sebagai bahan
baku untuk membuat pengawet dan farfum untuk orang orang diseluruh dunia.
Barus adalah salah satu kota tertua yang ada dinusantara dan sangat banyak
menyimpan nilai nilai sejarah. Penelitian dan pembahasan tentang karya karya
sastra dalam khasanah tesk lisan yang ada disumatera utara dan khususnya
kabupaten tapanuli tengah, kecamatan barus desa pananggahan kurang banyak
dilirik oleh peneliti yang bergerak dalam bidang sastra dan sastra lisan. Terutama
dalam bidang karya karya sastra yang bercorak sejarah terhadap makam
makam keramat yang ada didaerah itu, padahal daerah itu sangat banyak
mengandung dan menyimpan nilai nilai sejarah baik yang sudah di pugar
ataupun yang belum tersentu oleh kalangan para peneliti kita.
Diantara para peneliti yang pernah melakukan penelitian tentann cerita
makam makam keramat yang ada disumatera timur antara lain adalah : Othman
(1999) beliau meneliti tentang aspek - aspek kepercayaan masyarakat melayu
dalam cerita keramat lebai kadir.
Dalam penelitian beliau terdapat keramat lebai kadir masih sangat dipercayai
sebagai tempat suci bagi masyarakat melayu, khususnya masyarakat melayu di
kelatan.selain itu beliau dalam penelitiannya menemukan bahwa lebai kadir adalah
seorang ulama yang besar dari persia dan mempunyai kekuatan supranatural
semasa hidupnya
Kemudian khalid, (1990) beliau pernah meneliti cerita cerita keramat
yang ada di pulau penang malaysia, beliau menyatakan bahwa cerita cerita
mempunyai hubungan yang erat dengan seseorang dan yang menemukan serta
mengembangkan pulau penang malasyia. Selain itu beliau juga mengatakan bahwa
cerita cerita keramat juga berkaiatan dengan ketaqwaan dan kepercayaan
masyarakat pulau pinang terhadap hindu, buhda dan keyakinan terhadap islam
Kemudian syafrizal (2000) beliau juga membahas tentang cerita keramat
lebai sonag dalam bentuk skripsi, beliau juga mengungkapkan tentang struktur
cerita keramat kubah lebai sonag yang berada di wilayah melayu batu bara. Beliau
dalam menganalisis cerita kubah lebai sonag mempunyai tema, latar amanat dan
serta flot yang berkaitan dengan ketaqwaan terhadap allah swt
Demekian beberapa pembahasan tentang cerita cerita keramat yang
pernah dsilakukan oleh para peneliti dalam khasanah kesusasteraan sumatera
uitara. Dalam peneliotian ini penulis lebih mempokuskan terhadap cerita cerita
tentanmg nilai nilai sejarah dalam cerita makam papan tiggi pada masyarakat
desa pananggahan , kecamatan barus kabupaten tapanuli tengah
1.6
Ruang lingkup
Penelitian ini membicarakan tentang nilai nilai sejarah cerita makam
Landasan teori
Ahmad (1991) dalam paradigma pendekatan sejarah menyatakan bahwa
paradigma teori pendekatan sastra yang bercorak sejarah adalah sejarawan akan
tidak dapat mengetahui tanggal secara jelas yang ada di dalam karya karya sastra
sejarah. Hal ini juga dikarenakan banyaknya mitos, legenda, dan unsur unsur
cerita rakyat yang bersifat anonim.
Kemudian afandi (1992) menyatakan bahwa mitos, legenda, dan sebagaian
dapat pula dihubungkan dengan kejadian kejadian yang dianggap fakta sejarah
pada saat menganalisis nilai nilai sejarah dalam karya sastra yang paling dekat
dengan masyarakat setempat.
Kemudian osman (1976) menyatakan fakta sejarah yang nyata dalam karya
karya sastra sejarah adalah seiring berasal dari nilai nilai tradisi masyarakat
setempat. Nilai nilai ini bukan semata mata dizaman silam tetaoi juga diwarisi
oleh masyarakat dewasa ini. Beliau juga mengatakan bahwa di dalam semua sastra
sejarah tergambar sistem feodalisme, demikian juga nilai nilai yang di miliki
oleh masyarakat tersebut tentang nilai manusia, waktu dan tempat kejadian.
Memahami pandangan diatas memberi arti bahwa tidak semua karya sastra
yang bercorak sejarah itu benar atau tidak karena dapat memberi makna pada
konteks masyarakat yang mempunyai adat dan kepercayaan. Dan juga bukan
semata mata di lihat dari sudut sebab, akibat peristiwa dan juga merupakan
kebenaran kebudayaan
Berdasarkan seluruh konsep diatas bahwa dalam mengaplikasikan harus
mengungkapakan segala hal, peristiw, legenda dan mitos yang meninggalkan
kesan ketakutan, kedaulatan, dan kesucian tokoh tokohnya. Apabila hal tersebut
dapat diunggkapkan maka peristiwa peristiwa dianggap fakta sejarah dan
merupakan menifestasi bagi kedudukan tokoh tersebut di masyarakat.
Dekian konsep teori pendekatan sastra yang bercorak sejarah yang penulis
gunakan dalam penganalisis cerita cerita keramat makam papan tinggi pada
masyarakat barus desa pananggahan.
1.8 Metedologi
Pada dasarnya penelitian ini bersifat deskriptif, tapi ada beberapa bagian dari
objek penelitian, seperti nilai nilai sejarah cerita makam papan tinggi pada
masyarakat barus khususnya desa pananggahan, cerita nilai nilai sejarah ini
1.8.1 Metode
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
lapangan (kualitatip) yang bersifat deskriptif yaitu penulis akan menulis dan
bersikap netral dalam melaksanakan pepenelitian agar tedak mengangu hasi dari
penelitian penulis sewaktu dilapangan