PEDOMAN TEKNIS
PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA
PENGEMBANGAN
PEMBIBITAN
MELALUI KELOMPOK
TAHUN 2011 SAPI
APBN-P TAHUN 2010
DIREKTORAT PERBIBITAN
DIREKTORAT JENDERAL
PETERNAKAN
DAN KESEHATAN HEWAN
DIREKTORAT
JENDERAL PETERNAKAN
KEMENTERIAN
PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2010
juknis.indd 1
14/07/2011 2:29:45
KATA PENGANTAR
juknis.indd 2-3
14/07/2011 2:29:46
BAB
DAFTAR ISI
IV.
INDIKATOR KEBERHASILAN
Halaman
Pembinaan ...................................................................................................................
13
i
ii
iv
Pengorganisasian ........................................................................................................
17
21
I.
Sasaran .....................................................................................................................
Pengertian .................................................................................................................
II.
V.
22
Pelaporan.....................................................................................................................
22
BAB
24
PENDAHULUAN
BAB
BAB
KELOMPOK PETERNAK
Bangsa/Rumpun Ternak .............................................................................................
Lokasi .........................................................................................................................
BAB
III.
10
ii
juknis.indd 4-5
iii
14/07/2011 2:29:46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
25
28
29
31
27
36
37
38
39
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS
PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA
MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN,
Menimbang
a. bahwa
dalam
rangka
pengembangan
perbibitan
kegiatan
pengembangan
perbibitan
ternak
: 1.
iv
juknis.indd 6-7
14/07/2011 2:29:46
10. Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
54/Permentan/
11. Peraturan
Menteri
Pertanian
OT.140/2/2010
Kementerian Pertanian;
12. Peraturan
tentang
Menteri
Nomor
Organisasi
Pertanian
OT.140/12/2010,
dan
No.
Tata
Kerja
66/Permentan/
2011;
61/Permentan/
Tahun Anggaran
OT.140/8/2007, tentang
Pelaksanaan
Sistem
Pertanian.
Indonesia No.
MEMUTUSKAN :
4737).
7. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
Menetapkan
KESATU
Memberlakukan
Petunjuk
Teknis
Pengembangan
Kementerian Pertanian;
9. Peraturan
Menteri
Pertanian
ini.
Nomor
36/Permentan/
juknis.indd 8-9
vii
14/07/2011 2:29:46
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
KEDUA
LAMPIRAN
KESEHATAN HEWAN
NOMOR
: 782/Kpts/PD.410/F/05/2011
TANGGAL
: 12 Mei 2011
tahun 2011.
KETIGA
PETUNJUK TEKNIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ditetapkan
di Jakarta
DIREKTUR JENDERAL,
Tembusan :
1. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian;
2. Sekretaris, Para Direktur lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan;
3. Kepala Dinas yang membidangi fungsi Peternakan Provinsi/Kabupaten/Kota.
viii
juknis.indd 10-11
14/07/2011 2:29:46
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
1.
2.
3.
4.
E. Pengertian
1.
kelembagaan.
2.
3.
C. Sasaran
5.
kelompok makin meningkat baik dalam atau luar kawasan dan telah ada
potong.
D. Ruang Lingkup
6.
juknis.indd 12-13
14/07/2011 2:29:46
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
7.
BAB II
Dana Bantuan Sosial adalah dana dari pemerintah yang disalurkan atau
ditransfer ke rekening kelompok yang mengalami keterbatasan modal
dalam rangka pemberdayaan sehingga diharapkan mampu mengakses
9.
ternak, syarat lokasi dan kelompok peternak. Oleh karena itu, perlu ditentukan
spesifikasi teknis bangsa/rumpun ternak, syarat lokasi dan kelompok peternak.
A. Bangsa/rumpun Ternak
Bangsa/rumpun ternak yang dikembangkan dalam kegiatan Pengembangan
potong. Sapi potong yang dimaksud adalah sapi asli/lokal dan atau sapi impor/
yang tersedia.
juknis.indd 14-15
10. Wilayah sumber bibit adalah wilayah yang mempunyai kemampuan dalam
11. Tim Pusat adalah kelompok kerja yang terdiri dari unsur Direktorat
B. Lokasi
1.
Syarat Lokasi
a. Merupakan lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi
wilayah sumber bibit sapi potong.
b. Kondisi agroekosistem sesuai untuk usaha pembibitan sapi potong,
antara lain didukung oleh ketersediaan sumber pakan lokal dan air,
serta bukan merupakan daerah endemis penyakit hewan menular.
c. Tersedia sarana dan prasarana serta petugas teknis peternakan dan
kesehatan hewan.
d. Lokasi mudah dijangkau bagi pembinaan dan pemantauan.
14/07/2011 2:29:46
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
f.
b.
d.
sebagai berikut :
a.
atau fasilitas lain dari pemerintah pada tahun yang sama, kecuali
penerima.
c.
juknis.indd 16-17
e.
c.
Proses seleksi calon kelompok peternak dilakukan oleh Tim Pusat, Tim
g.
C. Kelompok Peternak
1.
RUK.
Tim pusat dan tim pembina provinsi berkoordinasi dengan tim teknis
kabupaten/kota melakukan supervisi dan verifikasi. Hasil verifikasi
e.
14/07/2011 2:29:46
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
Kesehatan
Hewan
menetapkan
kelompok
BAB III
Pengembangan
2011 dialokasikan berupa dana bantuan sosial yang terdapat pada Belanja
Lembaga Sosial DIPA Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun
2011. Proses pengajuan, penyaluran, penggunaan dan pertanggungjawaban dana
dilakukan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
2.
3.
4.
juknis.indd 18-19
14/07/2011 2:29:46
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
5.
digunakan sesuai dengan RUK yang setujui oleh Tim Teknis Kabupaten/Kota,
1.
2.
penetapan kelompok.
b. Rekapitulasi RUK seperti pada Lampiran - 3 yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dengan Petunjuk Teknis ini.
c. Kuitansi harus ditandatangani oleh ketua kelompok dan diketahui/
disetujui oleh PPK Direktorat Perbibitan Ternak, Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan seperti pada Lampiran - 4 yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Petunjuk Teknis ini.
d. Fotocopy buku rekening tabungan atas nama kelompok pada Kantor
Cabang/Unit BRI/Bank Pos atau Bank lain.
e. Surat perjanjian kerjasama antara PPK dan Kelompok Peternak
tentang pemanfaatan dana bantuan sosial seperti pada Lampiran - 5
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Petunjuk Teknis
ini.
5.
6.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
juknis.indd 20-21
% (enam puluh persen) dari RUK yang dibuktikan dengan laporan realisasi
perkembangan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan keuangan dalam
11
14/07/2011 2:29:46
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
BAB IV
A. Pembinaan
Dana pemerintah yang diberikan merupakan stimulan bagi kelompok yang
penggunaannya sesuai dengan RUK bagi pengembangan pembibitan ternak,
sehingga jika terjadi kekurangan dana untuk pengembangan, maka anggota
kelompok memberikan kontribusi modal. Besarnya kontribusi penyediaan
modal dari anggota kelompok ditetapkan atas kesepakatan anggota
kelompok. Pengurus kelompok membukukan seluruh aktivitas penarikan
dana, pembelanjaan dan penyerahan barang kepada anggota kelompok.
1.
12
juknis.indd 22-23
13
14/07/2011 2:29:46
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
3) Kesehatan Hewan
a) Melakukan tindakan biosecurity (semua tindakan yang
merupakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah
dan dilakukan untuk mencegah semua kemungkinan kontak/
penularan dengan peternakan yang tertular dan penyebaran
penyakit).
b) Melakukan pemeriksaan kesehatan hewan secara berkala.
c)
juknis.indd 24-25
b. Pakan
14
reproduksi);
g) Mutasi ternak;
3) Seleksi
Seleksi dilakukan untuk memilih ternak induk, calon induk, calon
pejantan, ternak pengganti dan ternak afkir.
a) Ternak induk : memiliki status reproduksi yang normal dan
bebas penyakit (Brucelosis, IBR dan BVD); tidak cacat dan
mempunyai bobot sapih umur 205 hari (weaning weight
ratio) di atas rata-rata; serta memiliki Body Condition Score
(BCS) 2,5 - 3,5.
15
14/07/2011 2:29:46
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
5) Sertifikasi Bibit
b) Calon induk : memiliki bobot badan umur 205 hari, 365 hari
di atas rata-rata.
c) Calon pejantan : memiliki bobot umur 205 hari, 365 hari dan
pembibitan diatur dalam Juklak yang diterbitkan oleh Provinsi dan Juknis
kelompok,
juknis.indd 26-27
kemampuan
memupuk
modal,
kemampuan
memilih
16
B. Pengorganisasian
Untuk kelancaran kegiatan ini di tingkat Pusat dibentuk Tim Pusat Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, di tingkat Provinsi dibentuk
Tim Pembina Provinsi dan pada tingkat Kabupaten/Kota dibentuk Tim Teknis
Kabupaten/Kota.
17
14/07/2011 2:29:46
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
1.
b.
d.
lapangan.
e.
Kesehatan Hewan.
e.
f.
Menyusun
Petunjuk
Pelaksanaan
(Juklak)
18
juknis.indd 28-29
b.
c.
Pengembangan
berikut :
a.
d.
14/07/2011 2:29:46
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
e.
f.
Melakukan
pendampingan
kepada
kelompok
rangka
pembelian ternak.
g.
h.
C. Indikator Keberhasilan
2.
3.
Kelompok Peternak
Kelompok peternak mempunyai kewajiban sebagai berikut :
1. Menyusun RUK dan membuat Surat Pernyataan kelompok
2. Mencairkan dana dari Bank setelah mendapat persetujuan tertulis
dari Tim Teknis Kabupaten/Kota.
3. Melakukan
pembelian
ternak
sesuai
spesifikasi
teknis dan
juknis.indd 30-31
21
14/07/2011 2:29:46
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
BAB V
B. B. Pelaporan
Pelaporan diperlukan untuk mengetahui perkembangan pembibitan ternak di
lapangan. Tahapan pelaporan adalah sebagai berikut :
1.
2.
Dinas
Kabupaten/Kota
melakukan
rekapitulasi
seluruh
laporan
juknis.indd 32-33
23
14/07/2011 2:29:46
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
BAB VI
PENUTUP
1. Persyaratan umum
a. Sapi dalam kondisi bunting/siap bunting;
b. Sehat dan bebas dari penyakit hewan menular yang dinyatakan oleh
dokter hewan berwenang;
d. Bebas dari cacat alat reproduksi, tidak memiliki ambing abnormal dan
tidak menunjukkan gejala kemajiran.
Dengan Petunjuk Teknis ini diharapkan semua pelaksana kegiatan dari tingkat pusat,
provinsi, sampai kabupaten/kota dapat melaksanakan seluruh tahapan kegiatan
2. Persyaratan khusus
secara baik dan benar menuju tercapainya sasaran yang telah ditetapkan.
a. Sapi Bali
1) Persyaratan kualitatif
a) warna bulu merah, lutut ke bawah putih, pantat putih berbentuk
setengah bulan, ujung ekor hitam dan ada garis belut warna
hitam pada punggung;
b) tanduk pendek dan kecil;
c) bentuk kepala panjang dan sempit serta leher ramping.
2) Persyaratan kuantitatif
Satuan dalam cm
No
Umur
(bulan)
Parameter
Kelas I
Kelas II
Kelas III
18 - < 24
138
130
125
105
99
93
107
101
95
147
135
130
109
103
97
113
107
101
24
juknis.indd 34-35
24
25
14/07/2011 2:29:47
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
b) tanduk pendek;
c) badan besar, gelambir longgar bergantung, punuk besar dan
leher pendek.
2) Persyaratan kuantitatif
Satuan dalam cm
No
Umur
(bulan)
Parameter
Kelas I
Kelas II
Kelas III
18 - < 24
143
137
135
24
116
113
111
123
117
115
153
139
134
126
121
119
135
127
125
C. Sapi Brahman
1)
2) Persyaratan kuantitatif
No
Umur
(bulan)
18 < 24
> 24-30
Parameter
Satuan
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Cm
159
157
154
Cm
120
117
114
Cm
132
127
121
Cm
134
132
129
Cm
328
320
310
Cm
162
161
160
Cm
128
124
120
Cm
142
137
132
Cm
140
138
136
Kg
339
335
331
Persyaratan kualitatif
a) berbulu tipis dan berwarna putih, pada leher dan bahu keabuabuan
b) tanduk pendek
26
juknis.indd 36-37
27
14/07/2011 2:29:47
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
:
:
:
:
:
........................................
........................................
........................................
........................................
.......................................
Kegiatan
Volume
1.
2.
3.
dst
Harga satuan
(Rp)
Jumlah Biaya
(Rp)
Jumlah
.................., ................... 2011
Anggota :
Ketua Kelompok,
1. .................
...................
............................
2. ..................
juknis.indd 38-39
.............................., ................2011.
Yang Terhormat :
Kuasa Pengguna Anggaran
Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan
Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
No...............tanggal .................... tentang penetapan kelompok sasaran kegiatan
Pengembangan Pembibitan Ternak Ruminansia melalui Kelompok, dengan ini kami
mengajukan permohonan Dana Penguatan Modal Kelompok sebesar
Rp.
........................... (terbilang .............................. ) sesuai Rencana Usaha Kelompok (RUK)
terlampir dengan rekapitulasi kegiatan sebagai berikut :
No.
Jumlah Biaya
Kegiatan
(Rupiah)
1.
2.
3.
Jumlah
Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama
Nomor ....................................... tanggal ............................., dana penguatan modal tersebut
agar dipindahbukukan ke rekening Kelompok ..................................... No. Rekening
.................. Pada cabang/Unit Bank ................ di .......................
...................
Menyetujui :
Ketua Tim Teknis,
Ketua Kelompok,
Menyetujui :
Ketua Tim Teknis,
.............................
NIP.
Mengetahui/Menyetujui
Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Perbibitan Ternak
.............................
NIP.
28
........................................
........................................
........................................
........................................
.......................................
:
:
:
:
:
...........................
14/07/2011 2:29:47
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
:
:
:
..........................
..........................
.........................
Untuk pembayaran :
Terbilang Rp.
:
KUITANSI
No.: ......................
Uang sebanyak
Yang menerima:
Mengetahui/Menyetujui Ketua Kelompok ........................
Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Perbibitan Ternak
Meterai
Rp. 6.000,
Drs. Bagus Pancaputra, MSi.
.......
N1P. 19620812 198202 1 001
2. ................................
Setuju dibayar
Kuasa Pengguna Anggaran
30
juknis.indd 40-41
31
14/07/2011 2:29:47
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
32
juknis.indd 42-43
Pasal 3
SUMBER DAN JUMLAH DANA
Sumber dan jumlah dana bantuan sosial untuk kegiatan Pengembangan Pembibitan Ternak
ruminansia melalui Kelompok yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah :
(1) Sumber dana sebagaimana tertuang dalam DIPA Satuan Kerja Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun Anggaran 2011 Nomor : 0327./01806.1.01/00/2011 tanggal 20 Desember 2010;
(2) Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak adalah sebesar Rp. .............................
... (dengan huruf).
Pasal 4
PEMBAYARAN
1. Pembayaran dana bantuan sosial untuk kegiatan Pengembangan Pembibitan Ternak
Ruminansia melalui Kelompok dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian Kerjasama
ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah Surat Perjanjian
Kerjasama ini ditandatangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM)
yang disampaikan oleh KPA kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta
V, dengan cara pembayaran langsung (LS) ke rekening Kelompok ...............................
........., Desa/Kelurahan ............................... Kecamatan ...............................................
Kabupaten/Kota .................... pada Bank ........................... Nomor Rekening : ..............
.....................
2. Penarikan dana dari Bank harus dilakukan dengan persetujuan Tim Teknis Kabupaten/
Kota serta tanda tangan ketua kelompok dan 2 (dua) orang anggota sesuai dengan
RUK.
3. Penyaluran dana kepada PIHAK KEDUA dilakukan secara bertahap dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Tahap pertama sebesar 40% (empat puluh persen) dari keseluruhan dana,
apabila PIHAK KEDUA telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PIHAK
PERTAMA;
b. Tahap kedua sebesar 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana yang akan
diterima PIHAK KEDUA, apabila pekerjaan telah mencapai 30 % (tiga puluh persen)
dari RUK yang dibuktikan dengan laporan realisasi perkembangan pelaksanaan
pekerjaan dan penggunaan keuangan oleh PIHAK KEDUA yang diketahui/disetujui
dari Tim Teknis Kabupaten/Kota ;
c. Tahap ketiga sebesar 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana yang akan
diterima PIHAK KEDUA, apabila pekerjaan telah mencapai 60 % (enam puluh
persen) dari RUK yang dibuktikan dengan laporan realisasi perkembangan
pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan keuangan oleh PIHAK KEDUA yang
diketahui/disetujui dari Tim Teknis Kabupaten/Kota.
33
14/07/2011 2:29:47
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
Pasal 5
SANKSI
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan dana bantuan sosial
sesuai dengan Pasal 2, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh
dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerjasama
batal;
2. Dana yang dicabut oleh PIHAK PERTAMA disetorkan kembali ke Kas Negara.
3. Berkas pengajuan pencairan dana tahap kedua atau ketiga, diterima oleh PIHAK
PERTAMA paling lambat tanggal 15 Desember tahun berjalan.
Pasal 6
PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan
dengan surat perjanjian kerjasama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah
untuk memperoleh mufakat;
2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka
kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat
kedua belah pihak.
Pasal 7
FORCE MAJEURE
1. Jika timbul keadaan memaksa (force majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan
PIHAK KEDUA sehingga tertundanya pelaksanaan kegiatan, maka PIHAK KEDUA harus
memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dengan tembusan kepada
Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 jam ;
2. Keadaan memaksa (force majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang
bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA;
b. Peperangan;
c. Perubahan kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Pasal 8
LAIN-LAIN
1. Bea materai yang timbul akibat pembuatan surat perjanjian kerjasama ini menjadi
beban PIHAK KEDUA;
2. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerjasama ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama;
34
juknis.indd 44-45
3. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu
harus dengan persetujuan kedua belah pihak;
4. PIHAK KEDUA wajib membuat surat kesanggupan kelompok sebagaimana Lampiran
7 pada Petunjuk Teknis Pengembangan Pembibitan Ternak Ruminansia melalui
Kelompok;
5. Guna menindaklanjuti Undang-Undang Anti Korupsi serta dalam rangka peningkatan
Good Governance maka tidak ada pemberian atau imbalan dalam bentuk apapun
dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA maupun pejabat di lingkup Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan berkenaan dengan penerimaan dana
PMUK ini dengan surat pernyataan sebagaimana Lampiran - 8 pada Petunjuk Teknis
Pengembangan Pembibitan Ternak Ruminansia melalui Kelompok.
Pasal 9
PENUTUP
Surat perjanjian kerjasama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh
kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap
6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
Ketua Kelompok
Pejabat Pembuat Komitmen
.....................
Direktorat Perbibitan Ternak,
Materai
Rp.6.000
............................
Drs. Bagus Pancaputra, M.Si
NIP. 19620812 198202 1 001
Mengetahui/Menyetujui :
Kuasa Pengguna Anggaran
Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan
Drh. Prabowo Respatiyo Caturroso, MM., PhD
NIP. 19540204 198203 1 001
35
14/07/2011 2:29:47
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
Nama Pemilik
Alamat
......................................
Jabatan
Alamat
......................................................
Dengan ini menyatakan, bahwa saya atas nama kelompok peternak penerima kegiatan
Jenis Kelamin
No. Registrasi
Tanggal Lahir
Nama Induk
Nama Bapak
No. Identifikasi
dan bersedia :
1. Mencairkan dana dari Bank setelah mendapat persetujuan tertulis dari Tim Teknis
Kabupaten/Kota.
2. Memelihara ternak dengan baik dalam kandang bersama / kandang koloni.
3. Melakukan pembelian ternak sesuai spesifikasi teknis yang tercantum di dalam
petunjuk teknis.
4. Memberikan pakan harian kepada ternak dalam jumlah sesuai dengan standar
kebutuhan.
5. Melakukan perkawinan ternak dengan IB dan/atau kawin alam dengan menggunakan
semen beku dan/atau pejantan unggul.
Produktivitas
Waktu Ukur
Lingkar
Dada
(cm)
Panjang
Badan
(cm)
Tinggi
Pundak
(cm)
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, apabila dikemudian hari
BCS
saya melanggar hal-hal tersebut diatas, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai ketentuan
peraturan perundangan.
Lahir
Sapih (6 bulan)
..............................
Umur 1 Tahun
Umur 2 Tahun
36
juknis.indd 46-47
Meterai
........................................
37
14/07/2011 2:29:47
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA MELALUI KELOMPOK TAHUN 2011
Betina
Total
Jumlah
:
Kondisi Bulan
Meterai
Provinsi/ Kabupaten/ :
Kelompok *)
Pengadaan Tahun
:
Kelahiran
.................... , ...................
2011
Ketua Kelompok Peternak
..............................
juknis.indd 48-49
(..........................................)
Induk
Betina
Total
........................................
Betina
Dengan ini menyatakan, bahwa kami atas nama kelompok penerima kegiatan Pengembangan
Pembibitan Ternak Ruminansia melalui Kelompok Tahun 2011 tidak memberikan hadiah/
imbalan/pemberian dalam bentuk apapun baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada KPA, PPK, Tim Pusat, Tim Pembina Provinsi dan Tim Teknis Kabupaten/Kota maupun
pejabat/petugas terkait dengan kegiatan tersebut.
Jantan
.........................................
Induk
Betina
Alamat
Jantan
Jumlah
Awal
No
Jabatan
Kematian
Anak
......................................
Nama
Kabupaten/
Kelompok *)
PERKEMBANGAN TERNAK
Nama
Jantan
Populasi Ahir
Anak
38
Betina
SURAT PERNYATAAN
..................., ....................
Total
39
14/07/2011 2:29:47
Catatan :
juknis.indd 50-51
Catatan :
14/07/2011 2:29:47
Catatan :
juknis.indd 52
14/07/2011 2:29:47