1. KONSEP MEDIK
B. Pengertian
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak
dari biasanya (normal 100 - 200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat
(Mansjoer, Arif., et all. 1999).
Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari ( WHO,
1980.
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang
disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam, virus dan parasit yang patogen (Whaley
& Wongs,1995).
C. Klasifikasi
Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan : (Sudoyo Aru,dkk 2009)
1 Lama waktu diare :
Akut
: berlangsung kurang dari 2 minggu
Kronik
: berlangsung lebih dari 2 minggu
2 Mekanisme patofisiologis
: osmotik atau sekretorik
3 Berat ringan diare
: kecil atau besar
4 Penyebab infeksi atau tidak : infeksi atau non infeksi
5 Penyebab organik atau tidak : organik atau fungsional
Kebutuhan rehidrasi oral (CRO) menurut usia untuk 4 jam pertama pada anak (Djuanda
Adhi)
Kebutuhan Cairan Rehidrasi Oral Selama 4 Jam Pertama Menurut Usia
Usia
S/D 4 Bulan
4-12 Bulan
12 Bulan s/d 4 Tahun
2-5 Tahun
BB
< 6 kg
6-12 kg
10-12 kg
12-19 kg
Jumlah CRO
200-400 ml
400-700 ml
700 -900 ml
900-1400 ml
Gastroenteritis adalah kondisi dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang
disebabkan oleh infeksi, alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan Mayers,1995 ).
Tingkat dehidrasi gastroenteritis :
1
Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit
kurang elastis, suara serak, klien belum jatuh pada keadaan syok.
Dehidrasi sedang
Kehilangan cairan 5 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek,
D. Etiologi
1 Diare Akut
Virus, protozoa; Giardia lambdia, Entamoeba hystolitica;
radiasi.
Diare kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokkan dalam 6 kategori pathogenesis
terjadinya :
Diare osmotik
Diare sekretorik
Diare karena gangguan motilitas
Diare inflamatorik
Malabsorbsi
Infeksi kronik
Diare Akut
Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas-gas dalam perut, rasa tidak
enak, nyeri perut
Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut
Demam
Diare kronik
Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
Penurunan BB dan nafsu makan
Demam indkasi terjadi infeksi
Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah (Yulianti elin, 2009)
Bentuk klinis diare
Klasifikasi
Dehidrasi
Berat
Dehidrasi
Ringan atau
Sedangt
Rewel, gelisah
Mata cekung
Minum dengan lahap, haus
Cubitan kulit kembali dengan
lambat
Pengobatan
Beri cairan untuk diare dengan
dehidrasi berat ( lihat rencana
terapi C untuk diare dirumah
sakit)
Beri anak cairan dengan
makanan untuk dehidrasi
ringan ( lihat rencana
terapi B)
Setelah rehidrasi nasehati
ibu untuk penanganan
dirumah
Beri cairan dan makanan
Tanpa
Dehidrasi
F. Patofisiologi
Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus
enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia
Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa
mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi
enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus
pada gastroenteritis akut.
Penularan gastroenteritis bisa melalui fekal-oral dari satu klien ke klien yang
lainnya. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman
yang terkontaminasi.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan
yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga
usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat
toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi
diare. Gangguan mutilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik.
Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang
mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis metabolik dan hipokalemia), gangguan gizi
(intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah.
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan tinja
- Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup, bila
memungkinkan dengan menentukan PH keseimbangan analisa gas darah atau
astrup, bila memungkinkan.
- Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui fungsi ginjal.
2. Pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum
Untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara kuantitatif, terutama
dilakukan pada klien diare kronik.
H. Penatalaksanaan
1 Pemberian cairan
Pemberian cairan, pada klien Diare dengan memperhatikan derajat dehidrasinya dan
keadaan umum, yaitu :
- Cairan peroral
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral berupa
cairan yang berisikan NaCl dan Na, HCO, K dan Glukosa, untuk Diare akut diatas
umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan, atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/l
dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan gula) atau air tajin yang
diberi gula dengan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan dirumah
-
Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat
badan atau ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai
dengan umur dan berat badannya.
a Dehidrasi ringan
1 jam pertama 25 50 ml / Kg BB / hari, kemudian 125 ml / Kg BB / oral
b Dehidrasi sedang
1 jam pertama 50 100 ml / Kg BB / oral, kemudian 125 ml / kg BB / hari.
c Dehidrasi berat
Untuk anak umur 1 bulan 2 tahun dengan berat badan 3 10 kg
- 1 jam pertama : 40 ml / kg BB / jam = 10 tetes / kg BB / menit (infus set 1
-
ml = 20 tetes ).
16 jam berikutnya 125 ml / kg BB oralit per oral bila anak mau
minum,teruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes /
kg BB / menit.
Untuk anak lebih dari 2 5 tahun dengan berat badan 10 15 kg.
- 1 jam pertama 30 ml / kg BB / jam atau 8 tetes / kg BB / menit ( infus set 1
-
kg BB / menit.
Untuk anak lebih dari 5 10 tahun dengan berat badan 15 25 kg.
- 1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit ( infus set 1
ml = 20 tetes ).
- 16 jam berikutnya 105 ml / kg BB oralit per oral.
Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada klien dengan tujuan
penyembuhan dan menjaga kesehatan, adapun hal yang perlu diperhatikan :
- Memberikan asi
- Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral
I. Komplikasi
1. Asidosis Metabolik
2. Syok Hipovolumik
3. Kembung (hipokalemia)
4. Kejang (hipoglikemia, hiponatremia, hipokalsemia)
5. Kematian
2. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data, analisa data dan penentuan
masalah. Pengumpulan data diperoleh dengan cara intervensi, observasi, pemeriksaan
fisik, adalah :
1 Identitas klien
2 Riwayat keperawatan
- Awalan serangan : Awalnya anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat,
-
3
4
bersalah.
5 Kebutuhan dasar
- Pola eliminasi : akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4 kali sehari,
sampai koma, suhu tubuh tinggi, nadi cepat dan lemah, pernapasan agak cepat.
Pemeriksaan sistematik :
a Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan bibir
kering, berat badan menurun, anus kemerahan.
b Perkusi : adanya distensi abdomen
c Palpasi : turgor kulit jelek, kurang elastis
d Auskultasi : bising usus meningkat
Pemeriksaan tumbuh kembang
Pada anak diare akan mengalami gangguan karena anak dehidrasi sehingga berat
badan menurun.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tinja, darah lengkap dan duodenum intubation yaitu untuk
mengetahui penyebab secara kuantitatip dan kualitatif.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan makanan
3. Resiko syok berhubungan dengan kehilangan cairan dan elektrolit
No
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
DOMAIN 2
KELAS 5
00027
Kekurangan Volume
Cairan :
Penurunan cairan intra
vaskuler, interstisil, dan
atau mengarah
intravaskuler. Ini
mengarah ke dehidrasi,
kehilangan cairan dengan
pengeluaran sodium.
Batasan Karakteristik :
Kelemahan,
kehausan,
Penurunan turgor
kulit/lidah
Membran
mukosa/kulit
TUJUAN DAN
INTERVENSI
KRITERIA HASIL
KEPERAWATAN (NIC)
NOC :
Monitoring Cairan
Fluid balance
Hydration
Tentukan riwayat jumlah
Nutritionalstatus :
dan tipe intake cairan
food and fluid
dan eliminasi
intake
Tentukan kemungkinan
Kriteria Hasil :
faktor resiko dari
TD dalam
ketidakseimbangan
rentang yang
diharapkan
CVP dalam
rentang yang
diharapkan
Tekanan arteri
diaporesis, disfungsi
hati)
Monitor berat badan
Monitor serum dan
diharapkan
Nadi perifer
elektrolit urine
Monitor serum dan
teraba
Keseimbangan
osmolaritas urine
Monitor BP,HR,RR
Monitor tekanan darah
rata-rata dalam
rentang yang
kering
Penigkatan
denyut nadi
Pengisian vena
menurun
Penurunan status
mental
Konsentrasi urine
ada
Berat badan stabil
Tidak ada
meningkat
Temperatur tubuh
distensi vena
Tidak ada edema
meningkat
Hematokrit
meninggi
Kehilangan berat
perifer
Hidrasi kulit
Membran
badan seketika
NIC :
orthotastik dan
hemodinamik invasif
Catat secara akurat
tambahan tidak
mukosa basah
Serum elektrolit
dbn
Ht dbn
Manajemen Cairan
Faktor yang
berhubungan :
yang abnormal
Tidak ada sunken
Kehilangan
volume cairan
secara aktif
Kegagalan
mekanisme
pengaturan
akut
Kaji adanya
peningkatan JVP,
eyes
Urine output
normal
Mampu
berkeringat
Tidak demam
berbaring
Buat jadwal masukan
cairan
Timbang berat badan
secara berkala
Monitor ttv
Pantau haluaran urine
( karakteristik,warna ,
ukuran)
Keseimbangan cairan
secara 24jam
Monitor tanda dan
infus
Pantau albumin serum
Kaji turgor kulit
No
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Ketidak seimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh (00002)
Domain 2 : nutrisi
Kelas 1: makanan
Batasan karakteristik
-
dibawah ideal
Dilaporkan
adanya intake
status : food
Kriteria hasil :
makanan
Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
tujuan
Berat badan
dan konjungtiva
ideal sesuai
pucat
Kelemahan otot
dengan tinggi
mengidentifikas
menelan/mengun
i kebutuhan
gula
Yakinkan diet yang
dimakan mengandung
tinggi serat untuk
peningkatan
mulut
Mudah merasa
fungsi
dikonsultasikan
mengunyah
penurunan berat
makanan
Dilaporkan atau
badan yang
berarti
pengecapan
dari menelan
Tidak terjadi
mencegah komplikasi
Berikan makanan
yang terpilih ( sudah
nutrisi
Menunjukan
pada rongga
intake Fe
Anjurkan pasien
untuk meningkatkan
badan
Mampu
untuk
pasien
Anjurkan pasien
untuk meningkatkan
Adanya
sesuai dengan
fakta adanya
intake
Wight control
(Recomended
yah
Luka, inflamasi
KEPERAWATAN (NIC)
Nutrition management
status : nutrient
berat badan
Daily Allowance)
Membran mukosa
INTERVENSI
fluid intake
Nutritional
setelah
status:
Nutritional
peningkatan
kenyang, sesaat
KRITERIA HASIL
Nutritional
makanan yang
yang digunakan
TUJUAN DAN
catatan makanan
harian
Monitor jumlah
nutrisi dan kandungan
kalori
Berikan informasi
kekurangan
tentang kebutuhan
makanan
Dilaporkan
nutrisi
Kaji kemampuan
adanya sensasi
pasien untuk
rasa
mendapatkan nutrisi
Perasaan
yang dibutuhkan
ketidakmampuan
untuk mengunyah
-
makanan
Miskonsepsi
Kehilangan BB
Nutrition monitoring
BB pasien dalam
batas normal
Monitor adanya
dengan makanan
-
cukup
Keengganan
untuk makan
Kram pada
abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal
dengan atau tanpa
patologi
Kurang berminat
penurunan berat
badan
Monitor tipe dan
jumlah aktifitas yang
bisa dilakukan
Monitor interaksi
anak atau orang tua
terhadap
selama makan
Monitor lingkungan
makanan
Pembuluh darah
selama makan
Jadwalkan
kapiler mulai
pengobatan dan
tindakan tidak selama
rapuh
Diare dan atau
steatorrhea
Kehilangan
dan perubahan
rambut yang
cukup banyak
-
(rontok)
Suara usus
hiperaktif
Kurangnya
pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
Monitor mual dan
muntah
Monitor kadar
informasi,
misinformasi
jam makan
Monitor kulit kering
kesukaan
Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
Monitor pucat,
berhubungan :
Ketidakmampuan
pemasukkan atau
mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
kemerahan, dan
berhubungan dengan
kekeringan jaringan
faktor biologis,
konjungtiva
intake nutrisi
Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
psikologis, atau
ekonomi.
cavitas oral
Catat jika lidah
berwarna magenta,
scarlet
No
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Domain 11:
TUJUAN DAN
KRITERIA HASIL
NOC
Keamanan/Perlindunga
Syok
prevention
Syok
Kelas 1:
INTERVENSI
KEPERAWATAN (NIC)
NIC
Syok prevention
-
management
Infeksi
Kode NDX (00205)
Kriteria hasil :
Nadi dalam
Resiko syok
Defenisi :
Beresiko terhadap
ketidakcukupan aliran
darah kejaringan tubuh,
harapkan
Frekuensi
mengakibatkan disfungsi
batas yang di
harapkan
Irama
pernafasan
Factor resiko :
Hipotensi
Hipovolemi
Hipoksemia
Hipoksia
Infeksi
jaringan
Monitor suhu dan
pernafasan
Monitor input dan
output
Pantau nilai labor :
HB, HT, AGD, dan
dalam batas
dbn
elektrolit
Monitor
hemodinamik invasi
yang di
harapkan
Natrium serum
refill
Monitor tanda in
adekuat oksigenasi
yang di
nafas dalam
jiwa.
dalam batas
yang dapat
seluler yang mengancam
batas yang di
harapkan
Irama jantung
Monitor status
yang sesuai
Monitor tanda dan
gejala asites
Monitor tanda awal
Sepsis
Sindrom respon
inflamasi sistemik
Kalium serum
dbn
Klorida serum
dbn
Kalsium serum
dbn
Magnesium
serum dbn
PH darah
peningkatan preload
-
dengan tepat
Lihat dan pelihara
yang tepat
Ajarkan keluarga dan
serum dbn
Hidrasi
Indicator :
Mata cekung
tidak
ditemukan
Demam tidak
ditemukan
TD dbn
syok
Tempatkan pasien
syok
Ajarkan keluarga dan
pasien tentang
langkah untuk
Hematokrit dbn
Monitor fungsi
neurologis
Monitor fungsi renal
(e.g BUN dan Cr
lavel)
Monitor tekanan nadi
Monitor status cairan,
input output
Catat gas darah arteri
dan oksigen di
jaringan
Monitor EKG
Memanfaatkan
pemantauan jalur
arteri untuk
meningkatkan akurasi
pembacaan tekanan
darah
Menggambar gas
darah arteri dan
memonitor jaringan
oksigenasi
pulmonal/arteri )
Memantau factor
penentu pengiriman
jaringan oksigen
(misalnya PaO2 kadar
hemoglobin SaO2,
tonometry lambung
Memonitor gejala
gagl pernafasan
(misalnya rendah
PaO2 peningkatan
PaCO2 tingkat,
kelelahan otot
pernafasan)
Monitor nilai
laboratorium
(misalnya CBC
dengan diferensial)
koagulasi profil,
ABC, tingkat laktat,
budaya, dan profil
kimia)
N
o
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Ansietas
Domain 9 : Koping /
TUJUAN DAN
INTERVENSI
KRITERIA HASIL
KEPERAWATAN (NIC)
NOC
NIC
Anxicty Reduction
Toleransi Stres
Kelas 2 : Respons Koping
Anxiety control
Coping
Impulse control
Definisi :
Perasaan tidak nyaman
atau kekhawatiran yang
samar disertai respon
autonom ( suber sering kali
tidak spesifik atau tidak
dketahui oleh individu );
perasaan takut yang
(Penurunan Kecemasan
)
Kriteria Hasil :
Klien mampu
Gunakan
pendekatan yang
menenangkan
Nyalakan dengan
mengidentifikasi
jelas harapan
dan
terhadap pelaku
mengungkapkan
pasien
Jelaskan semua
gejala cemas
Mengidentifikasi,
mengungkapkan
yang dirasakan
terhadap bahaya.
dan menunjukan
selama prosedur
Pahami prespektif
Gelisah
Insomnia
Resah
Ketakutan
Sedih
Fokus pada diri
Kekhawatiran
Cemas
Batasan Karakteristik
tehnik untuk
npasien terhadap
mengontril cemas
Vital sign dalam
batas normal
Postur tubuh,
untuk
ekspresi wajah,
memberikan
keamanan dan
tingkat aktifitas
menunjkan
Penurunan
produktivitas
Gerakan yang
trelevan
Gelisah
Melihat sepintas
Insomia
mengurangi takut
Berikan informasi
berkurangnya
faktual mengenai
kecemasan
diagnosis,
tindakan
prognosis
Dorong keluarga
untuk menemani
anak
Lakukan back /
neck rub
Denagrkan
dengan penuh
Perilaku
situasi stres
Temani pasien
perhatian
Identifikasi
tingkat
kecemasan
Bantu pasien
mengenal situasi
yang
buruk
Mengekspresikan
kekhawatiran krena
menimbulkan
mengungkapkan
perubahan dalam
peristiwa hidup
Angitasi
Mengintai
Tampak waspada
kecemasan
Dorong pasien
perasaan,
kelakuan, persepsi
Instruksikan
pasien
menggunakan
Afektif
Gelisah, Distres
Kesedihan yang
mendalam
Ketakutan
Perasaan tidak
adekuat
Berfokus pada diri
sendiri
Peningkatan
kewaspadaan
Iribilitas
Gugup
Senang berlebihan
Rasa nyeri yang
meningkatkan
ketidakberdayaan
Peningkatan rasa
ketidakberdayaan
yang persisten
Bingung
Menyesal
Ragu / tidak
percaya diri
Khawatir
Fisiologi
Wajah tegang
Tremor tangan
Peningkatan
keringat
Peningkatan
ketegangan
Gemetar
Tremor
teknik relaksasi
Berikan obat
untuk
mengurangikecem
asan
Suara bergetar
Simpatik
Anoreksia
Eksitensi
kardiovaskuler
Diare
Mulut kering
Wajah merah
Jantung berdebar-
debar
Peningkatan
tekanan darah
Peningkatan denyut
nadi
Peningkatan refleks
Peningkatan
frekuensi
pernapasan
Pupil melebar
Kesulitan bernapas
Vasokontriksi
superficial
Lemah, kedutan
pada otot
Para simpatik
Nyeri abdomen
Penurunan tekanan
darah
Penurunan denyut
nadi
Diare
Vertigo
Letih
Mual
Ganguan tidur
Kesemutan pada
exstremitas
Sering berkemih
Dorongan segera
berkemih
Kognitif
Menyadari gejala
fisiologis
Bloking fikiran,
Konfusi
Penurunan lapang,
persepsi
Kesulitan
berkonsentrasi
Penurunan
kemampuan untuk
belajar
Penurunan
kemampuan untuk
memecahkan
masalah
Ketakutan terhadap
konsekwensi yang
tidak spesifik
Lupa, Gangguan
perhatian
Khawatir
Melamun
Cenderung
menyalahkan orang
lain
Faktor yang
berhubungan
Perubahan dalam
( status ekonomi,
lingkungan, status
ksesehatan pola
interaksi, fungsi
interpersonal
Penularan penyakit
interpersonal
Krisis maturasi
Krisis situasional
Steres, Ancaman
kematian
Penyalahgunaan zat
Ancaman pada
( status ekonomi,
lingkungan, status
kesehatan, pola
interaksi, fungsi
peran, status peran,
konsep diri)
Konflik tidak
disadari mengenai
tujuan penting
hidup
Konflik tidak
disadari mengenai
nilai yang esensial /
penting
Kebutuhan yang
tidak dipenuhi
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif , Amin Huda dan Hardhi Kusuma . 2013 . Panduan Penyusunan Asuhan Keperawatan
Profesional . Yogyakarta : Mediaction .
Kartasasmita, Cissy. B. 1998 . Bagian Ilmu Keperawatan Anak. Bandung : FKUP/ RSHS.
Ngastiah. 1995 . Perawatan Anak Sakit . Jakarta : EGC .
http://parfait-ceylon.blogspot.co.id/2013/10/laporan-pendahuluan-gastroenteritis-akut.html
https://www.scribd.com/doc/193800448/Lp-Askep-Diare-Pada-Anak
https://www.scribd.com/doc/193800448/Lp-Askep-Diare-Pada-Anak