TIRUAN CEKAT
(Hemmings, Ken dan Zoe Harrington. Replacement of Missing Teeth with
Fixed Prostheses. Dental Update 2004; 31: 137-141)
MAKALAH SEMINAR PROSTO
Oleh:
Rinintha Adistia
Nurhayyumi Hadianti
Utari Tresna A.
160112130009
160112130066
160112130073
Pembimbing:
Deddy Firman, drg. M.S
Waktu Seminar:
Selasa, 17 November 2015
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BANDUNG
2015
Abstrak : Artikel ini menjabarkan berbagai macam perawatan yang dapat
dilakukan untuk mengganti gigi yng hilang dengan menggunakan gigi tiruan
cekat. Artikel ini mendiskusikan syarat-syarat pada setiap perawatan yang akan
dilakukan beserta kekurangan dan kelebihannya.
Keperluan klinis : Pada umumnya pasien tidak mempertimbangkan penggunaan
gigi tiruan lepasan dalam jangka panjang sebagai solusi penggantian gigi yang
hilang, sehingga pengetahuan mengenai berbagai pilihan perawatan sangat
dibutuhkan oleh dokter gigi yang baik.
Saat ini berbagai macam tipe gigi tiruan cekat sudah dapat digunakan untuk
mengganti gigi yang hilang. Perkembangan ilmu mengenai implan dan adhesif
memiliki peningkatan dalam pilihan perawatan yang dapat digunakan untuk
edontulus sebagian tetapi juga menyebabkan rencana perawatan yang lebih
kompleks. Meskipun begitu hal ini masih penting untuk mengidentifikasi
kebutuhan pengembalian ruang dan menekan biaya (menganalisis keuntungan
untuk semua restorasi) tidak hanya pada keuangan tetapi juga pada biologis
struktur gigi dan jaringan pendukungnya.
tetap bertahan pada mulut selama 7 tahun 10 bulan. Desain yang dapat dilakukan
yaitu cantilever, fixed-fixed, dan hybrid dimana salah satu dari retainer
konvensional.
Keuntungan utama dari gigi tiruan resin-bonded bridge adalah hanya
memerlukan preparasi gigi yang sedikit dan mudah diperbaiki jika terjadi
kegagalan. Preparasi tidak dilakukan pada dentin sehingga pulpa muda dapat
dipertahankan. Keuntungan lainnya adalah tidak selalu dilakukan anastesi,
jaringan lunak tidak terganggu sehingga menyederhanakan prosedur, dan
marginnya pada supragingival sehingga plak dapat dihilangkan. Kegagalan pada
gigi tiruan ini jarang menyebabkan konsekuensi jangka panjang yang dapat
merugikan pasien kecuali pasien menggunakan periodontal atau ortodonti splint.
Salah satu kekurangan dari gigi tiruan ini adalah keadaan estetik yang
kurang karena adanya cahaya yang menembus
retainer logam,
hal ini
menyebabkan perubahan warna pada gigi penyangga. Situasi ini dapat sedikit
diperbaiki dengan cara menggunakan semen lutting yang opak, namun hal ini
akan
menyebabkan
warna
gigi
akan
kehilangan
translusi
dan
besar
Pengurangan gigi insisiv rahang bawah seharusnya rata dan tidak bersudut, hal ini
membatasi area kontak oklusi untuk mengontrol arah protusif dan penggunaan
gigi.
Resin-bonded bridge memerlukan perencanaan dan prosedur yang sama
seperti gigi tiruan cekat lainnya dan seharusnya tidak digunakan sebagai alternatif
cepat dari metode konvensional. Resin-bonded bridge dapat dilakukan dimana
masih terdapat cukup enamel dan estetik gigi penyangga masih baik. Perlu dicatat
bahwa diperlukan penutupan permukaan oklusal ketika mengganti gigi posterior
agar estetik tetap baik. Adanya restorasi komposit pada gigi penyangga bukanlah
sebuah kontraindikasi, tapi restorasi ini harus diulang kembali sesaat sebelum
prosedur gigi tiruan ini dilakukan. Sama halnya dengan restorasi amalgam,
apabila restorasi amalgam kecil dapat ditutup tanpa terjadi kerusakan, namun
restorasi amalgam yang besar menjadi indikasi penggunaan retainer yang
konvensional. Daerah untuk menutup logam harus maksimal, agar rangkanya
tetap kaku, tinggi okluso-gingiva baik dengan penutupan pada incisal apabila
mungkin dilakukan dan membungkus seluruh interproksimal. Desain gigi tiruan
ini memberikan daerah yang maksimal untuk bonding dan bentuk resisten. Guide
planes juga dapat meningkatkan retensi dan dapat mengurangi segita interdental.
Sandblasted, logam tidak mulia, dan campuran logam nikel-chromium biasanya
digunakan untuk rangka resin-bonded sejak mereka memberikan kekakuan yang
baik dan menyediakan ikatan mekanik maupun kimia antara logam dan komposit
resin.
Alasan kedua dari kegagalan ini adalah terjadi kontaminasi saat sementasi,
dimana itu merupakan indikasi adanya debonding semen pada gigi penyangga.
Penggunaan rubber dam untuk mencegah terjadi kontaminasi dan mengurangi
kelembapan meningkatkan kesuksesan gigi tiruan ini. Bocornya semen pada
rangka gigi tiruan menunjukkan adanya kontaminasi pada permukaannya. Chairside sandblaster atau abrasi mikro adalah hal yang penting dalam klinis. Sangat
penting residu dari partikel alumina sudah dibersihkan dari retainer sebelum
dilakukan resementasi.
Posterior resin-bonded bridge pada dasarnya memiliki prinsip design yang
sama dengan anterior bridge, walaupun preparasi pada gigi posterior lebih sering
digunakan untuk menciptakan jalan masuk gigi tiruan tersebut. Gigi yang
memiliki bulbos pada suatu regio memerlukan reduksi dan oklusal rest atau, lebih
baik, penutupan oklusal untuk menahan tekanan yang besar dari oklusi. Pada gigi
tiruan ini tidak terlalu penting membuat groove atu box untuk meningkatkan
bentuk resistensi.
Bridge Konvensional
retainer minor, dan mencegah kegoyangan pada gigi sandaran. Retainer minor
akan menutupi sebagian permukaan gigi, dan dapat digunakan pada gigi sandaran
dengan posisi miring.
10
11
Gambar 7. Hybrid bridge menggantikan gigi 25 menggunakan kombinasi resinbonded dan retainer konvensional
All-ceramic bridge, termasuk yang dibuat menggunakan sistem komputer
CAD/CAM juga perlu dipertimbangkan dengan baik, karena bukti penelitian
tentang evaluasi keberhasilan desain ini belum ada. sementara evaluasi
keberhasilan all-ceramic crown telah banyak dipublikasikan.
Pontik
Porcelain fused to metal modifikasi desain ridge lap banyak digunakan
karena alasan estetik, logam cor digunakan ketika tidak diperlukan pertimbangan
estetik. Desain alternatif pontik seperti sanitari, bullet, ridge lap. Karakteristik
penting dari pontik yaitu memiliki kontak pasif dengan jaringan dengan
permukaan cembung, halus, dan ruang embrasur adekuat untuk memudahkan
pembersihan. Jika terdapat kehilangan jaringan, dapat diberikan tambahan pada
akhir desain gigi tiruan. Porselen pink untuk mengganti jaringan yang hilang akan
memberikan tampilan yang lebih baik daripada harus menggunakan gigi
berukuran besar.
12
13
daerah akar insisivus, dental canal inferior, nasal cavity, sinus maksilaris, dan
posisi akar dari gigi tetangga.
Saat ketinggian tulang pada daerah yang akan dilakukan implan kurang,
maka akan dilakukan prosedur bone graft. Penampilan dari implan jarang sekali
lebih baik dari mahkota konvensional atau pengerjaan bridge. Kehilangan
jaringan lunak merupakan salah satu kekurangan dari penggunaan implan,
jaringan lunak yang paling sering hilang adalah papila interdental yang terdapat di
daerah kehilangan gigi, bukan di daerah proksimal antara implan dan gigi pasien.
Menambahkan daerah ridge dapat dipertimbangkan untuk mencapai hasil akhir
yang memuaskan, akan tetapi dapat menambahkan waktu pengerjaan dan
kesulitan pada pengerjaan (Gambar 9).
14
15
serta memberi kesempatan gingiva untuk sembuh sesuai dengan jaringan lunak
disekitarnya ( Gambar 10 dan 11).
Gambar 10.Implan digunakan untuk mengganti gigi 3 yang tidak ada sejak lahir